Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI

KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP


BLUD RS SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI
Johan Budhiana, Yeni Rustiani
Jb_budhiana@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pelayanan perawatan di Rawat Inap menurun ,penyebab kurangnya motivasi kerja
perawat,diperlukan perawat dengan motivasi kerja tinggi agar pelayanan perawatan
meningkat.Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh gaya kepemimpinanyang terhadap
motivasi kerja perawat di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupeten Sukabumi..
Gaya kepemimpinan yaitu merupakan carapemimpin mempengaruhi prilaku bawahan agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.Motivasi
kerja adalahsuatu dorongan yang mempengaruhi seseorang untuk terus meningkatkan,
mengarahkan dan memelihara prilakunya yang berhubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam lingkungan kerjanya.Jenis penelitian korelasional, pendekatan cross
sectional. Sampel perawat 112 orang. Pengambilan sampel stratified proportional random
sampling. Uji validitas gaya kepemimpinan 20 semua valid, reliabilitas 0.871. Uji validitas
motivasi 25 ,valid 24. Analisa hipotesa digunakan chi kuadrat, serta koefisien korelasi
spearman.Hasil didapatkan P Value gaya kepemimpinan = 0.000 ada pengaruh terhadap
motivasi kerja perawat.Nilai corellaten koefisien yaitu 0.486.Kesimpulan gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat.Peningkatan motivasi kerja
perawat di Rumah Sakit dapat dilakukan dengan carapemilihan calon pemimpin melalui fit
and proper test.
PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan


kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin
besarnya tuntutan terhadap organisasi pelayanan kesehatan untuk mampu memberikan
pelayanan kesehatan secara prima terhadap konsumen.Bentuk pelayanan kesehatan salah
satunya adalah rumah sakit.Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat (Aditama, 2003). Pelayanan rumah sakit diantaranya yaitu pelayanan
rawat inap.Keberhasilan pelayanan rawat inap dipengaruhi oleh beberapa tim penunjang
diataranya kualitas pelayanan tim keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang diharapkan adalah pelayanan keperawatan yang
professional dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
rumah sakit.Salah satu faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
motivasi kerja perawat. Motivasi kerja adalah suatu kondisi atau keadaan yang
mempengaruhi seseorang untuk terus meningkatkan, mengarahkan serta memelihara
prilakunya yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungan kerjanya ( Hasibuan,2010 ). Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja
adalah gaya kepemimpinan. Pengaruh gaya kepeminpinan diduga merupakan faktor yang
cukup dominan terhadaptinggi rendahnya motivasi kerja perawat. Gaya kepeminpinan yang
dapat mengarahkan, melatih, dapat berpartisipasi, mendelegasikan sebagian wewenang
sangat diperlukan untuk mempengaruhi peningkatan motivasi kerja karyawannya, karena
karyawan yang merasa kerjanya tertekan yang disebabkan beban kerja yang berat,
pelaksanaan prosedur yang kurang jelas, kurangnya komunikasi antara pemimpin dan
karyawannya, kualitas pengawasan yang rendah, kurangnya kepercayaan pimpinan kepada
karyawan dan perbedaan nilai antara karyawan dan peminpin.
Saat ini praktik pelayanan asuhan keperawatan di banyak Rumah Sakit Umum
Daerah belum begitu banyak mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metoda
pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada
upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas dan
rutinitas saja, belum dapat memenuhi kebutuhan bio-psikososial kultural dan
spiritual.Keterampilan, keramahan, disiplin, tanggung jawab yang kurang optimal, serta
motivasi yang rendah.Motivasi yang rendah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
yang berdampak pada kerja perawat di rumah sakit.
BLUD RS Sekarwangi adalah rumah sakit yang terletak di Cibadak Kabupaten
Sukabumi. BLUD RS Sekarwangi memiliki fasilitas rawat jalan dengan 17 poliklinik
spesialis, memiliki 14 ruang rawat inap dengan klasifikasi kelas VIP kelas I, kelas II, kelas
III HCU, ruang isolasi ( Profil Rumah Sakit Sekarwangi periode Bulan Juli 2013). Jumlah
perawat di instalasi rawat inap sejumlah 172 orang, dengan status PNS yaitu 61 orang dan
Non PNS 111 orang. Jumlah perawat pelaksana di instalasi rawat inap yaitu 154 orang
dengan status PNS dan Non PNS.Hasil Observasi pelaksanaan mutu pelayanan tindakan
keperawatan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010 dari 86,36 %
menjadi 81,44 % pada tahun 2013. Hasil pencapaian mutu Asuhan pelayanan Keperawatan
berdasarkan persepsi pasien tahun 2013 mengalami penurunan dari 76,1% menjadi 71,83%.
Kemungkinan penyebabnya adalah banyaknya pasien yang di rawat karena merupakan rumah
sakit rujukan, sehingga para pemberi asuhan keperawatan kurang optimal disebabkan
motivasi yang kurang dalam melakukan pelayanan keperawatan terhadap pasien.
Berdasarkan hasil wawancara dan survey pendahuluan melalui teknik wawancara
dari 10 orang perawat pelaksana di ruang rawat inap BLUD RS Sekarwangi didapatkan data
dari 10 orang perawat pelaksana terdapat 4 orang perawat yang memiliki motivasi kerja
tinggi. Menurut mereka yang memiliki motivasi tinggi mengatakan ketua tim selama ini
dapat diajak bekerja sama, mengerti keinginan karyawannya, serta sesekali mendapat pujian
jika berhasil dalam bekerja dan ketua tim selama ini siap membantu jika ada kesulitan
pekerjaan.
Perawat yang memiliki motivasi kerja rendah yaitu sejumlah 6 orang mereka bekerja
hanya untuk melaksanakan rutinitas, kurang semangat dalam bekerja, serta ketidaknyamanan
dalam bekerja baik itu pengaruh darilingkungan seperti rekan kerja dan gaya kepeminpinan
ketua tim di ruangan tersebut sehingga berpengaruh terhadap kebijakan atau peraturan kerja
dan itu berpengaruh pula pada motivasi kerja mereka, sebagian dari mereka bekerja tanpa
pengawasan yang ketat sehingga mereka cenderung bekerja malas dan melakukan indisipliner
dan ada dua orang perawat yang bekerja tidak nyaman akibat gaya kepemimpinan ketua tim
yang cenderung mengatur dan memerintah tanpa mengetahui betul kekurangan dan
kelebihan karyawannya. Terkait dengan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
faktor gaya kepeminpinan yang mempengaruhi motivasi kerja perawat di Ruang Rawat Inap
Badan Layanan Umum Daerah RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah adakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat di Ruang
Instalasi Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh gaya kepeminpinan terhadap motivasi kerja
perawat di Instalasi Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah RS Sekarwangi Kabupaten
Sukabumi.
TINJAUAN PUSTAKA
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu
(Ngalim Purwanto dalam Nursalam, 2005). Motivasiadalah kecenderungan yang timbul
pada diri seseorang secara sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan
tertentu atau usaha-usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2006).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
bagaimana menggerakkan orang agar mau bekerja dengan semangat dan menunjukkan
kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai dengan peran fungsi untuk
keberhasilan suatu organisasi dalam ini rumah sakit khususnya perawat sebagai pemberi jasa
pelayanan. Pengetian motivasi kerja adalah suatu kondisi yang berpengaruh untuk
membandingkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.
Motivasi kerja adalah suatu kondisi/keadaan yang mempengaruhi seseorang untuk
terus meningkatkan, mengarahkan serta memelihara prilaku yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam lingkungan kerjanya (Hasibuan, 2010).
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat, baik didalam maupun
diluar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku (
Permenkes RI No. 148 tahun 2010 tentang Registrasi dan Praktek Perawat ). A Hidayat
(2008) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat profesional diantaranya Care Giver /
pemberi asuhan, Client advocat / pembela untuk melindungi klien, Conselor sebagai pemberi
bimbingan/ konseling klien, Educator/Pendidik Klien, Collaborator,Coordinator/
memanfaatkan potensi yang ada pada klien, Change agen/ pembaru yang dituntut
mengadakan perubahan-perubahan, Consultant/sebagai sumber informasi. Tanggung jawab
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien mencakup aspek bio-psiko-sosial-
kultural dan spiritual, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan.
Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja diantarnya adalah gaya
kepemimpinan (Purwanto, 2008). Gaya kepeminpinan adalah proses menggerakkan
seseorang atau sekelompok orang kepada tujuan - tujuan yang umumnya ditempuh dengan
cara - cara yang tidak memaksa (Kotter,2008), sedangkan menurut Kartono (2006:10) .Gaya
Kepemimpinan Menurut S.P.Hasibuan (2010), merupakan cara seorang peminpin
mempengaruhi prilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif unuk
mencapai tujuan organisasi. Ada empat macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu gaya kepemimpinan otoriter, demokratis,
kepemimpinanbebas/ Laissez Fasif dan situasional. Gaya kepemimpinan ini juga dapat
dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah dan sisi lain adalah
dengancara membantu bawahannya hal ini dapat dibagi menjadi 4 macam diantaranya
directing/mengarahkan, melatih, partisipatif, support dan delegasi.
Kerangka pemikiran
Pelayanan keperawatan kesehatan di Rumah Sakit yang diharapkan adalah pelayanan
keperawatan yang professional dan berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah motivasi kerja perawat. Salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ketua tim
baik atau kurang dapat berpengaruh terhadap motivasi. Tinggi rendahnya motivasi
dikarenakan dari kenyamanan di lingkungan pekerjaan seperti suasana kerja baik dengan
pimpinan, bekerja karena paksaan atau tekanan dari pimpinan atau bekerja atas keinginan
dari hati. Berdasarkan uraian tersebut maka kerangka pemikiran yang didapat sebagai berikut
:

Bagan 1.1
Kerangka Pemikiran

Gaya Motivasi
Kepemimpinan kerja
Gaya : Faktor yang akan diteliti
Motivasi
Kepemimpin Kerja
an : Adanya pengaruh
Perawat

Hipotesis Penelitian
Bentuk hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat di Instalasi rawat
inap di BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Bentuk Hipotesis :
H0 :Tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat di
Instalasi rawat inap di BLUD RS Sekarwangi H1 Kabupaten Sukabumi.
Hɪ :Ada pengaruh gaya kepeminpinan terhadap motivasi kerja perawat diInstalasi rawat
inap di BLUD RS Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional.Penelitian korelasional
adalah penelitian yang bertujuan apakah terdapat asosiasi antara dua variable atau lebih serta
seberapa jauh korelasi yang ada antara variable yang diteliti.(Hidayat, 2010). Penelitian ini
mengkaji faktor yang mempengaruhi motivasi kerja yaitu gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja perawat di ruang Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi Kabupaten
Sukabumi. Tempat penelitian adalah di Instalasi Rawat Inap BLUD RS Sekarwangi
kabupaten Sukabumi. Waktu penelitian dari mulai Bulan September 2013 sampai Februari
2014. Populasinya adalah semua perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap BLUD RS
Sekarwangi Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 154 orang. Berdasarkan rumus slovin
maka ukuran sample sebanyak 112 orang. Sampel penelitian dalam penelitian ini
menggunakan proporsional stratified Random Sampling. Tehnik pengumpulan data
menggunakan data primer , data sekunder dan kuesioner yang di berikan kepada responden.
Instrumen penelitian kuesioner A, yaituberisi data demografi responden, Kuesiner B
dan C, yaitu yang berisi pengukuran gaya kepeminpinan dan motivasi kerja. Kuesioner ini
mengacu kepada skala Likert Summated Rating.Instrument penelitian Uji validitas
menggunakan rumuspearson product moment. Berdasarkan uji validitas gaya kepeminpinan
dari 20 item semua dinyatakan valid dan untuk hasil uji validitas motivasi kerja perawat
didapatkan 24 item yang valid dari 25 item pernyataan. Uji Reliabilitas menggunakan rumus
Cronbach Alpha. Berdasarkan uji reliabilitas untuk gaya kepemimpinan hasilnya yaitu 0.871
dan nilai reliabilitas untuk motivasi yaitu 0.753.
Analisa Univariat yang digunakan pada penelitian ini yaitu data hasil variabel gaya
kepeminpinan dan motivasi kerja perawat menggunakan rumus kuartil. Gaya kepemimpinan
dibagi dalam kategori baik cukup dan kurang sedangkan motivasi dibagi menjadi tinggi,
cukup dan rendah. Analisa Bivariat antara dua variable memiliki hasil ukur berupa skor
berskala ordinal yang telah diperoleh dari setiap variabel dan akan dikorelasikan
menggunakan rumus spearman, yaitu rumus yang digunakan untuk mengukur korelasi data
yang bersifat ordinal baik variabel bebas maupun varabel tak bebas, maka kriteria uji
signifikansi koefisien korelasinya adalah Tolak H0 jika P-Value < 0.05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Analisa UnivariatVariabel
a.Gaya Kepemimpinan
Karakteristik responden menurut Gaya Kepemimpinan dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Gaya Kepemimpinan

No Gaya Jumlah Presentase


Kepeminpinan
1 Baik 24 21.4%
2 Cukup 56 50.0%
3 Kurang 32 28.6%
Total 112 100 %

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebagian besar Gaya Kepemimpinan


menurut responden cukup yaitu sebanyak 56 Responden (50.0%), Dan sebagian kecil Gaya
kepeminpinan menurut responden baik yaitu sebanyak 24 Responden (21.4%)
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Perawat Berdasarkan Motivasi Perawat

No Motivasi Jumlah Presentase


1 Tinggi 17 15.2
2 Cukup 30 26.8
3 Rendah 65 58
Total 112 100 %

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar Motivasi perawat adalah
Rendah yaitu sebanyak 65 Responden (58%). Motivasi perawat cukup sebanyak 30 orang
responden (26.8%) dan sebagian kecil motivasi perawat adalah memiliki motivasi yang
tinggi yaitu sebanyak 17 Responden (15.2%).
Tabel 4.3
Hasil Uji Spearman Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap motivasi Kerja Perawat

Variabel P – Value Koefisien


Korelasi
Gaya 0.000 0.486
kepemimpinan
Motivasi Kerja 0.000 0.486
Tabel 4.4
Tabulasi Silang Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Perawat

Gaya Motivasi P-
Tota
No Kepemi Tinggi Cukup Rendah % VALU CC
l
mpinan F % F % F % E
1 Baik 15 18.8 25 31.2 40 50 80 100
2 Kurang 2 6.2 5 15.6 25 78.1 32 100 0.000 0.486
Jumlah 17 15.2 30 26.8 65 58 112 100

Berdasarkan Tabel 4.4 Sebagian besar gaya kepemimpinan baik memiliki motivasi
tinggi dan cukup sebanyak 40 responden yaitu (50 %), dan memiliki motivasi rendah sebesar
40 responden (50%). Gaya kepemimpinan kurang sebagian besar memiliki motivasi rendah
sebanyak 25 orang (78.1%) dibandingkan gaya kepemimpinan kurang yang memiliki
motivasi tinggi sebanyak 2 orang ( 6.2%).
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan hasil analisis bivariat pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat dengan menggunakan Rank Spearman
diperoleh nilai koefisien korelasi 0.486, dengan nilai koefisien ini menunjukan terdapat
hubungan yang cukup kuat antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja perawat.
Berdasarkan Uji signifikansi diperoleh P – Value 0.000,karena P – Value < 0.05 maka Tolak
H0 artinya adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat. Arah
positif artinya semakin baik gaya kepemimpinan maka motivasi kerja akan meningkat.
Hal ini sesuai dengan teori menurut Thoha ( 2003 ) hubungan gaya kepeminpinan
dengan motivasi kerja sangat erat, dimana gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja
dan pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya
terlebih dahulu harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan
kelemahan bawahannya, dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan kekuatan bawahan
untuk mengimbangi kelemahan yang mereka miliki agar mempermudah dalam mencapai
tujuan yang di inginkan bersama
Setelah melakukan penelitian bahwa sebagian perawat mengungkapkan peminpin
yang memiliki gaya kepeminpinan baik maka dapat memotivasi kerja karyawannya hal ini
sesuai dengan teori Hasibuan (2005) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan yang
diterapkan oleh seorang pemimpin atau seorang manajer dalam suatu organisasi atau instansi
dapat menciptakan integritas yang serasi dan mendorong gairah motivasi kerja karyawan
untuk mencapai sasaran yang maksimal.
Hal ini dapat dirasakan oleh responden bahwa ketua tim menurut mereka selama ini
dapat memberikan kontribusi yang cukup baik untuk kemajuan organisasi diruangan.
Menurut mereka sebagian besar ketua tim dapat diajak bekerja sama oleh karyawan dan mau
membantu kesulitan dalam bekerja yang sedang dihadapi olehkaryawannya sesuai menurut
Miftah Thoha (2003) bahwa pemimpin harus mempunyai kemampuan mengadakan
hubungan antar manusia dalam artian seorang pemimpin harus lebih mengetahui
karyawannya sebab dalam organisasi harus saling bekerja sama atau saling bergantung antara
satu sama lain. Peminpinmau mendengarkan keluhan bawahannya, memberikan pengarahan
sebelum melakukan pekerjaan, mampu menggerakan bawahan, cukup memberikan motivasi
pada bawahan dan sesekali mereka memberikan reward berupa pujian kepada karyawannya
yang berhasil melakukan pekerjaan dengan baik atau yang berprestasi.
Hal ini sesuai dengan teori Path-Goal Salah satu teori yang menggunakan pendekatan
situasional adalah path – goal theory. Model ini dikembangkan oleh Robert J House yang
mengatakan bahwa pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif,
kemampuan untuk melaksanakan dan kepuasan pengikutnya. Teori ini disebut sebagai path–
goal.
Selain itu faktor kepribadiankaryawan , juga akan berpengaruh pada persepsi
karyawan terhadap gaya kepemimpinan atasan, bagaimana atasan memperlakukan
karyawannya akan dinilai secara langsung oleh karyawan. Persepsi tersebut dapat
mempengaruhi performa kerja seseorang, (Spriegel dalam Yuspratiwi, 2004).
Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap motivasi, karena
keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lainuntuk mencapai suatu tujuan,
tergantung bagaimana pemimpin itu itu menciptakan motivasi di dalam diri setiap
karyawannya.Menurut hersey dan Blanchard mengatakan bahwa “Gaya kepemimpinan
seseorang dalam suatu kelompok yang dipimpin untuk mencapai tujuan pada situasi
tertentu.Pemimpin berusaha mempengaruhi atau memotivasi bawahannya agar dapatbekerja
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Motivasi kerja yang tinggi dapat didukung oleh gaya
kepemimpinan yang tepat, sebaliknya gaya kepemimpinan yang kurang tepat dalam
penerapannya akan kurang memotivasi bawahan dalam melakukan aktivitasnya”.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan antara gaya
kepemimpinan dengan motivasi kerja perawatdi Instalasi rawat Inap BLUD RS Sekarwangi
Kabupaten Sukabumi. Saran bagi Rumah Sakit penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan motivasi kerja perawat di Instalasi rawat Inap BLUD RS Sekarwangi.
Peningkatan kualitas motivasi kerja perawat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan ketua tim
maka untuk itu Rumah Sakit dapat memilih calon ketua tim yang berkualitas dan dapat
menjadi motivator bagi bawahannya melalui fit and proper test. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya dan dapat mengembangkan
penelitian yang sama dengan menambahkan variabel lain yaitu reward, family size dan beban
kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2010).Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:


Rineka Cipta

Budhiana, Johan.(2012) Modul Praktikum Biostatistika Aplikasi Dengan SPSS 16.0.


Sukabumi.

BLUD RS Sekarwangi,(2013) Profil BLUD RS Sekarwangi 2013, Laporan profil bulanJuli

Hasibuan.(2010). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : BumiAksara.

Hidayat, A.(2010). Metode Penelitian dan kebidanan dan teknik Analisa Data.Jakarta:
Salemba Medika.

Kartono.(2006) Perilaku Manusia. Jakarta. ISBN.

Kartono.(2006). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Kotler, P(2005). Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Jilid 1.Jakarta : Gramedia


PustakaUtama.

Mangkunegara, A.(2005). Perilaku Konsumen. Edisi Revisi. Bandung : RefikaAditama.

Nursalam dan Ferry, E.(2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : salemba


Medika.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :PT Rineka


Cipta,Jakarta.

Purwanto.(2008) Unsur Motivasi.Jakarta : Balai Pustaka.

Riduan, (2012).Skala Pengukuran Variabel Variabel Penelitian. BandungAlphabeta.


Riyanto, Agus. ( 2009). Pengolahan Dan Analisa Data Kesehatan : (Dilengkapi
Uji Validitas dan Reliabilitas serta Aplikasai Program SPSS).Yogyakarta : Nuhu
Medik.

Robbins, Stephen.P. (2003). Teori organisasi; struktur; desain dan aplikasi. Jakarta :
Salemba empat.

Siregar, J. P Charles, ( 2004). Farmasi Rumah Sakit Teori dan Terapan. Jakarta
Penerbit Buku. Kedokteran EGC.

Suarli dan bahtiar. (2011). Manajemen Keperawatan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Soeroso, (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Jakarta: ECG.

Uno hamzah, b. (2011). Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara, 2011.
UU RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit di akses tanggal 16 november
2013.

Widyatun. (2008). Ilmu Perilaku. Jakarta : CV. Infomedika.

Winardi. (2004). Motivasi Pemotivasi Dalam Manajemen. Jakarta : Raja


Grafindo Persada.

Suparyanto, Konsep Motivasi. http: // www. dr-suparyanto .blogspot.com diakses


tanggal 20 September 2013 Jam 15.00 WIB.

www.depkes. go .id tenaga – perawat - diakses tanggal 21 november 2013.

www. bkn. go.id/.../ direktorat-status-dan-kedudukan-kepegawaian.html. diaksestanggal 16


November 2013.

Anda mungkin juga menyukai