Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Dosen Pengampu : Oktaviani, S.SiT., M.Keb

OLEH
PRISKA AKWILA
PO.62.24.2.16.183

KEMENTERIAN KESEHATAN REPULIK INDONESIA


POLITEKTIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
REGULER IV
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada saya. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan hasil yang tertuang dalam tulisan ini. Makalah ini
membahas mengenai “Strategi Pemberdayaan Pada Individu, Keluarga dan
Masyarakat Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Reproduksi
Wanita”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu tugas
Mata Kuliah Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat yang diampu oleh
Ibu Oktaviani,S.SiT.,M.Keb di Prodi Sarjana Terapan Kebidanan. Penulis
menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan sehingga jika kita menemukan kelebihannya maka sesungguhnya
kelebihan itu adalah rahmat dari Allah swt. Penulis menyadari pula bahwa,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata dengan seganap kerendahan hati saya mempersembahkan
Makalah ini dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi pengembangan dunia kesehatan.

Palangkaraya, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A. Defenisi Pemberdayaan......................................................................3
B. Strategi Pemberdayaan Individu.........................................................3
C. Strategi Pemberdayaan Keluarga........................................................4
D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat....................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12
LAMPIRAN.................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan tentang tujuan
Nasional bangsa Indonesia. Untuk mencapai tujuan Nasional tersebut, maka
dilaksanakan upaya pembangunan yang menyeluruh. Termasuk diantaranya
pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya melalui pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat.
Setiap orang baik individu, kelompok maupun masyarakat,
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan
menjaga kesehatan dirinya sendiri  dari segala ancaman penyakit dan masalah
kesehatan yang lain. Kemampuan  untuk memelihara dan melindungi
kesehatan mereka sendiri disebut kemandirian atau self reliancen.
Pemerintah melalui sistem Kesehatan Nasional, berupaya
menyelenggarakan kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dan
dapat diterima serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Upaya
tersebut diselenggarakan dengan menitik beratkan pada pelayanan kesehatan
untuk masyarakat luas, guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal.Kesehatan yang baik merupakan hal yang penting bagi kesejahteraan
manusia. Hal tersebut juga berperan penting dalam pembangunan suatu
negara karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki
angka harapan hidup yang lebih tinggi dan diharapkan akan dapat lebih
produktif.
Sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari masyarakat, individu
dan keluarga memiliki peran signifikan dalam status kesehatan. Ibu dan anak
sebagai individu merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan
prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak

1
merupakan kelompok rentan terhadap kesehatan keluarga dan sekitarnya
secara umum. Hal ini yang menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu
dan anak menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia.
Selain pelayanan kesehatan ibu dan dan anak, kesehatan reproduksi
juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan dengan melakukan
pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat. Kesehatan reproduksi
adalah segala aspek kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya yang berada dalam keadaan sempurna baik secara
fisik, mental, dan social dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan. Kesehatan reproduksi dalam arti luas meliputi seluruh proses,
fungsi, dan sistem reproduksi pada seluruh tahapan kehidupan manusia.
Secara lebih khusus, studi kesehatan mempelajari bagaimana individu dapat
terbebas dari berbagai gangguan kesehatan yang disebabkan oleh proses atau
bekerjanya fungsi dan sistem reproduksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan?
2. Bagaimana bentuk strategi pemberdayaan pada individu dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita?
3. Bagaimana bentuk strategi pemberdayaan pada keluarga dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita?
4. Bagaimana bentuk strategi pemberdayaan pada masyarakat dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemberdayaan.
2. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan pada individu dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita.
3. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan pada keluarga dalam pelayanan
kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita.
4. Untuk mengetahui strategi pemberdayaan pada masyarakat dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta reproduksi wanita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Pemberdayaan
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat langsung. Tujuannya untuk mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu
sendiri.
Pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara
lain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
dalam bentuk, misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga. Dengan meningkatnya kemampuan
ekonomi keluarga dapat berdampak pada kemampuan dalam pemeliharaan
kesehatan mereka, seperti terbentuknya dana sehat, terbentuknya pos obat
desa, berdirinya polindes, dan sebagainya.
B. Strategi Pemberdayaan Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidakmampuan merawat
dirinya sendiri oleh suatu hal atau sebab, maka dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan sosial.
Bentuk strategi pemberdayaan individu ialah dengan melakukan
pemberdayaan perempuan khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan
anak serta reproduksi wanita. Kesehatan reproduksi memiliki peranan penting
dalam meningkatkan kesehatan ibu.
Peningkatan kualitas perempuan menjadi dasar untuk menciptakan
pembangunan yang berkelanjutan bagi suatu bangsa. Oleh karena itu,
diperlukan pemberdayaan perempuan agar memiliki kesadaran akan dirinya
sebagai manusia yang seutuhnya dan posisi dalam budayanya. Pemberdayaan
ini dilakukan dengan memberikan promosi kesehatan melalui penyuluhan
kesehatan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.

3
Pengetahuan dasar yang perlu diberikan kepada remaja khususnya
perempuan agar mempunyai kesehatan reproduksi yang sehat diantaranya
sebagai berikut:
1. Pengenalan mengenai sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi.
2. Perlunya mendewasakan usia perkawinan serta mengadakan perencanaan
dan pengaturan kehamilan.
3. Pengenalan bahaya narkoba dan minuman keras pada organ reproduksi.
4. Pengenalan pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual dan
kekerasan seksual serta cara menghindarinya.
5. Meningkatkan pemahaman agama serta terbuka dalam berkomunikasi
mengenai masalah kesehatan reproduksi
6. Pengenalan berbagai penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS
serta dampaknya terhadap kondisi kesehatan reproduksi.
Dengan adanya penyuluhan kesehatan terkait kesehatan reproduksi
diharapkan:
1. Meningkatnya kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi
reproduksinya.
2. Meningkatnya hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menentukan
kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan.
3. Meningkatnya peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari
perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan
pasangan maupun anak-anaknya.
4. Dukungan yang menunjang wanita untuk membuat keputusan yang
berkaitan dengan proses reproduksi, berupa pengadaan informasi dan
pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan untuk mencapai kesehatan
reproduksi secara optimal.
C. Strategi Pemberdayaan Keluarga
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil
dari masyarakat, terdiri atas ayah, ibu dan anak. Keluarga yang seperti ini
disebut rumah tangga atau keluarga inti (keluarga batih). Sedangkan keluarga
yang anggotanya mencakup juga kakek dan nenek atau individu lain yang

4
memiliki hubungan darah, bahkan juga tidak memiliki hubungan darah
(misalnya pembantu rumah tangga) disebut keluarga luas (extended family).
Oleh karena merupakan unit terkecil dari masyarakat, maka derajat kesehatan
rumah tangga atau keluarga menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Strategi pemberdayaan keluarga yang dapat dilakukan ialah
Pendekatan Keluarga. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan
akses pelayanan kesahatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Pentingnya pendekatan keluarga juga diamanatkan dalam Rencana
Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019. Dalam Renstra
disebutkan bahwa salah satu acuan bagi arah kebijakan Kementrian
Kesehatan adalah penerapan pendekatan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi dan berkesinambungan (continuum of care). Hal ini berarti bahwa
pelayanan kesehatan harus dilakukan terhadap seluruh tahapan siklus hidup
manusia (life cycle), sejak masih dalam kandungan sampai lahir menjadi bayi,
tumbuh menjadi anak balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda (usia
produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua atau usia lanjut. Untuk dapat
melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan terhadap seluruh
tahapan siklus hidup manusia, maka fokus pelayanan kesehatan harus pada
keluarga. Dalam pemberian pelayanan kesehatan, indvidu-individu harus
dilihat dan diperlakukan sebagai bagian dari keluarga.
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini
merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dana
perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang
meliputi kegiatan berikut :
1. Kunjungan keluarga untuk pendataan / pengumpulan data Profil
Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2. Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya
promotif dan preventif.
3. Kunjungan keluarga untuk menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam
gedung.

5
4. Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk
pengorganisasian / pemberdayaan masyarakat dan manajemen
Puskesmas.
Tujuan dari pendekatan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan
komprehensif, meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan
kuratif dan rehabilitatif dasar.
2. Mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Kabupaten/Kota dan SPM Provinsi, melalui peningkatan akses dan
skrining kesehatan.
3. Mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta JKN.
4. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dalam rencana
Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program
Indonesia Sehat terdapat lima fungsi keluarga, yaitu:
1. Fungsi efektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam
lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna
untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah
laku sosial sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan meneruskan
nilai-nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi unutk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

6
mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care
Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan. Sedangkan
tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah:
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarganya
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
Di bidang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana harus
dipraktikkan perilaku meminta pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan,
menimbang balita dan memantau perkembangannya secara berkala,
memberikan imunisasi dasar lengkap kepada bayi, menjadi akseptor keluarga
berencana, dan lain-lain. Di bidang gizi dan farmasi harus dipraktikkan
perilaku makan dengan gizi seimbang, minum Tablet Tambah Darah (TTD)
selama hamil, memberi bayi Air Susu Ibu saja (ASI Ekslusif), dan lain-lain.
D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat atau empowerment merupakan proses
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri (Notoadmodjo, 2010). Dalam hal ini
kesejahteraan adalah upaya dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan.
Adapun strategi pemberdayaan masyarakat ialah:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.

7
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
3. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan
kesehatan.
4. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang
sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat.
5. Mengembangkan manajemen sumberdaya yang dimiliki masyarakat
secara terbuka (transparan).
Kegiatan mengembangkan peran serta masyarakat umum:
1. Pendekatan kepada tokoh masyarakat.
2. Survei mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatan
( diagnosa masalah kesehatan)
3. Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan pemecahan masalah
kesehatan yang dihadapi.
4. Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui
kadernya yang telah terlatih.
5. Pengembangan dan pelestarian kegiatan kesehatan oleh masyarakat.
Bentuk peran serta masyarakat:
1. Posyandu ( pos pelayanan terpadu )
Wadah pelayanan masyarakat untuk menunjang kesehatan ibu dan anak.
suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dan Keluarga berencana yang dilaksanakan oleh masyarakat,
dari masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan, yang mempunyai nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
2. Poskesdes ( pos kesehatan desa )
Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat untuk menyediakan
pelayanan dasar masyarakat desa.
3. Polindes

8
Suatu tempat untuk memberikan pelayanan KIA dan KB di desa. Pondok
bersalin dikelola oleh bidan di desa bekerja sama dengan dukun bayi,
serta dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
4. KP-KIA ( Kelompok pembelajaran Kesehatan Ibu dan Anak )
Kelompok belajar tentang kesehatan ibu dan anak yang beranggotakan
semua ibu hamil dan menyusui di wilayah desa. Kegiatan ini dibimbing
oleh kader posyandu setempat.
5. Tabulin ( Tabungan Ibu Bersalin )
Tabulin adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil dan disimpan
sendiri dirumah, bank atau bidan yang akan membantu persalinan. Pada
saat ini tabulin sudah hampir tidak ada, mengingat pemerintah telah
memberikan pelayanan melahirkan gratis bagi keluarga miskin melalui
program jampersal, dan saat ini dikenal dengan program KIS ( Kartu
Indonesia Sehat ) dan BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial )
kesehatan.
6. Dosalin ( Dana Sosial Bersalin )
Dana bersama yang dikumpulkan warga dan dikelola oleh pengurus
berdasarkan kesepakatan bersama dengan warga, bentuk tabungan bisa
dengan mengumpulkan barang yang bisa di uangkan. Dosalin sudah tidak
ada lagi diselenggarakan didesa.
7. Donor Darah Berjalan
Salah satu strategi yang dilakukan Departemen Kesehatan, Direktorat
Bina Kesehatan Ibu melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga,
dan masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat penurunan
AKI.
8. Ambulan Desa
Suatu alat transportasi yang dapat digunakan untuk mengantarkan warga
yang membutuhkan pertolongan dan perawatan ke tempat pelayanan
kesehatan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakat langsung. Tujuannya untuk mewujudkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat itu
sendiri. Pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara
lain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat.
Strategi pemberdayaan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta
reproduksi wanita dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Strategi pemberdayaan individu dengan melakukan pemberdayaan
perempuan khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak serta
reproduksi wanita. Kesehatan reproduksi memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan ibu.
2. Strategi pemberdayaan keluarga yang dapat dilakukan dengan Pendekatan
Keluarga. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara puskesmas untuk
meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesahatan diwilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
3. Strategi pemberdayaan masyarakat atau empowerment merupakan proses
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan mereka sendiri (Notoadmodjo, 2010). Dalam hal ini
kesejahteraan adalah upaya dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan. Adapun strategi pemberdayaan masyarakat ialah:
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
c. Mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pembangunan
kesehatan.

10
d. Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan
yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat.
e. Mengembangkan manajemen sumberdaya yang dimiliki masyarakat
secara terbuka (transparan).
B. Saran
Mengingat pentingnya peran tenaga kesehatan terkait strategi
pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
ibu dan anak serta reproduksi wanita. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak baik dosen ataupun mahasiswa demi
kesempurnaan makalah yang kami buat.

11
DAFTAR PUSTAKA
Panata, Jum. 2018. Aku Perawat Komunitas. Yogyakarta: Gava Media

Susanti, Ari Indra., Tanti Rinjani., Diah Ayu Pertiwi,. Nadiatul Khaira. 2017.
Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan
Derajat Kesehatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1):19-23 (Diakses
tanggal 17 Oktober 2019)

Sari, Rina. 2019. Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa


Kebidanan. Yogyakarta: PT Pustaka Baru

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat Dengan


Pendekatan Keluarga. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: 2016

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai