NIM : 200410109
NO. HP : 081263143401
MATA KULIAH : 4.G / PERILAKU KEORGANISASIA
TUGAS : PR PERILAKU KEORGANISASIAN
11. