Bagan 1.1
Kerangka Pemikiran
Gaya Motivasi
Kepemimpinan kerja
Gaya : Faktor yang akan diteliti
Motivasi
Kepemimpin Kerja
an : Adanya pengaruh
Perawat
Hipotesis Penelitian
Bentuk hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat di Instalasi rawat
inap di BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Bentuk Hipotesis :
H0 :Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat di
Instalasi rawat inap di BLUD RS Sekarwangi H1 Kabupaten Sukabumi.
Hɪ :Ada pengaruh gaya kepeminpinan terhadap motivasi kerja perawat diInstalasi rawat
inap di BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional.Penelitian korelasional
adalah penelitian yang bertujuan apakah terdapat asosiasi antara dua variable atau lebih serta
seberapa jauh korelasi yang ada antara variable yang diteliti.(Hidayat, 2010). Penelitian ini
mengkaji faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja perawat di ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten
Sukabumi. Tempat penelitian adalah di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi
kabupaten Sukabumi. Waktu penelitian dari mulai Bulan September 2013 sampai Februari
2014. Populasinya adalah semua perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap BLUD RS
Sekarwangi Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 154 orang. Berdasarkan rumus slovin
maka ukuran sample sebanyak 112 orang. Sampel penelitian dalam penelitian ini
menggunakan proporsional stratified Random Sampling. Tehnik pengumpulan data
menggunakan data primer , data sekunder dan kuesioner yang di berikan kepada responden.
Instrumen penelitian kuesioner A, yaituberisi data demografi responden, Kuesiner B
dan C, yaitu yang berisi pengukuran gaya kepeminpinan dan motivasi kerja. Kuesioner ini
mengacu kepada skala Likert Summated Rating.Instrument penelitian Uji validitas
menggunakan rumuspearson product moment. Berdasarkan uji validitas gaya kepeminpinan
dari 20 item semua dinyatakan valid dan untuk hasil uji validitas motivasi kerja perawat
didapatkan 24 item yang valid dari 25 item pernyataan. Uji Reliabilitas menggunakan rumus
Cronbach Alpha. Berdasarkan uji reliabilitas untuk gaya kepemimpinan hasilnya yaitu 0.871
dan nilai reliabilitas untuk motivasi yaitu 0.753.
Analisa Univariat yang digunakan pada penelitian ini yaitu data hasil variabel gaya
kepeminpinan dan motivasi kerja perawat menggunakan rumus kuartil. Gaya kepemimpinan
dibagi dalam kategori baik cukup dan kurang sedangkan motivasi dibagi menjadi tinggi,
cukup dan rendah. Analisa Bivariat antara dua variable memiliki hasil ukur berupa skor
berskala ordinal yang telah diperoleh dari setiap variabel dan akan dikorelasikan
menggunakan rumus spearman, yaitu rumus yang digunakan untuk mengukur korelasi data
yang bersifat ordinal baik variabel bebas maupun varabel tak bebas, maka kriteria uji
signifikansi koefisien korelasinya adalah Tolak H0 jika P-Value < 0.05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Analisa UnivariatVariabel
a.Gaya Kepemimpinan
Karakteristik responden menurut Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar Motivasi perawat adalah
Rendah yaitu sebanyak 65 Responden (58%). Motivasi perawat cukup sebanyak 30 orang
responden (26.8%) dan sebagian kecil motivasi perawat adalah memiliki motivasi yang
tinggi yaitu sebanyak 17 Responden (15.2%).
Tabel 4.3
Hasil Uji Spearman Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap motivasi Kerja Perawat
Gaya Motivasi P-
Tota
No Kepemi Tinggi Cukup Rendah % VALU CC
l
mpinan F % F % F % E
1 Baik 15 18.8 25 31.2 40 50 80 100
2 Kurang 2 6.2 5 15.6 25 78.1 32 100 0.000 0.486
Jumlah 17 15.2 30 26.8 65 58 112 100
Berdasarkan Tabel 4.4 Sebagian besar gaya kepemimpinan baik memiliki motivasi
tinggi dan cukup sebanyak 40 responden yaitu (50 %), dan memiliki motivasi rendah sebesar
40 responden (50%). Gaya kepemimpinan kurang sebagian besar memiliki motivasi rendah
sebanyak 25 orang (78.1%) dibandingkan gaya kepemimpinan kurang yang memiliki
motivasi tinggi sebanyak 2 orang ( 6.2%).
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan hasil analisis bivariat pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat dengan menggunakan Rank Spearman
diperoleh nilai koefisien korelasi 0.486, dengan nilai koefisien ini menunjukan terdapat
hubungan yang cukup kuat antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja perawat.
Berdasarkan Uji signifikansi diperoleh P – Value 0.000,karena P – Value < 0.05 maka Tolak
H0 artinya adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat. Arah
positif artinya semakin baik gaya kepemimpinan maka motivasi kerja akan meningkat.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Thoha ( 2003 ) hubungan gaya kepeminpinan
dengan motivasi kerja sangat erat, dimana gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja
dan pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya
terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan
kelemahan bawahannya, dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan kekuatan bawahan
untuk mengimbangi kelemahan yang mereka miliki agar mempermudah dalam mencapai
tujuan yang di inginkan bersama
Setelah melakukan penelitian bahwa sebagian perawat mengungkapkan peminpin
yang memiliki gaya kepeminpinan baik maka dapat memotivasi kerja karyawannya hal ini
sesuai dengan teori Hasibuan (2005) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh seorang pemimpin atau seorang manajer dalam suatu organisasi atau instansi
dapat menciptakan integritas yang serasi dan mendorong gairah motivasi kerja karyawan
untuk mencapai sasaran yang maksimal.
Hal ini dapat dirasakan oleh responden bahwa ketua tim menurut mereka selama ini
dapat memberikan kontribusi yang cukup baik untuk kemajuan organisasi diruangan.
Menurut mereka sebagian besar ketua tim dapat diajak bekerja sama oleh karyawan dan mau
membantu kesulitan dalam bekerja yang sedang dihadapi olehkaryawannya sesuai menurut
Miftah Thoha (2003) bahwa pemimpin harus mempunyai kemampuan mengadakan
hubungan antar manusia dalam artian seorang pemimpin harus lebih mengetahui
karyawannya sebab dalam organisasi harus saling bekerja sama atau saling bergantung antara
satu sama lain. Peminpinmau mendengarkan keluhan bawahannya, memberikan pengarahan
sebelum melakukan pekerjaan, mampu menggerakan bawahan, cukup memberikan motivasi
pada bawahan dan sesekali mereka memberikan reward berupa pujian kepada karyawannya
yang berhasil melakukan pekerjaan dengan baik atau yang berprestasi.
Hal ini sesuai dengan teori Path-Goal Salah satu teori yang menggunakan pendekatan
situasional adalah path – goal theory. Model ini dikembangkan oleh Robert J House yang
mengatakan bahwa pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif,
kemampuan untuk melaksanakan dan kepuasan pengikutnya. Teori ini disebut sebagai path–
goal.
Selain itu faktor kepribadiankaryawan , juga akan berpengaruh pada persepsi
karyawan terhadap gaya kepemimpinan atasan, bagaimana atasan memperlakukan
karyawannya akan dinilai secara langsung oleh karyawan. Persepsi tersebut dapat
mempengaruhi performa kerja seseorang, (Spriegel dalam Yuspratiwi, 2004).
Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap motivasi, karena
keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lainuntuk mencapai suatu tujuan,
tergantung bagaimana pemimpin itu itu menciptakan motivasi di dalam diri setiap
karyawannya.Menurut hersey dan Blanchard mengatakan bahwa “Gaya kepemimpinan
seseorang dalam suatu kelompok yang dipimpin untuk mencapai tujuan pada situasi
tertentu.Pemimpin berusaha mempengaruhi atau memotivasi bawahannya agar dapatbekerja
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Motivasi kerja yang tinggi dapat didukung oleh gaya
kepemimpinan yang tepat, sebaliknya gaya kepemimpinan yang kurang tepat dalam
penerapannya akan kurang memotivasi bawahan dalam melakukan aktivitasnya”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan dengan motivasi kerja perawatdi Instalasi rawat Inap BLUD RS Sekarwangi
Kabupaten Sukabumi. Saran bagi Rumah Sakit penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan motivasi kerja perawat di Instalasi rawat Inap BLUD RS Sekarwangi.
Peningkatan kualitas motivasi kerja perawat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ketua tim
maka untuk itu Rumah Sakit dapat memilih calon ketua tim yang berkualitas dan dapat
menjadi motivator bagi bawahannya melalui fit and proper test. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya dan dapat mengembangkan
penelitian yang sama dengan menambahkan variabel lain yaitu reward, family size dan beban
kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.(2010). Metode Penelitian dan kebidanan dan teknik Analisa Data.Jakarta:
Salemba Medika.
Robbins, Stephen.P. (2003). Teori organisasi; struktur; desain dan aplikasi. Jakarta :
Salemba empat.
Siregar, J. P Charles, ( 2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Terapan. Jakarta
Penerbit Buku. Kedokteran EGC.
Soeroso, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Jakarta: ECG.
Uno hamzah, b. (2011). Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara, 2011.
UU RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit di akses tanggal 16 november
2013.