Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Kesehatan

Dosen Pengampu :

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar IKM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:

Abdul Rasyid Nasution (0801193294)


Rian Atta Nayoan Nasution (0801192096)
Syah Putra (0801193337)
Tia Novita (0801191194)
Zati Hulwani Sabrina Panjaitan (0801191205)

Dosen Pengampu : Nurul Rahma Siregar,SKM, M.Kes

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T.A 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ilmu Kesehatan
Masyarakat tentang “Manajemen Kesehatan”
Salawat beriringkan salam kami hadiahkan kepada Nabi besar junjungan
kita Nabi Muhammad Saw. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nurul Rahma Siregar,SKM, M.Kes yang telah memberikan kesempatan waktu
untuk menyelesaikan makalah ini, tugas ini berguna untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah ini.
Kami menyakini bahwa di dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penguasaan
materi dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima segala kritikan positif dan saran dari seluruh pembaca yang
membangun kemajuan dalam berfikir untuk menyempurnakan makalah ini
Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis minta ampun, semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah ada sebelumnya.

Medan, 27 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................1

1.1 Latar Belakang .........................................1

1.2 Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

1.3 Tujuan Masalah .........................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................3

2.1 Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

2.2 Fungsi . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . .4

2.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5

2.4 Perencanana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 5

BAB III PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen adalah suatu tindakan untuk melaksanakan sesuatu melalui


orang lain. Artinya, tindakan tersebut dilakukan melalui prencanaan dan
pengorganisasian, pengarahan dan penggerakan serta koordinasi dan pengawasan.
Fungsi utama dari manajemen kesehatan masyarakat adalah untuk memberikan
kepemimpinan dalam lingkungan yang selalu berubah dari kesehatan masyarakat.
Manajemen kesehatan masyarakat yang berorientasi tindakan dan harus bertujuan
untuk memengaruhi perubahan positif dalam kesehatan masyarakat dengan
membangun kapasitas untuk memfasilitasi implementasi kebijakan.

Hal tersebut berarti manajemen kesehatan masyarakat ditujukan untuk


memberikan kepemimpinan dalam lingkungan kesehatan masyarakat yang terus
berubah. Untuk mencapai status kesehatan yang baik dalam masyarakat, usaha
mengajak masyarakat untuk hidup sehat tidaklah cukup. Akan tetapi, cara untuk
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada dalam mengatasi seluruh
permasalahan kesehatan yang dihadapi perlu diterapkan sehingga status kesehatan
masyarakat yang optimal dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manejemen kesehatan?

2. Apakah fungsi dari manajemen kesehatan?

3. Apa yang dimaksud dengan Perencanaa Kesehatan?

4. Apa yang dimaksud dengan Pengorganisasian?

5. Apa yang dimaksud dengan Pengawasan dan Pengarahan?

6. Bagaimanakah Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan?

7. Apakah Alasan Perlunya Manajemen Kesehatan.

1
1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhu tugas kelompok mata kuliah pengantar ilmu kesehatan


masyarakat.

2. Untuk mengtahui fungsi dari manajemen kesehatan

3. Untuk mengetahui maksud dari Perencanaa Kesehatan

4. Untuk mengetahui maksud dari Pengorganisasian

5. Untuk mengetahui maksud dari Pengawasan dan Pengarahan

6. Untuk mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan

7. Untuk mengetahui Perlunya Manajemen Kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Kesehatan

Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang cara


menggunakan sumber daya secara efisien,efektif dan rasional untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa definisi manajemen
menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Menurut Follet, manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan


melalui orang lain.

2. Stoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha para anggota
sumber
organisasi dan penggunaan berbagai daya organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang diinginkan.

3. Terry menyatakan bahawa manajemen adalah suatu tindakan untuk


melaksanakan sesuatu melalui orang lain. Artinya, tindakan tersebut
dilakukan melalui prencanaan dan pengorganisasian, pengarahan dan
penggerakan serta koordinasi dan pengawasan.1

Sementara itu, bebearapa ahli yang mendefinisikan tentang kesehatan adalah


sebagai berikut :

1. Menurut parkin, sehat adalah suatu keadaaan seimbang yang dinamis


antara bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha
memengaruhinya.

2. Menurut WHO (1947) dan UU Pokok kesehatan No.9 tahun 1960, sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental, dan sosial
yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan.

1 Komporis Grace. 2012. Organisasi Dan Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran hal-
133

3
3. Menurut WHO (1957), sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ
tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan
lingkungan yang dipunyainya.2

Terkait dengan manajemen kesehatan, beberapa definisi yang dikemukakan oleh


para ahli:

1. Manajemen kesehatan adalah sebuah proses untuk mengelola sumber daya


manusia maupun normanusia, yang diarahkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan manusia.

2. Manajemen kesehatan masyarakat adalah sebuah proses mengelola sumber


daya manusia baik kesehatan maupun nonkesehatan, serta sumber daya
nonmanusia yang diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui penyelenggaraan program-program kesehatan serta
upaya menggerakkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat yang lebih
fokus pada upaya preventif dan promotif.3

Dengan kata lain menajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan


manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.4

2.2 Fungsi Manajemen Kesehatan :

Fungsi utama dari manajemen kesehatan masyarakat adalah untuk memberikan


kepemimpinan dalam lingkungan yang selalu berubah dari kesehatan masyarakat.
Manajemen kesehatan masyarakat yang berorientasi tindakan dan harus bertujuan
untuk memengaruhi perubahan positif dalam kesehatan masyarakat dengan
membangun kapasitas untuk memfasilitasi implementasi kebijakan. Manajer
kesehatan masyarakat yang efektif memiliki keahlian kesehatan masayarakat dan
manajemen.

2 Ibid Ha-134
3 Swarjana ketut. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Andi hal-250
4 Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyaraka(Prinsip-Prinsip Dasar)t. Jakarta:
Rineka Cipta hal-75

4
Hal tersebut berarti manajemen kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memberikan kepemimpinan dalam lingkungan kesehatan masyarakat yang terus
berubah. Manajemen kesehatan masyarakat adalah berorientasi aksi dan harus
bertujuan untuk memengaruhi perubahan positif dalam kesehatan masyarakat
dengan membangun kapasitas untuk memfasilitasi implementasi kebijakan.
Manajaer kesehatan masyarakat yang efektif memiliki kemampuan dalam hal
kesehatan masyarakat dan keahlian manajemen.5

Fungsi-fungsi manajemen pada garis besarnya terdiri dari:

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian ( Organizing )

3. Penyusunan personalia (Staffing)

4. Pengkoordinasian (Coordinating)

5. Penyusunan anggaran (Budgeting)6

2.3 Perencanaan Kesehatan


Perencanaan merupakan inti dari kegiatan manajemen, karena semua
kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.dengan
perencanaan memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk
menggunakan sumber daya mereka secara berhasil dan berdaya guna. Banyak
batasan perencanaan yang telah dibuat oleh para ahli.

5 Swarjana ketut. Op.cit. hal-262


6 Notoatmodjo Soekidjo. Op.cit. hal-76

5
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah
suatu proses yang menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang
suatu program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Proses perencanaan sendiri
dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

2. Menetapkan prioritas masalah

3. Menetapkan tujuan

4. Menetapkan rencana kegiatan

5. Menetapkan sasaran

6. waktu7

2.4 pengorganisasian
pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada di dlam
institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah di tetapkan dlam perencanaan
dapat berjalan dengan baik, yang artinya semua tujuan dapat dicapai. Dengan
kata lain pengorganisasian adalah suatu proses yang menghasilkan organisasi
(strktur organisasi). Struktur organisasi adalah visualisasi kegiatan dan pelaksana
kegiatan di dlam suatu institusi. Dilihat dari segi pembagian kegiatn dan
pelaksanaantugas, fungsi dan wewenang, amak organisasi secara uum dibedakan
atas 3 jenis, yakni :

2.4.1 organisasi lini ( line organization)

Dalam jenis ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang
tegas antara pemimpin dan pelaksana. Peran pemimpin sangat dominan, di
mana semua kekuasaan di tangan pemimpin pleh sebab itu dalam
pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan pemerintah.

2.4.2 Organisasi staf (staff organization)

Dalam jenis ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf
pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun
staf berperan sebagai pembantu pimpinan.

7 Ibid hal-77

6
2.4.3 Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu


disebutkan (line dan staf). Dalam organisasi inki staf bukan sekedar
pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan
masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan
tidak sekedar memberi perintah atau nasihat, tetapi juga bertanggung
jawab atas perintah atau nasihat tersebut.8

2.5 Pengawasan dan Pengarahan


Fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dengan perencanaan dan
pengorganisasian adalah fungsi pengawasan dan pengarahan. Karena bagaimana
baiknya perencanaan dan pengorganisasian, tanpa disertai dengan pengawasan
dan pengarahan maka niscaya dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah agar
kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.

Pengawasan dan pengarahan adalah suatu proses untuk mengukur


penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang selanjutnya
memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Agar pengawasan dapat berjalan dengan baik, sekurang-kurangnya 3 hal
yang diperhatikan, yakni:

a. Objek Pengawasan

Yaitu hal-hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu rencana. Objek
pengawasan ini banyak macamnya. Secara garis besar objek-pengawasan dapat
dikelompokkan menjadi 4, yakni:

8 Ibid hal-83

7
1) Kuantitas dan kualitas program, yakni barang atau jasa yang dihasilkan
oleh kegiatan atau program tersebut. Untuk program kesehatan yang
diawasi adalah pelayanan yang diberikan oleh unit kerja tersebut.

2) Biaya program. dengan menggunakan 3 macam standar. yakni modal yang


dipakai. pendapatan yang diperoleh, dan harga Program. Dalam bidang
keschatan yang dijadikan ukuran pengawasan adalah pembiayaan kegiatan
atau pelayanan. hasil yang diperoleh dari pelayanan dan keuntungan
kegiatan atau pelayanan.9

3) Pelaksanaan (implementasi) program. yaitu pengawasan terhad waktu


pelaksanaan. tempat pelaksanaan dan proses pelaksanaan apakah sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

4) Hal-hal yang bersifat khusus, yaitu pengawasan yang ditujukan kepada


hal-hal khusus yang ditetapkan oleh pirnpinan mu manajer.

b. Metode Pengawasan

Tujuan pokok pengawasan bukanlah mencari kesalahan, namun yang lebih


utama adalah mencari umpan balik (feedback) yang selanjutnya memberikan
pengarahan dan perbaikan-perbaikan apa bila kegiatan tidak berjalan dengan
semestinya. Pengawasan dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain:

1) Melalui kunjungan langsung atau observasi terhadap objek yang diawasi.

2) Melalui analisis terhadap laporan-laporan yang masuk.

3) Melalui pengumpulan data atau infonnasi yang khusus ditujukan terhadap


ohjek-objek pengawasan.

Melalui tugas dan tanggung jawab para petugas khususnya para pimpinan. Aninya
fungsi pengawasan itu secara implisit atau fungsi pejabat (pimpinan) yang
diberikan wewenang. Inilah yang sering disebut pengawasan melekat (Waskat).

9 Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat(Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta:


Rineka Cipta hal-85

8
c. Proses Pengawasan

Pengawasan adalah suatu proses, yang berarti bahwa suatu pengawasan itu
terdiri dan berbagai langkah, yakni:

1) Menyusun rencana pengawasan: Sebelum melakukan pengawasan terlebih


dahulu harus disusun rencana pengawasan yang antara lain mencakup:
tujuan pengawasan, objek pengawasan, cara pengawasan dan sebagainya.

2) Pelaksanaan pengawasan: yaitu melakukan kegiatan pengawasan sesuai


dengan rencana yang telah disusun.

3) Menginterpretasi dan menganalisis hasil-hasil pengawasan. Hasilhasil


pengawasan yang antara lain berupa catatan-catatan dokumen-dokumen
foto-foto. hasil-hasil rekaman dan sebagainya diolah. diinterpretasi dan
dianalisis.

4) Menarik kesimpulan dan tindak lanjut. Dari hasil analisis tersebut


kemudian disimpulkan. dan menyusun saran atau rekomendasi untuk
tindak lanjut pengawasan tersebut. 10

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang


dilakukan agar kcgiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
Dengan pengarahan (directing) diharapkan:

1) Adanya kesatuan perintah (unity of command). artinya dengan pengarahan


ini akan diperoleh kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para
pelaksana. Sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran yang dapat
membingungkan para pelaksana.

2) Adanya hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahan. artinya


dengan pengarahan yang berupa. petunjuk atau perintah oleh atasan yang
langsung kepada bawahan. tidak akan terjadi mis komunikasi. Di samping
itu pengarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara
atasan dan bawahan.

10 Ibid hal-86

9
3) Adanya umpan balik yang langsung: Pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan
balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

Bagi para pelaksana atau karyawan bukan pimpinan pengawasan akan


bennant'aat juga, antara lain:

1) Para karyawan mcmperoleh informasi yang jelas tentang apa yang, harus
dikerjakan. Apabila kurang jelas. mereka dapat langsung minta penjelasan
lagi. Dengan cara ini maka kesalahan-kesalahan segera dapat dihindari.

2) Para karyawan secara tidak langsung berada dalam suatu proses belajar.
Karena dengan proses pengawasan semacam ini karyawan memperoleh
infomasi dan kctcrampilan-keterampilan yang benar. dan apabila terjadi
kcsalahan-kcsalzman segela memperoleh perbaikan dari atasan.

3) Para karyawan lebih merasa diperhatikan atau dihargai oleh pimpinan.


Akibatnya akan tercipta hubungan yang akrab antara pimpinan dengan
bawahan.11

2.6 Ruang Lingkup Manajemen Kesehatan

Sebagaimana manajemen dalam perusahaan, dikenal berbagai jenis


manajemen di bidang kesehatan sesuai dengan ruang lingkup kegiatan dan sumber
daya yang dikelolanya. Sebagai contoh, ada bidang yang mengurus personalia
(menejemen personalia), yang mengurus keuangan (menejemen keuangan), yang
mengurus logistik dan peralatan (menejemen logistik), dan pelayanan kesehatan
(menejemen pelayanan kesehatan).

11 Ibid hal-87

10
Untuk masing-masing bidang tersebut, dikembangkan manajemen yang
spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokoknya. Penerapan manajemen
pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan RS merupakan upaya untuk
memanfaatkan dan mengatur sumberdaya yang dimiliki untuk masing-masing unit
pelayanan kesehatan tersebut, yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif, efesien rasional.12

2.7 Alasan Perlunya Manajemen Kesehatan

Untuk mencapai status kesehatan yang baik dalam masyarakat, usaha


mengajak masyarakat untuk hidup sehat tidaklah cukup. Akan tetapi, cara untuk
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada dalam mengatasi seluruh
permasalahan kesehatan yang dihadapi perlu diterapkan sehingga status kesehatan
masyarakat yang optimal dapat tercapai.13

12 Korompis Grace. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran hal-137
13 Ibid. hal-138

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Manajemen kesehatan adalah sebuah proses untuk mengelola sumber daya


manusia maupun normanusia, yang diarahkan untuk meningkatkan derajat
kesehatan manusia.
2. Fungsi utama dari manajemen kesehatan masyarakat adalah untuk
memberikan kepemimpinan dalam lingkungan yang selalu berubah dari
kesehatan masyarakat.
3. perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu uraian yang
terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang akan
dilaksanakan.
4. pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada di dlam
institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah di tetapkan dlam
perencanaan dapat berjalan dengan baik, yang artinya semua tujuan dapat
dicapai.
5. Pengawasan dan pengarahan adalah suatu proses untuk mengukur
penampilan kegiatan atau pelaksanaan kegiatan suatu program yang
selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.

3.2 Saran

Dalam menerapkan fungsi manajemen khususnya dalam


penerapan manajemen kesehatan haruslah betul-betul
memahami hakikat dan fungsi eorang pemimin dalam
menjalankan roda organsasi yang dipimpin. Sebab pada esr ini
kesehatan tidak lagi berbicara tentang penyakit saja tapi
bagaimana kualitas pelayanan dan arah pembangunan
kesehatan yang akan dicapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Korompis Grace. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran

Swarjana ketut. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Andi

13

Anda mungkin juga menyukai