Disusun Oleh
Kelompok 1
Sitti Rachma Husain 811423156
Yukrania basri 81142300
1
Sintiyawati Auna 811423075
Clarystie Viola Goma 811423117
Rahmawaty Poduyo 811423033
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami dengan baik. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan judul Administrasi Kebijakan
Kesehatan.
Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
1. KESIMPULAN.................................................................................................19
2. SARAN...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat Mempunyai 8 pilar diantaranya adalah
Epidemiologi, Biostatistika / Statistik Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Pendidikan Kesehatan dan ilmu Perilaku, Administrasi Kebijakan kesehatan,
Gizi masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja dan Promosi Kesehatan.
Dalam makalah ini mengambil 1 pilar dari Kesehatan Masyarakat yaitu
Administrasi Kebijakan Kesehatan. Administrasi Kebijakan Kesehatan adalah
administrasi yang diterapkan pada upaya kesehatan demi terciptanya suatu
keadaan yang sehat. Dalam dunia Kesehatan Administrasi Kebijakan Kesehatan
sangat diperlukan agar supaya dalam plaksanaan program kesehatan dapat
berjalan dengan efesien dan efektif. Dari akar kata “administrasi” ini secara
gamblang dapat dikatakan bahwa administrasi mempunyai pengertian
“pelayanan kegiatan tata usaha kantor” seperti pelayanan pengetikan,
pelayanan surat-menyurat, dan lain sebagainya. (Hasibuan, 2020)1
1
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa saja Pengertian Administrasi Kebijakan Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Pengertian Administrasi Kebijakan Kesehatan
Menurut Para Ahli
3. Untuk Mengetahui Apa arti administrasi Kebijakan Kesehatan dalam Arti yang
luas dan Sempit
4. Untuk Mengetahui Apa saja fungsi dan tugas Administrasi Kebijakan Kesehatan
5. Untuk Mengetahui hubungan Analisis dalam Administrasi Kebijakan Kesehatan
6. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Kebijakan Kesehatan
7. Untuk Mengetahui Peranan Administrasi dan Kebijakan dalam Pemecahan
Masalah Kesehatan
8. Untuk Mengetahui Fungsi Utama Administrasi
9. Untuk Mengetahui Bagaimanakah Konsep Sistem Pelayanan Kesehatan
9. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Manajemen Strategis?
1.4 Manfaat
Untuk Mengetahui Lebih Lanjut dan lebih luas tentang dunia administrasi
Kebijakan Kesehatan dan Sebagai Landasan atau acuan bagi para Mahasiswa
untuk mendapatkan informasi Lebih tentang Administrasi Kebijakan Kesehatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
3
William H. Newman, administrasi sebagai pedoman / petunjuk,
kepemimpinan dan pengawasan dari usaha-usaha sekelompok orang
untuk mencapai tujuan bersama.
Dwight Waldo, administrasi adalah bentuk daya upaya manusia yang
kooperatif yang mempunyai tingkat rasionalitas yang tinggi.
H.A. Simon, dkk, administrasi sebagai kegiatan sekelompok orang yang
mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
George R. Terry¸ administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang
ditetapkan dengan mempergunakan orang lain.
Robert D. Calkins, administrasi adalah kombinasi antara pengambilan
keputusan dengan pelaksanaan dari keputuan tersebut untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Hasibuan, 2020)3
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi
mengandung unsur-unsur: adanya orang-orang, adanya pedoman/petunjuk,
adanya kegiatan-kegiatan, adanya kerjasama, adanya rasionalitas dan adanya
tujuan yang hendak dicapai. (Hasibuan, 2020)4
3
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
4
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
5
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
4
b. Administrasi dalam pengertian luas
Dalam pengertian luas administrasi dapat dibedakan dalam 3 (tiga)
aspek, yaitu :
- Administrasi sebagai suatu proses
Ditinjau dari aspek proses, administrasi merupakan keseluruhan
proses, mulai dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses
pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai pada
proses pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang
harus memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dicapai dan
bagaimana cara mencapainya serta sarana dan prasana apa yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan
seseorang untuk menjalankannya.
