Disusun Oleh :
NIM : 195503636
i
BAB I
PENDAHULUAN
sakit merupakan bagian integral dari organisasi sosial dan kesehatan. Dapat
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau agar terwujud derajat kesehatan
kesehatan 24
1
2
dan bekerja dalam tim yang terdiri dari berbagai profesi, yaitu dokter umum,
dokter spesialis, perawat, laboran, ahli gizi, apoteker dan asisten apoteker, dan
sumber daya manusia adalah faktor sentral dan elemen vital dalam sebuah
dengan personalia, pegawai, tenaga kerja, karyawan, dan buruh. Sumber daya
dimiliki organisasi tidak akan memiliki daya guna apabila tidak ada sumber
beban, melainkan lebih berupa aset yang bernilai untuk mencapai tujuan
organisasi. Oleh karena itu, agar tujuan organisasi tercapai dan dapat
memberikan efek yang baik bagi kemajuan organisasi, terutama dalam dunia
bisnis yang sangat dinamis dan kompetitif ini, maka diperlukan perencanaan
manusia di rumah sakit perlu dikelola dengan baik agar terbentuk kesetiaan
bekerja. Seberapa jauh komitmen pegawai di sebuah rumah sakit akan sangat
pelayanan kesehatan.
relatif sering dibicarakan dalam dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari
satu syarat untuk mengisi suatu posisi atau jabatan yang ditawarkan pada
iklan lowongan pekerjaan. Menurut Porter et al. (1974, dalam Iverson, 1996),
sekadar loyalitas pasif, namun juga melibatkan hubungan aktif dan keinginan
menjelaskan bahwa pegawai yang memiliki komitmen afektif kuat akan tetap
need to), sedangkan pegawai yang memiliki komitmen normatif kuat akan
tugas yang memang sudah sepantasnya dilakukan atas benefit yang telah
lebih selaras dengan tujuan dan nilai-nilai yang ada di organisasi, bersedia
ditetapkan.
mengalami perkembangan yaitu tidak hanya untuk pegawai tetap, tapi juga
adalah kontrak. Penilaian ini didasarkan pada supervisi yang dilakukan secara
organisasi. Selain itu, tingkat kehadiran pegawai yang tinggi dan adanya
sehingga pekerjaan dapat dieksekusi dengan baik. Selain itu pegawai tidak
alasan untuk tidak ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh RSU
Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum
komitmen para pegawainya yang telah bersedia bekerja dan berkorban demi
pegawai kontrak yang telah bekerja selama 4-5 tahun di RSU Wijayakusuma
komitmen organisasi yang cukup baik. Pegawai merasa bangga dan diterima
jika ada kesempatan yang lebih baik, beberapa pegawai memilih untuk
pengalaman yang baru dan berharga. Oleh karena itu, penelitian ini akan
seorang pegawai. Salah satu prediktor kuat bagi komitmen organisasi yaitu
kepuasan kerja (Aziri, 2011; Yusnita, 2015; Chegini et al, 2019). Gun lu, et
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pekerjaan itu sendiri, imbalan,
menyatu dan disebut sebagai harapan kerja. Apabila hasil yang diperoleh
pegawai atas pekerjaan yang telah dilakukan jauh di bawah standar harapan
kerja pegawai, maka pegawai akan terlihat menarik diri dari organisasi yang
yang tinggi dan pegawai dengan komitmen organisasi yang tinggi akan
bahwa kepuasan kerja pegawai sudah baik. Pegawai merasa puas karena
penggajian adil dan sesuai dengan beban pekerjaan, tetapi tunjangan yang
diberikan dirasa belum sesuai ekspektasi pegawai, sehingga aspek gaji dan
Akan tetapi, bukan hanya soal gaji, kondisi lingkungan kerja dan rekan kerja
yang baik serta kooperatif membuat pegawai nyaman dan senang sehingga
bahwa pegawai cukup kompak bekerja dalam sebuah tim. Selain itu, pegawai
juga puas dengan atasan yang ramah dan mau mendengarkan pendapat
pegawai.
promosi ke jabatan atau pangkat yang lebih tinggi, namun sukses karir yang
karirnya. Karir merupakan bagian dari perjalanan dan tujuan hidup seseorang.
juga berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Saklit, 2017; Handoko dan
sehingga pegawai memiliki gambaran yang jelas tentang jenjang karir yang
untuk menjadi pegawai tetap apabila telah bekerja sekurang- kurangnya 2-3
tahun. Peluang tersebut terbuka bagi para pegawai kontrak yang memiliki
pegawai kontrak akan melalui masa percobaan selama tiga bulan dan
pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga yang diikuti oleh tenaga medis
promosi ketenagaan untuk jabatan atau pangkat yang lebih tinggi. Selain itu,
kebutuhan, seperti kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar untuk medis dan
medis umum seperti poli gigi, orthopaedi, serta poli penyakit dalam setelah
sebelumnya hanya melayani pemeriksaan ibu dan anak. Oleh karena itu,
atau tidak kondusif, dan positif atau negatif. Walaupun iklim organisasi tak
udara yang menyelimuti dan mempengaruhi segala sesuatu yang ada di dalam
lamban dan tidak produktif. Beberapa organisasi dapat terlihat sibuk, yang
lain terlihat santai, tapi sebagian lainnya terlihat kaku dan dingin. Kondisi
kondusif dapat memberikan rasa nyaman dan senang dalam bekerja yang
terhadap pekerjaannya merupakan bentuk perasaan suka atau tidak suka pada
lingkungan kerja inilah yang disebut iklim organisai. Iklim organisasi yang
2020:2591).
pegawai yang merasa komunikasi dengan rekan kerja maupun dengan atasan
tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pegawai sehingga
Pegawai mendapatkan cukup dukungan dari atasan. Selain itu, pegawai tidak
cukup tinggi. Pegawai juga merasa hubungan dengan rekan kerja terjalin
dengan erat dan saling membantu jika mendapat kesulitan dalam bekerja.
Kebumen).”
daya manusia di rumah sakit. Sumber daya manusia di rumah sakit perlu
dikelola dengan baik agar terbentuk komitmen terhadap rumah sakit, karena
kesehatan.
Kebumen cukup baik. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor pengembangan
karir, iklim organisasi, dan kepuasan kerja. Oleh karena itu, penelitian ini
Wijayakusuma Kebumen?
Kebumen?
dipaparkan di atas, penelitian ini hanya berfokus pada pegawai kontrak RSU
Wijayakusuma Kebumen baik tenaga medis maupun non medis, serta penulis
keinginan untuk tetap menjadi bagian dari organisasi dan bekerja untuk
(Kaswan, 2019:206).
indikator:
organisasi.
organisasi.
indikator:
indikator:
meliputi:
kepala/wakil pimpinan.
terbuka.
organisasi, dan kepuasan kerja. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dapat
Kebumen.
Kebumen.
Kebumen.
Wijayakusuma Kebumen.
Kebumen.
1. Manfaat Teoritis
variabel intervening.
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Wijayakusuma Kebumen.
23
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam perumusan kebijakan terkait
upaya peningkatan komitmenorganisasi