PENDAHULUAN
Pernyataan ini didukung oleh Robert E. Wood yang menyatakan bahwa sistem
memang penting, tetapi kepercayaan kita yang utama harus selalu diletakkan
merupakan aset yang berfungsi sebagai modal nyata secara fisik maupun non
tahapan pengelolaan yang baik dan benar inilah dikenal dengan manajemen
sumber daya manusia. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Hasibuan, 2003).
1
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian
individual agar potensi sumber daya manusia dapat digali dan dimanfaatkan
sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan
organisasi.
Salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik
oleh ilmuwan maupun praktisi, justru karena kepuasan kerja dipandang dapat
kinerja organisasi yang seoptimal mungkin tidak terlepas dari kepuasan kerja
dari anggota organisasi. Salah satu tujuan bekerja adalah memperoleh kepuasan
kerja. Kepuasan kerja berkaitan erat antara sikap pegawai terhadap berbagai
faktor dalam pekerjaan, antara lain: situasi kerja, pengaruh sosial dalam kerja,
imbalan dan kepemimpinan serta faktor lain. (Lodge & Derek, 1992, dalam
2
baik dalam arti konsep maupun dalam arti analisis karena kepuasan mempunyai
mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seorang baik
yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaan. Orang akan merasa puas
perbedaan tersebut positif maka orang atau pegawai akan merasa puas,
demikian juga sebaliknya. Pegawai akan merasa puas bila mendapatkan sesuatu
sebagai emosi positif atau perasaan senang, sebagai hasil dari penilaian seorang
moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
memasukkan unsur komitmen sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu
3
jabatan atau posisi yang ditawarkan dalam iklan-iklan lowongan pekerjaan.
kondisi kerja yang kondusif sehingga perusahaan dapat berjalan secara efisien
dan efektif. Terciptanya kondisi kerja yang kondusif dan mampu menghasilkan
kinerja yang efisien dan efektif dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
sumber daya manusia yang berkualitas dengan komitmen yang tinggi. Davis
kepuasan kerja, absensi, pemogokan kerja, turnover, dan dengan dukungan lima
(Hasibuan, 2003). Motivasi adalah sesuatu yang pokok, yang menjadi dorongan
seseorang untuk bekerja (Arep dan Tanjung, 2003). Manfaat motivasi yang
4
mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya
Dalam suatu organisasi, perasaan tidak puas akan lebih cepat ketahuan
pada diri karyawan daripada perasaan puas. Sama halnya dengan perilaku yang
kepuasan. Atau secara psikologis perilaku umum manusia, perasaan tak puas
akan tercermin dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, motivasi wajib dilakukan
ketika perasaan tak puas muncul ke permukaan. Ada beberapa tanda yang perlu
diwaspadai, yaitu: (a) tidak mau bekerja sama pada waktu usaha ekstra
(c) datang terlambat, tetapi pulang lebih awal atau tidak masuk satu hari tanpa
keterangan yang jelas. (d) memperpanjang waktu istirahat minum kopi (coffe
break) atau waktu makan siang untuk mendapatkan waktu bebas pekerjaan; (e)
tidak menepati batas waktu karena tugas tidak dapat diselesaikan secara tepat
waktu; (f) tidak memiliki sifat-sifat standar yang dikehendaki; (g) terus menerus
mengeluh tentang hal-hal sepele; (h) menyalahkan orang lain pada waktu
keadaan tidak berjalan lancar; (i) tidak mau mematuhi instruksi (Arep dan
Tanjung, 2003).
Oleh karena itu, memotivasi adalah perlu, jika satu dari aspek negatif itu
terjadi, tidaklah selalu berarti orang tersebut tidak bermotivasi, tetapi jika
gabungan dari dua atau tiga aspek negatif tersebut terdapat pada karyawan,
karyawan mempunyai pengaruh dan peranan yang penting bagi perusahaan atau
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Motivasi dalam bekerja
5
tidak hanya berwujud kebutuhan ekonomi saja tetapi juga dalam bentuk
bekerja hanya sebagai pemuas egonya saja melalui kekuasaan atau menguasai
orang lain.
manajemen yang lebih adaptif sesuai dengan kondisi yang diperlukan tak
Disamping itu ada masalah lain seperti upaya motivasi bekerja pegawai,
kepuasan kerja agar pegawai dalam melakukan tugas bekerja lebih baik dari
seperti sering bolos kerja tanpa alasan yang jelas, datang terlambat tetapi pulang
lebih awal, kebiasaan kerja santai yang bisa jadi salah satunya disebabkan
6
kurangnya fasilitas yang kurang memadai. Disamping itu terdapat gejala adanya
perasaan tidak puas diantara karyawan di unit-unit kerja pelayanan non jurusan
yang disebabkan adanya kecemburuan dengan perilaku dan kinerja dosen yang
seolah tak tersentuh oleh sejumlah aturan yang diberlakukan bagi tenaga
kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi
B. Identifikasi Masalah
7
4. Fasilitas yang disediakan kurang mendukung, sehingga menghambat
pekerjaan karyawan.
C. Pembatasan Masalah
penelitian ini dibatasi pada faktor kepuasan kerja dan motivasi kerja yang
D. Rumusan Masalah
Semarang ?
E. Tujuan Penelitian
8
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kepuasan kerja terhadap
Semarang.
Semarang.
F. Manfaat Penelitian
serta merumuskan strategi sumber daya manusia yang tepat dalam rangka
penelitian.