Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

“PERKEMBANGAN ADMINISTRASI KESEHATAN DI INDONESIA DAN DI DUNIA”

DOSEN PEMBIMBING :

TRI.ANSARI,S.SIT,M.Kes

DI SUSUN OLEH :

1. ESA ISDIANA (02419000342)


2. EVA ZULFIANI (02419000339)
3. FARIDATUN NIKMAH (02419000343)

JURUSAN S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BINA CIPTA HUSADA

OKTOBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “PERKEMBANGAN ADMINISTRASI KESEHATAN DI
INDONESIA DAN DI DUNIA “ ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
Pengantar Ilmu Administrasi dengan judul “PERKEMBANGAN ADMINISTRASI
KESEHATAN DI INDONESIA DAN DI DUNIA”.Disamping itu, kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami
perbaiki.Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Purbalingga,29 oktober 2020

Penulis

Kelompok 2
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Administrasi merupakan tata penyelenggaraan terhadap komunikasi, dalam administrasi terdapat
proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukansebelumnya.
Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di negara-negara yang
sedang membangun untuk mengembangkan lembaga-lembaga dan pranata-pranata sosial, politik
dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil. Oleh karena itu, pada dasarnya administrasi
pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem administrasi negara di negara yang
sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya. Dari sudut praktik,
administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni
administrasi dan pembangunan.
Administrasi Pembangunan merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan
yakni sebagai aktifitas kerja yang diarahkan untuk perubahan menuju pola-pola masyarakat yang
lebih baik dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Rumusan Masalah
1.   Apa itu administrasi pembangunan kesehatan ?
2.   Apakah perlu mempelajari ilmu administrasi pembangunan ?
3.   Apa tujuan dari administrasi pembangunan ?
4.   Apa fungsi dari administrasi ?
5.   Apakah dasar dari adminsistrasi pembangunan ?
6.   Apa manfaat dari administrasi pembangunan ?
7.   Apa manfaat praktis dalam mempelajari ilmu administrasi pembangunan ?
8.   Apa sajakah fungsi dari administrasi pembangunan ?
9.   Bagaimana ciri dari administrasi pembangunan ?
10.  Apa sajakah ruang lingkup administrasi pembangunan ?
11.  Apa saja kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan dalam memperhatikan kebijakan umum ?

Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui pengertian dari administrasi pembangunan kesehatan.
2.   Untuk mencari tahu betapa perlunya mempelajari ilmu administrasi pembangunan.
3.   Untuk mengetahui tujuan dari administrasi pembangunan.
4.   Untuk mencari tahu fungsi dari administrasi.
5.   Untuk mencari tahu dasar dari adminsistrasi pembangunan.
6.   Untuk mengetahui manfaat dari administrasi pembangunan.
7.   Untuk mengetahui manfaat praktis dalam mempelajari ilmu administrasi pembangunan.
8.   Untuk mencari tahu fungsi dari administrasi pembangunan.
9.   Untuk mengetahui ciri dari administrasi pembangunan.
10.  Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pembangunan.
11.  Untuk mengetahui kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan dalam memperhatikan kebijakan umum.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Administrasi Pembangunan Kesehatan


Berbicara mengenai Administrasi pembangunan keehatan, sebaiknya di dahului dengan
pemahaman tentang apa itu konsep administrasi pembangunan kesehatan. Bila di uraikan lebih
rinci, kalimat administrasi pembangunan kesehatan sesungguhnya merupakan sebuah konsep
yang terdiri atas :
1.      Administrasi
2.      Pembangunan
3.      Kesehatan
Kata administrasi berasal dari bahasa latin. Dari kata (ad = pada, ministrare = melayani). Bila jika di tinjau
dari asal kata, maka administrasi berarti memberikan pelayanan kepada. Beberapa Pakar membedakan
administrasi dalam dua pengertiannya yaitu:

1.      Administrasi dalam arti sempit, yaitu kegiatan organisasi/lembaga yang meliputi kegiatan, surat
menyurat, catat-mencatat dan ketatausahaan.
2.      Administrasi dalam arti luas, yaitu suatu aktifitas kerja yang di lakukuan kelompok orang yang
saling berhubungan/komunikasi menurut fungsi tertentu dengan memanfaatkan seluruh sumber
daya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Intinya administrasi
melingkupi seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga pengurusan sekelompok orang yang
memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Administrasi dapat
berjalan dengan dua atau banyak orang terlibat di dalamnya.
Administrasi pembangunan memiliki dua sisi yaitu :
1. Pembangunan administrasi (penyempurnaan administrasi)
2. Administrasi pembangunan (administrasi bagi pembangunan)
Dalam telaahan administrasi pembangunan dibedakan adanya dua pengertian, yaitu administrasi
bagi pembangunan dan pembangunan administrasi. Administrasi bagi pembangunan, dalam
konteks ini digunakan pendekatan manajemen. Maka dapat dikatakan bahwa masalah
administrasi bagi pembangunan adalah masalah manajemen pembangunan. Sedangkan untuk
menerangkan pembangunan administrasi akan digunakan pendekatan organisasi.
Wujud administrasi (Waldo) :
1. Manajemen : dinamis, menunjukan gerakan / proses (administrasi pembangunan)
2. Organisasi: statis, mengikuti pola tertentu (pembangunan administrasi)
Pengertian pembangunan beberapa pakar di antaranya mengatakan: Inayatullah (1976),
mendefinisikan pembangunan sebagai perubahan menuju pola-pola masyarakat yang lebih baik
dengan nilai-nilai kemanusiaan yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang
lebih besar terhadap lingkungan dan tujuan politiknya, juga memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri. Siagian (1994) memberikan
pengertian tentang pembangunan sebagai “suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah,
menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation bullding)” Deddy T. Tikson (2005)
bahwa pembangunan nasional dapat pula di artikan sebagai transformasi ekonomi, sosial, dan
budayasecara sengaja melalui kebijakan dan strategi menuju arah yang di inginkan.
Pengertian kesehatan diantaranya seperti yang di sampaikan organisasi kesehatan dunia
(WHO) tahun 1948 yang menyebutkan bahwa kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesehateraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Pada
tahun 1986, WHO, dalam piagam ottawa untuk promosi kesehatan, mengatakan bahwa pengertin
kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup kesehatan adalah
konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Sedangkan
menurut UU nomor 23 tahun 1992 pengertian kesehatan adalah : keadaan sejahtera dari badani,
jiwa sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dari penjelasan konsep administrasi, pembangunan dan kesehatan seperti di uraikan di atas,
maka dapat di simpulkan bahwa pengertian administrasi pembangunan kesehatan adalah proses
penyelenggaraan pembangunan kesehatan nasional yang di lakukan melalui penetapan tujuan
penyusunan: oragnisasi, jenis pekerjaan sumber daya, pembagian kerja proses produksi,
pengawasan pengendalian dan evaluasi tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya sadar yang di lakukan
oleh suatu masyarakat, bangsa dan negara untuk merumuskan, memperbaiki, memelihara dan
meningkatkan tata kehidupan administrasi kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan
yang bermutu dan berkesinambungan menuju terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Disini menujukkan pada dasarnya bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya menjadi
tanggung jawab negara tetapi perlu juga perannya masyarakat, swasta sebagai suatu kesatuan
yang seimbang dan keselarasan di dalamnya. Dengan demikian kiranya jelas bahwa suatu bangsa
yang sedang membangun tidak mungkin dan tidak boleh melakukan tindakan-tindakan yang
tidak boleh bahwa bangsa itu melakukan tindakan acuh tak acuh terhadap pembangunan.
Menyerahkan kegiatan pembangunan itu hanya kepada pemerintah adalah suatu hal yang perluh
di cegah. Pada hakikatnya partisipasi seluruh masyarakat termasuk swasta merupakan salah satu
tugas kewajiban setiap anggota masyarakat dan swasta.
Perlunya Mempelajari Ilmu Administrasi Pembangunan
Ilmu administrasi pembangunan keberadaannya mulai lahir setelah berakhirnya perang dunia
kedua, di dorong oleh hasrat Negara maju ingin membantu negara-negara miskin dan kalah
perang agar bangkit dari keterpurukan dan kerusakan akibat perang tersebut. Negara-negara
pendonor mulai menawarkan jasa dan dana untuk bekerjasama untuk menyusun segala sektor
pembangunan termasuk sektor kesehatan. Dalam penyelenggaraan pembangunan tersebut
terdapat beberapa faktor yang berperan dalam keberhasilan pembangunan. Seperti yang telah di
sampaikan oleh Suminta ada beberapa faktor yang mempengaruhi Administrasi Pembangunan di
tiap-tiap negara :
1. Faktor Politik
Faktor politik mempunyai hubungan yang erat dengan stabilitas bidang politik. Dan stabilitas
bidang politik merupakan pra kondisi yang perlu di ciptakan sebelum pembangunan itu di
laksanakan.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi adalah merupakan salah satu sisi pembangunan dan yang mempunyai pengaruh
yang paling tampak pada aspek-aspek yang lain. Umumnya di negara berkembang menempatkan
pembangunan sebagai prioritas yang pertama dan yang utama.
3. Faktor sosial budaya
Faktor ini di dalamnya dapat seperti basic sosial cultral. Motivasi dan kepedulian terhadap
perubahan, gaya hidup, cara berpikir, pandangan hidup dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan masalah sosial.
4. Faktor perkembangan IPTEK dan Lingkungan Fisik
Proses pembangunan di perlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia.
Pelaksanaan pembangunan/ rumusan kebijaksanaan, sumber alam (resources development)
pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup/ fisik dan kesempatan kerja/lapangan kerja. Di
Indonesia sendiri memiliki kreatifitas yang tinggi untuk melaksanakan pembangunan, namun
tidak di dukung oleh teknologi yang mutakhir.
5. Faktor institusional atau kelembagaan
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusional ini adalah dalam bentuk
pembinaan institusi-institusi untuk dapat lebih mendukung proses pembangunan.
Beberapa hal perlunya mempelajari ilmu administrasi pembangunan kesehatan:
1. Cotinyuitas kesehatan yang terjadi di suatu negara merupakan hal mutlak untuk di kerjakan
negara guna memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Pemabngunan tersebut tidak hanya
di lakukan pada masa lampau, masa kini tetapi juga di masa datang di tunjukan bagi
keberlanjutan pembangunan. Olehnya itu ilmu administrasi pembangunan perlu di pelajari secara
baik, dan di manfaatkan dalam pembangunan administrasi.
2. Administrasi pembangunan merupakan keharusan untuk di kerjakan
Kebutuhan dan keinginan pelayan kesehatan selalu di berikan kepada masyarakat, olehnya itu
ilmu administrasi pembangunan harus di persiapkan secara baik agar bisa memberikan pelayanan
secara bermutu.
3. Sebagai tools pelakanaan administrasi pembangunan
Pencapaian tujuan pembangunan kesehatan perlu di dukung oleh kemampuan sumberdaya tidak
hanya SDM, keuangan, sarana dan fasilitas tetapi juga kemampuan pengetahuan dan
keterampilan penyelenggaraan administrasi, olehnya itu pendidikan administrasi menjadi
kewajiban untuk di pelajari.
4. Memudahkan penyelenggaraan administrasi
Penyelenggaran kesehatan bukan merupakan hal mudah, tetapi banyak kompleksifitas pekerjaan
di dalamnya. Dengan mempelajari ilmu administrasi pembangunan akan membantu pelaku
administrasi agar lebih mudah dalam bekerja termasuk penyelesaian masalah pekerjaan yang di
hadapi.
Tercapainya pembangunan di suatu negara bukan hanya tanggung jawab administrator
pembangunan, namun ini merupakan kinerja bersama semua elemen masyarakat dan pemerintah.
Karna makna luas dari negara itu sendiri merupakan hubungan antara pemerintah dan
masyrakatnya. Namun biasnya (seperti yang terajadi di Indonesia) ketidakharmonisan antara
pemerintah dan rakyat menjadi proses pembangunan menjadi terhambat. Bisa saja ini di
karenakan masalah egosentrisme etnis, dan masalah-masalah kepentingan dari kedua bela pihak.
Keterhambatan proses pembangunan juga dapat terjadi akibat keterbatasan pengadaan faktor
pendukung fisik seperti peralatan, perlengkapan, teknologi dan sumber daya yang tidak
memadai.

Tujuan Administrasi Pembangunan


Menurut penulis, tujuan administrasi pembangunnan kesehatan adalah:
1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat
Penyelenggaran administrasi pembangunan kesehatan di lakukan untuk menciptakan pelayanan
kesehatan yang bermut, terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat.
Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi dan demografi, pelayan kesehatan di tuntut untuk
mengembangkan diri, memberikan pelayanan terbaik serta meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Pembangunan kesehatan bermutu
Penyelenggaran pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terus di
dorong kearah yang bermutu untuk menjamin kelangsungan pelayanan menuju pelayanan prima
dan berstandar internasional.
3. Arah pencapaian tujuan
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan di galakan untuk mencapai suatu tujuan
pembangunan yaitu terciptanya peningkatan derajat kesehatan masyarakat kearah yang lebih
maju, berdaya saing, terjangkau dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
4. Kelangsungan pembangunan
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan terus di kerjakan sampai ke masa depan,
mengingat tanggung jawab kesehatan mengikuti perkembangan zaman dari waktu ke waktu,
tidak hanya memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan saat ini.
Menurut penulis tugas administrasi pembangunan kesehatan adalah:
1. Perumusan tujuan
Cita-cita pembangunan kesehatan indonesia adalah peningkatan kesadaran, kemampuan
masyarakat untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu, dan terjangkau di seluruh
wilayah indonesia sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal.
2. Penyusunan organisasi
Penyelenggaraan administrasi pembangunan kesehatan memerlukan organisasi sebagai wadah
pelayanan kesehatan.organisasi akan menentukan struktur pekerjaan, jabatan, fungsi, tugas
pokok, kebijakan termasuk perangkat lainnya untuk mendukung kelangsungan pembangunan
kesehatan.
3. Perumusan program kerja
Setelah organisasi terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah penyusunan kegiatan
pembangunan kesehatan untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Penyusunan
program di dahului dengan analisa kebutuhan dan permintaan pelayan kesehatan. Penyusunan
program kerja di sesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang di miliki.
4. Perumusan sumber daya
Sumber daya kesehatan di antaranya: tenaga kesehatan, pembiayaan logistik, bangunan tanah
dan lain sebagainya. Penyusunan sumber daya di lakukan untuk menjadi input bagi proses
produksi atau pelayanan kesehatan. Dalam pemilihan atau pemanfaatan sumber daya kesehatan,
mengutamakan prinsip efektifitas dan efisiensi.
5. Pemabagian kerja
Agar program kerja berjalan dengan maksimal maka fungsi pembagian kerja sangat menentukan.
Dalam pembagian kerja, memperhatikan aspek kemampuan tenaga kesehatan, baik pendidikan,
pengetetahuan, keterampilan, penyesuaian volume pekerjaan dan beba kerja pekerja.
6. Pelayanan kesehatan
Penyelengaraan administrasi adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang di berikan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
7. Pencapaian output
Pelayanan yang di kerjakan di arahkan mencapai tujuan pelayanan yaitu: terpenuhinya
kebutuhan dan perencanaan permintaan masyrakat akan pelayanan kesehatan bermutu adil dan
terjangkau.
8. Peningkatan dampak positif kesehatan
Tujuan akhir yang di harapkan dari pelayanan kesehatan adalah terciptanya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Tujuan utama admnistrasi negara ialah pada dasarnya merencanakan dan merumuskan
kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan menyelenggarakannya. Administrasi
negara mempunyai peranan yang besar dalam proses penetapan/ penentuan kebijakan politik.
Tujuan pokok pembangunan adalah memperluas pilihan-pilihan manusia (UI Haq, 1995).
Pengertian ini mempunyai dua sisi. Pertama, pembentukan kemampuan/ kapabilitas manusia,
seperti tercermin dalam kesehatan, pengetahuan dan keahlian yang meningkat. Kedua,
penggunan kemampuan yang di miliki untuk bekerja, untuk menikmati kehidupan,atau untuk
aktif dalam kegiatan kebudayaan, sosial dan politik.paradigma pembangunan yang di sebut
sebagai sebuah konsep yang holistik ini mempunyai 4 unsur penting yaitu :
1.   Peningkatan produktifitas
2.   Pemerataan kesemapatan
3.   Kesinambungan pembangunan
4.   Pemberdayaan manusia

Fungsi Administrasi
Tiga fungsi dasar administrasi negara adalah sebagai berikut :
1.      Formulasi/ perumusan kebijakan
a.    kebijakan tergantung dari analisa yang baik atas keadaan–keadaan nyata yang ada.
b.   kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk memproyektir kenyataan-kenyataan sekarang
dalam keadaan-keadaan nanti/masa depan, dengan cara melakukan perkiraan (fore cast) dari
perkembangan yang mungkin terjadi.
c.    supaya program strategis dan taktik-taktik kegiatan yang berdasar kedua di atas dapat di susun.
d.   rangkaian terakhir adalah pengambilan keputusan(decision making)
2. Pengaturan/pengendalian administrasi
Struktur organisasi, keuangan kepegawaian dan lain-lain.
3. Penggunaan dinamika administrasi
Kegiatan-kegiatan lain yang perlu di laksanakan tidak saja bagi realisai tujuan, kebijaksanaan
yang telah di rumuskan,tetapi juga pengendalian atau pengawasan dari pada unsur administrasi.
Unsur-unsur dinamika administrasi (the dynamics administration) ini meliputi :
a. impinan
b. koordinasi
c. pengawasan
d. komunikasi
Menurut penulis, fungsi administrasi pembangunan kesehatan :
1. Perencanaan pembangunan kesehatan
2. Pengorganisasian pekerja
3. Perangkuman sumber daya kesehatan
4. Penganggaran kesehatan
5. Perumusan kebijakan kesehatan
6. Pengambilan keputusn
7. Pelaksanaan pembangunan kesehatan
8. Koordinasi pembangunan kesehatan
9. Pengawasan pembangunan kesehatan
10. Evaluasi program kesehatan
11. Revisi program kesehatan.

Dasar Adminsistrasi Pembangunan


Administrasi Pembangunan timbul karena adanya tuntutan dan kebutuhan bagi negara-negara
yang sedang berkembang, yang berusaha mengatasi masalah-masalah keterbelakangan,
kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prrinsip dan teori-teori
dari Administrasi Negara yang Tradisonal, yang dikembangkan di negara-negara Barat, terutama
di negara Amerika Serikat dirasakan tidak sesuai lagi negara-negara yang sedang berkembang.
Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang berorientasi
terhadap pembangunan. Di samping itu Administrasi Pembangunan juga masih mendasarkan diri
atas prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat dan definisi
Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai bahan perbandingan
dan untuk memperluas wawasan.
Pada awal pemikiran tentang pembangunan sering ditemukan adanya pemikiran yang
mengidentikan pembangunan dengan modernisasi dan industrialisasi, bahkan pembangunan
dengan westernisasi. Seluruh pemikiran tersebut didasarkan pada aspek perubahan, dimana
pembangunan, perkembangan, dan modernisasi serta industrialisasi, secara keseluruhan
mengandung unsur perubahan. Namun begitu, keempat hal tersebut mempunyai perbedaan yang
cukup prisipil, karena masing-masing mempunyai latar belakang, azas dan hakikat yang berbeda
serta prinsip kontinuitas yang berbeda pula, meskipun semuanya merupakan bentuk yang
merefleksikan perubahan (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005).
Pembangunan sering dikaitkan dengan modernisasi dan industrialisasi. Seperti dikatakan
Gouled (1977), ketiga-tiganya menyangkut proses perubahan. Pembangunan adalah salah satu
bentuk perubahan social, modernisasi adalah suatu bentuk khusus (special case) dari
pembangunan, dan industrialisasi adalah salah satu segi (a single facet) dari pembangunan. Dari
pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa pembangunan lebih luas sifatnya dari pada modernisasi,
dan modernisasi lebih luas dari pada industrialisasi.
Seperti dikatakan Rutow (1967), modernisasi adalah proses yang mencakup perubahan-
perubahan yang spesifik, termasuk industrialisasi, yang menunjukkan penguasaan yang lebih
luas atas alam melalui kerjasama yang lebih erat antar manusia. Black, et al. (1975), melukiskan
modernisasi sebagi proses dimana terjadi transformasi masyarakat sebagai dampak revolusi ilmu
pengetahuan dan teknologi. Proses transformasi dari masyarakat agaris ke masyarakat industri
adalah salah satu indikasi dari proses industrialisasi.
Bila dilakukan kajian lebih lanjut akan terlihat beberapa ide pokok yang sangat penting
diperhatikan apabila seseorang berbicara tentang pembangunan.
Pertama, bahwa pembangunan merupakan suatu proses-proses berarti suatu kegiatan yang terus-
menerus dilaksanakan meskipun sudah barang tentu bahwa proses itu dapat dibagi dan biasa
memang dibagi menjadi tahap-tahap tertentu yang berdiri sendiri (independent phase of a
process). Pentahapan dapat dibuat berdasarkan jangka waktu, biaya, atau hasil tertentu yang
diharapkan akan diperoleh.
Kedua, bahwa pembangunan merupakan usaha yang secara sadar dilaksanakan. Jika ada
kegiatan yang kelihatannya nampak seperti pembangunan, akan tetapi sebenarnya tidak
dilaksanakan secara sadar dan timbul hanya secara insidentil di masyarakat, tidaklah dapat
digolongkan kepada kategori pembangunan.
Ketiga, bahwa pembangunan dilakukan secara berencana dan perencanaan itu berorientasi
kepada pertumbuhan dan perubahan.
Keempat, bahwa pembangunan mengarah kepada modernitas. Modernitas disini diartikan
sebagai cara hidup yang baru dan lebih baik dari pada sebelumnya serta kemampuan untuk lebih
menguasai alam lingkungan dalam rangka usaha peningkatan kemampuan swasembada dan
mengurangi ketergantungan pada pihak lain. Memang salah satu ciri dari masyarakat yang telah
mencapai tingkat modernitas yang tinggi ialah bahwa masyarakat itu makin dapat melepaskan
diri dari tekanan dan kekangan alam dan bahkan menguasai alam sekelilingnya.
Kelima, bahwa modernitas yang dicapai melalui pembangunan itu bersifat multidemensionil.
Artinya bahwa modernitas itu mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dan Negara, terutama
aspek kesehatan, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan keamanan nasional dan
administrasi.
Keenam, bahwa kesemua hal yang telah sisebutkan dimuka ditunjukkan kepada usaha membina
bangsa (national-building) yang terus menerus harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian
tujuan bangsa dan Negara yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut penullis, dasar administrasi pembangunan kesehatan adalah :


1.      Adanya kebutuhan dan keinginan yang akan dipenuhi masa depan
2.      Untuk mengatasi ketertinggalan yang terjadi
3.      Pembangunan mengarah pada kemajuan dan globalisasi
4.      Pembangunan menuju kesejahtraan
5.      Tercapainya akselerasi pembangunan kesehatan

Manfaat Administrasi Pembangunan


Menurut penulis, manfaat administrasi pembangunan kesehatan adalah:
1.      Menentukan arah pembangunan kesehatan
2.      Sebagai kerangka kerja pembangunan kesehatan
3.      Membangun sistem administrasi yang bermutu
4.      Strategi pembangunan masa depan kesehatan
Manfaat Praktis Mempelajari Ilmu Administrasi Pembangunan
Pada hakikatnya ilmu administrasi tumbuh dan berkembang dalam pemikiran manusia, selain
sebagai ilmu administrasi juga sebagai suatu profesi atau pekerjaan yang harus diselesaikan
secara tuntas dan memuaskan. Proses administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan
rangkaian kegiatan untuk pencapaian suatu hasil tertentu dengan professional sesuai tuntutan
kegiatan yang dilakukan. Administrasi berfungsi untuk menemukan pembagian kerja dalam
berbagai macam-macam karakteristik manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Dalam suatu administrasi dijumpai sistem administrasi, dimana sistem secara garis besar
terdiri atas sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terbentuk karena alam. Sebagai
missal sistem tata surya, sistem cuaca dll. Sedangkan sistem buatan manusia (man made system)
adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau perbuatan manusia. Sebagai missal
sistem social, sistem politik, sistem ekonomi, sistem kepegawaian, sistem hukum, sistem kerja,
sistem pemerintahan dll. Pada dasarnya sistem administrasi lahir dan hasil pemikiran dari
manusia.
Fenomena dan nomena administrasi terhadap pertumbuhan atau perubahan suatu organisasi
dapat diamati pada pola dinamisasi social yang tumbuh dan nemena masyarakat administrasi
seperti solidaritas, kepemimpinan, mata pencarian, kepedulian, keadilan, demikian pula
sebaliknya. Adapun masalahh-masalah administrasi yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan
pembangunan dan pekembangan organisasi merupakan tugas kunci dari manajemen.
Administrasi merupakan sasaran pemikiran manusia untuk menggerakkan berbagai aktivitas
dengan menggunakan sumber-sumber (resources) kekuatan dalam organisasi. Dalam suatu
administrasi juga dijumpai penyakit administrasi dimana hal inilah yang paling ditakutkan dan
berbahaya dalam kehidupan organisasi dan menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu
kekuasaan.
Dalam perkembangan dann pertumbuhan masyarakat maupun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dibidang administrasi sangatlah mempengaruhi juga warna dan corak
dari perkembangan manajemen pada masa datang. Manusia adalah makhluk yang mempunyai
martabat, perasaan, cita-cita, keinginan, tempramen dan harapan yang selalu mengalami
perkembangan atau dengan kata lain kedinamisan. Dengan adanya ilmu administrasi dalam era
globalisasi dilakukan secara rasional, efektif dan efesien dengan memperhatikan perubahan,
memperkuat moral dan etika kerja, tujuan yang telah ditetapkan, dan penyesuaian terhadap
teknologi. Konsep dasar administrasi pancasila merupakan ciri khas bagi bangsa Indonesia,
dimana masyarakatnya harus menghayati, memahami dan bahkan dijadikan pandangan hidup
untuk aktivitas sehari-hari. Manusia juga mempunyai kaitannya dalam administrasi dimana
kreativitas dan imajinasinya sangat diperlukan, manusia dalam organisasi, manusia juga sebagai
pengendalian organisasi.

