Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP KINERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI


VARIABEL MODERASI

Dwi Ariyanto
Rumah Sakit Panti Rahayu Kabupaten Grobogan

Rahayu Triastity
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

ABSTRACT
This study aims to (1) analyze the significance of the influence of
emotional intelligence on the performance of nurses, (2) analyzing the
significance of the influence of organizational commitment on the
performance of nurses, (3) analyzing the significance of the influence of work
motivation on the performance of nurses, (4) analyze the performance of
emotional intelligence nurse moderated motivation, (5) analyze the
performance of the organization's commitment to nurses who work motivation
moderated. This study is a population using all nurse respondents Rahayu
Hospital Panti Purwodadi in District Purwodadi Grobogan some 130 people.
Techniques of data collection using questionnaires through validity and
reliability. Regression test requirements using the classical assumption test.
Analysis using multiple regression analysis and regression testing moderating
the absolute value of the difference. Results of this study indicate that (1)
emotional intelligence significantly influence the performance of nurses, (2)
organizational commitment have a significant effect on the performance of
nurses, (3) Motivation significant effect on the performance of nurses, (4)
Work motivation moderate the impact of emotional intelligence on the
performance of nurses, (5) work motivation moderate the influence of
organizational commitment on the performance of nurses.

Keywords: emotional intelligence, organizational commitment, job motivation,


nurse’s performance.

PENDAHULUAN penyakit, dan pemulihan kesehatan yang


Rumah sakit adalah sebuah perusa- dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
haan jasa yang memberikan jasa kesehat- dengan peraturan perundang-undangan
an bagi masyarakat, dituntut untuk selalu yang berlaku.
mempunyai kinerja yang baik karena ber- Menurut Atik Badi’ah dkk (2009: 75)
kaitan dengan kesehatan dan keselamat- pelayanan keperawatan di rumah sakit
an pasiennya. Perilaku dan kinerja pera- merupakan suatu faktor penentu bagi
wat merupakan salah satu faktor penentu mutu pelayanan dan citra rumah sakit di
dalam menciptakan kepuasan bagi pasi- mata masyarakat, sedangkan kinerja pe-
en, oleh karena itu rumah sakit harus me- rawat dapat dilihat dari mutu asuhan ke-
miliki perawat yang berkinerja baik. Menu- perawatan yang diberikan pada pasien
rut Juliani (2007: 1) tujuan rumah sakit yang mengacu pada standar praktik
adalah mewujudkan derajat kesehatan keperawatan. Menurut Willy Lutfiani
yang setinggi-tingginya bagi semua lapis- Rosalina (2008: 201) kinerja perawat
an masyarakat, adapun pendekatan yang adalah penampilan perilaku kerja yang
dilakukan meliputi pemeliharaan kesehat- ditandai oleh keluwesan gerak, ritme, dan
an, pencegahan penyakit, penyembuhan urutan kerja yang sesuai dengan prosedur

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 145
sehingga hasil kerjanya memenuhi syarat nya keterampilan perawat dalam mena-
kualitas, kecepatan, dan jumlah. Ciri-ciri ngani pasien. Hasil survei pendahuluan
perawat yang kinerjanya baik di antaranya tersebut menunjukkan bahwa perilaku
cepat dalam menyelesaikan tugas yang perawat di RS Panti Rahayu Purwodadi
diberikan kepadanya, menunjukkan se- dalam melayani pasien belum semuanya
mangat kerja, empati, dan bersikap ramah sesuai dengan yang diharapkan. Perilaku-
kepada semua orang. perilaku tersebut pada akhirnya mengha-
Kenyataan yang sering terjadi dalam silkan kinerja yang belum memenuhi
layanan jasa kesehatan pada konsumen harapan.
belum memuaskan, hal ini terbukti masih Permasalahan yang diuraikan di atas
banyaknya keluhan ketidakpuasan pasien menunjukkan bahwa perawat memiliki
dan keluarganya terhadap sikap dan peri- posisi yang sangat penting pada sistem
laku perawat dalam memberikan layanan pelayanan kesehatan di RS Panti Rahayu
kesehatan. Fenomena tersebut merupa- Purwodadi, karena selama 24 jam pera-
kan salah satu alasan peneliti untuk mela- wat selalu berinteraksi dengan pasien.
kukan penelitian ini. Baik atau tidaknya perilaku perawat dalam
Rumah Sakit Panti Rahayu Purwo- melayani pasien dan masyarakat akan
dadi yang berlokasi di Jl. Letjen Suprapto mempengaruhi kinerja para perawat.
No. 06 Purwodadi Kabupaten Grobogan, Tugas dan tanggung jawab seorang
merupakan salah satu rumah sakit di perawat, berkaitan dengan kepedulian
bawah pengelolaan Yayasan Kristen pada kemanusiaan, artinya membantu
YAKKUM bertujuan mengupayakan pela- dan layanan adalah inti dari tugas pera-
yanan kesehatan yang holistik melalui wat. Perawat yang mempunyai dasar mi-
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabili- nat peduli pada kemanusiaan, akan mela-
tatif, dan edukatif bagi masyarakat de- kukan atau memberikan asuhan kepada
ngan tindakan yang dapat dipertanggung- orang lain dengan dasar rasa senang dan
jawabkan. Dalam rangka mewujudkan kasih sayang dan untuk mewujudkannya
kepuasan pelanggan, RS Panti Rahayu setiap perawat harus memiliki kecerdasan
mengemban misi untuk menciptakan emosional yang semakin baik. Kenyataan
budaya pelayanan yang bermutu, unggul yang dialami bahwa kecerdasan emosio-
dan profesional secara efisien dan akun- nal perawat di RS Panti Rahayu Purwoda-
tabel. Sebagai salah satu organisasi sek- di masih memerlukan pengembangan, hal
tor publik, RS Panti Rahayu Purwodadi ini terutama menyangkut kecepatan, kera-
memiliki komitmen untuk memberikan pe- mahan, dan empati perawat dalam mela-
layanan yang maksimal kepada masyara- yani pasien.
kat. Untuk meningkatkan kualitas pelayan- Kecerdasan emosional sebagai sa-
an keperawatan, RS Panti Rahayu Purwo- lah satu faktor yang mempengaruhi ke-
dadi pada setiap tahunnya melakukan suksesan dan kinerja individu, hingga
survai kepuasan pelanggan. Hasil survei sekarang menjadi menjadi topik menarik
peneliti melalui wawancara dengan pim- dalam beberapa penelitian termasuk di
pinan RS menunjukkan, bahwa pada akhir dalamnya penelitian di bidang pelayanan
tahun 2010 keluhan pelanggan masih kesehatan. Menurut Martin (2003) dalam
sering terjadi (Hasil Survei Kepuasan Rika Endah Nurhidayah (2006: 41) pene-
Pelanggan RS Panti Rahayu Purwodadi, rapan Emotional Intelligence (kecerdasan
Periode Desember 2010). Ketidakpuasan eemsional) untuk mencapai keberhasilan
yang disampaikan oleh pasien antara lain tugas perawat sangat diperlukan karena
perilaku perawat dalam melayani pasien dalam pekerjaan perawat berhubungan
masih lambat, sikap perawat kurang dengan banyak orang, mereka harus
ramah, kurang tanggap terhadap keluhan berempati, komunikatif, lebih humoris, dan
pasien dan keluarganya, kurangnya kesa- lebih peka akan kebutuhan orang lain.
baran perawat pada pasien, dan kurang- Penelitian yang dilakukan Willy Lutfiani

146 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
Rosalina (2008) menunjukkan bahwa Selain faktor kecerdasan emosional,
kecerdasan emosional berpengaruh untuk menghasilkan kinerja yang baik
positif dan signifikan terhadap kinerja tidak terlepas dari adanya komitmen dari
perawat di Rumah Sakit Umum Daerah perawat untuk memberikan pelayanan
(RSUD) Kabupaten Indramayu. Semakin yang baik kepada pasien. Hasil penelitian
baik kecerdasan emosional perawat akan Yunalis (2009) menunjukkan bahwa ko-
berpengaruh baik pula pada perilaku mitmen organisasi berpengaruh positif
melayani sehingga kinerja perawat pun dan signifikan terhadap kinerja perawat di
akan semakin baik. Kabupaten Aceh Selatan, di mana kinerja
Pergeseran paradigma keberhasilan perawat belum seluruhnya mencapai tar-
karir dari Intelligence Quotient (IQ) menu- get pelayanan disebabkan karena rendah-
ju Emotional Quotient (EQ) membuktikan nya komitmen perawat. Berdasarkan iden-
bahwa kecerdasan emosional seseorang tifikasi riset American Society Registered
memberikan kontribusi besar terhadap Nurse mengungkapkan bahwa permasa-
keberhasilan dan prestasi di tempat kerja lahan yang dialami beberapa organisasi
dibandingkan dengan kecerdasan intelek- rumah sakit di Amerika Serikat berkaitan
tual. dengan menurunnya komitmen perawat
Pentingnya emotional quotient bagi terhadap organisasi, disebabkan sering-
perawat dibuktikan dari hasil penelitian nya terjadi perubahan jadwal, overload
Goleman dan beberapa riset di Amerika (kelelahan), kurangnya penghargaan oleh
bahwa kecerdasan intelektual hanya atasan dan rekan, upah rendah, staf
memberi kontribusi 20% terhadap kesuk- pendek dan kondisi kerja yang buruk
sesan hidup seseorang, termasuk kesuk- (http://www.asrn.org/journal-nursing).
sesan perawat. Sisanya 80% bergantung Temuan ini menunjukkan bahwa menu-
pada kecerdasan emosi, kecerdasan so- runnya komitmen organisasi membawa
sial dan kecerdasan spiritualnya, bahkan dampak pada penurunan kinerja para
dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan perawat di Amerika Serikat.
intelektual hanya berkontribusi 4% (Iyus Kenyataan yang terjadi, masih terda-
Yosep, 2005: 1). pat perawat di RS Panti Rahayu Purwo-
Berdasarkan beberapa pendapat dadi belum menunjukkan komitmen yang
dan temuan hasil penelitian yang telah tinggi terhadap profesi maupun organi-
diuraikan di atas, menunjukkan baik tidak- sasi, di antaranya masih ada perawat
nya kinerja perawat di RS Panti Rahayu yang datang terlambat dengan berbagai
Purwodadi dapat dipengaruhi oleh baik alasan dan munculnya kebosanan kerja.
tidaknya kecerdasan emosional para pe- Menurunnya komitmen organisasi juga
rawat. Pengembangan kecerdasan emo- berkaitan dengan pemberian reward dan
sional sangat mendukung peningkatan kurang meratanya kesempatan mengikuti
kinerja perawat dalam menangani pasien, pelatihan sehingga masih ada perawat
sehingga dapat meningkatkan mutu pela- yang belum pernah mengikuti pelatihan.
yanan rumah sakit terhadap masyarakat. Masalah-masalah tersebut akan memba-
Peningkatan kecerdasan emosional dapat wa dampak terhadap perilaku dan kinerja
dicapai apabila perawat memiliki kemam- para perawat yang pada akhirnya akan
puan yang baik dalam mengelola emosi menghasilkan mutu pelayanan yang ren-
diri (pribadi) maupun dalam berhubungan dah, sedangkan mutu pelayanan kese-
dengan orang lain. Semakin tinggi kecer- hatan di rumah sakit sangat ditentukan
dasan emosional perawat, diharapkan se- oleh komitmen dan kinerja perawat.
gala permasalahan yang berkaitan de- Komitmen organisasi perawat di RS
ngan pelayanan dan asuhan keperawatan Panti Rahayu Purwodadi merupakan sua-
dapat teratasi dengan baik, sehingga tu janji atau kebulatan tekad untuk melak-
dapat mendorong peningkatan kinerja sanakan tugas sebagai seorang perawat
perawat. sesuai dengan hak dan tanggung jawab

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 147
yang ditentukan rumah sakit. Komitmen berupa kinerja; (2) memoderasi hubungan
organisasi dapat semakin tumbuh apabila lingkup pekerjaan dengan kinerja; (3) me-
terdapat kesesuaian antara nilai-nilai nunjukkan hubungan positif antara dengan
organisasi dengan harapan kerja para karakteristik pekerjaan dengan kinerja.
perawat. Semakin tinggi komitmen orga- Lebih lanjut Kisdarto Atmosoeprapto
nisasi, diharapkan tanggung jawab, keper- (2000: 65) menyatakan bahwa kinerja
cayaan, dan loyalitas para perawat terha- merupakan fungsi dari competence dan
dap organisasi (rumah sakit) akan sema- commitment. Kompetensi terbentuk dari
kin meningkat sehingga para perawat da- adanya pengetahuan dan keterampilan,
pat memaksimalkan kinerjanya. sedangkan komitmen terbentuk dari ada-
Berdasarkan uraian di atas, kinerja nya keyakinan diri seseorang dan motiva-
perawat dapat dipengaruhi oleh kecerdas- si. Berdasarkan teori ini, tinggi rendahnya
an emosional dan komitmen organisasi. komitmen perawat akan tergantung dari
Namun sampai saat ini pengaruh kecer- tinggi rendahnya motivasi kerja. Pada saat
dasan emosional dan komitmen organisa- komitmen organisasi perawat rendah,
si terhadap kinerja perawat dikatakan maka keberadaan motivasi yang tinggi
masih ada dalam suatu “kotak hitam” akan sangat membantu untuk menguat-
(black box). Istilah kotak hitam tersebut kan komitmen perawat, sehingga komit-
memberi makna implisit bahwa belum ada men organisasi yang sebelumnya lemah
gambaran yang jelas tentang proses akan dikuatkan oleh motivasi, selanjutnya
pengaruh kecerdasan emosional dan jika komitmen meningkat maka kinerja
komitmen organisasi terhadap kinerja yang akan dihasilkannya juga akan sema-
perawat yaitu apakah yang terjadi adalah kin baik.
pengaruh langsung atau pengaruh yang Berdasarkan teori motivasi berpres-
termoderasi. Penelitian ini bertujuan untuk tasi (achievement motive) dan beberapa
melakukan exploratory study, dengan me- pendapat di atas, diperoleh kesimpulan
masukkan motivasi kerja sebagai variabel bahwa kecerdasan emosional merupakan
pemoderasi pada pengaruh kecerdasan faktor kepribadian sedangkan komitmen
emosional dan komitmen organisasi ter- organisasi merupakan suatu bentuk per-
hadap kinerja perawat. nyataan sikap. Kecerdasan emosional dan
Motivasi kerja akan memoderasi pe- komitmen organisasi akan meningkatkan
ngaruh kecerdasan emosional dan komit- kinerja perawat apabila dimoderasi oleh
men organisasi terhadap kinerja perawat, motivasi kerja yang datangnya dari dalam
dapat dijelaskan melalui teori achievement diri perawat (intrinsik), artinya mereka
motive (motivasi berprestasi) yang dikem- bekerja bukan sekedar untuk memperoleh
bangkan McClelland. Motivasi berprestasi sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan,
terdapat tiga motif kebutuhan yaitu need dan lain-lain) tetapi lebih dari itu dalam
for achievement, need for affiliation, dan bekerja mereka menemukan nilai atau
need for power yang turut menentukan tujuan hidupnya (menunjukkan cinta
kinerja seseorang. Motivasi berprestasi kasih/kepedulian kepada sesama dan taat
merupakan suatu kebutuhan yang datang- pada nilai-nilai/peraturan organisasi),
nya dari dalam diri individu, sangat diper- bahkan kesulitan dan tantangan dalam
lukan bagi perawat yang ingin meraih pekerjaan dapat dipandang sebagai suatu
prestasi lebih baik atau melebihi orang proses menuju keberhasilan. Dengan ter-
lain. Hasil penelitian Steers dan Spencer penuhinya motivasi intrinsik, maka kecer-
(1977) dan Rentsch dan Steel (1998) da- dasan emosional dan komitmen untuk
lam D. Wahyu Ariani (2008: 107) menya- mendukung nilai-nilai organisasi juga akan
takan bahwa individu dengan high need semakin berkembang, selanjutnya akan
for achievement akan (1) menyukai tan- memberikan kontribusi pada peningkatan
tangan, menunjukkan komitmen pribadi kinerja para perawat. Logikanya, dengan
terhadap outcome, dan ada umpan balik adanya motivasi intrinsik, para perawat

148 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
akan bekerja berdasarkan nilai-nilai yang H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan
diyakininya, nilai-nilai tersebut dapat beru- motivasi kerja terhadap kinerja
pa kepekaan sosial (tumbuhnya kepeduli- perawat Rumah Sakit Panti Rahayu
an kepada sesama) atau tumbuhnya sen- Purwodadi di Kecamatan Purwodadi.
se of belonging (rasa memiliki). Kedua H4 : Variabel motivasi kerja akan memo-
nilai ini merupakan fungsi sosial dalam derasi pengaruh kecerdasan emo-
pelayanan kesehatan yang perlu menda- sional terhadap kinerja perawat Ru-
pat pemenuhan. Terpenuhinya motivasi mah Sakit Panti Rahayu Purwodadi
kerja tersebut akan menguatkan kompe- di Kecamatan Purwodadi.
tensi personal dalam bentuk kecerdasan H5 : Variabel motivasi kerja akan memo-
emosional serta menguatkan komitmen derasi pengaruh komitmen organisa-
perawat terhadap nilai-nilai organisasi, se- si terhadap kinerja perawat Rumah
lanjutnya dampaknya pada kinerja pera- Sakit Panti Rahayu Purwodadi di
wat juga akan semakin tinggi. Semakin Kecamatan Purwodadi.
tinggi motivasi kerja, maka pengaruh ke-
cerdasan emosional dan komitmen orga-
nisasi terhadap kinerja perawat juga akan METODE PENELITIAN
semakin tinggi. Dengan demikian motivasi Dalam penelitian ini peneliti meng-
kerja akan memoderasi pengaruh kecer- ambil lokasi di Rumah Sakit Panti Rahayu
dasan emosional dan komitmen organisa- Purwodadi di Kecamatan Purwodadi Ka-
si terhadap kinerja perawat. bupaten Grobogan. Pemilihan objek pene-
Penelitian ini bertujuan untuk (1) litian ini didasarkan pada munculnya ma-
menganalisis signifikansi pengaruh kecer- salah belum tercapainya target kinerja pe-
dasan emosional terhadap kinerja perawat, layanan kesehatan di Rumah Sakit Panti
(2) menganalisis signifikansi pengaruh ko- Rahayu Purwodadi. Menurut hasil evalua-
mitmen organisasi terhadap kinerja pera- si kinerja pelayanan kesehatan tahun
wat, (3) menganalisis signifikansi penga- 2010, faktor penyebab tidak optimalnya
ruh motivasi kerja terhadap kinerja pera- kinerja pelayanan kesehatan dikarenakan
wat, (4) menganalisis kecerdasan emosio- kemampuan dan komitmen perawat masih
nal terhadap kinerja perawat yang dimo- kurang terdukung.
derasi motivasi kerja, (5) menganalisis Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
komitmen organisasi terhadap kinerja 130) populasi adalah keseluruhan subjek
perawat yang dimoderasi motivasi kerja. penelitian, apabila seseorang ingin mene-
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah liti semua elemen yang ada dalam wilayah
sebagai dasar pengambilan ke`putusan penelitian maka penelitiannya merupakan
dalam membuat kebijakan untuk mening- penelitian populasi. Studi penelitiannya di-
katkan kinerja perawat, khususnya bagi sebut studi populasi atau studi sensus. Se-
pimpinan Rumah Sakit Panti Rahayu dang sampel adalah sebagian atau wakil
Purwodadi di Kecamatan Purwodadi. populasi yang diteliti dan dinamakan pene-
litian sampel apabila peneliti bermaksud
Hipotesis untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan sampel (Suharsimi Arikunto, 2006: 131).
kecerdasan emosional terhadap Populasi dalam penelitian ini ada-
kinerja perawat Rumah Sakit Panti lah seluruh perawat di Rumah Sakit Panti
Rahayu Purwodadi di Kecamatan Rahayu Purwodadi di Kecamatan Purwo-
Purwodadi. dadi Kabupaten Grobogan. Jumlah popu-
H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan lasi dalam penelitian ini sebanyak 130
komitmen organisasi terhadap kiner- orang. Studi penelitian ini menggunakan
ja perawat Rumah Sakit Panti Raha- studi sensus atau studi populasi, karena
yu Purwodadi di Kecamatan Purwo- peneliti ingin meneliti semua elemen yang
dadi. ada dalam wilayah penelitian.

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 149
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Variabel Kecerdasan Emosional
Gambaran Umum Populasi dan Sampel Hasil uji validitas terhadap 10 item
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: pertanyaan kecerdasan emosional
130) populasi adalah keseluruhan subjek valid karena masing-masing butir
penelitian, apabila seseorang ingin mene- menghasilkan p value < 0,05.
liti semua elemen yang ada dalam wilayah b. Variabel Komitmen Organisasi
penelitian maka penelitiannya merupakan Hasil uji validitas terhadap 10 item
penelitian populasi. Studi penelitiannya pertanyaan komitmen organisasi
disebut studi populasi atau studi sensus. valid karena masing-masing butir
Sedangkan sampel adalah sebagian atau menghasilkan p value < 0,05.
wakil populasi yang diteliti dan dinamakan c. Variabel Motivasi
penelitian sampel apabila peneliti bermak- Hasil uji validitas terhadap 10 item
sud untuk menggeneralisasikan hasil pe- pertanyaan motivasi valid karena
nelitian sampel (Suharsimi Arikunto, 2006: masing-masing butir menghasilkan p
131). value < 0,05.
Populasi dalam penelitian ini adalah d. Variabel Kinerja Perawat
seluruh perawat di Rumah Sakit Panti Hasil uji validitas terhadap 10 item
Rahayu Purwodadi di Kecamatan Purwo- pertanyaan kinerja perawat valid ka-
dadi Kabupaten Grobogan. Jumlah popu- rena masing-masing butir menghasil-
lasi dalam penelitian ini sebanyak 130 kan p value < 0,05.
orang. Studi penelitian ini menggunakan
studi sensus atau studi populasi, karena 2. Hasil Uji Reliabilitas
peneliti ingin meneliti semua elemen yang Hasil uji reliabilitas instrumen kecerdas-
ada dalam wilayah penelitian. an emosional (X1), komitmen organisasi
(X2), motivasi (X3), dan kinerja perawat
Validitas dan Reliabilitas Instrumen (Y) sebagaimana disajikan seperti
Jumlah butir pernyataan instrumen Tabel 1.
kuesioner dalam penelitian ini semuanya Menurut Nunnally dalam Imam Ghozali
adalah 40 butir dengan perincian Instrumen (2005: 11), jika Cronbach Alpha me-
kecerdasan emosional (X1) sebanyak 10 nunjukkan > 0,60 maka hasil pengujian
butir, instrumen komitmen organisasi (X2) reliabilitas dari instrumen tersebut dika-
sebanyak 10 butir, instrumen motivasi (X3) takan reliabel. Berdasarkan hasil uji
sebanyak 10 butir, dan instrumen kinerja reliabilitas instrumen dapat disimpulkan
perawat (Y) sebanyak 10 butir. sebagai berikut.
a. Instrumen kecerdasan emosional
1. Hasil Uji Validitas mempunyai nilai cronbach alpha
Perhitungan uji validitas instrumen 0,662 > 0,60 maka reliabel.
menggunakan bantuan program SPSS b. Instrumen komitmen organisasi
versi 12. Hasil pengujian validitas Ins- mempunyai nilai cronbach alpha
trumen sebagai berikut: 0,801 > 0,60 maka reliabel.

Tabel 1
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Instrumen Cronbach Kriteria Kesimpulan
Alpha uji
Kecerdasan emosional 0,662 0,60 Reliabel
Komitmen organisasi 0,801 0,60 Reliabel
Motivasi 0,782 0,60 Reliabel
Kinerja perawat 0,808 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2011

150 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
c. Instrumen motivasi mempunyai nilai pengujian ini jika masing-masing va-
cronbach alpha 0,782 > 0,60 maka riabel independen tidak signifikan ter-
reliabel. hadap absolut residual atau mengha-
d. Instrumen kinerja perawat mempu- silkan p value > 0,05 maka model re-
nyai nilai cronbach alpha 0,808 > gresi tidak terdapat masalah heteros-
0,60 maka reliabel. kedastisitas.
Berdasarkan hasil di atas menunjuk-
Uji Asumsi Klasik kan bahwa model regresi dalam pene-
Tujuan uji asumsi klasik untuk meng- litian ini tidak terjadi heteroskedastisi-
uji apakah model regresi linear bebas dari tas karena masing-masing variabel in-
adanya bias atau penyimpangan sehingga dependen (kecerdasan emosional, ko-
diperoleh model regresi yang benar-benar mitmen organisasi, dan motivasi) tidak
BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). signifikan terhadap variabel absolut
Pengujian asumsi klasik yang disyaratkan residual atau masing-masing variabel
regresi terdiri atas uji multikolinearitas, uji independen menghasilkan p value
heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan (0,602; 0,163; 0,256) > 0,05.
uji normalitas. Pengolahan data dilakukan 3. Hasil Uji Autokorelasi
dengan bantuan program SPSS versi 12. Pengujian ada tidaknya autokorelasi
1. Hasil Uji Multikolinearitas pada model regresi dilakukan dengan
Model regresi dinyatakan bebas dari Runs Test sedangkan model regresi
penyimpangan/masalah apabila tidak bebas dari autokorelasi apabila dari uji
terjadi multikolinearitas. Kriteria untuk Runs menghasilan nilai probabilitas
melihat ada tidaknya multikolinearitas atau Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05.
pada model regresi dilihat dari besar- Berdasarkan hasil uji autokorelasi me-
nya nilai tolerance dan Variance Infla- nunjukkan bahwa model regresi tidak
tion Factors (VIF). Apabila nilai toleran- terjadi autokorelasi, karena dari hasil
ce > 0,1 dan nilai VIF yang dihasilkan Uji Runs menghasilan nilai probabilitas
dari masing-masing variabel < 10 ma- atau Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar
ka tidak terjadi multikolinearitas. 0,218 > 0,05.
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan 4. Uji Normalitas
bahwa masing-masing variabel inde- Pengujian normalitas dilakukan dengan
penden (kecerdasan emosional, komit- uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria peng-
men organisasi, dan motivasi) tidak sa- ujiannya, apabila hasil uji Kolmogorov-
ling berkorelasi linear. Hal ini ditunjuk- Smirnov menghasilkan nilai probabili-
kan dengan nilai tolerance setiap varia- tas atau Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05
bel (0,815; 0,818; 0,962) > 0,1 dan maka residual normal.
nilai VIF setiap variabel (1,227; 1,222; Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-
1,039) < 10. Dengan demikian model Smirnov diperoleh nilai probabilitas
regresi ganda dalam penelitian ini di- atau Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar
nyatakan tidak terjadi multikolinearitas. 0,501 > 0,05 berarti residual normal.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dalam Pengujian Hipotesis
penelitian ini dilakukan dengan Glejser 1. Analisis Regresi Linear Berganda
Test (Uji Glejser) dengan cara mere- Pengujian hipotesis 1, 2, dan 3 dilaku-
gres ulang variabel absolut residual kan melalui uji regresi linear berganda,
dengan semua variabel independen. bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Pengujian heteroskedastisitas dilaku- kecerdasan emosional, komitmen orga-
kan dengan melihat hasil signifikansi nisasi, dan motivasi terhadap kinerja
pengaruh variabel independen terha- perawat yang dinyatakan dengan per-
dap variabel dependen (absolut resi- samaan regresi sebagai berikut.
dual). Kriteria uji yang diharapkan dari Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ e

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 151
Tabel 2
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.813 7.162 .532 .595
X1 .258 .126 .183 2.052 .042
X2 .255 .114 .200 2.246 .026
X3 .394 .118 .274 3.326 .001
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Hasil uji regresi linear berganda de- bel kecerdasan emosional, dan
ngan program SPSS versi 12 dipero- motivasi dianggap konstan.
leh hasil seperti tabel 2 berikut. β3 = 0,394 artinya motivasi berpenga-
Berdasarkan hasil regresi di atas di- ruh positif terhadap kinerja pera-
peroleh nilai konstanta (α) = 3,813. wat. Apabila motivasi semakin
Nilai koefisien regresi kecerdasan ditingkatkan, maka kinerja pera-
emosional (β1) = 0,258. Nilai koefisien wat semakin meningkat dengan
regresi komitmen organisasi (β2) = asumsi variabel kecerdasan emo-
0,255. Nilai koefisien regresi motivasi sional, dan komitmen organisasi
(β3) = 0,394. Berdasarkan hasil terse- dianggap konstan.
but dapat dituliskan persamaan regre- a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
sinya sebagai berikut: Uji t bertujuan untuk menguji signi-
fikansi pengaruh secara parsial
Y = 3,813 + 0,258X1 + 0,255X2 + 0,394X3 kecerdasan emosional, komitmen
Berdasarkan persamaan regresi terse- organisasi, dan motivasi terhadap
but dapat diinterpretasikan sebagai be- kinerja perawat. Hasil uji t seperti
rikut: pada tabel 2 di atas.
α = 3,813 artinya apabila kecerdasan Langkah-langkah uji t dari masing-
emosional, komitmen organisasi, masing variabel adalah sebagai be-
dan motivasi sama dengan 0, ma- rikut.
ka kinerja perawat adalah positif. 1) Uji pengaruh kecerdasan emo-
β1 = 0,258 artinya kecerdasan emosio- sional terhadap kinerja perawat
nal berpengaruh positif terhadap Hasil uji t pengaruh kecerdasan
kinerja perawat. Apabila kecer- emosional terhadap kinerja pe-
dasan emosional semakin diting- rawat seperti dijelaskan pada
katkan, maka kinerja perawat se- Tabel 2 menghasilkan t hitung
makin meningkat dengan asumsi sebesar 2,052 dengan p value
variabel komitmen organisasi, (0,042) < 0,05 maka Ho ditolak
dan motivasi dianggap konstan. atau Ha diterima berarti terdapat
β2 = 0,255 artinya komitmen organisasi pengaruh yang signifikan kecer-
berpengaruh positif terhadap ki- dasan emosional terhadap ki-
nerja perawat. Apabila komitmen nerja perawat Rumah Sakit Pan-
or-ganisasi semakin ditingkatkan, ti Rahayu Purwodadi di Keca-
maka kinerja perawat semakin matan Purwodadi. Dengan de-
meningkat dengan asumsi varia- mikian mendukung hipotesis 1.

152 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
2) Uji pengaruh komitmen organi- b. Uji Ketepatan Model (Uji F)
sasi terhadap kinerja perawat Uji F untuk menguji model yang di-
Hasil uji t pengaruh komitmen gunakan dalam memprediksi kecer-
organisasi terhadap kinerja pe- dasan emosional, komitmen orga-
rawat seperti dijelaskan pada nisasi, dan motivasi kerja terhadap
Tabel 22 menghasilkan t hitung kinerja perawat. Hasil uji F disajikan
sebesar 2,246 dengan p value seperti tabel berikut.
(0,026) < 0,05 maka Ho ditolak Hasil uji F seperti tersaji pada Ta-
atau Ha diterima berarti terdapat bel 3 diperoleh nilai F hitung sebe-
pengaruh yang signifikan komit- sar 9,160 dengan p value sebesar
men organisasi terhadap kinerja 0,000 < 0,05. Berarti model regresi
perawat Rumah Sakit Panti Ra- tepat (fit) dalam memprediksi pe-
hayu Purwodadi di Kecamatan ngaruh kecerdasan emosional, ko-
Purwodadi. Dengan demikian mitmen organisasi, dan motivasi
mendukung hipotesis 2. kerja terhadap kinerja perawat.
3) Uji pengaruh motivasi terhadap c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
kinerja perawat Uji koefisien determinasi bertujuan
Hasil uji t pengaruh motivasi untuk mengetahui sumbangan pe-
terhadap kinerja perawat seperti ngaruh variabel kecerdasan emo-
dijelaskan pada Tabel 2 meng- sional, komitmen organisasi, dan
hasilkan t hitung sebesar 3,326 motivasi secara simultan terhadap
dengan p value (0,001) < 0,05 kinerja perawat dalam persen. Ha-
maka Ho ditolak atau Ha diterima sil uji koefisien determinasi disajikan
berarti terdapat pengaruh yang seperti tabel 3 berikut.
signifikan motivasi terhadap ki- Uji koefisien determinasi seperti pa-
nerja perawat Rumah Sakit Pan- da Tabel 4 menghasilkan nilai Ad-
ti Rahayu Purwodadi di Keca- justed R2 (Adjusted R Square) se-
matan Purwodadi. Dengan de- besar 0,160 artinya sumbangan pe-
mikian mendukung hipotesis 3. ngaruh variabel kecerdasan emo-

Tabel 3
Hasil Uji F
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 261.424 3 87.141 9.160 .000a
Residual 1198.645 126 9.513
Total 1460.069 129
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .423a .179 .160 3.08432
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 153
Tabel 5
Hasil Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Perawat
dengan Motivasi sebagai Variabel Moderasi
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 39.503 .430 91.792 .000
Zscore(X1) .902 .253 .268 3.564 .001
Zscore(X3) 1.106 .259 .329 4.271 .000
ABSZX1_ZX3 1.695 .327 .396 5.179 .000
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

sional, komitmen organisasi, dan β1 = 0,902 artinya kecerdasan emo-


motivasi secara simultan terhadap sional berpengaruh positif terha-
kinerja perawat adalah sebesar dap kinerja perawat. Apabila ke-
16%, sisanya sebesar 84% dijelas- cerdasan emosional semakin di-
kan variabel lain misalnya gaya ke- tingkatkan, maka kinerja perawat
pemimpinan, kepuasan kerja, dan semakin meningkat dengan asum-
sebagainya. si variabel motivasi dan modera-
si│X1-X3│ dianggap konstan.
2. Uji Selisih Mutlak 1 β2 = 1,106 artinya motivasi berpenga-
Uji nilai selisih mutlak 1 berkaitan de- ruh positif terhadap kinerja pera-
ngan pengujian hipotesis 4, bertujuan wat. Apabila motivasi semakin di-
untuk menguji motivasi dalam memo- tingkatkan, maka kinerja perawat
derasi pengaruh kecerdasan emosio- semakin meningkat dengan
nal terhadap kinerja perawat, dinyata- asumsi variabel kecerdasan emo-
kan dengan persamaan regresi seba- sional dan moderasi │X1-X3│ di-
gai berikut: anggap konstan.
β3 = 1,695 artinya moderasi │X1-X3│
Y = α + β 1ZX1 + β 2ZX3 + β3│ZX1-ZX3│
berpengaruh positif terhadap ki-
Uji nilai selisih mutlak 1 dengan prog- nerja perawat. Apabila moderasi
ram SPSS versi 12 diperoleh hasil se- antara kecerdasan emosional de-
perti tabel 5 di atas. ngan motivasi semakin ditingkat-
Berdasarkan hasil uji nilai selisih mut- kan, maka kinerja perawat sema-
lak 1 seperti pada Tabel 5 dapat ditu- kin meningkat dengan asumsi
liskan persamaan regresinya sebagai variabel kecerdasan emosional
berikut: dan motivasi dianggap konstan.
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Y = 39,503 + 0,902X1 + 1,106X2 + Uji koefisien regresi parsial (uji t)
1,695│X1-X3│ bertujuan untuk menguji signifikansi
Berdasarkan persamaan regresi terse- pengaruh secara parsial kecerdasan
but dapat diiterpretasikan sebagai be- emosional, motivasi, dan moderasi
rikut: │X1-X3│terhadap kinerja perawat.
α = 39,503 artinya apabila kecerdasan Hasil uji t seperti dijelaskan pada
emosional, motivasi, dan modera- Tabel 5 di atas menunjukkan bah-
si │X1-X3│sama dengan 0 maka wa koefisien regresi variabel mode-
kinerja perawat adalah positif. rasi │X1-X3│ signifikan atau meng-

