Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN UKBM & PKBM

KELOMPOK 2
Anggota :
1. Fira Asrianti
2. Rani
3. Rohaeti
4. Susi apriani
5. Yurhernawati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU


DEPOK
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONSEP
PELAYANAN KESEHATAN UKBM & PKBM ‘’ Penyusun berharap tulisan ini bisa
memberikan wawasan luas untuk memahami tentang isi dari makalah mengenai konsep dasar
teknolog tepat guna dalam pelayanan kebidanan. Selain itu penyusun berharap tulisan ini
dapat menjadi pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan teknologi tepat guna dalam
pelayanan kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini.

Depok, Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1


B. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)……………………. 2


1. Definisi UKBM………………………………………………………. 2
2. Tujuan Terbentuknya UKBM………………………………………... 2
3. Tingkat Perkembangan UKBM……………………………………… 3
4. Sasaran UKBM……………………………………………………… 3
5. Jenis-jenis UKBM…………………………………………………… 3
6. Bentuk Pokok UKBM……………………………………………….. 6
B. Upaya Kesehatan PKBM ………………… ……………………………. 8
1. Definisi PKBM………………………………………………………. 8
2. Tujuan PKBM……………………………………………………….. 8
3. Program PKBM……………………………………………………... 8
4. Bentuk PKBM……………………………………………………….. 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya kesehatan merupakan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan


kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Konsep kesehatan di Indonesia termasuk rumah sakit. Rumah sakit yang merupakan salah
satu dari sarana kesehatan, merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien.

Dalam hal ini Puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari
para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya untuk memberikan
kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Oleh sebab itu puskesmas
harus bisa memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat dan akurat. Untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang
telah diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan atau
belum. Olehnya itu puskesmas sangat dituntut untun menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan yang berkualitas bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


1. Defenisi UKBM
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) adalah salah satu wujud
nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Atau disebut juga
suatu kegiatan pemerintah, masyarakat, dan swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan di masyarakat. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai
bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya
kesehatan kerja), TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll.
Contoh UKBM :
 Promosi kesehatan
 Pemeliharaan kesehatan
 Pemberantasan penyakit menular
 Kesehatan jiwa
 Pengendalian penyakit tidak menular
 Penyehatan lingkungan
 Penyediaan sanitasi dasar
 Perbaikan gizi masyarakat
 Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
 Pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan
dan minuman
 Pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan berbahaya
 Penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan

2. Tujuan UKBM
 Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
 Meningkatnya kemampuan pemimpin/toma dalam merintis dan mengembangkan
UKBM
 Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan UKBM

2
 Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk
menumbuhkembangkan UKBM

3. Tingkat Pengembangan UKBM


 Pratama : yaitu strata bagi UKBM yang baru di bentuk.
 Madya : yaitu UKBM yang berjalan teratur tapi masih rendah tingkat
cakupannya.
 Purnama : yaitu UKBM yang sudah berjalan teratur serta dengan tingkat
cakupan yang tinggi
 Mandiri : yaitu UKBM yang telah berjalan teratur, cakupannya tinggi dan
lebih dari 50% masyarakatnya telah menjadi anggota dana sehat atau JPKM.

4. Sasaran UKBM
 Individu/Toma berpengaruh
 Keluarga dan perpuluhan keluarga
 Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll d.
Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
 Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus.

5. Jenis-jenis UKBM
a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat ini.
Gerakan Posyandu ini telah berkembang dengan pesat secara nasional sejak dari
tahun 1982. Saat ini telah popular di lingkungan Desa dan RW diseluruh Indonesia.
Salah satu penyebab menurunnya jumlah posyandu adalah tidak sedikit jumlah
posyandu diberbagai daerah yang semula ada sudah tidak aktif lagi.
b. Pondok Bersalin Desa (Polindes).
Pondok Bersalin Desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta masyarakat
dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan kesehatan ibu
dan kesehatan anak lainnya.
c. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD).
Pos Obat Desa merupakan perwujudan peran serta masyarakat dalam
pengobatan sederhana terutama penyakit yang sering terjadi pada masyarakat

3
setempat (Penyakit rakyat/penyakit endemik). Dilapangan POD dapat berdiri
sendiri atau menjadi salah satu kegiatan dari UKBM yang ada. Gambaran situasi
POD mirip dengan posyandu dimana bentuk pelayanannya a.l. menyediakan obat
bebas dan obat khusus untuk keperluan beberapa Program Kesehatan.

d. Pos Gizi (Pos Timbang).


Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat
termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi
masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi.
Dengan sasaran kegiatan yakni :
a. Bayi umur 6 – 11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
b. Anak umur 12 – 23 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
c. Anak umur 24 – 59 bulan terutama mereka dari keluarga miskin.
d. Seluruh ibu hamil dan ibu nifas terutama yang menderita kurang gizi.
Perlu ditekankan bahwa untuk kegiatan pada Pos Gizi ini apabila setelah
diberikan PMT anak masih menderita Kekurangan Energi Protein (KEP) maka,
makanan tambahan terus dilanjutkan sampai anak pulih dan segera diperiksakan ke
Puskesmas (dirujuk).

e. Pos KB Desa (RW).


Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana telah berkembang
secara nasional hingga ketingkat pedesaan. Sejak itu untuk menjamin kelancaran
program berupa peningkatan jumlah akseptor baru dan akseptor aktif, ditingkat desa
telah dikembangkan Pos KB Desa (PKBD) yang biasanya dijalankan oleh kader KB
atau petugas KB ditingkat kecamatan.

f. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).


Lingkup kegiatan oleh Poskestren adalah takjauh berbeda dengan Pos Obat
Desa namun pos ini khusus ditujukan bagi para santri dan atau masyarakat disekitar
pesantren yang seperti diketahui cukup menjamur di lingkungan perkotaan maupun
pedesaan.

4
g. Saka Bakti Husada (SBH).
SBH adalah wadah pengembang minat, pengetahuan dan ketrampilan dibidang
kesehatan bagi generasi muda khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk
membaktikan dirinya kepada masyarakat dilingkungan sekitar.
Sasarannya adalah para peserta didik antara lain: Pramuka Penegak dan
Pandega, Pramuka Penggalang berusia 14-15 tahun dengan syarat khusus memiliki
minat terhadap kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong Saka, Instruktur
Saka serta Pimpinan saka.

h. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).


Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja yang memiliki jenis kegiatan
usaha yang sama dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Kegiatannya antara lain memberikan penyuluhan kesehatan, melakukan
pemeriksaan secara berkala, memberikan pelayanan kesehatan dasar, serta menjalin
kemitraan.

i. Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair).


Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap kesehatan
lingkungan terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah dan
limbah rumah tangga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat dengan
melibatkan seluruh warga.

j. Karang Taruna Husada.


Karang Taruna Husada adalah wadah kegiatan remaja dan pemuda di tingkat
RW yang besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam menyalurkan
aspirasi dan kreasinya. Di masyarakat, Karang Taruna mampu mendorong dinamika
masyarakat dalam pembangunan lingkungan dan masyarakatnya termasuk pula
dalam pembangunan, kesehatan.
Pada pelaksanaan kegiatan Posyandu, gerakan kebersihan lingkungan, gotong
- royong pembasmian sarang nyamuk dan lain - lainnya potensi Karang Taruna ini
sangat besar.

5
k. Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan pemerintah terdepan yang
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sejalan dengan upaya
pemerataan pelayan kesehatan diwilayah terpencil dan sukar dijangkau telah
dikembangkan pelayanan melalui Puskesmas Keliling.
Upaya pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dalam kaitan ini
dipandang selaku tempat rujukan bagi jenis pelayanan dibawahnya yakni berbagai
jenis UKBM sebagaimana tertera diatas.

6. Bentuk Pokok UKBM


1. UKM Strata Pertama
UKM Strata Pertama merupakan UKM tingkat dasar yang mendayagunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada
masyarakat.
UKM ini terdiri dari :
- UKM Kelurahan dan UKM Kecamatan
Peran Serta Masyarakat dalam UKM Strata Pertama
- Diri sendiri
- Keluarga
- Upaya kesehatan bersama (UKBM)
Contoh UKBM:
o Posyandu
o Polindes
o Pos Obat Desa
o Pos upaya Kesehatan Kerja
o Dokter Kecil dalam Usaha Kes Sekolah
2. UKM Strata Kedua
UKM Strata Kedua merupakan UKM tingkat lanjutan, yaitu yang
mendayagunakan iptek kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada masyarakat.
Penanggung jawab UKM strata kedua = Dinkes Kab/Kota (didukung lintas sektor)
2 fungsi utama Dinkes = fungsi manajerial dan fungsi teknis kesehatan.
Fungsi Dinkes Kab/Kota

6
- Fungsi Manajerial = perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta
pengawasan dan pertanggungjawaban pemb kes di kab/kota.
- Fungsi Teknis kesehatan = penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tk
lanjut (kebutuhan rujukan pkm)
Rujukan Kesehatan Masyarakat = pelimpahan wewenang dan TJ atas masalah
kehehatan masyarakat yg dilakukan timbal balik, vertikal dan horizontal.
3 aspek rujukan : rujukan sarana, rujukan teknologi, dan rujukan operasional.
Dinkes Kab/Kota dilengkapi Unit/Subdin:
- P2P
- Promkes
- Pelayanan kefarmasian
- Kesehatan lingkungan
- Perbaikan gizi
- KIA/KB
3. UKM Strata Ketiga
UKM Strata Ketiga merupakan UKM tingkat unggulan, yaitu yg
mendayagunakan iptek kesehatan subspesialistik yang ditujukan kepada
masyarakat.
Penanggung jawab = Dinkes Provinsi dan Depkes didukung lintas sektor.
2 fungsi Dinkes Prov dan Depkes= fungsi manajerial dan fungsi teknis kes.
Fungsi Dinkes Prov/Depkes
- Fungsi Manajerial = perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan,
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemb di prov/nas.
- Fungsi Teknis kes = penyediaan pelayanan kes masy tingkat unggulan dlm
rangka melayani kebutuhan dari kab/kota dan prov.
Dinkes Prov/Depkes didukung oleh:
- Institut Gizi Nasional
- Institut Penyakit Infeksi Nas
- Institut Kes Jiwa Nas
- Institut Ketergantungan Obat Nas
- Institut Promosi Kes Nas
- Institut Kesehatan Kerja Nas
- Pusat Laboratorium Nas
- Institute Survailans, Teknologi Penyakit & Kesling

7
8

Anda mungkin juga menyukai