“HIV AIDS”
Oleh
Fauzul azim zulfi
20334033
DOSEN PENGAMPU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas walaupun masih ada
kekurangan. Saya menyadari bahwa makalah ini dapat selesai berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan teman-teman semua. Makalah ini masih terdapat kekurangan di
dalamnya.
Adapun tugas ini Penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah 2. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Semoga tugas
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syndrome (AIDS) merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia yang menjadi
menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang
mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain (Kemenkes, 2016). Meskipun telah ada kemajuan dalam
pengobatannya, namun infeksi HIV dan AIDS masih merupan masalah kesehatan yang
Laporan dari Joint United Nations Programme on HIV and AIDS atau UNAIDS pada
tahun 2015 terdapat 2,1 juta infeksi HIV baru diseluruh dunia, yang banyak tersebar di
wilayah afrika dan asia. Data ini menambah total penderita HIV menjadi 36.7 juta dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV AIDS
Human Immunodefiency Virus (HIV) disebut human (manusia) karena virus ini
hanya menginfeksi manusia, immune-deficiency karena efek dari virus ini sifatnya
menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh, dan virus ini masuk golongan virus
karena salah satu karakteristiknya yaitu tidak mampu memproduksi diri sendiri,
melainkan memanfaatkan sel-sel dalam tubuh. Virus HIV menyerang sel darah putih
penyakit.
yang muncul karena menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
Akibat menurunnya kekebalan tubuh maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai
penyakit infeksi (infeksi oportunistik) yang sering berakibat fatal. Pengidap HIV
yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang meliputi infeksi primer dengan atau tanpa
sindrom akut, stadium asimtomatik, hingga stadium lanjut (Afif dkk, 2020)
Immunodeficiency Virus (HIV). Menurut Nursalam dan Kurniawati (2017) virus HIV
anal dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan bisa menularkan HIV.
Ibu pada bayinya. Penularan HIV dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in
fetomaternal atau kontak antara kulit atau membran mukosa bayi dengan darah
atau sekresi maternal saat melahirkan. Transmisi lain terjadi selam periode post
partum melaui ASI. Resiko bayi tertular melalui ASI dai Ibu yang positif sekitar
10%
Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS. Dimana hal tersebut sangat
cepat menular karena virus langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke
seluruh tubuh.
Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril. Alat pemeriksaan kandungan seperti
spekulum, tenakulum, dan alat-alat lain yang menyentuh darah, cairan vagina atau
air mani yang terinveksi HIV, dan langsung digunakan untuk orang lain yang
Alat-alat untuk menoreh kulit. Alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet,
menularkan HIV sebab alat tersebut mungkin dipakai tanpa disterilkan terlebih
dahulu.
Tahap pertama HIV adalah tahap infeksi akut, yang terjadi pada beberapa bulan
pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh orang
yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus HIV. Gejala pada tahap ini
muncul 2–4 minggu setelah infeksi terjadi. Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga
berat dan dapat berlangsung hingga beberapa hari hingga beberapa minggu. Gejalanya
meliputi:
Demam hingga menggigil
Muntah
Sakit kepala
Sakit perut
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten
bisa berlangsung sampai beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV tetap
aktif merusak daya tahan tubuh, tetapi berkembang biak dalam jumlah yang lebih sedikit.
Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita bahkan tidak
merasakan gejala apa pun pada tahap ini. Namun, sebagian lainnya mengalami sejumlah
gejala berikut:
Batuk
Diare
Herpes zoster
Sakit kepala
Kelelahan
Tahap 3: AIDS
Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani akan membuat HIV makin
berkembang. Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Pada
tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah sehingga penderita akan lebih mudah
Sesak napas
D. Komplikasi
Menurut Budhy (2017) komplikasi yang disebabkan karena infeksi HIV/AIDS antara lain
Tuberkulosis (TB).
Sitomegalo
Virus Herpes yang ditularkan melalui cairan tubuh. Jika kekebalan tubuh
Kandidiasis
Infeksi yang berhubungan dengan HIV menyebabkan radang dan lapisan putih
Meningitis kriptokokal
Pembengkakan selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang
oksoplasmosis.
Kriptosporidiosis
Infeksi yang disebabkan oleh parasit usus yang biasa ditemukan pada hewan.
yang terkontaminasi. Parasite tumbuh di usus dan saluran empedu yang dapat
Limfoma
Kanker berasal dari sel darah putih dan biasanya pertama kali muncul di kelenjar
getah bening. Tanda awal yang paling umum adalah pembengkakan kelenjar
getah bening yang tidak menyakitkan di leher, ketiak, atau pangkal paha.
Sindroma wasting
Kehilangan setidaknya 10% berat badan sering disertai diare, kelemahan kronis
dan demam.
Komplikasi neurologis
AIDS tampak tidak menginfeksi sel-sel saraf, hal itu dapat menyebabkan gejala
yang menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dari aliran darah, serta
E. Pemeriksaan penunjang
6. Pemeriksaan neurologis.
F. Penatalaksanaan
tidak umum. Obat-obat untuk infeksi yang berhubungan dengan HIV yaitu
menyebabkan infeksi.
2. ARV (antiretroviral)
morbiditas dan mortalitas karena infeksi HIV. Saat ini terdapat empat preparat
antiretrovirus yang sudah disetujui oleh FDA untuk pengobatan HIV, keempat
Semua obat ini menghambat kerja enzim reserve transcriptase virus dan
mencegah reproduksi viru sHIV dengan cara meniru salah satu substansi
molekuler yang digunakan virus tersebut untuk membangun DNA bagi partikel-
partikel virus baru. Dengan mengubah komponen struktural rantai DNA, produksi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Human Immunodefiency Virus (HIV) disebut human (manusia) karena virus ini
hanya menginfeksi manusia, dimana menyerang sel darah putih manusia dan
menggigil, muncul ruam di kulit, nyeri pada sendi dan otot, pembengkakan kelenjar getah
bening, sesak napas, ram pada kulit, tubuh terasa lelah dan lainnya. Karena melemahnya
B. Saran
Oleh karena itu, sebaiknya pembaca juga mencari referensi lain terkait penyakit
Daftar Pustaka
Afif, dkk. 2020. MANAJEMEN HIV/AIDS. Surabaya : pusat penerbitan dan percetakan
universitas airlangga.
http://eprints.umpo.ac.id/6131/3/BAB%20II.pdf.
https://www.alodokter.com/hiv-aids/gejala
Smeltzer dan Bare. 2017. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.3. Jakarta: EGC