Di Susun Oleh :
Yudiman (244019001)
Kelompok 6
Semester V
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peranan Kesmas Dalam Pembangunan
Nasional“ dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Perlina, S.K.M., M.Kes. selaku guru
Mata Pelajaran Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Penulis mengucapkan terima kasih juga
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain dilakukan melalui
kebijakan pembangunan kesehatan Pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang
positif dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Derajat kesehatan dan status gizi
1
yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan
tingkat pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat. Kebijakan Pelayanan
Kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama. Peran penting pembangunan seperti
sekarang dapat dilihat dari kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas generasi
sekarang dan produktivitas pelayanan kesehatan yang akan mendatang (Dwiyanto, 2000:6).
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara social dan ekonomis.
3
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri maju kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain dilakukan melalui
kebijakan pembangunan kesehatan Pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang
positif dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Derajat kesehatan dan status gizi
yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan
tingkat pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat. Kebijakan Pelayanan
Kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama. Peran penting pembangunan seperti
sekarang dapat dilihat dari kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas generasi
sekarang dan produktivitas pelayanan kesehatan yang akan mendatang (Dwiyanto, 2000:6).
4
Negara tersebut, bahwa ada tidaknya hak dasar disetiap warga Negara dibidang
kesehatan sangat dipengaruhi oleh struktur sosial, ekonomi Negara tersebut. Disamping
itu factor geografis suatu daerah juga cukup mempengaruhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Penerapan strategi pembangunan ekonomi yang
cenderung berarah kapitalistik, penerimaan pendapat negara yang tidak stabil, privatisasi
kesehatan dan berkembangan industri farmasi yang didominasi perusahaan asing,
merupakan faktor yang berpengaruh kuat terhadap kesempatan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan, oleh karena itu, faktor-faktot tersebut, akan
membawa pengaruh pada kesempatanmasyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar ( Primary Health Care ) ang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan system kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sector kesehatan dalam mencapai pelaanan kesehatan yang optimal, termasuk
penggunaan upaya promotif dan preventif.
3. Arah kebijakan kesehatan
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehataan masyarakat yang ditunjukan oleh meningkatnya umur
harapan hidup, menurunya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu,
menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi
pembangunan kesehatan adalah:
a. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan
b. Pemberdayaan masyarakat dan daerah
c. Pengembangan upaya dan pembiyaan kesehatan
d. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
e. Penanggulangan keadaan darurat kesehatan
5
a. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primay Health Care) puskesmas
mempunyai fungsi sebagai Pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya
yaitu:
1) Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat
2) Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
3) Melaksanakan upaya kesehatan perorangan
4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan
1) Peningkatan SDM
2) Peningkatan kemampuan teknis dan manajemen puskesmas
3) Peningkatan pembiayaan
4) Peningkatan system informasi puskesmas ( SIP )
5) Pelaksanaan akreditasi puskesmas
b. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan ( Continum Of Care)
Pelaksanaan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja, dan usia lanjut.
c. Intervensi berbaris risiko kesehatan
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada
bayi, balita, dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-
kelompok berisiko serta masarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan
daerah bermasalah kesehatan.
4. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomi.
6
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaa program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
7
a. Keluarga mengikuti KB
b. Ibu bersalin di faskes
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
d. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan
e. Pertumbuhan dan perkembangan balita di pantau tiap bulan
f. Penderita TB paru berobat sesuai standar
g. Penderita hipertensi berobat teratur
h. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
i. Tidak ada anggota merokok
j. Keluarga mempunyai akses terhandap air bersih
k. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
l. Sekeluarga menjadi anggota JKN atau askes.
4. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan,
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Contoh kegiatan:
a. Peningkatan aktivitas fisik
b. Peningkatan perilaku hidup sehat
c. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
d. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
e. Peningkatan kualitas lingkungan
f. Peningkatan edukasi hidup sehat.
8
nantinya berkaitan dengan pengembangan pelayanan kesehatan dasar/primer yang ikut
melibatkan peran serta masyarakat.
3. Upaya pendukung fungsional atau operasional
Upaya ini yang kegiatannya disamping in-building bisa juga outrench services
(untuk UKBM). Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat digunakan sebagai titik
masuk (entry point) bagistrategi ikut membereayakan masyarakat dalam berbagai
kegiatan dimana masyrakat kini timbal balik dapat ikut berperan aktif dalam upaya
kesehatan tertentu.
