Dosen Pengampu :
Citra Livi Kowel SKM,M Kes
Disusun Oleh :
Handri Tatuu Nim 213301106006
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusunan makalah ini dapat selesai dengan tepat waktu dan sesuai dengan
harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Citra Livi Kowel, SKM.,
M.Kes, sebagai dosen pengampu mata kuliah Organisasi Dan Manajemen II yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan. Maka dari itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
JUDUL UTAMA..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem sosial yang sangat kompleks.
Keberadaan organisasi pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh masyarakat karena
aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pembangunan
organisasi pelayanan kesehatan perlu dilakukan karena bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sehingga derajat kesehatan dapat
tercapai (Satrianegara, 2014).
Pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud jika mampu
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009
dituliskan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu dan terjangkau. Pemenuhan kriteria pelayanan kesehatan yang
terjangkau bukan berarti harus meninggalkan kualitas pelayanannya. Pelayanan yang
berkualitas akan selalu berupaya untuk memuaskan pelanggannya. Dalam manajemen
pelayanan publik, ketanggapan (responsiveness) diperlukan untuk memuaskan pelanggan
(Setiawan, 2016).
Menurut Bappenas (2015) kegiatan pelayanan kesehatan dapat dilakukan dengan
membuat seluruh kegiatan pelayanan berada pada satu sistem informasi yang efektif dan
efesien. Efektif dan efesien pelayanan kesehatan dapat terlaksana jika penyedia layanan
kesehatan dapat memberikan kebutuhan pasien melalui tindakan yang tepat dan cepat.
Lamanya waktu tunggu pasien ketika mengantri membuat pelayanan kesehatan menjadi
kurang efektif dan efesien (Hubung, 2015).
1.3 Tujuan
1
BAB III
PEMBAHASAN
Organisasi berasal dari bahasa Yunani “Organom” dan istilah Latin “Organom” yang
berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Organinsasi adalah sebagai proses kerjasama,
antara dua orang atau lebih untk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organinsai diartikan
sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sekolah,
sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk kepada proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para
anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif (Saefrudin,
2017).
Pelayanan merupakan suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interkasi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan
kepuasaan pelanggan (Lukman, 2008, dalam Marlindawaty, 2018).
Pelayanan kesehatan adalah setiap bentuk pelayanan atau program kesehatan yang
ditujukan pada perseorangan atau masyarakat dan dilakukan secara bersama sama dalam
suatu organisasi, dengan tujuan memelihara atau meningkatkan derajat kesehatan yang
dipunyai (Soleh iskandar, 2016).
Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo, pelayanan kesehatan adalah sebuah sub
sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
2
1. Organisasi Menurut Parah Ahli
a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions”
mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang
atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more
persons)
b. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every
human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah
setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing
together of interdependent part to form a unified whole through which authority,
coordination and control may be exercised to achive a given purpose”
(organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang
saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas adalah kerja atau salah satu
kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan atau badan-
badan lainnya.
Aktivitas pelayanan kesehatan merupakan suatu tindakan yang dilakuakan dalam
bentuk memberikan perhatian, kenyamanan dan sebagainya yang menunjang kemajuan
dalam sektor kesehatan. Pelayanan kesehatan sangat berkaitan dengan pelayanan publik.
Stratifikasi pelayanan kesehatan yang dianut oleh tiap negara tidaklah sama. Namun
secara umum stratifikasi pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam,
yaitu:
4
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tertiary health services)
Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan
kesehatan yang diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder, bersifat lebih komplek dan umumnya
diselenggarakan oleh tenaga-tenaga superspesialis. Bentuk pelayanan ini di Indonesia
adalah Rumah Sakit tipe A dan B (Azwar, 1996).
Menurut Varadina (2016), model pelayanan kesehatan merupakan gambaran dari alur
dan tata cara dalam melakukan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan pada dasarnya
terdapat dua pihak, Pihak pertama yaitu pihak konsumen kesehatan sebagai pihak yang
membutuhkan layanan kesehatan, dan pihak kedua yaitu tenaga kesehatan sebagai
penyedia jasa layanan kesehatan. Dikarenakan sifat alami manusia yang bersifat sosial
tidak dapat hidup sendiri dan tidak dapat menyembuhkan diri sendiri sehingga
membutuhkan bantuan orang lain maka timbullah pelayanan kesehatan. Ada dua kategori
dalam pelayanan kesehatan berdasarkan pada sasaran dan orientasinya yaitu :
5
2.5 Organisasi-Organisasi Pelayanan Kesehatan
1. Puskesmas
Unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan,
pusat pembinaan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang
bertempat tinggal di dalam suatu wilayah.
2. Rumah Sakit
Suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional dan teroganisir serta sarana
kedokteran yang permanen yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien.
3. WHO ( Word Health Organization )
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah salah satu
badan PBB yang bertindak sebagai sebagai koordinator kesehatan umum internasional
yang bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. Tujuan
didirikannya WHO "adalah agar semua orang mencapai tingkat kesehatan tertinggi yang
paling memungkinkan". Tugas utama WHO yaitu membasmi penyakit, khususnya
penyakit menular yang sudah menyebar luas.
4. Lembaga Kesehatan Masyarakat
Lembaga Kesehatan Masyarakat Indonesia yang kemudian disingkat dengan nama
"LAKSMI" didirikan pada Tanggal 2 Desember 2004 di Aceh – Indonesia. LAKSMI
merupakan organisasi non-pemerintah dan nonprofit yang bergerak dibidang
Sosial/Kemanusiaan. Pada awal tahun pendiriannya, LAKSMI hanya memfokuskan
kegiatannya pada bidang penelitian kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, promosi
kesehatan dan Pengobatan. Kegiatan non-kesehatan hanya terbatas kepada pembentukan
forum-forum dimasyarakat. Forum dibentuk hanya sebagai perpanjangan tangan
LAKSMI dimasyarakat dan penguatan kapasitas masyarakat sipil dalam rangka
penyelesain masalah.
6
5. Palang Merah Indonesia (PMI)
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di
Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh
pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu
kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan
kesemestaan. Palang Merah Indonesia dalam pelaksanaannya juga tidak melakukan
pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan
segera untuk keselamatan jiwanya.
Tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah Indonesia di bidang sosial
kemanusiaan terutama tugas-tugas kepalangmerahan yang meliputi: Kesiapsiagaan
Bantuan dan Penanggulangan Bencana, Pelatihan Pertolongan Pertama untuk
Sukarelawan, Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Transfusi
Darah.
7
2.6 Budaya Organisasi Pelayanan Kesehatan
1. Orientasi Pelayanan dan Pasien: Budaya ini menekankan pentingnya fokus pada
pelayanan dan kebutuhan pasien. Staf diberdayakan untuk memberikan
perhatian yang baik dan bersifat empati terhadap pasien.
12
2.8 Organisasi Pelayanan Kesehatan
1. Rumah Sakit
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan
rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau
pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi bidang kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan
sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaan kesehatan
lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
13
b. Rumah sakit tipe B
Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Rumah sakit kelas B didirikan di
setiap ibukoata propinsi (propincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan
dari rumah sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A
juga diklasifikasikan sebagai rumah sakit kelas B.
14
2. Puskesmas
Pengertian Puskesmas Pusat kesehatan masyarakat yang disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, debfan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. (Kementerian Kesehatan RI, 2014).
a. Fungsi Puskesmas
4. Posyandu
Posyandu adalah singkatan dari Pos Pelayanan Terpadu, sebuah program kesehatan
yang diterapkan di Indonesia. Posyandu adalah pusat pelayanan kesehatan masyarakat
yang berbasis di tingkat desa atau kelurahan. Program ini dirancang untuk memberikan
layanan kesehatan dan gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak-anak usia
sekolah.
c. Pemberian Imunisasi:
Posyandu memainkan peran penting dalam program imunisasi nasional dengan
memberikan vaksinasi kepada anak-anak sesuai dengan jadwal imunisasi yang
direkomendasikan.
17
d. Penyuluhan Kesehatan dan Gizi:
Memberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang gizi, sanitasi, dan praktik
kesehatan lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan praktik kesehatan di tingkat
masyarakat.
f. Keterlibatan Komunitas:
Melibatkan aktif masyarakat dalam kegiatan Posyandu, termasuk melibatkan ibu-ibu,
kader kesehatan, dan sukarelawan lokal.
5. Polindes
Polindes adalah singkatan dari Pusat Pelayanan Kesehatan Desa. Polindes merupakan
unit pelayanan kesehatan dasar yang berada di tingkat desa. Fungsi utama Polindes
adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di tingkat desa.
Polindes biasanya dikelola oleh perawat atau bidan desa, dan seringkali menjadi pusat
pelayanan kesehatan pertama yang diakses oleh masyarakat desa.
Beberapa fungsi dan kegiatan yang umumnya terkait dengan Polindes meliputi:
18
b. Imunisasi:
Melaksanakan program imunisasi untuk anak-anak dan ibu hamil sesuai dengan jadwal
imunisasi yang ditetapkan.
d. Penyuluhan Kesehatan:
Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang pentingnya praktik kesehatan yang baik.
e. Pemberian Obat-Obatan:
Memberikan obat-obatan sederhana dan menangani kasus penyakit yang umum di tingkat
desa.
g. Keterlibatan Komunitas:
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan kesehatan, seperti penggunaan kader kesehatan
atau sukarelawan desa untuk mendukung program-program kesehatan.
19
6. Pustu
7. Pusling
Pusling adalah singkatan dari Pusat Pelayanan Lingkungan Hidup. Pusling merupakan
lembaga atau pusat yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan terkait dengan
lingkungan hidup. Fungsi Pusling umumnya mencakup berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan lingkungan, pengendalian pencemaran, dan perlindungan sumber
daya alam.
Beberapa fungsi dan kegiatan yang mungkin terkait dengan Pusling meliputi:
a. Pengelolaan Limbah:
Memberikan layanan terkait pengelolaan limbah, baik limbah domestik maupun industri,
untuk mencegah pencemaran lingkungan.
20
c. Perlindungan Sumber Daya Alam:
Melakukan kegiatan perlindungan terhadap sumber daya alam, seperti hutan, air, dan
tanah, dengan tujuan menjaga keberlanjutan ekosistem.
e. Penyuluhan Lingkungan:
Menyelenggarakan program penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan berperilaku ramah
lingkungan.
8. BPJS Kesehatan
21
a. Tujuan:
BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan perlindungan keuangan kepada
peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan. Program ini dirancang untuk
memberikan akses kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia.
b. Peserta:
Peserta BPJS Kesehatan terdiri dari berbagai kelompok, termasuk pekerja formal
dan informal, peserta mandiri, penerima bantuan iuran, dan keluarga prasejahtera.
Pembiayaan program ini dilakukan melalui iuran bulanan.
c. Manfaat:
Peserta BPJS Kesehatan memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar, termasuk pemeriksaan kesehatan, pengobatan, operasi, persalinan, dan
beberapa jenis pelayanan kesehatan lainnya.
d. Iuran:
Pembiayaan program BPJS Kesehatan didukung oleh iuran yang dibayarkan oleh
peserta dan pemerintah. Iuran tersebut tergantung pada jenis peserta dan tingkat
penghasilan.
e. Pelayanan Kesehatan:
Peserta BPJS Kesehatan dapat mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik,
dan dokter-dokter yang terdaftar.
g. Program Khusus:
BPJS Kesehatan juga menyelenggarakan beberapa program khusus, seperti program
untuk penyakit tertentu, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari makalah penulis yang dibuat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya dan juga untuk penulis pribadi. Dan penulis sadar bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi diharapkan saran
dan kritiknya yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Varadina. Model Pelayanan Kesehatan (Studi Deskrptif Tentang Model Pelayanan
Program Antenatal Care di Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang). Kebijakan dan
Manajemen Publik. Vol. 4, No. 3, 2016.
24