Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama
jenis maupun heteroseksual.
Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Pengguna narkotika suntik.
Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.
Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui cara-cara
di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6 minggu setelahnya.
Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Jika tidak mendapatkan
penanganan, infeksi akibat jamur ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung,
dan otak.
Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
lebih berisiko terkena infeksi ini. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh
adalah diabetes, kanker, dan HIV/AIDS.
Gejala Candidiasis
Penderita candidiasis memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi
infeksinya. Berikut adalah beberapa gejala candidiasis yang dibagi berdasarkan bagian
tubuh yang terserang:
Candidiasis mulut (thrush)
Bercak putih atau kuning di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, dan pipi bagian
dalam
Kemerahan di mulut dan tenggorokan
Kulit pecah-pecah di sudut mulut
Rasa nyeri saat menelan
Candidiasis vulvovaginal
Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya candidiasis
pada kulit dan area kelamin:
Diagnosis Candidiasis
Dokter akan menanyakan seputar keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta
riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsinya. Dokter juga akan
melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada kulit untuk
melihat ruam yang timbul.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan
penunjang, seperti:
Tes KOH, dengan mengambil sampel kerokan kulit untuk melihat jenis jamur
yang tumbuh di kulit
Tes darah, dengan mengambil sampel darah untuk mendeteksi infeksi di tubuh
Kultur jamur, dengan mengambil sampel dari darah dan jaringan tubuh untuk
mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh
Tes cairan vagina, dengan mengambil sampel cairan keputihan di vagina untuk
mendeteksi adanya pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang menyebabkan
infeksi di vagina
Tes urine, dengan mengambil sampel urine untuk mendeteksi adanya
pertumbuhan jamur candida di sampel urine.
Amphotericin B
Butoconazole
Caspofungin
Clotrimazole
Flukonazol
Miconazole
Micafungin
Nystatin
Tioconale
Vorikonazol
Sulfanilamide
Komplikasi Candidiasis
Candidiasis di kulit biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu
kepercayaan diri penderitanya. Jika infeksi menyebar ke aliran darah dan organ tubuh
lain, dapat terjadi komplikasi berupa sepsis dan gangguan pada organ yang terinfeksi.
Pada kasus tertentu, penyebaran candida ke selaput pembungkus otak (meningen)
akan menyebabkan meningitis.
Pencegahan Candidiasis
Candidiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi dan sistem kekebalan
tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Jaga kebersihan mulut dan gigi dengan rutin menggosok gigi dan melakukan
pemeriksaan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali
Hentikan kebiasaan merokok.
Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat
Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaku, secara teratur.
Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.
Konsumsi makanan bergizi seimbang dan probiotik.
Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari penggunaan panty
liner dan sabun pembersih kewanitaan tanpa anjuran dokter.
Lakukan kontrol rutin ke dokter, jika Anda menderita penyakit yang bisa
melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS.
Kontrol rutin juga perlu dilakukan bila Anda menjalani kemoterapi atau
menggunakan obat kortikosteroid untuk waktu yang lama.
Jangan menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotik di luar anjuran dokter.