- Fungsi atau tugas administrasi
Ditinjau dari fungsi atau tugas administrasi, maka administrasi
adalah keseluruhan tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan oleh
seseorang yang berkedudukan sebagai “administrator” (memegang
jabatan dalam manajemen suatu organisasi).Dalam setiap organisasi
atau instansi sudah tentu ada orang-orang yang menjalankan
administrasi, misalnya: orang-orang yang melaksanakan tugas
kepemimpinan (pemimpin), orang-orang yang melaksanakan tugas
perencanaan (perencana), orang-orang yang melaksanakan tugas
pengawasan / kontrol (pengawas), orang-orang yang mengorganisir
(organisator), dan lain sebagainya.
- Kepranataan / institusi adminsitrasi
Ditinjau dari kepranataan (institusi), maka administrasi adalah
melihat kegiatan dalam suatu lembaga yang melakukan aktivitas
tertentu, misalnya: Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, maka
5
ada orang-orang yang melakukan kegiatan administrasi dalam
lembaga itu. (Hasibuan, 2020)6
Pengertian administrasi itu dapat dikategorikan menjadi tiga maca,
yaitu: Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian proses atau
kegiatan. Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian tata
usaha. Istilah administrasi yang dipergunakan dalam pengertian pemerintah
atau administrasi negara. Beberapa pendapat yang mempersepsi istilah
administrasi sebagai proses atau kegiatan, di antaranya:
1. Soetarto dan R.P Soewarno menyatakan bahwa administrasi adalah
suatu proses penyelenggaraan dan pengurusan segenap tindakan
kegiatan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan. (Rachman et al., 2019)7
2. LAN RI merumuskan administrasi sebagai kegiatan kerjasama dan
upaya (organisasi dan manajemen) yang bersifat sistematis, rasional
dan manusiawi yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama. (Rachman et al., 2019)8
9
Rajagukguk, T., & Siregar, S. (2019). Analisis Implementasi Kebijakan BPJS Kesehatan Terhadap
Pelayanan Puskesmas (Tipe Perawatan) di Kota Medan Indonesia. Jurnal Manajemen, 5(2), 205-
ISS214N.
10
Nugroho, A. P. (2014). Potensi Diskresi Street Level Bureaucrat di Puskesmas dalam
Implementasi Universal Health Coverage: Studi Kasus Puskesmas Krembangan Selatan,
Surabaya. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 03(03), 138–145.
7
mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seseorang
pelaku atau kelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.
(Nugroho, 2014)11
Pengertian kebijakan publik di atas juga selaras dengan batasan yang
dikemukakan oleh Riant Nugroho (2012), yaitu : “setiap keputusan yang dibuat
oleh negara, sebagai strategi untuk merealisasikan tujuan dari negara Atau
seperti yang dikemukakan Knoepfel, et all (2007) dalam Wahab (2011) yakni
serangkaian tindakan atau keputusan sebagai akibat dari interaksi terstruktur
dan berulang di antara berbagai faktor, pihak publik/pemerintah, swasta,
privat yang terlibat berbagai cara merespons, mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang secara politik didefenisikan sebagai masalah
publik. (Nugroho, 2014)12
Secara sederhana, kebijakan kesehatan dipahami persis sebagai kebijakan
publik yang berlaku untuk bidang kesehatan. Urgensi kebijakan kesehatan
sebagai bagian dari kebijakan publik semakin menguat mengingat karakteristik
unik yang ada pada sektor kesehatan, (Nugroho, 2014)13 sebagai berikut :
1. Sektor kesehatan amat kompleks karena menyangkut hajat hidup orang
banyak dan kepentingan masyarakat luas.
2. Consumer ignorance, keawaman masyarakat membuat posisi dan relasi
‘masyarakat - tenaga medis’ menjadi tidak sejajar dan cenderung berpola
paternalistik. Artinya masyarakat, atau dalam hal ini pasien, tidak memiliki
posisi tawar yang baik, bahkan hampir tanpa daya tawar.
11
Nugroho, A. P. (2014). Potensi Diskresi Street Level Bureaucrat di Puskesmas dalam
Implementasi Universal Health Coverage: Studi Kasus Puskesmas Krembangan Selatan,
Surabaya. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 03(03), 138–145.
12
Nugroho, A. P. (2014). Potensi Diskresi Street Level Bureaucrat di Puskesmas dalam
Implementasi Universal Health Coverage: Studi Kasus Puskesmas Krembangan Selatan,
Surabaya. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 03(03), 138–145.
13
Nugroho, A. P. (2014). Potensi Diskresi Street Level Bureaucrat di Puskesmas dalam
Implementasi Universal Health Coverage: Studi Kasus Puskesmas Krembangan Selatan,
Surabaya. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 03(03), 138–145.
8
3. Kesehatan memiliki sifat uncertainty (ketidakpastian). Kebutuhan akan
pelayanan kesehatan sama sekali tidak berkait dengan kemampuan
ekonomi rakyat. Siapa pun dia baik dari kalangan berpunya maupun
miskin ketika jatuh sakit tentu akan membutuhkan pelayanan kesehatan.
4. Karakteristik berikutnya adalah adanya eksternalitas, yaitu keuntungan
yang dinikmati atau kerugian yang diderita oleh sebagian masyarakat
karena tindakan kelompok masyarakat lainnya. (Nugroho, 2014)14
14
Nugroho, A. P. (2014). Potensi Diskresi Street Level Bureaucrat di Puskesmas dalam
Implementasi Universal Health Coverage: Studi Kasus Puskesmas Krembangan Selatan, Surabaya. Jurnal
Kebijakan Kesehatan Indonesia, 03(03), 138–145.
15
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
9
ekonomis. Agar keadaan tersebut tercapai, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Blum (1981) menyebutkan bahwa ada 4 (empat) faktor
yang mempengaruhi derajat kesehatan, yaitu faktor lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan, dan faktor genetika, sebagaimana digambarkan berikut
ini:
16
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
17
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
10
Berikut adalah 7 fungsi Administrasi Kebijakan esehatan :
1) Planning (Perencanaan)
2) Organizing (Pengorganisasian)
3) Staffing (Pengadaan tenaga kerja)
4) directing (Mengarahkan)
5) Coordinating (Koordinasi)
6) Repoting (Pelaporan)
7) Budgeting (Penganggaran)
18
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
19
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
20
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
11
program guna dipakai sebagai pedoman dalam suatu organisasi.
(Hasibuan, 2020)21
- Levey dan Omba, Perencanaan adalah suatu proses menganalisis
dan memahami sistem yang dianut, merumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus yang ingin di capai, memperkirakan segala
kemampuan yang dimiliki, menguraikan segala kemampuan yang
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
menganalisis efektivitas dari berbagai kemungkinan tersebut,
menyusun perincian selengkapnya dari kemungkinan yang terpilih
serta mengikatnya dari suatu sistem pengawasan terus-menerus
sehingga dapat dicapai hubungan yang optimal antara rencana yang
dihasilkan dengan sistem yang dianut. (Hasibuan, 2020)22
Sedangkan perencaan kesehatan itu sendiri adalah sebuah proses
yang terdiri dari langkah-langkah yang berkesinambungan untuk
merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di
masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-
langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Tri
Yulianti & Tri Prastowo, 2021)23
Ciri-ciri perencanaan program kesehatan : 1) Bagian dari sistem
administrasi, 2) Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan, 3) Berorentasi pada masa depan, 4) Mampu
menyelesaikan masalah, 5) Mempunyai tujuan, dan 6) Bersifat mampu
21
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
22
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 156–159.
23
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan Kesehatan
Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 32–39
12
kelola. (Sirat et al., 2021)24 Sementara manfaat Perencanaan dan fungsi
perencanaan adalah:
a. Perencanaan itu sangat penting karena di dalamnya memuat garis
garis tujuan baik yang berjangka panjang ataupun pendek serta
digunakan gariskan pula pada apa saja yang harus dilakukan agar
tercapai tujuan tujuan tersebut.
b. Perencanaan berfungsi sebagai petunjuk bagi semua anggota
c. Perencanaan merupakan proses yang terus menerus
d. Perencanaan berfungsi sebagai alat pengendali
e. Perencanaa yang baik menjamin pengguaan sumber sumber daya
yang tersedia secara efektif dan efisien. (Sirat et al., 2021)25
f.
2. Pengorganisasian Program Kesehatan
Organisasi dan pengorganisasian merupakan dua hal yang saling
berhubungan, kalau organisasi diibaratkan wadah, maka
pengorganisasian adalah organisme yang membuatnya hidup secara
dinamis. Pengorganisasian (organizing) merupakan langkah kedua dalam
manajemen organisasi setelah perencanaan (planning). Perencanaan
yang matang tidak akan berjalan sempurna, tanpa ada yang menjalankan
dan menggerakkan, tanpa diperjelas pekerjaan dan siapa yang akan
mengerjakannya. (Tri Yulianti & Tri Prastowo, 2021)26
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokkan
orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab atau wewenang
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah
24
Sirat, M. M. P., Hartono, M., Santosa, P. E., Ermawati, R., Siswanto, S., Setiawan, F., Wijaya, I. K.
D. A. C., Rahma, S. W., & Fatmawati, S. T. (2021).
25
Sirat, M. M. P., Hartono, M., Santosa, P. E., Ermawati, R., Siswanto, S., Setiawan, F., Wijaya, I. K.
D. A. C., Rahma, S. W., & Fatmawati, S. T. (2021).
26
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan Kesehatan
Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 32–39
13
ditetapkan. Berdasarkan batasan tersebut diatas, pengorganisasian
merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial, material, dan tata cara dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Tri Yulianti & Tri Prastowo,
2021)27 Melalui fungsi pengorganisasian dapat diketahui :
- Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
- Hubungan organisatoris antar orang di dalam organisasi tersebut
melalui kegiatan yang dilakukannya.
- Pendelegasian wewenang.
- Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik (Tri Yulianti & Tri Prastowo,
2021)28
Istilah pengorganisasian menurut T. Hani Handoko adalah:
a. Cara manejemen merancang struktur formal untuk penggunaan
yang paling efektif terhadap sumber daya keuangan, fisik, bahan
baku, dan tenaga kerja organisasi,
b. Cara organisasi mengelompokkan kegiatannya, di mana setian
pengelolompokan diikuti penugasan seorang manajer yang diberi
wewenang mengawasi anggota kelompok,
c. Hubungan antara fungsi, jabatan, tugas karyawan, dan
d. Cara manajer membagi tugas harus harus dilaksanakan dalam
departemen dan mendelegasikan wewenang untuk mengerjakan
tugas tersebut. (Tri Yulianti & Tri Prastowo, 2021)29
30
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan Kesehatan
Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 32–39
15
antar staf merupakan hal pokok yang perlu mendapat perhatian para
manajer organisasi. (Tri Yulianti & Tri Prastowo, 2021)31
Untuk dapat melaksanakan suatu rencana, seorang administrator
ataupun manager, perlu menguasai berbagai pengetahuan dan
keterampilan yang jika disederhanakan dapat dibedakan atas enam
macam yaitu : a) Motivasi, b) Komunikasi (comunication), 3)
Kepemimpinan (leadership), 4) Pengarahan (directing), 5) Pengawasan
(controlling) dan 6) Supervisi (supervision). (Tri Yulianti & Tri Prastowo,
2021)32
a. Usaha sendiri
Setiap usaha pelayanan kesehatan bisa dilakukan sendiri ditempat
pelayanan. Misalnya pelayanan dokter praktek.
b. Usaha lembaga atau organisasi
31
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan Kesehatan
Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 32–39
32
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan Kesehatan
Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI),
2(2), 32–39
33
Agustina, D., Amalia, I., & Rahmah, L. A. (2023). Kepuasan Pasien Di Upt Puskesmas Tanjung
Morawa. 4, 894–899.
16
Setiap usaha pelayanan kesehatan dilakukan secara kelembagaan
atau organisasi kesehatan ditempat pelayanan. Misalnya pelayanan
kesehatan masyarakat di puskesmas.
c. Memiliki tujuan yang dicapai
Tiap pelayanan kesehatan memiliki produk yang beragam sebagai
hasil ahir pelayanan yang pada tujuan pokoknya adalah peningkatan
derajat kesehatan masyarakat atau person.
d. Lingkup Program
Lingkup pelayanan kesehatan meliputi kegiatan pemeliharaan
kesehatan, peningkatan kesehatan, pencengah penyakit, penyembuhan
penyakit, pemulihan kesehatan, atau gabungan dan i kseluruhan.
e. Sasaran pelayanan.
Tiap pelayanan kesehatan menghasilkan sasaran yang berbeda,
tergantung dan i program yang akan dilakukan, bisa untuk perseorangan,
keluarga, kelompok ataupun untuk masyarakat secara umum (Agustina et
al., 2023)34
34
Agustina, D., Amalia, I., & Rahmah, L. A. (2023). Kepuasan Pasien Di Upt Puskesmas Tanjung
Morawa. 4, 894–899.
17
bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi
secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi
(Mujiarto et al., 2019)35
Manajemen strategis adalah suatu proses yang berulang dan
berkelanjutan yang bertujuan agar dapat memelihara organisasi senantiasa
sepadan dengan lingkungannya. Manajemen strategis menurut Nawawi (200)
bahwa manajemen strategi adalah perencanaan berskala yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai
keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan
prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi),
dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk
menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi. Visi memberikan arah terhadap usaha apapun. (Mujiarto et al.,
2019)36
Berikut ini contoh pelayanan kesehatan: Pada masa pandemi manajemen
strategi memegang peranan yang sangat penting. Strategi yang diambil harus
mampu beradaptasi dengan sangat cepat, baik level organisasi/perusahaan,
korporat, unit bisnis, atau level operasional. (Siregar et al., 2020)37
PMenurut PERSI, pada bulan Mei 2020, penurunan kunjungan pasien di
rawat jalan dan rawat inap mencapai 40-60%. Hal ini dapat mengurangi
35
Mujiarto, M., Susanto, D., & Bramantyo, R. Y. (2019). Strategi Pelayanan Kesehatan Untuk
Kepuasan Pasien Di Upt Puskesmas Pandean Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Jurnal
Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial Dan Administrasi Negara, 3(1), 34–49.
36
Mujiarto, M., Susanto, D., & Bramantyo, R. Y. (2019). Strategi Pelayanan Kesehatan Untuk
Kepuasan Pasien Di Upt Puskesmas Pandean Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek. Jurnal
Mediasosian : Jurnal Ilmu Sosial Dan Administrasi Negara, 3(1), 34–49.
37
Siregar, H., Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2020). Manajemen Strategi Di Masa Pandemi Covid-
19. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(2), 40–58
18
pendapatan dan mempengaruhi arus kas rumah sakit. Sementara itu beban
operasional rumah sakit cenderung meningkat seiring dengan adanya standar
prosedur baru dalam penggunaan alat pelindung diri dan kegiatan PPI rumah
sakit. Jika kondisi ini berlanjut, keuangan dan pelayanan rumah sakit dapat
terganggu. (Ekawati & Andriani, 2022)38
Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat,
rumah sakit harus siap dan lincah beradaptasi dengan perubahan jumlah dan
jenis pasien yang datang.. Strategi pemasaran rumah sakit bertujuan untuk
meningkatkan utilisasi pelayanan dengan memberikan pelayanan kesehatan
yang sesuai kebutuhan dan mengutamakan kepuasan konsumen. Menurut
Kotler (2011), strategi pemasaran adalah langkah-langkah sistematis untuk
memenuhi permintaan pasar berdasarkan kemampuan dan situasi
perusahaan. Sedangkan bauran pemasaran adalah kumpulan variabel
terkendali dalam pemasaran yang dapat dikombinasikan untuk memperoleh
tanggapan yang diharapkan dari target pasar. Strategi pemasaran akan
berdampak pada citra rumah sakit dengan meningkatkan kepercayaan
(Ekawati & Andriani, 2022)39
38
Ekawati, S. S., & Andriani, H. (2022). View of MARKETING MIX STRATEGY FOR HEALTH SERVICES
AT YADIKA PONDOK BAMBU HOSPITAL DURING THE COVID-19 PANDEMIC. Jurnal Medika
Hutama, Vol 03 No(Vol. 3 No. 02 Januari (2022)
39
Ekawati, S. S., & Andriani, H. (2022). View of MARKETING MIX STRATEGY FOR HEALTH SERVICES
AT YADIKA PONDOK BAMBU HOSPITAL DURING THE COVID-19 PANDEMIC. Jurnal Medika
Hutama, Vol 03 No(Vol. 3 No. 02 Januari (2022)
19
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari makalah ini kami mengambil kesimpulan yaitu Administrasi Kesehatan
Masyarakat adalah tata usaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapi dan
sistematis serta penentuan fakta-fakta tertulis dengan memperoleh pandangan
yang menyeluruh serta hubungan timbal balik antara satu fakta dengan fakta lain.
Administrasi kebijakan kesehatan merupakan satu dari delapan pilar yang ada di
kesehatan masyarakat. Administrasi sangat diperlukan dalam dunia kesehatan
karena sangat mengatur dan menyusun tentang manajemen kesehatan
masyarakat.
2. SARAN
Dari uraian kesimpulan diatas kami dapat memberi saran yaitu diharapkan
bagi tenaga kesehatan baik dokter, perawat dan ahli kesehatan lainnya di
puskemsas maupun di layanan kesehatan lainnya agar memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pasien sesuai dengan tanggung jawab dan kode etik yang
berlaku demi meningkatkan derajat kesehatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, D., Amalia, I., & Rahmah, L. A. (2023). Kepuasan Pasien Di Upt
Puskesmas Tanjung Morawa. 4, 894–899.
Ekawati, S. S., & Andriani, H. (2022). View of MARKETING MIX STRATEGY FOR
HEALTH SERVICES AT YADIKA PONDOK BAMBU HOSPITAL DURING THE
COVID-19 PANDEMIC. Jurnal Medika Hutama, Vol 03 No(Vol. 3 No. 02
Januari (2022): Jurnal Medika Hutama), 11.
https://www.jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/415/28
4
Rachman, M. T., Syahida, N. P., & Isnaini, Y. (2019). Implementasi Sistem Informasi
Administrasi Dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas
Bayan. JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik), 6(1), 48.
https://doi.org/10.31764/jiap.v6i1.665
Sirat, M. M. P., Hartono, M., Santosa, P. E., Ermawati, R., Siswanto, S., Setiawan,
F., Wijaya, I. K. D. A. C., Rahma, S. W., & Fatmawati, S. T. (2021). Penyuluhan
Manajemen Kesehatan, Reproduksi, Sanitasi Kandang, dan Pengobatan
Massal Ternak Kambing. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada
Masyarakat, 7(3), 303–313. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.7.3.303-
313
21
Siregar, H., Rahayu, A., & Wibowo, L. A. (2020). Manajemen Strategi Di Masa
Pandemi Covid-19. Komitmen: Jurnal Ilmiah Manajemen, 1(2), 40–58.
https://doi.org/10.15575/jim.v1i2.10316
Tri Yulianti, D., & Tri Prastowo, A. (2021). Pengembangan Digitalisasi Perawatan
Kesehatan Pada Klink Pratama Sumber Mitra Bandar Lampung. Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi (JTSI), 2(2), 32–39.
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI
22