Dosen Pengampu :
Puji dan syukur atas kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ilmu Kesehatan
Masyarakat tentang “Manajemen Kesehatan”
Salawat beriringkan salam kami hadiahkan kepada Nabi besar junjungan
kita Nabi Muhammad Saw. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nurul Rahma Siregar,SKM, M.Kes yang telah memberikan kesempatan waktu
untuk menyelesaikan makalah ini, tugas ini berguna untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah ini.
Kami menyakini bahwa di dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penguasaan
materi dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima segala kritikan positif dan saran dari seluruh pembaca yang
membangun kemajuan dalam berfikir untuk menyempurnakan makalah ini
Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis minta ampun, semoga
dengan adanya makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah ada sebelumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
2.1 Definisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
2.3 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
2.4 Perencanana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 5
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Menurut WHO (1947) dan UU Pokok kesehatan No.9 tahun 1960, sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental, dan sosial
yang tidak hanya terbatas pada bebas dari penyakit atau kelemahan.
1 Komporis Grace. 2012. Organisasi Dan Manajemen Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran hal-
133
3
3. Menurut WHO (1957), sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ
tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan
lingkungan yang dipunyainya.2
2 Ibid Ha-134
3 Swarjana ketut. 2017. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Andi hal-250
4 Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyaraka(Prinsip-Prinsip Dasar)t. Jakarta:
Rineka Cipta hal-75
4
Hal tersebut berarti manajemen kesehatan masyarakat ditujukan untuk
memberikan kepemimpinan dalam lingkungan kesehatan masyarakat yang terus
berubah. Manajemen kesehatan masyarakat adalah berorientasi aksi dan harus
bertujuan untuk memengaruhi perubahan positif dalam kesehatan masyarakat
dengan membangun kapasitas untuk memfasilitasi implementasi kebijakan.
Manajaer kesehatan masyarakat yang efektif memiliki kemampuan dalam hal
kesehatan masyarakat dan keahlian manajemen.5
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian ( Organizing )
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah
suatu proses yang menghasilkan suatu uraian yang terinci dan lengkap tentang
suatu program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Proses perencanaan sendiri
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
3. Menetapkan tujuan
5. Menetapkan sasaran
6. waktu7
2.4 pengorganisasian
pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada di dlam
institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah di tetapkan dlam perencanaan
dapat berjalan dengan baik, yang artinya semua tujuan dapat dicapai. Dengan
kata lain pengorganisasian adalah suatu proses yang menghasilkan organisasi
(strktur organisasi). Struktur organisasi adalah visualisasi kegiatan dan pelaksana
kegiatan di dlam suatu institusi. Dilihat dari segi pembagian kegiatn dan
pelaksanaantugas, fungsi dan wewenang, amak organisasi secara uum dibedakan
atas 3 jenis, yakni :
Dalam jenis ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang
tegas antara pemimpin dan pelaksana. Peran pemimpin sangat dominan, di
mana semua kekuasaan di tangan pemimpin pleh sebab itu dalam
pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan pemerintah.
Dalam jenis ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf
pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan, namun
staf berperan sebagai pembantu pimpinan.
7 Ibid hal-77
6
2.4.3 Organisasi Lini dan Staf
a. Objek Pengawasan
Yaitu hal-hal yang harus diawasi dalam pelaksanaan suatu rencana. Objek
pengawasan ini banyak macamnya. Secara garis besar objek-pengawasan dapat
dikelompokkan menjadi 4, yakni:
8 Ibid hal-83
7
1) Kuantitas dan kualitas program, yakni barang atau jasa yang dihasilkan
oleh kegiatan atau program tersebut. Untuk program kesehatan yang
diawasi adalah pelayanan yang diberikan oleh unit kerja tersebut.
b. Metode Pengawasan
Melalui tugas dan tanggung jawab para petugas khususnya para pimpinan. Aninya
fungsi pengawasan itu secara implisit atau fungsi pejabat (pimpinan) yang
diberikan wewenang. Inilah yang sering disebut pengawasan melekat (Waskat).
8
c. Proses Pengawasan
Pengawasan adalah suatu proses, yang berarti bahwa suatu pengawasan itu
terdiri dan berbagai langkah, yakni:
10 Ibid hal-86
9
3) Adanya umpan balik yang langsung: Pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan
balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
1) Para karyawan mcmperoleh informasi yang jelas tentang apa yang, harus
dikerjakan. Apabila kurang jelas. mereka dapat langsung minta penjelasan
lagi. Dengan cara ini maka kesalahan-kesalahan segera dapat dihindari.
2) Para karyawan secara tidak langsung berada dalam suatu proses belajar.
Karena dengan proses pengawasan semacam ini karyawan memperoleh
infomasi dan kctcrampilan-keterampilan yang benar. dan apabila terjadi
kcsalahan-kcsalzman segela memperoleh perbaikan dari atasan.
11 Ibid hal-87
10
Untuk masing-masing bidang tersebut, dikembangkan manajemen yang
spesifik sesuai dengan ruang lingkup dan tugas pokoknya. Penerapan manajemen
pada unit pelaksana teknis seperti puskesmas dan RS merupakan upaya untuk
memanfaatkan dan mengatur sumberdaya yang dimiliki untuk masing-masing unit
pelayanan kesehatan tersebut, yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi
secara efektif, efesien rasional.12
12 Korompis Grace. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku kedokteran hal-137
13 Ibid. hal-138
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13