9
juga secara kuantitas jumlah Puskesmas PONED dan RS PONEK meningkat
namun belum diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan peningkatan
kesehatan ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja menjadi faktor paling
penting dalam penurunan AKI dan AKB.
i. Peserta KB cukup banyak merupakan potensi dalam penurunan kematian ibu
j. Peningkatan gizi ibu hamil namun harus dapat dikembangkan paket pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil yang tinggi kalori protein dan mikronutrien
2. Upaya Keluarga Berencana
3. Upaya peningkatan gizi
4. Berbagai kegiatan gizi melalui usaha perbaikan gizi keluarga atau (UPGK),posyandu,
panti pemulihan gizi, keluarga sadar gizi
5. Upaya kesehatan lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan melalui kelompok pemakai air, desa percontohan kesehatan
lingkungan, maupun terintegrasi dalam desa atau kelurahan siaga
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
7. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
8. Upaya penyuluhan kesehatan
9. Upaya kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolah melalui peguyuban dokter kecil yang menyerap menyertakan
para guru dan orang tua murid, Saka Bakti Husada, pos kesehatan sekolah dan lain-lain
10. Upaya kesehatan olahraga
11. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
12. Upaya kesehatan kerja
a. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
b. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
c. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
13. Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
1) Satu anak sekolah
2) Kelompok ibu hamil menyusui dan anak prasekolah
b. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi:
10
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih
mampu
3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4) Memelihara kebersihan
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
c. Pencatatan dan pelaporan
14. Upaya kesehatan jiwa penanganan pasien dengan gangguan jiwa
15. Upaya kesehatan mata
a. Anamnesia
b. Pemeriksaan visus,dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapangan pandang funduskopi dan pemeriksaan laboratorium
c. Pengobatan dan pemberian kacamata
16. Upaya laboratorium sederhana
17. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
18. Upaya kesehatan usia lanjut
Upaya kesehatan usia lanjut melalui Posyandu usia lanjut maupun panitia wreida.
19. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
20. Upaya kesehatan remaja
21. Upaya pembiayaan dan Jaminan Kesehatan melalui badan sehat desa dan lain-lain
22. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
a. Rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau (PHBS)
b. Desa Siaga aktif
c. Poskesdes yang beroprasi
23. Aksesibilitas serta mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
a. Aksesibilitas obat ditentukan oleh ketersediaan obat bagi pelayanan kesehatan
b. Ketersediaan obat dan vaksin belum terdistribusi merata Antar Provinsi
c. Belum optimalnya manajemen logistik obat dan vaksin untuk itu perlu didorong
pemanfaatan sistem pengelolaan logistik online serta skema relokasi obat vaksin
vaksin antar provinsi/ kabupaten/ kota yang fleksibel dan akuntabel.
11
Upaya kesehatan yang hukumnya wajib adalah:
12
Program terutama bekerja untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas
organisasi masyarakat sipil yang bekerja di isu kesehatan masyarakat, baik pada aspek
manajemen kelembagaan maupun pada kemampuan organisasi dalam memberdayakan dan
memobilisasi komunitas populasi kunci; mendorong terbangunnya sistem perencanaan dan
penganggaran terpadu pada tingkat kabupaten, dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan
program dukungan kesehatan out sendiri.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomis.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar ( Primary Health Care ) ang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan system kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sector kesehatan dalam mencapai pelaanan kesehatan yang optimal, termasuk
penggunaan upaya promotif dan preventif.
Program pembangunan kesehatan diantaranya:
1. Program Indonesia Sehat
2. Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
14
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan, kita harus memahami upaya apa yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat, pentingnya mempunyai JKN,
serta pentingnya mendapat surat registrasi/sertifikat ukom agar nantinya bisa bekerja
dimanapun walaupun daerah terpencil.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/520311243/KEBIJAKAN-DAN-PROGRAM-
PEMBANGUNAN-KESEHATAN-NASIONAL-MUTU-PELAYANAN-KEBIDANAN
https://www.scribd.com/doc/312768726/Konsep-Pembangunan-Kesehatan-Di-Indonesia
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KEBIJAKAN_KESEHATAN.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/1168-ID-implementasi-kebijakan-pemerintah-
daerah-dalam-pelayanan-kesehatan-masyarakat-st.pdf
16