154 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
hasilkan p value (0,000) < 0,05 │X1-X3│secara simultan terhadap
maka Ho ditolak atau Ha diterima. kinerja perawat dalam persen. Ha-
Berarti motivasi memoderasi pe- sil uji koefisien determinasi seperti
ngaruh kecerdasan emosional ter- disajikan seperti tabel 7 berikut.
hadap kinerja perawat. Dengan de- Uji koefisien determinasi seperti pa-
mikian mendukung hipotesis 4. da Tabel 7 menghasilkan nilai Ad-
b. Uji Ketepatan Model (Uji F) justed R2 (Adjusted R Square) se-
Uji F bertujuan untuk menguji kete- besar 0,279 artinya sumbangan pe-
patan model Uji Selisih Multak 1 ngaruh variabel kecerdasan emo-
dalam memprediksi pengaruh ke- sional, motivasi, moderasi │X1-X3│
cerdasan emosional, motivasi ker- secara simultan terhadap kinerja
ja, dan moderasi │ZX1-ZX3│ terha- perawat adalah sebesar 27,9%,
dap kinerja perawat. Hasil uji F sisanya sebesar 72,1% dijelaskan
disajikan seperti tabel 6 berikut. variabel lain.
Uji F seperti tersaji pada Tabel 6
menghasilkan nilai F hitung sebesar 3. Uji Selisih Mutlak 2
17,663 dengan p value sebesar Uji nilai selisih mutlak 2 berkaitan de-
0,000 < 0,05. Berarti model regresi ngan pengujian hipotesis 5, bertujuan
tepat (fit) dalam memprediksi pe- untuk menguji motivasi dalam memo-
ngaruh kecerdasan emosional, moti- derasi pengaruh komitmen organisasi
vasi kerja, dan moderasi │ZX1-ZX3│ terhadap kinerja perawat, dinyatakan
terhadap kinerja perawat. dengan persamaan regresi sebagai
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) berikut:
Uji koefisien determinasi bertujuan
untuk mengetahui sumbangan pe- Y = α + β 1ZX2 + β 2ZX3 + β3│ZX2-ZX3│
ngaruh variabel kecerdasan emo- Uji nilai selisih mutlak 2 dengan prog-
sional, motivasi, dan molderasi

Tabel 6
Hasil Uji F
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 432.247 3 144.082 17.663 .000a
Residual 1027.822 126 8.157
Total 1460.069 129
a. Predictors: (Constant), ABSZX1_ZX3, Zscore(X1), Zscore(X3)
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .544a .296 .279 2.85610
a. Predictors: (Constant), ABSZX1_ZX3, Zscore(X1),
Zscore(X3)

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 155
Tabel 8
Hasil Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Perawat
dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 40.418 .428 94.375 .000
Zscore(X2) .912 .270 .271 3.378 .001
Zscore(X3) 1.042 .270 .310 3.858 .000
ABSZX2_ZX3 .779 .290 .214 2.683 .008
a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

ram SPSS versi 12 diperoleh hasil se- vasi berpengaruh positif terhadap
perti tabel 8 di atas. kinerja perawat. Apabila moderasi
Berdasarkan hasil uji nilai selisih mut- antara komitmen organisasi de-
lak 2 seperti pada Tabel 8 di atas da- ngan motivasi semakin ditingkat-
pat dituliskan persamaan regresinya kan, maka kinerja perawat sema-
sebagai berikut: kin meningkat dengan asumsi
variabel komitmen organisasi dan
Y = 40,418 + 0,912X1 + 1,042X2 +
motivasi dianggap konstan.
0,779│X2-X3│
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Berdasarkan persamaan regresi terse- Uji t bertujuan untuk menguji signifi-
but dapat diinterpretasikan sebagai be- kansi pengaruh secara parsial komit-
rikut: men organisasi, motivasi, dan mode-
α = 40,418 artinya apabila komitmen rasi│X2-X3│terhadap kinerja perawat.
organisasi, motivasi, dan modera- Hasil perhitungan uji t seperti dije-
si│X2-X3│sama dengan 0 maka laskan pada Tabel 8 di atas me-
kinerja perawat adalah positif. nunjukkan bahwa koefisien regresi
β1 = 0,912 artinya komitmen organisasi variabel moderasi│X2-X3│ signifi-
berpengaruh positif terhadap ki- kan yang menghasilkan p value
nerja perawat. Apabila komitmen (0,008) < 0,05 maka Ho ditolak
organisasi semakin ditingkatkan, atau Ha diterima. Berarti motivasi
maka kinerja perawat semakin memoderasi pengaruh komitmen
meningkat dengan asumsi varia- organisasi terhadap kinerja pera-
bel motivasi dan moderasi │X2-X3│ wat. Dengan demikian mendukung
dianggap konstan. hipotesis 5.
β2 = 1,042 artinya motivasi berpenga- b. Uji Ketepatan Model (Uji F)
ruh positif terhadap kinerja pera- Uji F bertujuan untuk menguji kete-
wat. Apabila motivasi semakin di- patan model Uji Selisih Multak 2
tingkatkan, maka kinerja perawat dalam memprediksi pengaruh ko-
semakin meningkat dengan mitmen organisasi, motivasi kerja,
asumsi variabel komitmen orga- dan moderasi│ZX2-ZX3│terhadap
nisasi dan moderasi │X2-X3│ di- kinerja perawat. Hasil uji F disajikan
anggap konstan. seperti tabel 9 berikut:
β3 = 0,779 artinya moderasi antara ko- Uji F seperti tersaji pada Tabel 9
mitmen organisasi dengan moti- menghasilkan nilai F hitung sebe-

156 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158
Tabel 9
Hasil Uji F
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 288.307 3 96.102 10.334 .000a
Residual 1171.762 126 9.300
Total 1460.069 129
a. Predictors: (Constant), ABSZX2_ZX3, Zscore(X2), Zscore(X3)
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .444a .197 .178 3.04954
a. Predictors: (Constant), ABSZX2_ZX3, Zscore(X2),
Zscore(X3)

