Anda di halaman 1dari 9

JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.

1 : 87 – 95 ISSN 2252-5416

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN DI RSUD MIMIKA PROVINSI PAPUA TAHUN 2013

The Effect of The Leadership Style and Work Satisfaction on The Employees’ Perfomance
In The Local General Hospital, Mimika, Papua Province 2013

Maria Pentania1, Rahman Kadir 2, Sudirman Natsir 3

¹Klinik Citra Medika Centre Timika Papua


²Bagian Tenaga Pendidik Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin
³Bagian Tenaga pendidik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

(Email: taniarafra@gmail.com)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tidak langsung antara gaya kepemimpinan
memprakarsai struktur dan gaya kepemimpinan pertimbangan terhadap kinerja karyawan di RSUD
Mimika melalui kepuasan kerja dan besar pengaruhnya serta pengaruh langsung gaya kepemimpinan
terhadap kepuasan kerja, kinerja karyawan, dan besar pengaruhnya. Penelitian ini merupakan studi
analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan berstatus
pegawai negeri sipil yang berada di bawah kepala unit/ instalasi yang meliputi paramedis, tenaga
penunjang medis, dan tenaga non medis. Sampel penelitian berjumlah 150 orang yang diambil
berdasarkan teknik sampel total. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner. Pengolahan
data menggunakan program SPSS. Analisis data menggunakan teknik analisis jalur (path analysis).
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel- variabel penelitian berpengaruh positif dan sigfinikan.
Besar pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan memprakarsai struktur dan gaya kepemimpinan
pertimbangan terhadap kinerja melalui variabel kepuasan kerja adalah 0,439. Besar pengaruh
langsung kepemimpinan memprakarsai struktur 0,402, dan gaya kepemimpinan pertimbangan 0,360
terhadap kepuasan kerja. Besar pengaruh langsung gaya kepemimpinan memprakarsai struktur 0,343
dan gaya kepemimpinan pertimbangan -0,155 terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja

ABSTRACT

This research aimed to analyze the direct and indirect effects of the leadership style in initiating the
structure and leadership consideration style on the employees’ performance in Mimika Local
General Hospital (Mimika LGH); to analyze the effects of the employees’ work satisfaction on their
performance on Mimika Local General Hospital (Mimika LGH). The research was an analytical
study using the cross sectional approach. The research population were all the employees with PNS
status under the leadership of the unit/ installation covering paramedics, and non paramedics- the
total of 150 persons who were chosen using total sampling technique. The data were collected
through interviews and questionnaires. The technique of analysis used was the path analysis. The
result of path analysis revelead that above variables had a positive ang significant effect on the
employees’ performance. The extent of the indirect effect of the leadership style in initiating the
structure and the consideration leadership style on the employees’ performance through the work
satisfaction was 0,439. The extent of direct effect of the leadership style in intiating the structure and
consideration leadership style on the employyes’ satisfaction were 0,402 and 0,360 respectively. The
extent of direct effect of the leadership style in initiating the structure and consideration leadership
style on the employees’ performance were 0,343 and -0,515 respectively.

Keywords: Leadership style, work satisfaction, employees’ performance

87
Maria Pentania ISSN 2252-5416

PENDAHULUAN Perubahan lingkungan organisasi


Pelayanan kesehatan bertujuan yang semakin kompleks dan kompetitif,
untuk meningkatkan derajat kesehatan menuntut setiap organisasi dan
dan mencegah penyakit dengan sasaran perusahaan, termasuk rumah sakit, untuk
utamanya adalah masyarakat, dimana bersikap lebih responsif agar sanggup
ruang lingkup pelayanan kesehatan bertahan dan terus berkembang. Untuk
menyangkut kepentingan masyarakat mendukung perubahan organisasi
banyak, sehingga peran banyak pihak tersebut, maka diperlukan adanya
dalam pelayanan kesehatan cukup besar. perubahan individu. Proses
Rumah sakit sendiri merupakan bagian menyelaraskan perubahan organisasi
integral dari keseluruhan sistem dengan perubahan individu ini tidaklah
pelayanan kesehatan yang dikembangkan mudah. Pemimpin sebagai panutan dalam
melalui rencana pembangunan kesehatan. organisasi, sehingga perubahan harus
Dalam Undang- undang Republik dimulai dari tingkat yang paling atas
Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu,
Rumah Sakit dijelaskan bahwa rumah organisasi memerlukan pemimpin
sakit merupakan salah satu institusi reformis yang mampu menjadi motor
kesehatan yang tidak hanya berfungsi penggerak yang mendorong perubahan
mengatasi masalah kesehatan yang organisasi.
dialami oleh pasien, tetapi pelayanan Rumah sakit sebagai organisasi
yang diberikan mencakup dari aspek pelayanan kesehatan masyarakat,
promotif, preventif, kuratif, serta berfungsi melayani masyarakat secara
rehabilitatif. luas dalam bentuk jasa. Untuk mencapai
Sumber daya manusia merupakan sasaran yang diinginkan manajemen,
faktor yang sangat penting dalam sebuah rumah sakit menuntut karyawan untuk
organisasi, demikian halnya di rumah meningkatkan kinerjanya. Pasien yang
sakit. Dalam organisasi publik, bawahan datang baik untuk pelayanan rawat inap
bekerja selalu bergantung pada pimpinan. ataupun rawat jalan akan memberikan
Menurut Kotter dalam Robbins (2008), respon yang positif terhadap pelayanan
pemimpin menentukan arah dengan cara pegawai yang baik, sehingga mampu
mengembangkan suatu visi masa depan, meningkatkan kunjungan pasien ke
dan menyatukan orang- orang dengan rumah sakit.
mengkomunikasikan visi ini, dan Kinerja merupakan hasil kerja yang
menginspirasi mereka untuk mengatasi dapat dicapai seseorang atau sekelompok
berbagai rintangan. Bila pimpinan tidak orang dalam suatu organisasi, sesuai
punya kemampuan memimpin, maka dengan wewenang dan tanggung jawab
tugas- tugas yang sangat kompleks tidak masing- masing, dalam rangka upaya
dapat dikerjakan dengan baik. Suatu mencapai tujuan organisasi bersangkutan
organisasi membutuhkan pemimpin yang secara legal, tidak melanggar hukum, dan
efektif, yang memiliki kemampuan sesuai dengan moral maupun etika.
mempengaruhi perilaku bawahannya. Hal Pentingnya kinerja yang rasional dan
ini membawa konsekuensi bahwa setiap diterapkan secara objektif terlihat paling
pemimpin berkewajiban memberikan sedikit memiliki dua kepentingan, yaitu
perhatian yang sungguh- sungguh dalam kepentingan karyawan yang
membina, menggerakkan, mengarahkan bersangkutan sendiri, dan kepentingan
semua potensi karyawan di lingkungan organisasi. Untuk itu perlu dikaji hal- hal
rumah sakit. Gaya kepemimpinan yang yang dapat meningkatkan kinerja
baik akan memberikan kepuasan kerja karyawan untuk menunjang tercapainya
kepada para karyawan dan meningkatkan keberhasilan rumah sakit. Hal ini sesuai
kinerja pelayanan kepada masyarakat. dengan pendapat yang dikemukakan
Siagian (2002) bahwa sumber daya

88
Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN 2252-5416

manusia merupakan elemen paling antara pencapaian tujuan rumah sakit dan
strategis dalam organisasi, dimana tujuan individual karyawannya, yang
peningkatan kinerja hanya mungkin mana salah satunya adalah kepuasan
dilakukan oleh manusia, sebaliknya kerja, (Sugiartono A, 2010). Jika seorang
sumber daya manusia pula yang dapat karyawan merasa puas terhadap
menjadi penyebab pemborosan dan perlakuan yang diterimanya di tempat
inefisiensi dalam berbagai bentuknya. kerja, maka mereka akan bersemangat
Begitu pentingnya peran untuk bekerja sebagaimana yang
kepemimpinan dalam sebuah organisasi diharapkan sehingga akan meningkatkan
menjadi fokus yang menarik perhatian kinerja mereka, dan selanjutnya
para peneliti bidang perilaku meningkatkan kinerja organisasi.
keorganisasian. Bass menyatakan bahwa Gaya kepemimpinan yang efektif
kualitas dari pemimpin sering kali dalam mengelola sumber daya manusia
dianggap sebagai faktor terpenting yang dalam suatu unit kerja akan berpengaruh
menentukan keberhasilan atau kegagalan pada perilaku kerja yang diindikasikan
organisasi. Schein, Nahavandi & dengan peningkatan kepuasan kerja
Malekzadeh serta Kouzes & Posner juga individu dan kinerja unit itu sendiri, yang
menyatakan bahwa pimpinan mempunyai pada akhirnya akan mempengaruhi
pengaruh besar terhadap keberhasilan kinerja organisasi secara keseluruhan.
organisasi. Porter dalam Sunarsih, serta Tujuan penelitian ini adalah untuk
Green Berg dan Baron dalam Sunarsih Menganalisis pengaruh langsung antara
menyatakan bahwa kepemimpinan gaya kepemimpinan memprakarsai
merupakan suatu unsur kunci dalam struktur (initiating structure) terhadap
keefektifan organisasi. kepuasan kerja karyawan dan besar
Pada dasarnya karyawan yang puas pengaruhnya.
terhadap pekerjaanya akan cenderung
memiliki kinerja yang tinggi pula. Gaya METODE PENELITIAN
kepemimpinan mempunyai hubungan Rancangan Penelitian
yang positif terhadap kepuasan kerja para Jenis penelitian ini adalah studi
pegawai. Hubungan yang akrab dan analitik dengan pendekatan kuantitatif
saling tolong-menolong dengan teman dan desain cross sectional. Studi analitik
kerja serta pimpinan adalah sangat dilakukan dengan maksud melakukan
penting dan memiliki hubungan kuat identifikasi kepada variabel yang akan
dengan kepuasan kerja dan tidak ada diteliti, untuk mengetahui hubungan tidak
kaitannya dengan keadaan tempat kerja langsung antara variabel kepemimpinan
serta jenis pekerjaan. Pemimpin (variabel gaya kepemimpinan
mendorong kinerja yang lebih tinggi memprakarsai struktur dan variabel gaya
dengan cara memberikan kegiatan- kepemimpinan pertimbangan) melalui
kegiatan yang mempengaruhi variabel kepuasan kerja terhadap variabel
bawahannya agar percaya bahwa hasil kinerja karyawan, mengetahui hubungan
yang berharga bisa dicapai dengan usaha langsung variabel kepemimpinan
yang serius. Kepemimpinan yang berlaku terhadap variabel kinerja karyawan, dan
secara universal menghasilkan tingkat mengetahui hubungan langsung variabel
kinerja dan kepuasan bawahan yang gaya kepemimpinan terhadap variabel
tinggi. kepuasan kerja. Pendekatan dalam
Kepuasan kerja merupakan sikap penelitian ini adalah pendekatan cross
umum yang merupakan hasil dari sectional yang mempelajari dinamika
beberapa sikap khusus terhadap faktor korelasi antara variabel bebas dengan
pekerjaan, penyesuaian diri, dan variabel terikat yang diobservasi pada
hubungan sosial individu di luar kerja. saat yang sama artinya observasi
Rumah sakit perlu menyeimbangkan

89
Maria Pentania ISSN 2252-5416

dilakukan satu kali saja, diukur menurut lunak komputer. Analisa data yang
keadaan dan status waktu observasi. dilakukan adalah analisis univariat untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan
Populasi dan Sampel karakteristik setiap variabel yaitu gaya
Populasi dalam penelitian ini adalah kepemimpinan, kepuasan kerja, dan
seluruh karyawan yang berstatus pegawai kinerja. Analisis multivariat
negeri sipil yang berada di bawah kepala menggunakan analisis jalur (path
instalasi atau kepala unit yang ada di analysis) untuk melihat adanya pengaruh
RSUD Mimika meliputi 95 orang tenaga langsung dan tidak langsung antar
para medis (perawat/ bidan), 22 orang variabel dan berapa besar pengaruhnya.
tenaga penunjang medis (tenaga
laboratorium, tenaga radiodiagnostik, HASIL
tenaga fisioterapi, dan tenaga farmasi), Deskripsi Variabel penelitian
dan 33 orang tenaga non medis. Jadi total Pada Tabel 1 Memperlihatkan
populasi sebanyak 150 orang. Mengingat Distribusi jenis tenaga berdasarkan
populasi yang hanya 150 orang dan dapat tingkat pendidikan di RSUD Mimika
dijangkau oleh peneliti maka dalam Propinsi Papua Tahun 2013, bahwa
metode pengambilan data seluruh tenaga paramedis lebih banyak memiliki
karyawan akan dijadikan responden atau pendidikan Diploma tiga yaitu sebanyak
sampel penelitian, dimana metode 72 orang (75,8%) sedangkan sarjana
tersebut merupakan metode total sebanyak 23 orang (24,2%). Tenaga
sampling. Jadi dalam penelitian ini penunjang kesehatan umumnya
responden atau sampel adalah: 95 orang mempunyai pendidikan Diploma tiga
tenaga para medis, 22 orang tenaga yaitu 15 orang (68,2%) dan sarjana 7
penunjang medis, dan 33 orang tenaga orang (31,8%), sedangkan tenaga non
non medis. medis lebih banyak mempunyai
pendidikan diploma tiga yaitu 15 orang
Jenis dan Sumber Data (45,5%) dan paling sedikit pascasarjana
Data yang digunakan dalam sebanyak 2 orang (6,1%).
penelitian ini adalah data primer dan data Tabel 2 memperlihatkan Distribusi
sekunder. Data primer berupa gaya gaya kepemimpinan berdasarkan jenis
kepemimpinan, kepuasan kerja, dan tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua
kinerja diperoleh dari responden melalui tahun 2013, bahwa paramedis lebih
kuisioner penelitian. Data sekunder banyak menyatakan gaya
berupa data- data administratif yang kepemimpinan kepala unit adalah
mendukung data primer yang diperoleh initiating structure yaitu 68 orang
dari dokumen di bagian rekam medik dan (71,6%) sedangkan yang menyatakan
bagian kepegawaian. consideration sebanyak 27 orang
(28,4%). Tenaga penunjang kesehatan
Cara Pengumpulan Data semuanya menyatakan gaya
Pengumpulan data dilakukan dengan kepemimpinan kepala unit/ instalasi
menggunakan teknik sebagai berikut: (1). adalah initiating structure (100,0%),
Kuesioner (Daftar pertanyaan yang sedangkan tenaga non medis lebih
diberikan langsung kepada responden). banyak menyatakan gaya
(2). Dokumentasi (Pengumpulan data kepemimpinan pimpinannya adalah
dengan mengutip sumber catatan yang initiating structure yaitu 28 orang
sudah ada: buku, jurnal, dokumen). (84,4%) sedangkan yang menyatakan
gaya consideration sebanyak 5 orang
Teknik Analisis Data (15,2%).
Data yang sudah terkumpul akan Tabel 3 memperlihatkan Distribusi
dianalisis memakai bantuan perangkat kepuasan kerja berdasarkan jenis tenaga

90
Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN 2252-5416

di RSUD Mimika Propinsi Papua tahun Tabel 4 memperlihatkan Distribusi


2013, bahwa paramedis lebih banyak kinerja karyawan berdasarkan jenis
mempunyai kepuasan kerja baik yaitu tenaga di RSUD Mimika Propinsi Papua
61 orang (64,2%) dibandingkan tahun 2013, bahwa tenaga paramedis
kepuasan kerja kurang sebanyak 34 lebih banyak mempunyai kinerja baik
orang (35,8%). Tenaga penunjang yaitu 80 orang (84,2%) dibandingkan
kesehatan lebih banyak mempunyai kinerja kurang sebanyak 15 orang
kepuasan kerja kurang yaitu 13 orang (15,8%). Tenaga penunjang kesehatan
(59,1%) dibandingkan kepuasan kerja lebih banyak mempunyai kinerja baik
baik sebanyak 9 orang (40,9%), yaitu 21 orang (95,5%) dibandingkan
sedangkan tenaga non medis lebih kinerja kurang sebanyak 1 orang
banyak mempunyai kepuasan kerja baik (4,5%), sedangkan tenaga non medis
yaitu 17 orang (51,5%) dibandingkan lebih banyak mempunyai kinerja baik
kepuasan kerja kurang sebanyak 16 yaitu 28 orang (84,8%) dibandingkan
orang (48,5%). kinerja kurang sebanyak 5 orang
(15,2%).

Tabel 1. Distribusi jenis tenaga berdasarkan tingkat pendidikan di RSUD Mimika Propinsi
Papua Tahun 2013
Jenis Tenaga
Tingkat Penunjang Jumlah
Pendidikan Paramedis Kesehatan Non medis
n % N % n % n %
SLTA 0 ,0 0 ,0 11 33,3 11 7,3
Diploma Tiga 72 75,8 15 68,2 15 45,5 102 68,0
S1 23 24,2 7 31,8 5 15,2 35 23,3
S2 0 ,0 0 ,0 2 6,1 2 1,3
Jumlah 95 100,0 22 100,0 33 100,0 150 100,0
Sumber: Data Primer

Tabel 2. Distribusi gaya kepemimpinan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika


Propinsi Papua tahun 2013
Gaya Kepemimpinan
Initiating Jumlah
Jenis Tenaga Consideration
structure
n % n % n %
Paramedis 68 71,6 27 28,4 95 100,0
Penunjang Kesehatan 22 100,0 0 ,0 22 100,0
Non Medis 28 84,8 5 15,2 33 100,0
Jumlah 118 78,7 32 21,3 150 100,0
Sumber: Data Primer

91
Maria Pentania ISSN 2252-5416

Tabel 3. Distribusi kepuasan kerja berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika Propinsi
Papua tahun 2013
Kepuasan Kerja
Jumlah
Jenis tenaga Baik Kurang
n % n % n %
Paramedis 61 64,2 34 35,8 95 63,3
Penunjang Kesehatan 9 40,9 13 59,1 22 14,7
Non Medis 17 51,5 16 48,5 33 22,0
Jumlah 87 58,0 68 42,0 150 100,0
Sumber: Data Primer

Tabel 4. Distribusi kinerja karyawan berdasarkan jenis tenaga di RSUD Mimika


Propinasi Papua tahun 2013
Kinerja karyawan
Jumlah
Jenis Tenaga Baik Kurang
n % n % N %
Paramedis 80 84,2 15 15,8 95 100,0
Penunjang Kesehatan 21 95,5 1 4,5 22 100,0
Non medis 28 84,8 5 15,2 33 100,0
Jumlah 129 86,0 21 14,0 150 100,0
Sumber: Data Primer

Secara simultan gaya kepemimpinan langsung adalah sebesar 0,360 atau 36%.
initiating structure dan gaya Dengan demikian, tinggi rendahnya
kepemimpinan consideration kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaya
berpengaruh positif dan signifikan kepemimpinan consideration sebesar
terhadap kepuasan kerja. Besaran 36%, sedangkan 64% dijelaskan faktor
pengaruh simultan adalah 0,494 atau lain di luar model.
dibulatkan menjadi 50% merupakan Secara simultan gaya kepemimpinan
kontribusi dari variabel gaya initiating structure dan gaya
kepemimpinan initiating structure dan kepemimpinan consideration melalui
gaya kepemimpinan consideration kepuasan kerja (X1, X2, Y) terhadap
terhadap kepuasan kerja. Sedangkan kinerja karyawan adalah sebesar 0,439
sisanya 50% dipengaruhi faktor lain di (dibulatkan 44%), sisanya 56%
luar model. dipengaruhi faktor lain di luar model.
Secara parsial gaya kepemimpinan Secara langsung gaya kepemimpinan
initiating structure berpengaruh positif initiating structure berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Besaran pengaruh parsial dan karyawan. Besaran pengaruh langsung
langsung adalah sebesar 0,402 atau 40%. adalah sebesar 0,343 atau 34%. Dengan
Dengan demikian, tinggi rendahnya demikian, tinggi rendahnya kinerja
kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaya karyawan dipengaruhi oleh gaya
kepemimpinan initiating structure sebesar kepemimpinan initiating structure
40%, sedangkan 60% dijelaskan faktor sebesar 34%, sedangkan 66% dijelaskan
lain di luar model. faktor lain di luar model. Secara langsung
Secara parsial gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan consideration
consideration berpengaruh positif dan berpengaruh negatif dan signifikan
signifikan terhadap kepuasan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai.
pegawai. Besaran pengaruh parsial dan

92
Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN 2252-5416

Besaran pengaruh langsung adalah Pengaruh Gaya Kepemimpinan


sebesar -0,155. Initiating Structure terhadap Kinerja
Secara langsung kepuasan kerja Karyawan
berpengaruh positif dan signifikan Hasil uji hipotesis melalui analisa
terhadap kinerja karyawan. Besaran jalur menunjukkan bahwa variabel gaya
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja kepemimpinan initiating structure
karyawan adalah sebesar 0,498 atau memiliki pengaruh signifikan 0,343
dibulatkan menjadi 50%. Artinya tinggi terhadap kinerja karyawan. Artinya jika
rendahnya kinerja mampu dipengaruhi kepemimpinan initiating structure terjadi
oleh kepuasan kerja sebesar 50%, peningkatan maka kinerja karyawan akan
sedangkan sisanya 50% dipengaruhi oleh meningkat pula. Gaya kepemimpinan
faktor lain di luar model. initiating structure mempengaruhi
kinerja sebesar 43%, dimana 57%
PEMBAHASAN dipengaruhi oleh faktor lain diluar model,
Pengaruh Gaya Kepemimpinan seperti: kemampuan, motivasi, dukungan
Initiating Structure dan Gaya yang diterima, keberadaan pekerjaan
Kepemimpinan Consideration yang dilakukan, bakat, pendidikan dan
terhadap Kepuasan Kerja latihan, lingkungan dan fasilitas, iklim
Hasil uji hipotesis menunjukkan kerja, teknologi, manajemen, kesempatan
adanya pengaruh gaya kepemimpinan berprestasi, dan lain- lain. Hasil
memprakarsai struktur dan gaya penelitian ini sejalan dengan Studi Ohio
kepemimpinan pertimbangan terhadap dan Michigan (Yukl, 2005) yang
kepuasaan kerja sebanyak r2= 0,494 atau menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
dibulatkan menjadi 50%, yang berarti yang tinggi (gaya kepemimpinan
semakin baik gaya kepemimpinan akan memprakarsai struktur dan consideration
memberikan tingkat kepuasan yang baik cenderung lebih sering mencapai kinerja
pula bagi karyawan. Dimana 50% lainnya karyawan yang tinggi, demikian juga
dipengaruhi oleh faktor lain di luar sebaliknya jika gaya kepemimpinan
model. Mengingat bahwa gaya rendah kinerja karyawan karyawan
kepemimpinan mempunyai pengaruh rendah.
terhadap kepuasan kerja, maka
diharapkan pihak manajemen RSUD Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Mimika perlu meningkatkan efektifitas Consideration terhadap Kinerja
gaya kepemimpinannya, terutama pada Karyawan
aspek memberikan kebijakan promosi, Hasil uji hipotesis menunjukkan
penghargaan terhadap keberhasilan tugas, bahwa variabel gaya kepemimpinan
serta kesempatan untuk pertumbuhan dan pertimbangan mempunyai pengaruh -
pengembangan diri. Penelitian ini sejalan 0,515, artinya jika gaya pertimbangan
dengan penelitian Fitriyani (2010) yang terjadi peningkatan maka kinerja
menemukan bahwa gaya kepemimpinan karyawan akan menurun sebesar 0,515.
consideration dan gaya kepemimpinan Begitu pula jika terjadi penurunan pada
initiating structure berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan pertimbangan, maka
kepuasan kerja karyawan.Ghiselli dan kinerja akan meningkat 0,515. Hal ini
Wyatt (1972) menyatakan bahwa gaya kemungkinan disebabkan karena semakin
kepemimpinan initiating structure meningkat gaya kepemimpinan
dianggap lebih dapat menimbulkan pertimbangan, karyawan merasa lebih
kepuasan kerja pada bawahan. Dengan memperhatikan hal- hal lain diluar
tingkat kepuasan kerja yang buruk, peningkatan kinerjanya.
bawahan tidak akan dapat menyelesaikan Hasil penelitian Purwoko (2008)
pekerjaan dengan baik. menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh positif dan

93
Maria Pentania ISSN 2252-5416

signifikan terhadap kinerja karyawan. gaya kepemimpinan consideration


Hal ini menunjukan bahwa gaya mempunyai pengaruh negatif langsung
kepemimpinan dalam mengarahkan, terhadap kinerja karyawan di RSUD
membina, mendukung dan berpartisipasi Mimika dan besar pengaruhnya -0,155.
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Mengingat gaya kepemimpinan
Penelitian Handayani (2010) menyatakan memiliki pengaruh terhadap kinerja
bahwa gaya kepemimpinan akan karyawan, maka pihak manajemen perlu
berpengaruh pada kinerja pegawai. meningkatkan efektifitas gaya
kepemimpinannya terutama pada aspek
Pengaruh Gaya Kepemimpinan memberikan perhatian pada karyawan
melalui Kepuasan Kerja terhadap baru, menemukan keinginan karyawan,
Kinerja serta memberikan informasi mengenai
Hasil uji hipotesis menunjukkan organisasi kepada karyawan. Gaya
bahwa variabel gaya kepemimpinan kepemimpinan melalui kepuasan kerja
melalui kepuasan kerja terhadap kinerja memiliki kontribusi pengaruh sebesar
memiliki pengaruh signifikan 0,439 44% terhadap kinerja karyawan, yang
terhadap kinerja karyawan. Dimana 57% berarti masih ada 56 % pengaruh
dipengaruhi faktor lain diluar model yang variabel lain yang tidak diteliti oleh
tidak diteliti. Faktor-faktor lain yang penelitian ini, dan peneliti lebih lanjut
mempunyai pengaruh terhadap kinerja dapat meneliti faktor- faktor lain yang
adalah kemampuan, desain pekerjaan, mempengaruhi kinerja seperti bakat,
bakat, pengalaman, iklim organisasi, pendidikan dan pelatihan, iklim kerja,
struktur organisasi dan kepribadian. dan lain sebagainya.
Variabel yang paling berpengaruh adalah
variabel gaya kepemimpinan initiating DAFTAR PUSTAKA
structure sedangkan variabel yang paling Baihaqi MF. (2010). “Pengaruh Gaya
kecil pengaruhnya adalah variabel gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan
kepemimpinan consideration. Kerja Dan Kinerja Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN Variabel Intervening”. Tesis tidak
Berdasarkan hasil penelitian, maka dipublikasikan, Universitas
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Diponegoro Semarang.
Variabel gaya kepemimpinan initiating Darwito. (2008). “Analisis Pengaruh
structure mempunyai pengaruh terhadap Gaya Kepemimpinan Terhadap
kepuasan kerja karyawan dan besar Kepuasan Kerja Dan Komitmen
pengaruhnya 0,402 atau 40%. 2) Variabel Organisasi Untuk Meningkatkan
gaya kepemimpinan consideration Kinerja Karyawan (Studi Pada Rsud
mempunyai hubungan terhadap kepuasan Kota Semarang)” Tesis Universitas
kerja karyawan dan besar pengaruhnya Diponegoro
0,360 atau 36%. 3) Variabel gaya Dewi CN. (2010). “Pengaruh
kepemimpinan initiating structure dan Kepemimpinan, Kepuasan Kerja,
gaya kepemimpinan consideration Dan Disiplin Kerja Terhadap
mempunyai pengaruh tidak langsung Kinerja Karyawan” Tesis tidak
terhadap kinerja karyawan di RSUD dipublikasikan. Universitas
Mimika melalui kepuasan kerja dan besar Semarang.
pengaruhnya 0,439 dibulatkan menjadi Dolok Saribu, Masdyana., (2006).
44%. 4) Variabel gaya kepemimpinan “Analisis Pengaruh Gaya
memprakarsai struktur mempunyai Kepemimpinan Dan motivasi
pengaruh langsung terhadap kinerja Terhadap Kinerja Petugas Di RSUD
karyawan di RSUD Mimika dan besar Pandan” Tesis Universitas Sumatera
pengaruhnya 0,343 atau 34%. 5) Variabel Utara

94
Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja ISSN 2252-5416

Nurdin R, Darmawangsa. (2011). (2), 69 (Diakses Tanggal 20 Juni


“Analisis Pengaruh Gaya 2013)
Kepemimpinan Dan motivasi Robbins S, Judge T. (2008). Perilaku
Terhadap Kinerja Petugas Di RSUD Organisasi. Edisi Ke- 12. Penerbit
Pandan” Tesis Universitas Salemba Empat: Jakarta
Hasanuddin. Siagian, Sondang. (2002). Teori Motivasi
Panjaitan H (2010). “Pengaruh dan Aplikasinya. Penerbit Rineke
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Cipta: Jakarta
Paramedis dan Hubungannya Sugiartono A (2010). “Pengaruh
dengan Mutu Pelayanan di RSUD Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja
Pasuruan”. Jurnal Riset Ekonomi Terhadap Kinerja dengan Mediasi
dan Bisnis, Vol 20 (diakses tanggal Komitmen (di PT Alam Kayu Sakti
20 Juni 2013) Semarang)”. Jurnal Mitra Ekonomi
Rahardjo ST, Nafisa D (2006). “Analisis dan Manajemen Bisnis, Vol.3 (1),
Pengaruh Gaya Kepemimpinan 123-140 (diakses tanggal 20 Juni
Terhadap Kepuasan Kerja, 2013)
Komitmen Organisasi Dan Kinerja Wardhani MK. (2012). “Pengaruh Gaya
Karyawan (Studi Empiris Pada Kepemimpinan, Kepuasan Kerja,
Departemen Agama Kabupaten Dan Kemampuan Kerja Terhadap
Kendal Dan Departemen Agama Kinerja Pegawai Pt. Bpr Mranggen
Kota Semarang)”. Jurnal Studi Mitrapersada”. Tesis tidak
Manajemen dan Organisasi, Vol.3 dipublikasikan, Universitas
Diponegoro Semarang.

95

Anda mungkin juga menyukai