Anda di halaman 1dari 25

PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT

‘ PENGORGANISASIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI


SEKTOR KESEHATAN ’

Dosen:
1.ibu Rona Riasma,SST. M.Keb
2.ibu Intan BR. Tarigan,SST.M.kes

Disusun oleh:
1.Eka kurniawati
2.Firli arsyila
3.Shinta Ayu Ningtari
4.Ninik Budi Astuti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PELITA ILMU DEPOK
2O24

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena telah memberikan Rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“ pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat di sektor Kesehatan “.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas kelompok, diharapkan dapat menjadi
penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Tita Oktya, S.ST,M.Keb pada kuliah
Humaniora. Yang sudah mempercayakan tugas ini kepada kelompok, sehingga dangat membantu
untuk memperdalam pengetahuan pada bidang studi yang sedang ditekuni.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari makalah ini.

Depok , Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................................1
C. Manfaat..............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pengorganisasian Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat........................................3
2.2 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat.................................................................4
a) Tujuan Pengorganisasian Masyarakat Terdapat berbagai macam tujuan dalam pengorganisasian
masyarakat.................................................................................................................................................4
b) Tujuan Pengembangan Masyarakat...................................................................................................6
c) Fungsi Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat.....................................................................6
d) Prinsip-prinsip Pengembangan dan PengorganisasianMasyarakat......................................................7
BAB III........................................................................................................................................................20
PENUTUP....................................................................................................................................................20
1. Kesimpulan..........................................................................................................................................20
2. Saran....................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengorganisasian masyarakat adalah pengembangan yang mengutamakan


pembangunan kesadaran kritis dan penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat mengutamakan pengembangan masyarakat berdasarkan
dialog atau musyawarah yang demokratis. Pengorganisasian masyarakat juga memaklumi
arti penting pembangunan sarana-sarana fisik yang dapat menunjang kemajuan
masyarakat, namun titik tekan pembangunan itu ialah pengembangan kesadaran
masyarakat sehingga mampu mengelola potensi sumberdaya mereka. Secara umum,
metode yang dipergunakan dalam pengorganisasian masyarakat adalah penumbuhan
kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan berkelanjutan, pembentukan dan penguatan
pengorganisasian masyarakat. Semua itu bertujuan untuk melakukan transformasi sistem
sosial yang dipandang menghisap masyarakat dan menindas (represif). Tujuan pokok
pengorganisasian masyarakat adalah membentuk suatu tatanan masyarakat yang beradab
dan berperikemanusiaan (civil society) yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis,
adil, terbuka, berkesejahteraan ekonomis, politik dan budaya. Pengembangan masyarakat
adalah pengembangan yang lebih mengutamakan sifat fisik masyarakat. Pengembangan
masyarakat mengutamakan pembangunan dan perbaikan atau pembuatan sarana-sarana
sosial ekonomi masyarakat. Misalnya; pelatihan mengenai gizi, penyuluhan KB, bantuan
hibah, bantuan sekolah dan sebagainya. Dengan demikian, peningkatan pengetahuan,
keterampilan dan penggalian potensi-potensi sosial ekonomi yang ada lebih diutamakan
untuk mensukseskan target yang telah ditetapkan oleh pihak luar.

B. Tujuan

 Tujuan Umum

1
Disusunnya makalah ini bertujuan agar penulis dapat lebih memahami tentang
Pengorganisasian dan pemberdayaan di sektor Kesehatan.
 Tujuan Khusus
1. Dapat memahami dengan dalam tentang pengorganisasian dan pemberdayaan
di sektor Kesehatan.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi pengorganisasian dan pemberdayaan di sektor
Kesehatan.

C. Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan acuan sebagai bahan informasi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pengorganisasian dan pemberdayaan di
sektor Kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengorganisasian Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat

Pengertian pengorganisasian berasal dari kata Organizing yang mempunyai arti


menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sehingga mempunyai
hubungan yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Adapun beberapa definisi dari
pengorganisasian yang diungkapkan oleh para ahli manajemen, antara lain sebagai
berikut:

1. Pengorganisasian adalah aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan


kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Menurut George R. Terry, pengorganisasian sebagai kegiatan mengalokasikan


seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan
wewenang tertentu serta tanggung jawab masing-masing yang
bertanggung jawab untuk setiap komponen dan menyediakan lingkungan kerja yang
sesuai dan tepat.

3. Menurut Ross Murray, pengertian pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses


dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan menentukan
prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk
berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan skala prioritas
berdasarkan atas sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun
yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong.

 Pengertian pengembangan Masyarakat

3
Pengembangan masyarakat merupakan salah satu metode pekerjaansosial yang
tujuan utamanya untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan
sumber -sumber yang ada pada mereka, serta menekankan prinsip partisipasi sosial.
Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat menunjuk pada
interaksi aktif antar pekerja sosial dan masyarakat dengan mana mereka terlibat dalam
proses p erencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi suatu program pembangunan
kesejahteraan sosial atau usaha kesejahteraan sosial. Pengembangan masyarakat adalah
upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif
berlandaskan prinsip- prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Para pekerja
kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses teciptanya keadilan sosial
dan saling menghargai melalui program-
program pembangunan secara luas yang menghubungkan seluruh komponen masyarakat.
Dengan demikian, pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metode yang
memungkinkan individu-individu dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang memengaruhi kehidupannya.

Kegiatan pengembangan masyarakat sejatinya difokuskan pada upaya menolong


orang-orang lemah yang memiliki minat untuk bekerjasama dalam kelompok, melakukan
identifikasi terhadap kebutuhan dan melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi
kebutuhan mereka.

2.2 Tujuan Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

a) Tujuan Pengorganisasian Masyarakat Terdapat berbagai macam

tujuan dalam pengorganisasian masyarakat. Di-antara tujuan tersebut


adalah:

4
1) Masyarakat melalui proses pengorganisasian masyarakat, rakyat akan belajar

bagaimana mengatasi ketidakberdayaan, sekaligus mengembangkan kapasitasnya

masyarakat melalui pembangunan sumber-sumber yang ada pada mereka, serta


menekankan prinsip partisipasi sosial. Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial,
pengembangan masyarakat menunjuk pada interaksi aktif antar pekerja sosial dan
masyarakat dengan mana mereka terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi suatu program pembangunan kesejahteraan sosial atau
usaha kesejahteraan sosial. Pengembangan masyarakat adalah upaya
mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif
berlandaskan prinsip- prinsip keadilan sosial dan saling menghargai. Para pekerja
kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses terciptanya keadilan
sosial dan saling menghargai melalui program-
program pembangunan secara luas yang menghubungkan seluruh komponen
masyarakat. Dengan demikian, pengembangan masyarakat dapat didefinisikan
sebagai metode yang memungkinkan individu-individu dapat meningkatkan
kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-

proses yang memengaruhi kehidupannya. Kegiatan pengembangan masyarakat

sejatinya difokuskan pada upaya menolong orang-orang lemah yang memiliki


minat untuk bekerjasama dalam kelompok, melakukan identifikasi terhadap
kebutuhan dan melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2) Membangun Struktur dan Organisasi Masyarakat yang kuatPengorganisasian


masyarakat juga bertujuan untuk membangun danmemelihara struktur organisasi
yang paling tepat, sehingga dapatmemberikan pelayanan kebutuhan dan aspirasi
mereka.

5
3) Meningkatkan kualitas hidup Pengorganisasian masyarakat jugamenjadi jalan
untuk menjamin peningkatan kualitas hidup rakyat, baik jaingka pendek maupun
jangka Panjang
4) Mencapai Kesejahteraan Sosial Kegiatan-kegiatan yang terorganisasi yang
bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat gunamemenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasarnya dan meningkatakankesejahteraan selaras dengan kepentingan
keluarga dan masyarakat.Kesejahteraan sosial sebagai institusi dan bidang
kegiatan menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang terorganisir yang
diselenggarakan baikoleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang
bertujuanuntuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi
terhadap pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup
individu,kelompok dan masyarakat. Organisasi yang melaksanakan kegiatan-
kegiatan kesejahteraan sosial disebut lembaga kesejahteraan sosialyang
merupakan salah satu sub-sistem dalam system kesejahteraansosial.
5) Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur Pengorganisasianmasyarakat
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil danmakmur, yang berarti
bahwa kemakmuran rata-rata yang telahmeningkat harus terbagi secara adil.
Kemakmuran rata-rata yangmeningkat harus menjadi kemakmuran yang merata
artinya terbagisecara adil untuk semua lapisan masyarakat di segala
pelosokPembangunan yang kurang merata kepada seluruh lapisanmasyarakat,
membuat adanya rasa ketidakadilan yang muncul darisebagian masyarakat yang
belum merasakan kemakmuran dalamkehidupannya. Kemudian rasa tidak adil
itulah yang membuatmasyarakat mengorganisir dirinya guna mencari letak titik
keadilanyang ingin mereka rasakan seperti masyarakat lainnya

b) Tujuan Pengembangan Masyarakat

1) Tujuan utama pengembangan masyarakat adalah masyarakatmampu merubah


keadaan sebelumnya dan meningkatkan kondisikesejahteraan atau taraf hidup
masyarakat terutama padalingkungan komunitas yang bersangkutan. Pada

6
dasarnya adahubungan timbal balik antara pola perilaku sosial dengan
kondisilingkungan. Pola perilaku sosial dipengaruhi oleh karateristik dankualitas
lingkungan, dan sebaliknya pola perilaku sosial jugamempengaruhi karakteristik
dan kualitas lingkungan.
2) Meningkatkan inisiatif, kemandirian masyarakat dan jugamemperbaiki pemberian
pelayanan sosial dalam kerangka relasisosial yang ada.

c) Fungsi Pemberdayaan dan Pengorganisasian Masyarakat

1) Meningkatkan standar pekerjaan social untuk meningkatkan efektifitas kerja dari


Lembaga.
2) Mengembangkan dukungan dan partisifasi masyarakat dalam aktifitas
kesejahteraan social.
3) Memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusuaikan perencanaan dan
melakukan tindakan yang sehat.
4) Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan individu– individu yang
terlibat dalam program dan usaha kesejahteraan social.

d) Prinsip-prinsip Pengembangan dan PengorganisasianMasyarakat

Prinsip-prinsip umum pengembangan masyarakat menurutBambang Shergi


Laksmono sebagai berikut:
a. Pengembangan masyarakat merupakan proses perubahan yangdisengaja dan
terarah. Perubahan tersebut secara garis besar meliputidua aspek yaitu perubahan
fisik dan teknologi serta perubahansistem nilai dan sikap
b. Pengembangan masyarakat bertujuan meningkatkan taraf hidup warga
masyarakat, tidak saja aspek makro yaitu masyarakat secara keseluruhan,
melainkan juga unsur mikro yaitu dapat dinikmati oleh segenap warga masyarakat
atau paling tidak bagian terbesar warga masyarakat.

7
c. Mengutamakan pendayagunaan potensi dan sumber-sumber setempat. Sumber -
sumber tersebut meliputi faktor fisik, manusia dan sosial. Warga masyarakat
kurang peka atau tanggap terhadap sumber-sumber dan potensi yang ada
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, keterampilan, model,
teknologi atau sistem nilai sosial budaya. Oleh karena itu pengembangan masyara
kat merupakanusaha untuk mendorong dan meningkatkan meningkatkan sikap
tanggap masyarakat terhadap potensi dan sumber-sumber yang adadisekitarnya.
d. Mengutamakan kreatifitas dan inisiatif masyarakat. Hal ini berarti dalam kegiatan
pengembangan masyarakat memperlakukan masyarakat tidak hanya sebagai objek
melainkan sebagai objek pembangunan.
e. Mengutamakan partisipasi masyarakat. Dalam menggerakkan partisipasi
masyarakat yang muncul adalah mengerti dan sadar bahwa partisipasinya dalam
pembangunanmerupakan kewajiban dan haknya.

 Conyers mengemukakan adanya tiga kriteria dalam pengertian komunitas.


 Pertama, konsep komunitas memiliki komponen-komponen fisik, yang
menggambarkan adanya kompok manusia yang hidup di daerahtertentu dan saling
mengadakan interaksi.
 Kedua, anggota-anggotakomunitas pada umumnya memiliki beberapa ciri khas yang
samayang menyebabkan timbulnya identifikasi mereka sebagai suatukelompok.
 Ketiga, suatu komunitas pada umumnya memilikikeserasian dasar dalam hal
perhatian dan aspirasi.

 Sementara itu Davies menyatakan bahwa elemen-elemen yang ada dalamkomunitas


adalah lokalitas, hubungan emosional, keterlibatan social.
A. KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
Pengertian Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community
development (pembangunan masyarakat) dan community-based development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat). Tahap selanjutnya muncul istilah
community driven development yang diterjemahkan sebagai pembangunan yang
diarahkan masyarakat atau pembangunan yang digerakkan masyarakat. Pembangunan

8
yang digerakkan masyarakat didefinisikan sebagai kegiatan pembangunan yang
diputuskan sendiri oleh warga komunitas dengan menggunakan sebanyak mungkin
sumber daya setempat. Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang
bersifat non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat,
agar mampu mengidentifi kasi masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat. Permenkes Nomor : 65 tahun 2013 18 Pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau
kelompok (klien) secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari tahu
menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau practice). Pemberdayaan
Masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses aktif, dimana sasaran/ klien
dan masyarakat yang diberdayakan harus berperan serta aktif (berpartisipasi) dalam
kegiatan dan program kesehatan. Ditinjau dari konteks pembangunan kesehatan,
partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan dan kemitraan masyarakat dan fasilitator
(pemerintah, LSM) dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan penilaian kegiatan dan program kesehatan serta memperoleh manfaat
dari keikutsertaannya dalam rangka membangun kemandirian masyarakat. UKBM
adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas dasar kebutuhan
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat, dengan bimbingan
dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan lembaga terkait lainnya. Permenkes
Nomor : 65 tahun 2013 19 Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan
faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara
sinergis dan dinamis. Salah satu faktor eksternal dalam proses pemberdayaan
masyarakat adalah pendampingan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat. Peran
fasilitator pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama
proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu menyelenggarakan UKBM secara
mandiri dan menerapkan PHBS. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan

9
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat
B. PRINSIP PEMBERDAYAAN MASYRAKAT BIDANG KESEHATAN
PEMBERDAYAAN MASYRAKAT DILAKSANAKAN DENGAN PRINSIP-
PRINSIP:
1. Kesukarelaan, yaitu keterlibatan seseorang dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat tidak boleh berlangsung karena adanya pemaksaan, melainkan harus
dilandasi oleh kesadaran sendiri dan motivasinya untuk memperbaiki dan
memecahkan masalah kehidupan yang dirasakan. Permenkes Nomor: 65 tahun
2013 20.
2. Otonom, yaitu kemampuannya untuk mandiri atau melepaskan diri dari
ketergantungan yang dimiliki oleh setiap individu, kelompok, maupun
kelembagaan yang lain.
3. Keswadayaan, yaitu kemampuannya untuk merumuskan melaksanakan kegiatan
dengan penuh tanggung jawab, tanpa menunggu atau mengharapkan dukungan
pihak luar.
4. Partisipatif, yaitu keikutsertaan semua pemangku kepentingan sejak pengambilan
keputusan, perencanan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pemanfaatan
hasil-hasil kegiatannya.
5. Egaliter, yang menempatkan semua pemangku kepentingan dalam kedudukan
yang setara, sejajar, tidak ada yang ditinggikan dan tidak ada yang merasa
direndahkan.
6. Demokratis, yang memberikan hak kepada semua pihak untuk mengemukakan
pendapatnya, dan saling menghargai pendapat maupun perbedaan di antara
sesama pemangku kepentingan.
7. Keterbukaan, yang dilandasi kejujuran, saling percaya, dan saling
memperdulikan.
8. Kebersamaan, untuk saling berbagi rasa, saling membantu dan mengembangkan
sinergisme.

10
9. Akuntabilitas, yang dapat dipertanggungjawabkan dan terbuka untuk diawasi oleh
siapapun. Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 21.
10. Desentralisasi, yang memberi kewenangan kepada setiap daerah otonom
(kabupaten dan kota) untuk mengoptimalkan sumber daya kesehatan bagi sebesar-
besar kemakmuran masyarakat dan kesinambungan pembangunan kesehatan.

Lebih lanjut, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan juga melandaskan pada:


(1) Prinsip-prinsip menghargai yang lokal, yang mencakup: pengetahuan lokal,
keterampilan lokal, budaya lokal, proses lokal, dan sumber daya lokal.
(2) Prinsip-prinsip ekologis, yang meliputi: keterkaitan, keberagaman, keseimbangan,
dan keberlanjutan.
(3) Prinsip-prinsip keadilan sosial dan Hak Asasi Manusia, yang tidak merugikan dan
senantiasa memberikan manfaat kepada semua pihak.
A) ARAH PEMBERDAYAAN MASYRAKAT BIDANG KESEHATAN MENGACU
PADA TUJUAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG YAITU:

1) peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam


bidang Kesehatan.

2) perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin Kesehatan.

3) peningkatan status gizi Masyarakat.

4) pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

5) pengembangan keluarga berkualitas.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut dilaksanakan upaya antara lain:

1) Pengembangan peningkatan swadaya masyarakat dalam pembangunan kesehatan


dengan pendekatan edukatif.

2) Pembinaan peran serta masyarakat termasuk swasta dalam upaya kesehatan.

Berdasarkan upaya tersebut maka pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat


bidang kesehatan diarahkan pada:

11
1) Pemberdayaan aparat bertujuan agar aparat lebih mampu, responsif dan
akomodatif.

2) Pemberdayaan rakyat bertujuan Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 23 agar rakyat


lebih mampu, proaktif dan aspiratif.

Dengan demikian pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan merupakan suatu proses


membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat,
perubahan perilaku dan pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan. Oleh karena itu,
pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, secara umum
ditujukan pada meningkatnya kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang kesehatan
sehingga masyarakat dapat memberikan andil dalam meningkatkan derajat kesehatannya.

Secara khusus ditujukan pada:

1) meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam bidang Kesehatan.

2) meningkatnya kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan


derajat kesehatannya sendiri.

3) meningkatnya pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan oleh Masyarakat.

4) terwujudnya pelembagaan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.

B) Strategi Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Strategi pemberdayaan


masyarakat bidang kesehatan mencakup sebagai berikut :

1. Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya dalam peningkatan


kemampuan masyarakat Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 24 guna
meningkatkan harkat hidup, martabat dan derajat kesehatannya;

2. Peningkatan keberdayaan berarti peningkatan kemampuan dan kemandirian


masyarakat agar dapat mengembangkan diri dan memperkuat sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai kemajuan.

Untuk itu, strategi pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang


kesehatan sebagai berikut:

12
1. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakkan masyarakat sehingga
masyarakat mempunyai peluang yang sebesar-besarnya untuk terlibat aktif dalam
proses pembangunan kesehatan.

2. Pengembangan/pengorganisasian masyarakat (community organization) dalam


pemberdayaan dengan mengupayakan peran organisasi masyarakat lokal makin
berfungsi dalam pembangunan kesehatan.

3. Peningkatan upaya advokasi yang mendukung masyarakat memperjuangkan


kepentingannya melalui pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

4. Penggalangan kemitraan dan partisipasi lintas sektor terkait, swasta, dunia usaha
dan pemangku Permenkes Nomor: 65 tahun 2013 25 kepentingan dalam
pengembangan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

5. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya berbasis kearifan lokal baik
dana dan tenaga serta budaya.

Kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan mencakup:

1. Upaya membangun kesadaran kritis masyarakat dimana masyarakat diajak untuk


berpikir serta menyadari hak dan kewajibannya di bidang kesehatan. Membangun
kesadaran masyarakat merupakan awal dari kegiatan pengorganisasian
masyarakat yang dilakukan dengan membahas bersama tentang harapan mereka,
berdasarkan prioritas masalah kesehatan sesuai dengan sumber daya yang
dimiliki.

2. Perencanaan partisipatif merupakan proses untuk mengidentifi kasi masalah


kesehatan serta potensi selanjutnya menerjemahkan tujuan ke dalam kegiatan
nyata dan spesifi k yang melibatkan peran aktif masyarakat dalam perencanaan
segala hal dalam kesehatan. Kegiatan ini dilakukan sendiri oleh masyarakat
didampingi oleh fasilitator. Hal ini, selain dapat menimbulkan rasa percaya akan
hasil perencanaan juga membuat masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap
kegiatan yang dilakukan. Perencanaan partisipatif ini berbasis Permenkes Nomor:

13
65 tahun 2013 26 pada hasil survei dan pemetaan mengenai potensi, baik kondisi
fi sik lingkungan dan sosial masyarakat, yang digali oleh masyarakat sendiri.

3. Pengorganisasian masyarakat sendiri merupakan proses yang mengarah pada


terbentuknya kader masyarakat yang bersama masyarakat dan fasilitator berperan
aktif dalam lembaga berbasis masyarakat (Forum Masyarakat Desa) sebagai
representasi masyarakat yang akan berperan sebagai penggerak masyarakat dalam
melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh masyarakat bersama dengan pengelola


pemberdayaan dengan menggunakan metode dan waktu yang disepakati bersama
secara berkesinambungan untuk mengetahui dan menilai pencapaian kegiatan
yang dijalankan. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai rujukan untuk melakukan
kegiatan yang berkelanjutan.

Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan


Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran
pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari
– hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

14
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah tangga
sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku
kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran
untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat beraktivitas
dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul
untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat:

 PHBS di Rumah tangga


 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan

15
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu
menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

 Manfaat PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan masyarakat


lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah sehat.
Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan
proses belajar mengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi
sehat.

 Manfaat PHBS di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara lain, setiap anggota
keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota rumah tangga dan manfaat PHBS rumah
tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan
anak dapat tumbuh sehat dan tercukupi gizi.

 Manfaat PHBS di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu dan
mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam menciptakan tempat
kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif.

 Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang


sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas kesehatan
dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari masyarakat.

16
Indikator PHBS di Sekolah

PHBS di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam
menciptakan sekolah yang sehat.

Contoh PHBS di sekolah

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.


 Mengonsumsi jajanan sehat.
 Menggunakan jamban bersih dan sehat.
 Olahraga yang teratur.
 Memberantas jentik nyamuk.
 Tidak merokok di lingkungan sekolah.
 Membuang sampah pada tempatnya.
 Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan lingkungan
yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga

Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu menjalankan
perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat
masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah
tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat dijadikan acuan
untuk mengenali keberhasilan dari praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkatan
rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga:

1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan
ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan

17
juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

2. Pemberian ASI eksklusif


Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi bagian
penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat
rumah tangga.

3. Menimbang bayi dan balita secara berkala


Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat
dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat
menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih


Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus langkah
pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan bebas dari
kuman.

5. Menggunakan air bersih


Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

6. Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit pembuangan
kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

7. Memberantas jentik nyamuk


Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup makhluk
tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

18
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan
gerakan dan keluarnya tenaga.

10. Tidak merokok di dalam rumah


Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi
perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat
menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Materi PHBS di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak kalah
penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan dari materi

19
PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan masyarakat yang terlibat
pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku Hidup
Bersih dan Sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai
penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi
sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek
indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk
memasyarakatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dimanapun dan juga kapanpun.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM)atau community organization or


comunity development (COCD)merupakan perencanaan, pengorganisasian, atau proyek dan
atau pengembangan berbagai aktivitas pembuatan program atau proyekkemasyarakatan yang
tujuan utamanya meningkatkan taraf hidupatau kesejahteraan sosial masyarakat. PPM
melibatkan pekerjasosial, masyarakat, lembaga donor, serta instansi terkait yang
saling bekerja sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapaievaluasi terhadap program
atau proyek tersebut. Pengembangan masyarakat adalah setiap usaha
yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat . Pengorganisasianmasyarakat dapat
dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuksaling mengatur dalam mengelolah kegiatan

20
atau program yangmereka kembangkan, disini masyarakat dapat membentuk panitiakerja,
melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan dan lain-lain.

2. Saran

Adapun saran dalam penulisan Makalah ini adalah bagimasyarakat agar dapat
mengembangakan potensi yang ada dalammasyarakat dan membentuk organisasi terstruktur
yang dapatmeningkatkan peran serta masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

https://edudetik.blogspot.com/2014/05/makalah-pengorganisasian-dan.html https://
www.academia.edu/34440693/
Makalah_Pengorganisasian_dan_Pengembangan_Masyarakat_PPM_

https://luluhatta.wordpress.com/2014/10/13/pengembangan-masyarakat-community-
development/

https://ayosehat.kemkes.go.id/pub/files/
files61851PMK_No._65_th_2013_Pedoman_Pelaksanaan_dan_Pembinaan_Pemberdayaan_Mas
yarakat.

https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs

Daftar Pustaka muhammadiyah-bengkulu.org pencerah.blogspot.com id.shvoong.com


https://ppsw.or.id/index.php/2012/02/28/pengorganisasian-masyarakat/

21
22

Anda mungkin juga menyukai