Sumber: Data primer yang diolah, tahun 2011

sar 10,334 dengan p value sebesar KESIMPULAN


0,000 < 0,05. Berarti model regresi Berdasarkan hasil analisis data, di-
tepat dalam memprediksi pengaruh peroleh kesimpulan sebagai berikut.
komitmen organisasi, motivasi ker- 1. Terdapat pengaruh yang signifikan ke-
ja, dan moderasi│ZX2-ZX3│ terha- cerdasan emosional terhadap kinerja
dap kinerja perawat. perawat Rumah Sakit Panti Rahayu
c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Purwodadi di Kecamatan Purwodadi,
Uji koefisien determinasi bertujuan dengan demikian mendukung hipotesis
untuk mengetahui sumbangan pe- 1. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang
ngaruh variabel komitmen organisa- menghasilkan p value (0,042) < 0,05.
si, motivasi, dan moderasi│X2-X3│ 2. Terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan terhadap kinerja komitmen organisasi terhadap kinerja
perawat dalam persen. Hasil uji perawat Rumah Sakit Panti Rahayu
koefisien determinasi disajikan se- Purwodadi di Kecamatan Purwodadi,
perti tabel 10 di atas. dengan demikian mendukung hipotesis
Uji koefisien determinasi seperti pa- 2. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang
da Tabel 10 menghasilkan nilai Ad- menghasilkan p value (0,026) < 0,05.
justed R2 (Adjusted R Square) se- 3. Terdapat pengaruh yang signifikan
besar 0,178 artinya sumbangan pe- motivasi terhadap kinerja perawat
ngaruh variabel komitmen organi- Rumah Sakit Panti Rahayu Purwodadi
sasi, motivasi, moderasi│X2-X3│ di Kecamatan Purwodadi, dengan de-
secara simultan terhadap kinerja mikian mendukung hipotesis 3. Hal ini
perawat adalah sebesar 17,8%, si- dibuktikan dari hasil uji t yang
sanya sebesar 82,2% dijelaskan menghasilkan p value (0,001) < 0,05.
variabel lain. misalnya kepemim- 4. Motivasi memoderasi pengaruh kecer-
pinan, kepuasan kerja, budaya dasan emosional terhadap kinerja pe-
organisasi, dan sebagainya. rawat Rumah Sakit Panti Rahayu Pur-

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Komitmen Oganisasi … (Dwi Ariyanto & Rahayu T.) 157
wodadi di Kecamatan Purwodadi, de- Sumatera Utara, Medan. (Tidak
ngan demikian mendukung hipotesis 4. dipublikasikan).
Hal ini dibuktikan dari hasil uji t yang Kisdarto Atmosoeprapto, 2000, Menuju
menghasilkan p value (0,000) < 0,05. SDM Berdaya, Elex Media Kompu-
5. Motivasi memoderasi pengaruh komit- tindo, Jakarta.
men organisasi terhadap kinerja pera- Martin (2003) dalam Rika Endah Nurhida-
wat Rumah Sakit Panti Rahayu Purwo- yah, 2006, “Pentingnya Kecerdasan
dadi di Kecamatan Purwodadi, dengan Emosional Bagi Perawat”, Jurnal:
demikian mendukung hipotesis 5. Hal Keperawatan Rufaidah Sumatera
ini dibuktikan dari hasil uji t yang Utara, Vol. 2 (1), Mei, Hal. 39-42.
menghasilkan p value (0,008) < 0,05. Sri Dwi Ari Ambarwati, 2002, ”Managing
Productive Performance Appraisal:
DAFTAR PUSTAKA Sebuah Upaya Menjawab Kebutuhan
Anonim, 2010, Hasil Survei Kepuasan Pe- Penilaian Kinerja Karyawan Yang
langgan RS Panti Rahayu Purwoda- Bebas KKN”, Jurnal Siasat Bisnis,
di, Periode Desember 2010, Manaje- No. 7 Vol 1 Th 2002, FE UII Yogya-
men RS Panti Rahayu Purwodadi. karta, Hal. 93-111.
Atik Badi’ah, Ni Ketut Mendri, Wahyu Steers dan Spencer (1977) serta Rentsch
Ratna, Sri Hendarsih, Sutrisno, Inggi dan Steel (1998) dalam D. Wahyu
Angge Lena, Rosyidah, 2009, “Hu- Ariani, 2008, “Need for Achievement
bungan Motivasi Perawat dengan Ki- dalam Kinerja Individu: Tinjauan
nerja Perawat di Ruang Rawat Inap Konseptual”, Jurnal Eksekutif, Fakul-
Rumah Sakit Daerah Panembahan tas Ekonomi Universitas Atmajaya
Senopati Bantul Tahun 2008”, Jurnal: Yogyakarta, Vol. 5(1), April: Hal. 106-
Manajemen Pelayanan Kesehatan, 115.
Vol. 12(02), Universitas Gadjah Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Pene-
Mada Yogyakarta, Juni: Hal. 74-82. litian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta,
Goleman (2008) dalam Aherf, Nair S., Jakarta.
Balasubramanian M., dan Ghatala Willy Lutfiani Rosalina, 2008, “Pengaruh
H., 2008, “The Role of Emotional In- Kecerdasan Emosional Perawat ter-
telligence in Organizational Leader- hadap Perilaku Melayani Konsumen
ship”, Journal: Sixth AIMS Interna- dan Kinerja Perawat Rumah Sakit
tional Conference on Management, Umum Daerah Kabupaten Indrama-
December 28-31, 2008, p. 407-412. yu”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, STIE
Imam Ghozali, 2005, Aplikasi Analisis YKPN Yogyakarta, Vol. 2, No. 3,
Multivariate Dengan Program SPSS, November 2008, Hal. 195-216
Badan Penerbit Universitas Dipone- Yunalis, 2009, “Pengaruh Komitmen dan
goro, Semarang. Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Iyus Yosep, 2005, “Pentingnya ESQ Bidan di Kabupaten Aceh Selatan”,
(Emosional & Spiritual Quotion) Bagi Tesis: Program Studi Magister Ilmu
Perawat Dalam Manajemen Konflik”, Kesehatan Masyarakat, Universitas
Artikel: Ilmu Keperawatan CEREBRI Sumatera Utara, Medan. (Tidak dipu-
(Cerdas, Kreatif, Berwawasan Dan blikasikan).
Mandiri), Fakultas Ilmu Keperawatan http: //www.asrn.org/journal-nursing, Best
UNPAD, Bandung. Hal. 1-21. Management in Nursing, 1 February
Juliani, 2007, “Pengaruh Motivasi Intrinsik 2008, American Society of Register-
terhadap Kinerja Perawat Pelaksana ed Nurses. Diakses: tanggal 5 Fe-
di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. bruari 2011, Pukul 13.00 WIB.
Pirngadi Medan Tahun 2007”, Tesis:
Sekolah Pascasarjana, Universitas

158 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 5 No. 2 Desember 2011: 145 – 158

Anda mungkin juga menyukai