PENDAHULUAN
menjadi tantangan bagi setiap organisasi. Setiap organisasi dituntut untuk dapat
organisasi itu sendiri khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia
(SDM) dengan baik. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang
tergantung pada kualitas dan kinerja sumber daya manusia yang ada pada
organisasi tersebut. Setiap organisasi akan dapat terus bertahan, bersaing, bahkan
organisasi tidak dapat dipisahkan dari perilaku pegawai. Katz dalam Yulianto
(2017) menjelaskan ada tiga kategori perilaku pegawai yang diperlukan agar
organisasi berfungsi dengan baik dan efisien yaitu (a) Pegawai harus berada dalam
sistem, melalui proses rekrutmen, rendahnya absensi, dan turn-over (b) Pegawai
perilaku inovatif dan spontan diluar deskripsi peran yang yang ditetapkan untuk
mencapai tujuan.
Salah satu kunci keberhasilan organisasi di era globalisasi saat ini adalah
1
2
dalam bentuk kesediaan secara sadar dan sukarela untuk bekerja serta
memberikan kontribusi lebih dari apa yang dituntut secara formal oleh organisasi.
Oleh karena itu penelitian yang menguji faktorfaktor yang dapat mendorong
warga organisasi untuk menunjukkan OCB sangat perlu dilakukan (Sambung dan
Iring, 2014)
Hasil kerja pegawai ini merupakan suatu proses bekerja dari seseorang dalam
menghasilkan suatu barang atau jasa. Proses kerja dari pegawai ini merupakan
minim dan sebagainya. Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus Palangka Raya dalam
diimbangi oleh sumber daya yang baik pula. Hal ini mengakibatkan tidak
akuratnya antara keinginan dengan realita yang ada. Produktivitas kerja ini dapat
manajemen dengan baik dan memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki
organisasi (Setyobudi, dkk, 2015). Tanpa sumber daya manusia, sumber daya lain
yang dimiliki tidak dapat dimanfaatkan dan dikelola menjadi suatu produk. Selain
itu, sumber daya manusia juga sangat penting karena keefektifan dan kesuksesan
suatu organisasi sangat bergantung pada kualitas dan kinerja sumber daya
manusia yang ada pada organisasi tersebut. Oleh karena itu, organisasi yang baik
teknis, dan pengetahuan, serta sikap (attitude) sumber daya manusia yang baik
sangat dibutuhkan organisasi pada semua tingkat (level) pekerjaan. Sumber daya
manusia yang baik bagi organisasi adalah yang berkinerja baik. Menurut Titisari
atau eksplisit dengan sistem reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif
tugasnya melebihi deskripsi formal yang telah ditetapkan (job description). Hal ini
ditunjukkan ketika pegawai memiliki perilaku untuk membantu orang lain, secara
aturan yang ada pada organisasi, memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap
(Titisari, 2014).
sikap positif pada pegawai dalam bekerja. Pegawai yang puas akan cenderung
hati yang baik. Robbins (2015), lebih lanjut berpendapat kepuasan kerja adalah
sikap yang paling berpengaruh terhadap tingkah laku pegawai. Selain kepuasan
Behavior (OCB), faktor tersebut adalah motivasi kerja. Tania & Sutanto (2013),
5
dalam organisasi, tingkat usaha (level of effort), dan tingkat kegigihan atau
persistence).
Kepuasan kerja perlu di miliki oleh setiap karyawan dalam bekerja, karena tingkat
& Martono, 2015:182). Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang
bahagia adalah pekerja yang efektif dalam bekerja, hal ini membuat kepuasan
menghabiskan hampir setengah dari harinya untuk berada ditempat kerja (Jolodar,
kerjanya dan membuat kinerja karyawan melebihi perkiraan normal (Vania &
Purba, 2014:2). Selain itu karyawan yang puas mau untuk membantu individu lain
Rumah sakit Umum Doris Sylvanus Palangka Raya merupakan salah satu
pelopor rumah sakit di Kalimantan Tengah. Rumah sakit Umum Doris Sylvanus
Palangka Raya harus mampu bersaing baik dalam skala regional, nasional maupun
6
internasional dan melakukan pembenahan berbagai lini baik dari segi kualitas
sendiri. Sejalan dengan Misi ketiga Rumah sakit Umum Doris Sylvanus Palangka
Umum Doris Sylvanus Palangka Raya dan pegawai merupakan dua sisi mata uang
demi terselesaikannya tugas-tugas ini. Kontribusi pekerja “di atas dan lebih dari”
Citizenship Behavior (OCB) (Sambung & Iring 2014). Perbedaan yang mendasar
antara perilaku in-role dengan perilaku extra-role adalah pada reward. Pada in-role
extra-role biasanya terbebas dari reward dan perilaku yang dilakukan oleh
individu tidak terorganisir dalam reward yang akan mereka terima (Morrison,
1994). Tidak ada insentif tambahan yang diberikan ketika berperilaku extra-role.
7
menguji kembali pengaruh motivasi dan kepuasan terhadap OCB seperti yang
yang telah diuraikan, penulis ingin meneliti masalah yang ada dengan judul
Behavior (OCB) pada Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus Palangka Raya?
b. Bagi para peneliti, penelitian ini berguna bagi acuan peneliti selanjutnya
ini.
d. Bagi Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus Palangka Raya, penelitian ini
oleh pihak Rumah Sakit Umum Doris Sylvanus Palangka Raya dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1
Matriks Penelitian Terdahulu
Citizenship Behavior
(OCB)
4. Fajar Rachman Febriyan Pengaruh Iklim Kepuasan Kerja, SEM
(2023) Organisasi dan Komitmen kerja,
Kecerdasan Pemberdayaan
Emosional psikologi,
terhadap Kepemimpinan, dan
Organizational OCB
Citizenship Behavior
(OCB) melalui
Motivasi Kerja
sebagai Variabel
Intervening pada
Departemen
Produksi PT.
Mayora Indah Tbk
persistence).
2. Teori-teori Motivasi
lainya.
emosional.
dan status.
karyawan.
D. Teori X dan Y
manusia, yaitu sifat negatif yang disebut teori X dan sifat positif
ambisi.
16
menyenangkan.
keseluruhan.
Teori ini menyebutkan bahwa tujuan yang spesifik dan sulit, serta
apa yang ia lakukan dan setara dengan orang lain yang ia anggap
Menurut George dan Jones (dalam Tania dan Sutanto, 2013) terdapat
bekerja.
bekerja.
1. Pendekatan Tradisional
4. Pendekatan Kontemporer
b. Teori proses
OCB.
c. Teori penguatan
2. Motivasi instrumental
20
6. Tujuan Motivasi
berbentuk pujian akan hasil kerja, penempatan sesuai bakat dan minat,
perlakuan, peralatan dan lingkungan kerja yang baik. Selain itu kepuasan
cara berfikir, persepsi, sikap kerja dan kualitas hubungan sosial. Sedangkan
kemampuan karyawan.
kerja.
24
1) Teori Keadilan
26
bahwa seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung dari
berupa rekan kerja dalam satu kantor yang sama, berbeda perusahaan
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Porter (1961) dalam Luthans
nilai ) dengan apa yang diterima menurut perasaan pribadi atau persepsinya
terhadap hasil kerja. Dengan demikian maka orang akan merasa puas
28
apabila tidak ada perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang
Dalam teori ini ada 3 (tiga) hal penting yang harus diperhatikan, yakni:
dengan teori
dimiliki.
untuk melengkapi teori motivasi yang dikemukakan oleh Maslow. Teori ini
Maslow.
pribadinya
30
dilakukan suka rela diluar deskripsi kerja yang telah ditetapkan untuk
bahwa OCB adalah OCB karyawan di luar deskripsi formal dan tidak
keefektifan organisasi.
Organ (1988) dalam Luthans (2015) menjabarkan OCB terdiri dari lima
dimensi, yaitu :
menaati peraturan.
organisasi.
Behavior, di antaranya :
pekerjaan.
1. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri sendiri. Berikut
a. Kepuasan Kerja
b. Komitmen Organisasi
c. Kepribadian
(OCB).
d. Moral Karyawan
sengaja.
d. Motivasi
individu.
Salah satu ciri karyawan OCB adalah sikap menolong rekan kerja
penting.
35
kelompok kerja
diselesaikan.
pada organisasi.
perubahan lingkungan
perubahan tersebut.
37
teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian. Kerangka konsep ini mengacu
antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti).
atau eksplisit dengan sistem reward dan bisa meningkatkan fungsi efektif
membantu orang lain, secara suka rela melakukan tugas-tugas yang bukan
tingkat toleransi yang tinggi terhadap perusahaan, dan memiliki OCB untuk
motivasi
(X1)
OCB
(Y)
Kepeuasan Kerja
(X2)
Raya
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menguji konsistensi dan mengembangkan pengaruh motivasi
dan kepuasan kerja terhadap OCB pegawai pada Rumah Sakit Umum Doris
diteliti serta hubungan antara satu konstruk dengan konstruk yang lain.
selanjutnya.
ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data utama. Pada umumnya yang merupakan unit analisis
dalam penelitian survei adalah individu. Hair et al. 2014 menyatakan bahwa
strategi survei yang populer karena memungkinkan koleksi dari sejumlah besar
data dari populasi yang cukup besar dalam cara yang sangat ekonomis, sering
responden. Selain itu, strategi survei dianggap relatif mudah untuk menjelaskan
dan memahami. Data yang dikumpulkan merupakan data yang bersifat cross
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang
kualitas kehidupan kerja, kepuasan dan komitmen pegawai. Data primer ini
secara langsung dan wawancara mendalam. Selain itu didukung dengan data
2017) diatas maka pada taraf kesalahan 5%, jumlah populasi pada
42
2005:135), yaitu :
n =
1 + Ne2
Dimana :
n = jumlah sampel
N = Populasi
Perhitungannya adalah:
108
= 85,03
1 + 108 (0,05)2
(dibulatkan).
baik.
7. Kebutuhan atas
pencapaian
potensi karyawan
2 Kepuasan adalah 1. Pekerjaan yang Robbins
Kerja pegawai seperangkat secara mental (2014 )
(X2) peraturan yang menantang
menyangkut 2. Kompensasi yang
tentang perasaan sesuai
yang 3. Kondisi kerja yang
menyenangkan mendukung
ataupun tidak 4. Rekan kerja yang
menyenangkan mendukung
berhubungan 5. Atasan yang
dengan mendukung
pekerjaan
mereka
3 Organizationa (OCB) sebagai 1. Altruism Organ dan
l Citizenship suatu perilaku (membantu orang Lingl (1995)
Behavior (Y) ketika seseorang lain)
memiliki 2. Courtesy (baik dan
kebebasan untuk sopan terhadap
memilih, tidak orang lain)
berkaitan secara 3. Sportsmanship
langsung atau (sportif)
eksplisit dengan 4. Onscientiousness
sistem reward (kesadaran diri)
dan bisa 5. Civic virue
meningkatkan (kualitas moral
fungsi efektif yang tinggi
organisasi terhadap
45
organisasi)
Angket yang dibuat bersifat tertutup yang berisi pernyataan yang dibuat
jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja.
responden.
moderating).
alat ukur dalam mengukur suatu konsep atau dapat juga digunakan untuk
47
1) Convergent Validity
indicator konstruk.
2) Discriminant Validity
3) Composit Reability
Nilai batas ≥ 0,7 dapat diterima dan nilai ≥ 0,8 sangat memuaskan.
konstruk latennya.
melihat nilai path untuk melihat apakah pengaruh tersebut signifikan atau
tidak dilihat dari nilai t dari nilai path (nilai t diperoleh dengan melakukan
proses boothstraping). Selain dari nilai path juga bisa dilihat dari
1) R-Square (R2)
R2 terdiri dari tiga klasifikasi yaitu : Nilai R2 0,67, 0,33 dan 0,19
2) Uji Hipotesa
BAB IV
dengan adanya kegiatan klinik di rumah bapak Abdul Gapar Aden, Jl Suta
Negara Nomor 447 yang dikelolanya sendiri dibantu oleh isterinya, ibu
52
tahun 1961 pindah lagi di Jl Bahutai Dereh (sekarang Jl. Dr Sutomo Nomor
9) dan berubah menjadi rumah sakit kecil berkapasitas 16 tempat tidur yang
tahun 1973 Rumah Sakit Palangka Raya masih dibawah pengelolaan / milik
Tengah.
tahun 1977 secara resmi menjadi rumah sakit kelas D (sesuai dengan
100 tempat tidur pada tahun 1978. Pada tahun 1980 kelas rumah sakit
Sembilan belas tahun kemudian pada tahun 1999 sesuai Perda Nomor
pada 1 Mei 2001, maka kelas B non pendidikan mulai diberlakukan secara
A. Visi
Visi RSUD dr. Doris Sylvanus yaitu Menjadi rumah sakit unggulan di
Kalimantan
B. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut, RSUD dr. Doris Sylvanus mempunyai misi-
misi :
berkomitmen tinggi
C. Motto
D. Tujuan
Tujuan RSUD dr. Doris Sylvanus yakni Menjadi rumah sakit pendidikan
3. Sumber Daya
A. Ketenagaan
tabel-tabel berikut:
bidan, analis, radiografer, gizi dan tenaga lainnya dapat dilihat pada tabel
4.2
8 D3 Akuntansi 5
9 D3 Rekam Medik 7
10 D3 Komputer 4
11 D3 Radiologi 6
12 D3 Atem 4
13 D3 Elektro 3
a. Listrik
b. Komunikasi
PABX sistem
Internet
c. Bangunan / gedung di atas areal sekitar 6,2 Ha, dapat dilihat pada
tabel 4.4.
Tabel 4.4
Bangunan/gedung di RSUD dr. Doris Sylvanus
No. Nama Bangunan / Gedung Luas +(M2)
1 Poliklinik Rawat Jalan 1.966
2 Ruangan A ( Penyakit Dalam Pria ) 496
3 Ruangan B ( Penyakit Dalam Wanita ) 798
4 Ruangan C ( Penyakit Kebidanan dan Kandungan ) 729
57
36 Selasar 12.966
Hidrant: 7 buah
Incenerator: 1 buah
4. Jenis Pelayanan
A. Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :
7. Klinik Mata
9. Klinik Saraf
14. Hemodialisa
15. VCT
pelayanan rawat inap kelas III sampai VIP. Pelayanan rawat inap bangsal
kelas III untuk masyarakat kurang mampu tersedia 96 tempat tidur atau
sebanyak 37,8 % dari seluruh tempat tidur yang ada, sedangkan untuk
jenis kelamin, umur, masa kerja, dan tingkat pendidikan Hasil analisis
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
60
(orang)
(%)
1.Jenis a. Laki-Laki 60 71
kelamin b. Perempuan 25 29
Jumlah 85 100
2. Umur a. 22 – 29 tahun 9 11
b. 30 – 37 tahun 22 26
c. 38 – 45 tahun 31 36
d. 46 – 55 tahun 23 27
Jumlah 85 100
3. Masa a. 1 – 4 tahun 9 11
Kerja b. 5 – 10 tahun 19 22
c. 11 – 15 tahun 27 32
d. 16 – 20 tahun 30 35
Jumlah 85 100
4. Tingkat a. SMU/Sederajat 11 13
Pendidikan b. Diploma 20 23
(tamatan) c. Sarjana 33 39
d. Pascasarjana 21 25
Jumlah 85 100
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2022
Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian ini
(36%), menyusul usia antara 30-37 tahun sebanyak 22 orang (26%), 46-54 tahun
23 orang (27%) dan sisanya berusia antara 22-29 tahun sebanyak 9 orang (11%).
Secara umum responden penelitian ini berumur antara 30-45 tahun (62%).
Ditinjau dari kondisi umur responden menunjukkan bahwa sebagian besar para
responden berada pada kisaran umur produktif. Artinya para pegawai diharapkan
61
mempunyai kemampuan fisik untuk bekerja dan memiliki potensi berpikir dan
bertindak secara efektif dalam bekerja dan menjalankan tugas secara efektif
tahun sebanyak 30 orang (35%). Kondisi ini mencerminkan bahwa sebagian besar
responden telah memiliki masa kerja di atas 5 tahun sehingga diharapkan para
masing responden diharapkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian ini
yang diperoleh peneliti dari responden merupakan informasi yang relevan dengan
tujuan penelitian.
62
skala pernyataan responden di mulai dari satu sampai lima yang artinya dimulai
dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari: motivasi (X1), Kepuasan Kerja
Tabel 4.6
Deskripsi Analisis Variabel
Responde
Variabel Min Max Mean
n
X1-1 85 3 5 4.541
X1-2 85 2 5 4.141
X1-3 85 3 5 4.576
Motivasi Kerja (X1) X1-4 85 3 5 4.506
X1-5 85 2 5 4.176
X1-6 85 2 5 4.153
X1-7 85 3 5 4.553
X2-1 85 3 5 4.506
X2-2 85 3 5 4.553
Kepuasan Kerja
X2-3 85 3 5 4.329
(X2)
X2-4 85 3 5 4.541
X2-5 85 2 5 4.141
Y-1 85 2 5 4.224
Y-2 85 2 5 4.376
OCB (Y) Y-3 85 2 5 4.271
Y-4 85 2 5 4.188
Y-5 85 2 5 4.247
Hasil olahan data SEM-PLS 4
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dinyatakan sebagai berikut :
63
Kerja (X2) memiliki nilai rata – rata tertinggi sebesar 4.553. hasil
meningkat.
2. Melihat dari rata – rata nilai dari variabel OCB (Y) dengan dua (2)
merupakan output nilai rata – rata tertinggi OCB sebesar 4.376 yang
dan X2).
Model)
reliability and validity dan (2) Discriminant validity berikut ini hasil
pengujiannya.
64
dari:
2) Rho_A: >0,7.
Tabel 4.7
Construct Reliability : Cronbach’s Alpha,Rho A,
Composite Reliability, dan Average Variance Extrated
(AVE)
Average
Composite Composite
Cronbach's variance
Variabel reliability reliability
alpha extracted
(rho_a) (rho_c)
(AVE)
> 0,7, Rho_A: >0,7, Composite Reliability: >0,6, dan AVE>0,5 itu
Gambar 4.1
Hasil AVE Pertanyaan Variabel (Motivasi Kerja (X1), Kepuasan Kerja(X2),
Organizational Citizenship Behavior (Y)
65
Dari data gambar bagan 4.1 diatas terdapat ada hasil AVE semua
maka dari itu harus semua hasil pertanyan nilai AVE diatas 0,5 dan sudah
(Juliandi, 2018)
berikut :
adalah 0.918>0.6
0.930>0.6
0.930>0.6
3) Discriminant Validity
2018).
67
Tabel 4. 9
Heretroit-Monotoroit Ratio (HTMT)
Organizational
Kepuasan Kerja Motovasi Kerja
Variabel Citizenship_Behavior
(X2) (X1)
Y
Organizational
Citizenship_Behavior 0,384 0,403 0,791
Y
Sumber : Data SEM-PLS 4
Kesimpulan pengujian Heretroit-Monotrait Ratio (HTMT) adalah
Dalam model tersebut terdapat dua variabel eksogen yaitu motivasi dan
(1) R-square; (2) F-square; (3) Mediation effects: (a) Direct effects; (b)
indirect effects dan (c) Total effects. Berikut ini hasil pengujiannya.
a) R-Square
Square adalah:
(kuat);
(sedang);
b) F-Square
6) Mediation Effect
analisis, antara lain: (a) direct effects; (b) indirect effects; dan (c) total
a) Derect Effects
meningkat/naik;
menurun/rendah.
(Juliandi, 2018)
seluruh nilai koefisien jalur adalah positif (di lihat pada original sample), antara
lain: (1) motivasi kerja (X1) terhadap organizational citizenship behavior (Y) :
citizenship behavior (Y) adalah positif dan signifikan; (2) Kepuasan kerja (X2)
kerja (X2) terhadap organizational citizenship behavior (Z) adalah positif dan
signifikan.
b) Total Effect
(Juliandi, 2018).
Tabel 4. 13
Total Effect
Original P-Values
Sample
Motivasi Kerja (X1)→ Organizational 0,446 0,006
Citizenship Behavior (Y)
Kepuasan Kerja (X2)→ Organizational 0,476 0,003
Citizenship Behavior (Y)
Sumber : Data SEM-PLS 4
Kesimpulan dari nilai total effect pada tabel 4.13 adalah
4.3 Pembahasan
(OCB)
75
sample 0.446 memiliki nilai positif dan nilai P-Values 0.07<0,05, artinya
Behavior (OCB)
memiliki nilai positif dan nilai P-Values 0.06<0,05, artinya ada pengaruh
tinggi. Upaya selama ini yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Sakit
melalui motivasi kerja dan kepuasan kerja. Kepuasan kerja dalam penelitian
ini dibentuk dari pekerjaan, gaji, rasa aman, rekan kerja dan promosi yang
motivasi kerja pegawai RSUD dorys Sylvanus Palangka Raya sudah baik dan
kerja, indikator tingkat usaha yang memberi nilai paling tinggi. Hal ini
RSUD dorys Sylvanus Palangka Raya sudah baik dan perlu untuk
77
Nilai dari indikator self development sudah baik dan akan menjadi lebih baik
Palangka Raya.
Dorys Sylvanus Palangka Raya. Selain itu, ada pula kendala yang
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini. Oleh karena itu, masih banyak varabel lain yang bisa
digali selain kepuasan kerja, motivasi kerja dan OCB yang bisa
Near, 1983) dan lingkungan kerja (Smith, Organ & Near, 1983).
79
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran
Adapun saran yang diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut: