Anda di halaman 1dari 1

Persepsi adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut

proses sensoris. Stimulus tersebut akan diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses
persepsi. (Walgito, 2010). Persepsi adalah suatu proses identifikasi sesuatu dengan menggunakan
panca indra. Persepsi memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan komunikasi. Artinya,
kecermatan dalam mempersepsikan stimuli indrawi mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi.
Sebaliknya, kegagalan dalam mempersepsi stimulus, menyebabkan mis-komunikasi (Suranto, 2011).

Persepsi individu sendiri dapat mempengaruhi jalannya suatu organisasi. Karena suatu organisasi
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari beberapa / banyak individu dengan persepsinya masing –
masing dimana individu tersebut menyeleksi, mengorganisasi dan memberi arti terhadap stimulus
pada lingkungan yang dia terima. Setiap individu bisa memiliki persepsi yang berbeda meskipun
melihat stimuli yang sama. Oleh karenanya individu – individu dalam organisasi tersebut memberikan
pendapat atas persepsi yang berbeda – beda dari apa yang mereka terima, yang apabila perbedaan
persepsi yang menjadi pendapat individu tersebut tidak di fasilitasi dengan media diskusi dalam
organisasi yang baik dapat mengganggu kelancaran jalannya suatu organisasi. Kebalikannya, apabila
perbedaan persepi atau pendapat individu dalam organisasi tersebut dapat difasilitasi dengan baik,
maka justru organisasi tersebut akan mendapatkan banyak ide – ide baru yang bisa memberikan
perubahan yang baik pada suatu organisasi. Dan tentunya pada akhirnya suatu organisasi dapat
mengambil keputusan. Dimana pengambilan keputusan tersebut merupakan pilihan suatu alternatif
untuk menyelesaikan atau memecahkan masakah serta memperoleh kesempatan. Pengambilan
keputusan memiliki hubungan yang erat dengan persepsi. Sebelum mengambil sebuah keputusan,
hendaknya segala macam persepsi yang mungkin salah dapat diluruskan terlebih dahulu, guna
memperoleh keputusan yang benar dan akurat.

Persepsi juga dapat memicu munculnya stress. Stress merupakan suatu yang tidak diharapkan yang
muncul karena tingginya suatu tuntutan lingkungan pada seseorang. Stress menunjukkan
ketidakseimbangan antara kemampuan dan kekuatan. Terutama ketika seorang individu dalam
kelompok memiliki persepsi yang ternyata berbeda dengan kenyataan atau berbeda dengan apa yang
individu tersebut harapkan maka akan memunculkan suatu stress kerja. Contoh stress yang timbul
karena persepsi misalnya dalam mempersepsikan tuntutan peran suatu posisi dalam organisasi.
Seorang petugas administrasi merasa telah menyelesaikan tugasnya dengan teliti dan baik. Namun
ternyata peran administrasi yang diberikan oleh organisasi memiliki tuntutan beban yang berlebihan,
yang membuat stress muncul pada individu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA.

Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi.

AW Suranto. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai