Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

“ PERANAN KESMAS DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL“

Di Susun Oleh :

Yudiman (244019001)

Fazrin Nurmalinda (244019002)

Neneng Wijaksmi (244121003)

Hamzah Fajar Rizaldi (244121007)

Kelompok 6

Semester V

Program Studi : S1-Kesehatan Masyarakat

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peranan Kesmas Dalam Pembangunan

Nasional“ dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan

bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Perlina, S.K.M., M.Kes. selaku guru

Mata Pelajaran Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Penulis mengucapkan terima kasih juga

kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftra Isi ........................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

Bab II Pembahasan

2.1 Definisi Pembangunan Kesehatan ..................................................... 3

2.2 Misi Pembangunan Kesehatan ........................................................... 3

2.3 Kebijakan Pembangunan Kesehatan .................................................. 4

2.4 Program Pembangunan Kesehatan .................................................... 7

2.5 Upaya Kesehatan................................................................................... 8

2.6 Peranan Kesmas Dalam Pembangunan Kesehatan Nasional ............ 12

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14

3.2 Saran .................................................................................................. 15

Daftar Pustaka .................................................................................................. 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya


manusia, kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta mempertinggi kesadaran akan
pentingnya hidup sehat. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak,
sehingga untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal (upaya-upaya kesehatan)
yang perlu dilakukan.

Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan


merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan karena Indonesia masih
menghadapi masalah tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis, kualitas maupun distribusinya.
Menurut subsistem SDM kesehatan sendiri bahwa tenaga kesehatan merupakan unsur
utama yang mendukung subsistem kesehatan lainnya dengan bertujuan pada tersedianya
tenaga kesehatan yang bermutu secara mencukupi, yang terdistribusi secara adil, serta
memanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya (Depkes, 2004).

Keberhasilah pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar


upaya program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Sebagai pelaku dari pada penyelenggaraan
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota).
Dengan demikian dalam lingkungan pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah harus saling bahu membahu secara sinergis melaksanakan pelayanan kesehatan
yang terencana, terpadu dan berkesinambungan dalam upaya bersama-sama mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain dilakukan melalui
kebijakan pembangunan kesehatan Pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang
positif dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Derajat kesehatan dan status gizi

1
yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan
tingkat pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat. Kebijakan Pelayanan
Kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama. Peran penting pembangunan seperti
sekarang dapat dilihat dari kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas generasi
sekarang dan produktivitas pelayanan kesehatan yang akan mendatang (Dwiyanto, 2000:6).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pembangunan Kesehatan?


2. Bagaimana Kebijakan di Indonesia mengenai Pembangunan Kesehatan?
3. Apa saja upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah secara nasional?
4. Bagaimana peran Kesmas dalam pembangunan nasional?

1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui tentang Pembangunan Kesehatan


2. Agar mengetahui kebijakan-kebijakan di Indonesia tentang pembangunan kesehatan
3. Agar mengetahui upaya kesehatan yang dilakukan pemerintah
4. Agar mengetahu peran kesmas dalam pembangunan kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara social dan ekonomis.

Keberhasilah pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar


upaya program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Sebagai pelaku dari pada penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah


masyarakat, pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota). Dengan demikian dalam
lingkungan pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus saling bahu
membahu secara sinergis melaksanakan pelayanan kesehatan yang terencana, terpadu dan
berkesinambungan dalam upaya bersama-sama mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.

2.2 Misi Pembangunan Kesehatan

Ada 7 misi pembangunan kesehatan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah menopang


kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan
2. Mewujudkan masyarakat maju berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara
hukum
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi maju dan sejahtera

3
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri maju kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

2.3 Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain dilakukan melalui
kebijakan pembangunan kesehatan Pembangunan kesehatan mempunyai hubungan yang
positif dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Derajat kesehatan dan status gizi
yang tinggi akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan
tingkat pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat. Kebijakan Pelayanan
Kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama. Peran penting pembangunan seperti
sekarang dapat dilihat dari kontribusinya dalam meningkatkan produktivitas generasi
sekarang dan produktivitas pelayanan kesehatan yang akan mendatang (Dwiyanto, 2000:6).

Kebijakan kesehatan adalah berbagai upaya dan tindakan pengambilan keputusan


yang meliputi aspek teknis, pelayanan kesehatan, serta keterlibatan pelaku baik skala
individu maupun organisasi atau institusi dari pemerintah, swasta, LSM, dan representasi
masyarakat lainnya yang membawa dampak pada kesehatan (Walt,1994).

