Dosen:
1.ibu Rona Riasma,SST. M.Keb
2.ibu Intan BR. Tarigan,SST.M.kes
Disusun oleh:
1.Eka kurniawati
2.Firli arsyila
3.Shinta Ayu Ningtari
4.Ninik Budi Astuti
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“ pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat di sektor Kesehatan “.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas kelompok, diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Tita Oktya, S.ST,M.Keb pada kuliah
Humaniora. Yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kelompok, sehingga dangat membantu
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................................1
C. Manfaat..............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pengorganisasian Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat........................................3
2.2 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.................................................................4
a) Tujuan Pengorganisasian Masyarakat Terdapat berbagai macam tujuan dalam pengorganisasian
masyarakat.................................................................................................................................................4
b) Tujuan Pengembangan Masyarakat...................................................................................................6
c) Fungsi Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat.....................................................................6
d) Prinsip-prinsip Pengembangan dan PengorganisasianMasyarakat......................................................7
BAB III........................................................................................................................................................20
PENUTUP....................................................................................................................................................20
1. Kesimpulan..........................................................................................................................................20
2. Saran....................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan Umum
1
Disusunnya makalah ini bertujuan agar penulis dapat lebih memahami tentang
Pengorganisasian dan pemberdayaan di sektor Kesehatan.
Tujuan Khusus
1. Dapat memahami dengan dalam tentang pengorganisasian dan pemberdayaan
di sektor Kesehatan.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi pengorganisasian dan pemberdayaan di sektor
Kesehatan.
C. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan acuan sebagai bahan informasi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengorganisasian dan pemberdayaan di
sektor Kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengembangan masyarakat merupakan salah satu metode pekerjaansosial yang
tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan
sumber -sumber yang ada pada mereka, serta menekankan prinsip partisipasi sosial.
Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat menunjuk pada
interaksi aktif antar pekerja sosial dan masyarakat dengan mana mereka terlibat dalam
proses p erencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi suatu program pembangunan
kesejahteraan sosial atau usaha kesejahteraan sosial. Pengembangan masyarakat adalah
upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif
berlandaskan prinsip- prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Para pekerja
kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses teciptanya keadilan sosial
dan saling menghargai melalui program-
program pembangunan secara luas yang menghubungkan seluruh komponen masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metode yang
memungkinkan individu-individu dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang memengaruhi kehidupannya.
4
1) Masyarakat melalui proses pengorganisasian masyarakat, rakyat akan belajar
5
3) Meningkatkan kualitas hidup Pengorganisasian masyarakat jugamenjadi jalan
untuk menjamin peningkatan kualitas hidup rakyat, baik jaingka pendek maupun
jangka Panjang
4) Mencapai Kesejahteraan Sosial Kegiatan-kegiatan yang terorganisasi yang
bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat gunamemenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya dan meningkatakankesejahteraan selaras dengan kepentingan
keluarga dan masyarakat.Kesejahteraan sosial sebagai institusi dan bidang
kegiatan menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang terorganisir yang
diselenggarakan baikoleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang
bertujuanuntuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi
terhadap pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup
individu,kelompok dan masyarakat. Organisasi yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan kesejahteraan sosial disebut lembaga kesejahteraan sosialyang
merupakan salah satu sub-sistem dalam system kesejahteraansosial.
5) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur Pengorganisasianmasyarakat
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil danmakmur, yang berarti
bahwa kemakmuran rata-rata yang telahmeningkat harus terbagi secara adil.
Kemakmuran rata-rata yangmeningkat harus menjadi kemakmuran yang merata
artinya terbagisecara adil untuk semua lapisan masyarakat di segala
pelosokPembangunan yang kurang merata kepada seluruh lapisanmasyarakat,
membuat adanya rasa ketidakadilan yang muncul darisebagian masyarakat yang
belum merasakan kemakmuran dalamkehidupannya. Kemudian rasa tidak adil
itulah yang membuatmasyarakat mengorganisir dirinya guna mencari letak titik
keadilanyang ingin mereka rasakan seperti masyarakat lainnya
6
dasarnya adahubungan timbal balik antara pola perilaku sosial dengan
kondisilingkungan. Pola perilaku sosial dipengaruhi oleh karateristik dankualitas
lingkungan, dan sebaliknya pola perilaku sosial jugamempengaruhi karakteristik
dan kualitas lingkungan.
2) Meningkatkan inisiatif, kemandirian masyarakat dan jugamemperbaiki pemberian
pelayanan sosial dalam kerangka relasisosial yang ada.
7
c. Mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber setempat. Sumber -
sumber tersebut meliputi faktor fisik, manusia dan sosial. Warga masyarakat
kurang peka atau tanggap terhadap sumber-sumber dan potensi yang ada
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, model,
teknologi atau sistem nilai sosial budaya. Oleh karena itu pengembangan masyara
kat merupakanusaha untuk mendorong dan meningkatkan meningkatkan sikap
tanggap masyarakat terhadap potensi dan sumber-sumber yang adadisekitarnya.
d. Mengutamakan kreatifitas dan inisiatif masyarakat. Hal ini berarti dalam kegiatan
pengembangan masyarakat memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai objek
melainkan sebagai objek pembangunan.
e. Mengutamakan partisipasi masyarakat. Dalam menggerakkan partisipasi
masyarakat yang muncul adalah mengerti dan sadar bahwa partisipasinya dalam
pembangunanmerupakan kewajiban dan haknya.
8
yang digerakkan masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan pembangunan yang
diputuskan sendiri oleh warga komunitas dengan menggunakan sebanyak mungkin
sumber daya setempat. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang
bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat,
agar mampu mengidentifi kasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat. Permenkes Nomor : 65 tahun 2013 18 Pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau
kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu
menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). Pemberdayaan
Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana sasaran/ klien
dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam
kegiatan dan program kesehatan. Ditinjau dari konteks pembangunan kesehatan,
partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator
(pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh manfaat
dari keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. UKBM
adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan
dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Permenkes
Nomor : 65 tahun 2013 19 Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan
faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara
sinergis dan dinamis. Salah satu faktor eksternal dalam proses pemberdayaan
masyarakat adalah pendampingan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran
fasilitator pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama
proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara
mandiri dan menerapkan PHBS. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
9
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat
B. PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYRAKAT BIDANG KESEHATAN
PEMBERDAYAAN MASYRAKAT DILAKSANAKAN DENGAN PRINSIP-
PRINSIP:
1. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus
dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan
memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan. Permenkes Nomor: 65 tahun
2013 20.
2. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari
ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun
kelembagaan yang lain.
3. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan
dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan
pihak luar.
4. Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan
keputusan, perencanan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan
hasil-hasil kegiatannya.
5. Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam kedudukan
yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan tidak ada yang merasa
direndahkan.
6. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan
pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara
sesama pemangku kepentingan.
7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling
memperdulikan.
8. Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan mengembangkan
sinergisme.
10
9. Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka untuk diawasi oleh
siapapun. Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 21.
10. Desentralisasi, yang memberi kewenangan kepada setiap daerah otonom
(kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber daya kesehatan bagi sebesar-
besar kemakmuran masyarakat dan kesinambungan pembangunan kesehatan.
11
1) Pemberdayaan aparat bertujuan agar aparat lebih mampu, responsif dan
akomodatif.
12
1. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakkan masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai peluang yang sebesar-besarnya untuk terlibat aktif dalam
proses pembangunan kesehatan.
4. Penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor terkait, swasta, dunia usaha
dan pemangku Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 25 kepentingan dalam
pengembangan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
5. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal baik
dana dan tenaga serta budaya.
13
65 tahun 2013 26 pada hasil survei dan pemetaan mengenai potensi, baik kondisi
fi sik lingkungan dan sosial masyarakat, yang digali oleh masyarakat sendiri.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari
– hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
14
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga
sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas
dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul
untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat:
Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
15
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan
anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan
mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam menciptakan tempat
kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif.
16
Indikator PHBS di Sekolah
PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
menciptakan sekolah yang sehat.
Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan
perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat
masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah
tangga yang sehat.
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan
untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan
rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga:
17
juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
18
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah
penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi
19
PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat
pada setiap tatanan.
Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai
penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi
sesuatu yang tidak kalah penting.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek
indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk
memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan juga kapanpun.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
20
atau program yangmereka kembangkan, disini masyarakat dapat membentuk panitiakerja,
melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan dan lain-lain.
2. Saran
Adapun saran dalam penulisan Makalah ini adalah bagimasyarakat agar dapat
mengembangakan potensi yang ada dalammasyarakat dan membentuk organisasi terstruktur
yang dapatmeningkatkan peran serta masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://edudetik.blogspot.com/2014/05/makalah-pengorganisasian-dan.html https://
www.academia.edu/34440693/
Makalah_Pengorganisasian_dan_Pengembangan_Masyarakat_PPM_
https://luluhatta.wordpress.com/2014/10/13/pengembangan-masyarakat-community-
development/
https://ayosehat.kemkes.go.id/pub/files/
files61851PMK_No._65_th_2013_Pedoman_Pelaksanaan_dan_Pembinaan_Pemberdayaan_Mas
yarakat.
https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs
21
22