Fungsi Administrasi Pembangunan


Nigro dan Nigro (1992) mengemukakan bahwa mengenai fungsi-fungsi administrasi
pembangunan dapat dilihat dari fungsi-fungsi administrasi yang dikemukakan oleh Fayol yaitu
Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, dan Controlling. Pendapat Gulick tentang
adanya 7 fungsi administratif yang terkenal dengan akronim POSDCORB, yaitu:
1.      Planning (perencanaan), yaitu mengembangkan adanya garis-garis besar kegiatan yang
dilakukan dan mengembangkan metode-metode pelaksanaannya untuk mencapai tujuan
organisasi.
2.      Organizing (pengorganisasian), yaitu mengembangkan struktur formal dari wewenang
berdasarkan pengelompokkan kerja (misalnya departemen, biro, dinas dll) yang perlu
dikoordinasikan
3.      Staffing, yang meliputi keseluruhan fungsi kepegawaian: merekrut dan melatih staff serta
memelihara kondisi-kondisi kerja yang menyenangkan
4.      Directing (pengarahan), yang meliputi tugas memimpin organisasi dengan membuat keputusan-
keputusan dan mengimpllementasikannya melalui kebijakan-kebijakan prosedur
5.      Coordinating (pengkoodinasian), yang meliputi tugas-tugas mengintegrasikan dan
menyelaraskan berbagai macam unit (bagian) yang saling berkaitan.
6.      Reporting (pelaporan) yang merupakan proses dan teknik untuk memberikan informasi tentang
pekerjaan yang telah dan sedang dilaksanakan (misalnya koleksi data dan manajemen informasi)
7.      Budgeting (pengganggaran) yang meliputi tugas-tugas perencanaan fiscal, accounting dan
pengendalian.
Tiga fungsi dasar administrasi Negara adalah sebagai berikut:
1.      Formulasi/perumusan kebijaksanaan:
a.       Kebijaksanaan tergantung dari analisa yang baik atas keadaan-keadaan nyata yang ada;
b.      Perumusan kebijaksanaan juga harus meliputi usaha untuk memproyeksir kenyataan-kenyataan
sekarang dalam keadaan-keadaan nanti/masa depan, dengan cara melakukan perkiraan (forecast)
dari perkembangan yang mungkin terjadi dan dalam penyusunan berbagai alternative langkah
kegiatn yang mungkin dilalui;
c.       Supaya suatu program strategi dan teknik kegiatan-kegiatan yang berdasar a dan b dapat
disusun; dan
d.      Rangkaian terakhir adalah pengambilan keputusan (decision making)
2.      Pengaturan/pengendalian unsur-unsur administrasi:
a.       Struktuk (Organisasi),
b.      Keuangan,
c.       Kepegawaian, dan
d.      Sarana-sarana lain. Tugas administrasi ialah mendapatkan, menggunakan, mengendalikan
keempat elemen administrasi tersebut di atas.
3.      Penggunaan dinamika administrasi
Kegiatan-kegiatan lain yang perlu dilakukan tidak saja bagi realisasi tujuan/kebijaksanaan yang
telah dirumuskan, tetapi juga untuk pengendalian atau pengurusan dari pada unsur-unsur
administrasi.
4.      Unsur dinamik administrasi ini meliputi:
a.       Pimpinan,
b.      Koodinasi,
c.       Pengawasan, dan
d.      Komunikasi

Ciri Administrasi Pembangunan


Menurut Heady (1995) untuk kepentingan kajian mengenai pembangunan administrasi ada
baiknya dipelajari gambaran wajah (features) administrasi yang bersifat umum (common) di
negara berkembang. Heady menunjukkan ada lima ciri administrasi yang indikasinya ditemukan
secara umum dibanyak negara berkembang:
1.      Pertama, pola dasar (basic pattern) administrasi public atau administrasi negara bersifat jiplakan
(imitative) dari pada asli (indigenous).
2.      Kedua, birokrasi di negara berkembang kekurangan ( deficient) sumber daya manusia terampil
untuk menyelengarakan pembangunan.
3.      Ketiga, birokrasi lebih berorientasi kepada hal-hal lain dari pada mengarah kepada yang benar-
benar menghasilkan (production directed). Dengan kata lain, birokrat lebih berusaha
mewujudkan tujuan pribadinya dibanding pencapaian sasaran-sasaran program. Dari sifat seperti
ini lahir nepotisme, penyalahgunaan kewenangan, korupsi, dan berbagai penyakit birokrasi, yang
menyebabkan aparat birokrasi di negara berkembang pada umumnya memiliki kredibilitas yang
rendah, dan dianggap tidak mengenal etika.
4.      Keempat, adanya kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak
ditampilkan dengan kenyataan (discrepancy between form and reality).
5.      Kelima, birokrasi dinegara berkembang acap kali bersifat otonomon, artinya lepas dari proses
politik dan pengawasan masyarakat.
Ciri-ciri administrasi pembangunan yaitu : (Bintoro, 1974)
1.      Lebih memberikan perhatian terhadap lingkungan masyarakat yang berbeda-beda, terutama bagi
lingkungan masyarakat negara-negara berkembag.
2.      Administrasi pembangunan mempunyai peran aktif dan berkepintingan terhadap tujuan-tujuan
pembangunan, baik dalam perumusan kebijaksanaannya maupun dalam pelaksanaannya yang
efektif. Bahkan administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan-tujuan pembangunan masyarakat
dan menunjang pencapaian tujuan-tujuan social, ekonomi dan lain-lain yang dirumuskan
kebijaksanaannya melalui proses politik.
3.      Justru berorientasi kepada usaha-usaha yang mendorong perubahan-perubahan ke arah keadaan
yang dianggap lebih baik untuk suatu masyarakat dimasa depan. Berorientasi masa depan.
4.      Lebih berorientasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pembangunan dari pemerintah. Dalam hal
ini adalah kemampuan untuk meerumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunannya yang
efektif seperti telah disebutkan terhadulu, yang terakhir juga dapat disebutkan sebagai
kemampuan dan pengendalian instrument-instrumen bagi pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan
5.      Administrasi pembangunan harus mengaitkan diri dengan substansi perumusan kebijaksanaan
dan pelaksanaan tujuan-tujuan pembangunan diberbagai bidang yaitu ekonomi, social, budaya
dan lain-lain. Dengan perkataan lain administrasi dari kebijaksanaan da nisi program-program
pembangunan.
6.      Dalam administrasi pembangunan administrator dalam aparatur pemerintah juga bisa merupakan
penggerak perubahan.
7.      Lebih berpendekatan lingkungan, berorientasi pada kegiatan, dan bersifat pemecahan masalah.
Dua ciri utama yang membedakan dan dianggap paling penting dan menunjukkan lebih majunya
pendekatan Administrasi Pembangunan adalah : (Bintoro, 1974)
1.      Ciri pokok pertama adalah orientasinya kepada usaha-usaha kea rah perubahan-perubahan
keadaan yang dianggap lebih baik.
2.      Ciri pokok kedua, pendekatan Administrasi Pembangunan adalah bahwa perbaikan dan
penyempurnaan administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan di bidang-bidang lain
seperti ekonomi, social, politik dan lain-lain.
Beberapa ciri-ciri “pembedaan” administrasi Negara dan administrasi pembangunan :

Ciri administrasi Negara Ciri adminstrasi Pembangunan

1. Lebih banyak terkait dengan lingkungan 1. Lebih memberikan perhatian terhadap


masyarakat negara-negara maju lingkungan masyarakat yang berbeda-beda,
terutama bagi lingkungan masyarakat negara-
negara baru berkembang.

2. Dalam ilmu administrasi negara terdapat 2. Administrasi pembangunan mempunyai


kelompok yang cederung berpendapat turut peran aktif dan berkepentingan (committed)
berperannya administasi negara dalam proses terhadap tujuan-tujuan pembangunan, baik
perumusan kebijaksanaan, tapi peranan itu dalam perumusan kebijaksanaanya maupun
tetap masih kurang ditekankan. Bahkan ada dalam pelaksanaannya yang efektif. Bahkan
yang menyebut administrasi negara bersikap administrasi ikut serta mempengaruhi tujuan-
netral terhadap tujuan-tujuan tujuan pembangunan masyarakat dan
pembangunan/masyarakat. menunjang pencapaian tujuan-tujuan social,
ekonomi, dan lain lain yang dirumuskan
kebijaksanaanya melalui proses politik.

3. Lebih menekankan kepada pelaksanaan yang 3. Justru berorientasi kepada usaha-usaha yang
tertib/efisien dari unit-unit kegiatan mendorong perubahan-perubahan (inovasi) ke
pemerintahan pada waktu ini. Berorientasi arah keadaan yang dianggap lebih baik untuk
masa kini. suatu masyarakat di masa depan. Berorientasi
masa depan

4. Lebih menekankan kepada tugas-tugas 4. Lebih berorientasi kepada pelaksanaan


umum (rutin) dalam rangka pelayanan tugas-tugas pembangunan (development
masyarakat (public service) dan tertib function) dari pemerintah. Dalam hal ini adalah
pemerintahan (law and order). Administrasi kemampuan untuk merumuskan
negara lebih bersikap sebagai “balancing kebijaksanaan-kebijaksanaan pembagunan dan
agent”. pelaksanaannya yang efektif seperti telah
disebutkan terdahulu, yang terakhit juga dapat
disebutkan sebagai kemampuan dan
pengendalian instrument-instrumet bagi
pencapaian tujuan-tujuan pembangunan.
Administrasi pembangunan lebih bersikap
seperti “development agent”

5. Sebagai akibat dari hal yang disebutkan di 5. Administrasi pembangunan harus


atas, maka administrasi negara lebih menengok mengaitkan diri dengan substansi perumusan
kepada kerapihan aparatur administrasi itu kebijaksaan tujuan-tujuan pembangunan
sendiri. diberbagai bidang yaitu ekonomi, social,
budaya dan lain-lain. Dengan perkataan lain
administrasi dari kebijaksanaan da nisi
program-program pembangunan

6. Dalam administrasi negara seakan-akan ada 6. Dalam administrasi pembangunan


kesan menempatkan administrator dalam administrator dalam aparatur pemerintah juga
aparatur pemerintah sekadar sebagai pelaksana. bisa merupakan penggerak perubahan (change
agents)

7. Lebih berpendekatan legalistits (legalistic 7. Lebih berpendekatan lingkungan


approach) (ecological approach) berorientasi pada
kegiatan (action oriented) dan bersifat
pemecahan masalah (problem solving)

Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan


Ruang lingkup ilmu administrasi pembangunan kesehatan meliputi :
1.   Penyusunan Organisasi
Organisasi disusun sebagai wadah untuk menghimpun usaha kerja sama pelayanan kesehatan.
Terdapay penempatan wewenang, tugas dan tanggung jawab sebagai suatu kesatuan, termasuk
dalam proses penyusunan organisasi maupun penentuan tujuan yang hendak dicapai.
2.   Fungsi Manajemen
Upaya tiap tingkatan level manajer sebagai suatu proses untuk menggerakkan pekerja dalam
penyelesaikan kegiatan administasi sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.   Fungsi Kepegawaian
Pengelolaan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetisi dan kinerja sehingga tercapai
pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas. Manajemen sumber daya manusia kesehatan
meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi, orientasi, penempatan, penilaian kinerja, diklat,
pembinaan, mutasi, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja dan lain sebagainya.
4.   Fungsi keuangan
Pengelolaan administasi keuangan pelayanan kesehatan sehingga tercipta sistem keuangan yang
akuntabel, transparan dan efisien. Administrasi keuangan mencakup budgeting, accounting,
auditing, serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang keuangan.
5.   Fungsi Perlengkapan
Upaya pemenuhan dan pelayanan kebutuhan logistic baik jumlah, jenis dan kualitas untuk
menunjang kelangsungan pelayanan kesehatan yang mandiri. Pada bidang ini berkembanglah
pengetahuan admintrasi perlengkapan (supply administration).
6.   Fungsi Tata Usaha
Aktivitas mengumpulkan, mencatat, mengirim, mengolah atau menyimpan bahan-bahan
keterangan (information).
7.   Tata Hubungan
Tata hubungan komunikasi informasi yang memungkinkan orang-orang saling bekerjasama
dalam menyelasaikan pekerjaan dengan baik, dan saling melengkapi.
Ruang Lingkup Adminstrasi pembangunan : (Bintoro, 1974)
1.   Pertama, ruang lingkup adminstrasi pembagunan mempunya dua fungsi yaitu penyusunan
kebijaksaan penyempurnaan adiministrasi negara. Dalam hal ini penyempurnaan organisasi,
pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan pengurusan sarana-sarana
adminstrasi lainnya. Fungsi lainnya adalah merumuskakn kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
program-program pembangunan (diberbagai bidang) serta pelaksanaannya secara efektif.
2.   Kedua, admininstrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua subfungsi. Pertama
adalah perumusan kebijaksanaan permbangunan. Kedua adalah pelaksanaan secara efektif.
Mengenai soal yang pertama, beberapa hal dapat dikemukakan disini.
Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan
1. Penyempurnaan Administrasi Negara.
a.    Kepemimpinan, koordinasi, pengawasan.
b.   Administrasi fungsional kepegawain, keuangan, sarana-sarana lain dan kelembagaan dalam arti
sempit.
2.   Penyempurnaan administrasi perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan (The Administration
of Development)
a. Proses perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pembangunan sering
tercemin dalam suatu rencana pembangunan atau suatu kerangka kebijaksanaan yang konsisten
(dalam proses administrasi maupun proses politik).
b. Tata pelaksanaanya secara efektif
Salah satu fungsi lain yang penting dalam administrasi pembangunan ialah membangun
partisipasi masyarakat.
Apabila sudah diuraikan tentang ciri-ciri utam dan berbagai perumusan mengenai administrasi
pembangunan, maka sekarang ingin digambarkan mengenai ruang lingkup administrasi
pembangunan :
1.      Pertama, ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi yaitu penyusunan
kebijaksanaan penyempurnaan administrasi pembangunan kesehatan. Dalam hal ini usaha
penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan
pengurusan sarana-sarana administrasi lainnya. Ini disebut sebagai the development of
administration. Fungsi lainnya adalah merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-
program pembangunan (diberbagai bidang) serta pelaksanaannya secara efektif. Ini disebut juga
sebagai the administration of development.
2.      Kedua, administrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua sub fungsi. Pertama
adalah perumusan kebijaksanaan pembangunan. Kedua adalah pelaksanaan secara efektif.
Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan melandaskan pada memperhatikan
kebijakan umum yang dikelompokkan sebagai berikut:
1.      Peningkatan Kerjasama Lintas Sektor.
Untuk optimalisasi hasil pembangunan berwawasan kesehatan, kerjasama lintas sektor
merupakan hal yang utama dan karena itu perlu digalang serta dimantapkan secara seksama.
Sosialisasi masalah-masalah kesehatan pada sektor lain perlu dilakukan secara intensif dan
berkala. Kerjasama lintas sektor harus mencakup pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian serta melandaskan dengan seksama pada dasar-dasar pembangunan kesehatan.
2.      Penigkatan perilaku, Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Swasta.
Masyarakat dan swata perlu berperan aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Dalam
kaitan ini perilaku hidup masyarakat sejak usia dini perlu ditingkatkan melalui berbagai kegiatan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan, sehingga menjadi bagian dari norma hidup dan budaya
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat. Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan terutama melalui penerapan konsep
pembangunan kesehatan masyarakat tetap didorong bahkan dikembangkan untuk menjamin
terpenuhinya kebutuhan serta keseimbangan upaya kesehatan.
3.      Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
Kesehatan lingkungan perlu diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
yaitu keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan
keselamatan hidup manusia. Upaya ini perlu untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup dan
meningkatkan kemauan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam merencanakan dan
melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan.
Kesehatan lingkungan pemukiman, tempat kerja dan tempat-tempat umum serta tempat
periwisata ditingkatkan melalui penyediaan serta pengawasan mutu air yang memenuhi
persyaratan terutama perpipaan, penerbitan tempat pembuangan sampah, penyediaan sarana
pembangunan limbah serta berbagai sarana sanitasi lingkungan lainnya. Kualitas air, udara dan
tanah ditingkatkan untuk menjamin hidup sehat dan produktif sehingga masyarakat terhindar dari
keadaan yang dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Untuk itu diprlukan peningkatan dan
perbaikan berbagai peraturan perundang-undangan, pendidikan lingkungan sehat sejak dini usia
muda serta pembakuan standar lingkungan.
4.      Peningkatan Upaya Kesehatanya.
Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakuakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan, melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pennyembuhan
penyakit dan pemuluhan kesehatan serta upaya khusus melalui pelayanan kemanusiaan dan
darurat atau kritis. Selanjutnya, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu
terus –menerus diupayakan.
Dalam rangka mempertahankan status kesehatan masyarakat selama kritis ekonomi, upaya
kesehatan diproriataskan untuk mengatasi dampak kritis disamping tetap mempertahankan
peningkatan pembangunan kesehatan. Perhatikan khusus dalam mengatasi dapak kritis diberikan
kepada kelompok berisiko dari keluarga-keluarga miskin agar derajat kesehatan tidak memburuk
dan tetap hidup produktif. Pemerintah berttanggung jawab terhadap biaya pelayanan kesehatan
untuk penduduk miskin.
Setelah melewati krisis ekonomi, status kesehatan masyarakat diusahakan ditigkatkan
melalui pencegahan dan panganguran mordibitas, mortalitas, dan kecacatan dalam masyarakat
terutama pada bayi, anak balita, dan wanita hamil, melahirkan dan masa nifas, melalui upaya
peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
pengobatan penyakit dan rehabilitas. Prioritas utama diberikan kepada penaggulangan penyakit
menular dan wabah yang cenderung meningkat.
Perhatian yang lebih besar diberikan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang tinggi,
melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan kerja termasuk perbaikan gizi dan kebugaran
jasmani tenaga kerja serta upaya kesehatan lain yang menyangkut kesehatan lingkungan kerja
dan lingkungan pemukiman terutama bagi penduduk yang tinggal di daerah yang kumuh.
5.      Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
Pengenbangan tenaga kesehatan harus menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan dan
diarahkan untuk menciptakan tenaga kesehatan yang ahli dan terampil sesuai pengembangan
ilmu dan teknologi, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berpegang teguh
pada pengabdian bangsa dan negara dari etika profesi. Pengembangan tenaga kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan penyediaan jumlah
serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang mampu melaksanakan
pembangunan kesehatan. Dalam parencanaan tenaga kesehatan perlu diutamakan penentu
kebutuhan tenaga di kabupaten dan kota juga keperluan tenaga berbagai negara di luar negeri
dalam rangka globalisasi. Pengembangan karier tenaga kesehatan mesyarakat dan pemerintah
perlu ditingkatkan dengan terarah dan seksama serta diserasikan secara bertahap.
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JK PM) yakni cara pelayanan kesehatan
melelui penyebaran secara praupaya dikembangkan terus untuk menjamin tersekenggaranya
pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu dengan harga yang terkendali. JKPM
diselenggarakan sebagai upaya bersama antar masyarakat, swasta dan pemerintah untuk
memenuhi kebutuhan biaya pelayanan kesehatan yang terus meningkat. Tarif pelayanan
kesehatan perlu disesuaikan atas dasar nilai jasa dan barang yang diterima oleh anggota
masyarakat yang memperoleh pelayanan. Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu melalui
system JKPM yang disubsidi oleh pemerintah. Bersamaan dengan itu dikembangkan pula
asuransi kesehatan sebagai pelengkap/ pendamping JKPM. Pengembangan asuransi kesehatan
berada dibawah pembinaan pemerintah dan asosialisasi perasuransian. Secara bertahap
puskesmas dan rumahsakit milik pemewrintah akan dikelolah secara swadana.
6.      Peningkatan Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
Kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan perlu makin ditingkatkan terutama melalui
peningkatan secara strategis dalam kerjasama antara sektor kesehatan dan sektor lain yang yang
terkait, dan antara berbagai program kesehatan serta antara para pelaku dalam pembangunan
kesehatan sendiri. Manajemen upaya kesehatan yang terdiri dari perencanaan, pengerakan
pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian diselenggarakan secara sistematik untuk menjamin
upaya kesehatan yang terpaduh dan menyeluruh. Manajemen tersebut didukung oleh sistem
informasi ynag handal guna menghasilkan pengambilan kepetusan dan dan cara kerja yang
efisien. Sistem informasi tersebut dikembangkan secara komprehensif diberbagai tingkat
administrasi kesehatan sebagai bagian dari pengembangan administrasi mder. Organisasi
Departemen Kesehatan perlu disesuaikan kembali dengan fungsi-fungsi : regulasi, perencanaan
nasional, pembinaan dan pengawasan.
Desentralisasi atas dasr prinsip otonomi ynag nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab
dipercepat melalui pelimpahan tanggung jawab pengelolaaan upaya kesehatan kepada daerah
Dinas Kesehatan ditingkatkan terus kemampuan manajemennya sehingga dapat melaksanakan
secara lebih bertanggung jawab dalam perencanaan, pembiayaan dan pelalsaan upaya kesehatan.
Peningkatan kemampuan manajemen tersebut dilakukan melalui rangkaian pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan pembangunan kesehatan yang ada. Upaya tersebut pula didukung
oleh tersedianya pembiayaan kesehatan yang memadai. Untuk itu perlu diupayakan peningkatan
pendanaan kesehatan yang baik berasal dari anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional maupun
dari anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah.
7.      Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Kesehatan.
Penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan akan terus dikembangkan secara terarah dan
bertahap dalam rangka menunjang upaya kesehatan, utamanya untuk mendukung perumusan
kebijaksanaan, membantu memecahkan masalah kesehatan dan mengatasi kendala dalam
pelaksanaan program kesehatan. Penelitian dan pengembangan kesehatan akan terus
dikembangkan melalui jaringan kemitraan dan didesentralisasikan sehingga menjadi bagian
pentig dari pembangunan kesehatan daerah.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didorong untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, gizi, pendayagunaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia, pemberatasan
penyakit dan perbaikan lingkungan. Penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan
dikembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan
swasta. Setra meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang terbatas.
Penelitian bidang sosial budaya dan perilaku sehat dilakukan untuk mengembangkan gaya hidup
sehat dan mengurangi masalah kesehatan masyarakat yang ada.
8.      Peningkatan Lingkungan Sosial Budaya.
Selain berpengaruh positif, globalisasi juga menimbulkan perubahan lingkungan sosial dan
budaya masyarakat yang dapat berpengaruh negatif terhadap pembangunan kesehatan. Untuk itu
sangat diperlukan peningkatan ketahanan sosial dan budaya masyarakat melalui peningkatan
sosioekonomi masyarakat, sehingga dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dan
sekaligus meminimalkan dampak negatif dari globalisasi.
Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di negara-negara yang
sedang membangun untuk mengembangkan lembaga- lembaga dan pranata-pranata sosial, politik
dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil. Oleh karena itu, pada dasarnya administrasi
pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem administrasi negara di negara yang
sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan kemampuannya. Dari sudut praktik,
administrasi pembangunan merangkum dua kegiatan besar dalam satu pengertian, yakni
administrasi dan pembangunan.Dalam telaahan administrasi pembangunan dibedakan adanya
dua pengertian, yaitu administrasi bagi pembangunan dan pembangunan administrasi.
Administrasi bagi pembangunan, dalam konteks ini digunakan pendekatan manajemen. Maka
dapat dikatakan bahwa masalah administrasi bagi pembangunan adalah masalah manajemen
pembangunan. Sedangkan untuk menerangkan pembangunan administrasi akan digunakan
pendekatan organisasi.
Dalam kerangka pembaharuan administrasi sebagai lanjutan dari pembangunan administrasi,
yang pertama perlu menjadi perhatian adalah perubahan sikap birokrasi yang cukup mendasar
sifatnya. Didalamnya terkandung berbagai unsur. Pertama, birokrasi harus dapat membangun
partisipasi rakyat. Kedua, birokrasi hendaknya tidak cenderung berorientasi kepada yang kuat,
tetapi harus lebih kepada yang lemah dan kurang berdaya. Ketiga, peran birokrasi harus bergeser
dari mengendalikan menjadi mengarahkan, dan dari memberi menjadi memberdayakan.
Keempat, mengembangkan keterbukaan dan kebertanggungjawaban. Pembaharuan memerlukan
semangat yang tidak mudah patah. Semangat dan tekad diperlukan untuk mengatasi inersia
birokrasi dan tantangan yang datang dari kalangan mereka yang akan dirugikan karena
perubahan. Oleh karena itu, pembaharuan harus dilakukan secara sistematis dan terarah,
didukung oleh political will yang kuat, konsisten, dan konsekuen. Tidak selalu harus segera
menghasilkan perubahan besar, tetapi dapat secara bertahap, namun konsisten.
Administrasi pembangunan pada dasarnya bersumber dari administrasi negara. Dengan
demikian, kaidah umum administrasi negara berlaku pula pada administrasi pembangunan. Jadi,
adanya sistem administrasi negara yang mampu menyelenggarakan pembangunan menjadi
prasyarat bagi berhasilnya pembangunan. Di lain pihak, sistem pemerintahan di negara
berkembang pada awal kemerdekaannya, umumnya menpunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Pada dasarnya, administrasi pembangunan adalah bidang studi yang mempelajari sistem
administrasi negara di negara yang sedang membangun serta upaya untuk meningkatkan
kemampuannya. Ini berarti dalam studi dan praktek adminstrasi pembangunan diperlukan adanya
perhatian dan komitmen terhadap nilai-nilai yang mendasari dan perlu diwujudkan menjadi dasar
etika birokrasi.
BAB III
PENUTUP

  Kesimpulan

1. Administrasi pembangunan kesehatan adalah proses penyelenggaraan pembangunan


kesehatan nasional yang di lakukan melalui penetapan tujuan penyusunan: oragnisasi,
jenis pekerjaan sumber daya, pembagian kerja proses produksi, pengawasan
pengendalian dan evaluasi tujuan untuk meningkatkan kesadaran.
2. Tercapainya pembangunan di suatu negara bukan hanya tanggung jawab administrator
pembangunan melainkan bersama semua elemen masyarakat dan pemerintah.
3. Ruang lingkup ilmu administrasi pembangunan kesehatan meliputi : penyusunan
organisasi, fungsi manajemen, fungsi kepegawaian, fungsi keuangan, fungsi
perlengkapan, fungsi tata usaha, dan tata hubungan.

Saran
Sebaiknya ada kerjasama dalam kegiatan administrasi pembangunan kesehatan antara
pemerintah dan masyarakat sehingga dalam pelaksanaan administrasi pembangunan kesehatan
dapat berjalan dengan baik dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan demi menciptakan
kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat tetapi juga untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.geocities.ws/mas_tri/adm_pemb.PDF (diakses pada 03 September 2017 pukul 14:30)


https://kunsultasikesehatan.wordpress.com/tag/tujuan-pembangunan-kesehatan-2013/ (diakses pada 03
September 2017 pukul 14:30)
Suhadi, SKM, M.Kes, 2015, “Administrasi Pembangunan Kesehatan”, Jakarta : Trans Info Media 

www.medkes.net
www.fkmunsrat.ac.id

Anda mungkin juga menyukai