1. Sistem dan komponen kebijakan


Sistem adalah serangkaian bagian yang saling berhubungan dan bergantung dan
diatur dalam aturan tertentu untuk menghasilkan satu kesatuan. Contoh sistem kesehatan
yang saling berhubungan yaitu tenaga kesehatan, pembiayaan. Menurut Dunn (1994)
system kebijakan / policy system mencakup hubungan timbal balik dalam 3 unsur yaitu
kebijakan public, pelaku kebijakan, dan lingkungan kebijakan.
2. Kebijakan kesehatan di Indonesia
Kebijakan kesehatan di Indonesia dirumuskan berdasarkan kerangka yang
disebutkan di atas, tetapi dalam proses implementasinya akan dipengaruhi oleh bentuk
ekonomi, politik dan struktur birokrasi yang berlaku. Oleh karena itu, seperti
dikemukakan oleh: Winters (2004:7-3) pembangunan pelayanan kesehatan di suatau
Negara tidak dapat dipisahkan dari struktur sosial, ekonomi dan politik yang ada di

4
Negara tersebut, bahwa ada tidaknya hak dasar disetiap warga Negara dibidang
kesehatan sangat dipengaruhi oleh struktur sosial, ekonomi Negara tersebut. Disamping
itu factor geografis suatu daerah juga cukup mempengaruhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Penerapan strategi pembangunan ekonomi yang
cenderung berarah kapitalistik, penerimaan pendapat negara yang tidak stabil, privatisasi
kesehatan dan berkembangan industri farmasi yang didominasi perusahaan asing,
merupakan faktor yang berpengaruh kuat terhadap kesempatan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan, oleh karena itu, faktor-faktot tersebut, akan
membawa pengaruh pada kesempatanmasyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar ( Primary Health Care ) ang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan system kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sector kesehatan dalam mencapai pelaanan kesehatan yang optimal, termasuk
penggunaan upaya promotif dan preventif.
3. Arah kebijakan kesehatan
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehataan masyarakat yang ditunjukan oleh meningkatnya umur
harapan hidup, menurunya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu,
menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi
pembangunan kesehatan adalah:
a. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan
b. Pemberdayaan masyarakat dan daerah
c. Pengembangan upaya dan pembiyaan kesehatan
d. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
e. Penanggulangan keadaan darurat kesehatan

Arah kebijakan kesehatan mengacu pada tiga hal yakni:

5
a. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primay Health Care) puskesmas
mempunyai fungsi sebagai Pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis upaya
yaitu:
1) Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat
2) Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat
3) Melaksanakan upaya kesehatan perorangan
4) Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan

Untuk penguatan fungsi tersebut perlu dilakukan revitalisasi puskesmas, dengan


focus pada 5 hal, aitu:

1) Peningkatan SDM
2) Peningkatan kemampuan teknis dan manajemen puskesmas
3) Peningkatan pembiayaan
4) Peningkatan system informasi puskesmas ( SIP )
5) Pelaksanaan akreditasi puskesmas
b. Penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan ( Continum Of Care)
Pelaksanaan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan mutu, dan
keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu, bayi,
balita, remaja, usia kerja, dan usia lanjut.
c. Intervensi berbaris risiko kesehatan
Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada
bayi, balita, dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-
kelompok berisiko serta masarakat di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan, dan
daerah bermasalah kesehatan.
4. Pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomi.

6
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaa program dan sector, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah
dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

2.4 Program Pembangunan Kesehatan


1. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan menurut UU 36/2009:
a. Kesehatan merupakan hak asasi manusia
b. Hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat akan
menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi Negara
c. Setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti infestasi bagi
pembangunan negara.
d. Upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti
pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan merupakan
tanggung jawab semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
2. Program Indonesia Sehat
Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan:
a. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutumaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat.
b. Penguatan pelayanan kesehatan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan,
menggunakan pendekatan continu of care dan intervensi berbasis risiko
c. Jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit
serta kendali mutu dan kendali biaya.
3. Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
Pendekatan Keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan diwilayah
kerja nya dengan mendatangi keluarga.
Puskesmas tidak hanya menyelanggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung,
melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga diwilayah kerjanya.
12 Indikator keluarga sehat menurut Permankes 39/2016 :

7
a. Keluarga mengikuti KB
b. Ibu bersalin di faskes
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
d. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan
e. Pertumbuhan dan perkembangan balita di pantau tiap bulan
f. Penderita TB paru berobat sesuai standar
g. Penderita hipertensi berobat teratur
h. Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
i. Tidak ada anggota merokok
j. Keluarga mempunyai akses terhandap air bersih
k. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
l. Sekeluarga menjadi anggota JKN atau askes.
4. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan,
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Contoh kegiatan:
a. Peningkatan aktivitas fisik
b. Peningkatan perilaku hidup sehat
c. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
d. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit
e. Peningkatan kualitas lingkungan
f. Peningkatan edukasi hidup sehat.

2.5 Upaya Kesehatan


Tiga program utama pelayanan kesehatan baik nasional provinsi/daerah:
1. Upaya pelayanan kesehatan perorangan
Upaya ini adalah pelayanan di dalam gedung (in-building services)
2. Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya ini merupaka pelayanan diluar gedung (out-building services) yang
kegiatan utamanya dikerjakan ditengah masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat ini

8
nantinya berkaitan dengan pengembangan pelayanan kesehatan dasar/primer yang ikut
melibatkan peran serta masyarakat.
3. Upaya pendukung fungsional atau operasional
Upaya ini yang kegiatannya disamping in-building bisa juga outrench services
(untuk UKBM). Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat digunakan sebagai titik
masuk (entry point) bagistrategi ikut membereayakan masyarakat dalam berbagai
kegiatan dimana masyrakat kini timbal balik dapat ikut berperan aktif dalam upaya
kesehatan tertentu.

Kegiatan upaya kesehatan antara lain:

1. Upaya kesehatan ibu dan anak


a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan, dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak pra sekolah
b. Memberikan nasihat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori dan lain-lain kekurangan, serta bila ada pemberian
makanan tambahan vitamin dan mineral
c. Pemberian nasihat tentang perkembangan anak dan cara simulasinya
d. Imunisasi TT pada ibu hamil, dan BCG DPT 3 kali, polio 3, kali dan campak satu
kali pada bayi
e. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA
f. Usaha kesehatan ibu dan anak dapat melalui posyandu pondok bersalin desa atau
(polindes) bina keluarga balita dan lain-lain.
g. Angka kematian ibu sudah mengalami penurunan. Namun masih jauh dari target
kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang
tidak sehat dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu
hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan postpartum penyebab ini dapat
diminimalisir apabila kualitas antenal care yang dilaksanakan dengan baik.
h. Potensi dan tantangan dalam penurunan kematian KIA adalah jumlah tenaga
kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan sudah relatif tersebar ke
seluruh wilayah Indonesia, namun kompetensi masih belum memadai demikian

9
juga secara kuantitas jumlah Puskesmas PONED dan RS PONEK meningkat
namun belum diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan peningkatan
kesehatan ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja menjadi faktor paling
penting dalam penurunan AKI dan AKB.
i. Peserta KB cukup banyak merupakan potensi dalam penurunan kematian ibu
j. Peningkatan gizi ibu hamil namun harus dapat dikembangkan paket pemberian
makanan tambahan bagi ibu hamil yang tinggi kalori protein dan mikronutrien
2. Upaya Keluarga Berencana
3. Upaya peningkatan gizi
4. Berbagai kegiatan gizi melalui usaha perbaikan gizi keluarga atau (UPGK),posyandu,
panti pemulihan gizi, keluarga sadar gizi
5. Upaya kesehatan lingkungan
Upaya kesehatan lingkungan melalui kelompok pemakai air, desa percontohan kesehatan
lingkungan, maupun terintegrasi dalam desa atau kelurahan siaga
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
7. Upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
8. Upaya penyuluhan kesehatan
9. Upaya kesehatan sekolah
Usaha kesehatan sekolah melalui peguyuban dokter kecil yang menyerap menyertakan
para guru dan orang tua murid, Saka Bakti Husada, pos kesehatan sekolah dan lain-lain
10. Upaya kesehatan olahraga
11. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
12. Upaya kesehatan kerja
a. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
b. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
c. Kegiatan rujukan medik dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
13. Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
1) Satu anak sekolah
2) Kelompok ibu hamil menyusui dan anak prasekolah
b. Pelayanan medik gigi dasar, meliputi:

10
1) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
2) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi ke sasaran yang lebih
mampu
3) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
4) Memelihara kebersihan
5) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
c. Pencatatan dan pelaporan
14. Upaya kesehatan jiwa penanganan pasien dengan gangguan jiwa
15. Upaya kesehatan mata
a. Anamnesia
b. Pemeriksaan visus,dan mata luar, tes buta warna, tes tekanan bola mata, tes
saluran air mata, tes lapangan pandang funduskopi dan pemeriksaan laboratorium
c. Pengobatan dan pemberian kacamata
16. Upaya laboratorium sederhana
17. Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
18. Upaya kesehatan usia lanjut
Upaya kesehatan usia lanjut melalui Posyandu usia lanjut maupun panitia wreida.
19. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
20. Upaya kesehatan remaja
21. Upaya pembiayaan dan Jaminan Kesehatan melalui badan sehat desa dan lain-lain
22. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
a. Rumah tangga yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau (PHBS)
b. Desa Siaga aktif
c. Poskesdes yang beroprasi
23. Aksesibilitas serta mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
a. Aksesibilitas obat ditentukan oleh ketersediaan obat bagi pelayanan kesehatan
b. Ketersediaan obat dan vaksin belum terdistribusi merata Antar Provinsi
c. Belum optimalnya manajemen logistik obat dan vaksin untuk itu perlu didorong
pemanfaatan sistem pengelolaan logistik online serta skema relokasi obat vaksin
vaksin antar provinsi/ kabupaten/ kota yang fleksibel dan akuntabel.

11
Upaya kesehatan yang hukumnya wajib adalah:

1. Upaya kesehatan ibu dan anak


2. Upaya perbaikan gizi
3. Upaya Kesehatan Lingkungan
4. Upaya promosi kesehatan
5. Upaya pengobatan
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

2.6 Peranan Kesmas Dalam Pembangunan Kesehatan Nasional


Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks
Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama
pengukuran selain pendidikan dan pendapatan.
Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku,
dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa komponen
antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan
kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia, namun pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala.
Dalam kondisi keterjangkauan pelayanan yang masih belum merata dan kebutuhan
perubahan perilaku masyarakat, negara telah mengakui peran penting organisasi masyarakat
sipil, terutama bagi respon atas penyakit menular yang tingkat penyebarannya masih relatif
tinggi di lingkungan masyarakat, seperti TBC, Malaria dan HIV/AIDS.
Penabulu meyakini bahwa perbaikan sistem penganggaran layanan kesehatan,
perbaikan tata kelola layanan kesehatan, disamping penguatan organisasi masyarakat sipil
dalam menjangkau komunitas populasi kunci dan mendorong efektifitas perubahan perilaku
masyarakat menjadi kunci penting upaya perbaikan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia
jangka panjang.

12
Program terutama bekerja untuk meningkatkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas
organisasi masyarakat sipil yang bekerja di isu kesehatan masyarakat, baik pada aspek
manajemen kelembagaan maupun pada kemampuan organisasi dalam memberdayakan dan
memobilisasi komunitas populasi kunci; mendorong terbangunnya sistem perencanaan dan
penganggaran terpadu pada tingkat kabupaten, dan penyempurnaan mekanisme pelaksanaan
program dukungan kesehatan out sendiri.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara social dan ekonomis.
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar ( Primary Health Care ) ang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan system kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama dalam mendorong reformasi
sector kesehatan dalam mencapai pelaanan kesehatan yang optimal, termasuk
penggunaan upaya promotif dan preventif.
Program pembangunan kesehatan diantaranya:
1. Program Indonesia Sehat
2. Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga
3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas


sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks
Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen utama
pengukuran selain pendidikan dan pendapatan. Dalam kondisi keterjangkauan pelayanan
yang masih belum merata dan kebutuhan perubahan perilaku masyarakat, negara telah
mengakui peran penting organisasi masyarakat sipil, terutama bagi respon atas penyakit
menular yang tingkat penyebarannya masih relatif tinggi di lingkungan masyarakat,
seperti TBC, Malaria dan HIV/AIDS.

14
3.2 Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan, kita harus memahami upaya apa yang harus
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat, pentingnya mempunyai JKN,
serta pentingnya mendapat surat registrasi/sertifikat ukom agar nantinya bisa bekerja
dimanapun walaupun daerah terpencil.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/520311243/KEBIJAKAN-DAN-PROGRAM-
PEMBANGUNAN-KESEHATAN-NASIONAL-MUTU-PELAYANAN-KEBIDANAN

https://www.scribd.com/doc/312768726/Konsep-Pembangunan-Kesehatan-Di-Indonesia

https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KEBIJAKAN_KESEHATAN.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/1168-ID-implementasi-kebijakan-pemerintah-
daerah-dalam-pelayanan-kesehatan-masyarakat-st.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai