Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana keperawatan
Disusun Oleh
NIM: 1807032
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Era globalisasi sudah tidak terbendung lagi dan Indonesia sudah mulai
dukungan dan kerjasama dari seluruh bagian dalam organisasi, yang salah
satunya adalah dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) atau sering disebut
juga dengan karyawan. Peran SDM dalam sebuah organisasi sangatlah penting
karena mutu SDM yang tinggi umumnya diikuti dengan kinerja yang tinggi
daya manusia yang bekerja terdiri dari multi disiplin dan berbagai jenis
keahlian. Rumah sakit adalah salah satu bentuk organisasi yang kegiatannya
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
Rumah sakit dikategorikan menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
rumah sakit yang perlu diperhatikan oleh pihak rumah sakit adalah kualitas
layanan dengan indikator bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan
oleh karena itu dibutuhkan keramahan dan kesigapan para dokter, kecepatan
pelayanan para perawat dan juga pegawai di rumah sakit yang bersangkutan,
sehingga diharapkan akan terbentuk kepuasan dan loyalitas pasien rumah sakit
sumber daya yang dimilikinya, salah satu sumber daya yang sangat penting
yaitu sumber daya manusia (SDM) termasuk didalamnya perawat. Selain itu,
suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh
(Noer, 2021)
suatu pola atau bentuk tertentu. Seorang pemimpin mempunyai peranan yang
dengan tuntutan perkembangan dan pelayanan yang prima pada masa sekarang
dan yang akan datang agar dapat lebih memahami tugas dan fungsi pokok
faktor adalah faktor organisasi yang terdiri atas sumber daya, imbalan,
yang baik yang bersifat subyektif. Tenaga perawat adalah yang paling
dominan jumlahnya dan yang paling sering kontak langsung dengan pasien
dan keluarga, sehingga peranannya sangat menentukan mutu serta citra rumah
sakit. Oleh karena itu perawat diharuskan untuk memberi kinerja yang baik.
Jika kinerja perawat baik, maka akan meningkatkan tingkat kepuasan pasien.
Pelayanan keperawatan menentukan nilai suatu pelayanan kesehatan sehingga
perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit. Perawat, dokter dan
pasien merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan dan tidak dapat
psikis. Tentu saja keduanya akan berakibat pada kinerjanya. Dengan tipe
emergency, uncertainty, stress kerja yang tinggi dan berhubungan dengan life
petugas terkadang tidak diikuti oleh semua perawat namun hanya dilakukan
oleh perawat yang telah datang lebih awal, sistem penugasan di ruang rawat
kecemburuan beban kerja perawat. Data yang diperoleh saat ini dari RSUD H.
Adapun hasil observasi peneliti pada saat pengambilan data awal di RSUD H.
Adapun tiga unit yang diobservasi, yaitu unit perawatan pasien interna lakilaki
kelas I-III (Cempaka), unit perawatan pasien interna laki-laki dan perempuan
27 dokumen yang tidak lengkap dan hanya 3 dokumen yang lengkap. Hal ini
sehingga akan diperoleh input yang kelak akan membantu peningkatan mutu
pada rabu 02 Juni 2022 dengan cara wawancara pada perawat 7 pelaksana
lengkap seperti tidak mengisi lembar obervasi dan grafik tanda vital. Dari 7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Tinggi.
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian Kepemimpinan
ada, jika gaya kepemimpinan yang diterapkan benar dan tepat maka
dan tidak sesuai dengan situasi yang ada maka akan dapat
2019).
(Wulandari, 2019)
saling memiliki dan terbinanya moral yang tinggi. Selain itu dalam
titik temu dari ide atau gagasan yang di ajukan dan diperlukan
a) Kurangnya pengawasan
g) Kritik konstruktif
terlalu bebas tanpa ada pengawasan yang kuat dari atasan, ada
individu
kelompok
f) Tidak mengkritik
a. Pengertian Kinerja
2013)
b. Faktor Yang Mempengaruhui Kinerja
individu ataupun sebagai manusia yang ada dan bekerja dalam suatu
3) Faktor psikologis
demografi
kinerja perawat yang baik adalah tingkat kepuasan klien dan perawat
Penampakan hasil kerja tidak terbatas pada pekerja yang duduk dalam
Oleh sebab itu, evaluasi terhadap kinerja perawat perlu dan harus
maka hasil kinerjanya tidak baik, tidak dapat diterima, dan buruk. Bila
hasil kerja perawat ada pada ketentuan standar atau diatasnya, maka
dapat disimpulkan bahwa hasil kerjanya sedang, hasil baik atau hasil
Evaluasi.
(b) Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang yang
yang optimal.
keperawatan.
keperawatan.
dan tanda atau gejala (S), atau terdiri dari masalah dan
penyebab (PE).
(c) Bekerja sama dengan klien dan petugas keseshatan lain untuk
keperawatan.
(c) Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien.
keperawatan.
klien.
perencanaan.
B. Kerangka Teori
Gaya Kepemimpinan
Macam-macam Gaya
Kepemimpinan
Kinerja Perawat
METODE PENELITIAN
dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan pada variabel terikat dan
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
1. Baik
Dependen: Hasil kerja Kuesioner 2. Cukup Ordinal
kinerja perawat perawat Kinerja 3. Kurang
Puskesmas perawat
Takeran
Kecamatan
takeran
berdasarkan
standar baku yang
diterapkan
1. Populasi
2. Sampel
bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Yatofa Bodak yang
berjumlah 35 perawat.
3. Teknik Sampling
sebagai sampel.
data penelitian dapat di kelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer
dan sekunder:
a) Data Primer
Data Primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan atau
b) Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari buku, jurnal dan
tahap-tahap berikut :
Proses pengolahan data yang diperoleh dari penelitian ini akan dikerjakan
isinya.
2. Skoring (Penilaian)
Otoriter : Nilai A
Demokratis : Nilai B
Laissez-faire : Nalai C
Skor 2 = Kadang-kadang
Skor 3 = Sering
Skor 4 = Selalu
data angka atau bilangan. Pemberian kode pada penelitian ini meliputi:
a. Jenis Kelamin
Laki-laki : kode 1
Perempuan : kode 2
b. Usia
17 - 25 tahun : kode 1
26 - 35 tahun : kode 2
36 - 45 tahun : kode 3
46 - 55 tahun : kode 4
c. Pendidikan
S1 Ners : kode 2
Demokratis : kode 1
Otoriter : kode 2
Laissez-faire : kode 3
f. Variabel kinerja perawat
Kurang : kode 1
Cukup : kode 2
Baik : kode 3
5. Entry Data
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
n = Jumlah pertanyaan.
2. Analisa Bivariat
digunakan yaitu dengan uji Chi Square dengan 95% CI untuk melihat ada
= Nilai Chi-square
uji statistic jika p≥0,05 maka H0 di terima yang artinya tidak ada hubungan
antara gaya kepemimpinan dan kinerja perawat dan jika p<0.05 maka Ha
diterima yang artinya ada antara gaya kepemimpinan dan kinerja perawat
I. Etika Penelitian
2. Tanpa Nama(Anonimity)
3. Kerahasiaan(confidentitality)
peneliti hanya kelompok satu tertentu yang akan disahkan atau dilaporkan
coding.
4. Justice (Keadilan)
Bodak.
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes RI. (2009). Rumah Sakit. Dipetik 05 2022, 2022, dari jdih setkab:
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16814/uu0442009.htm
Permenkes RI. (2014). Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. Dipetik 05 15,
2022, dari bprs.kemkes:
http://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/42%20PMK
%20No.%2056%20ttg%20Klasifikasi%20dan%20Perizinan%20Rumah
%20Sakit.pdf
Permenkes RI. (2009). Rumah Sakit. Retrieved 05 2022, 2022, from jdih setkab:
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/16814/uu0442009.htm
Permenkes RI. (2014). Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit. Retrieved 05 15,
2022, from bprs.kemkes:
http://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/42%20PMK
%20No.%2056%20ttg%20Klasifikasi%20dan%20Perizinan%20Rumah
%20Sakit.pdf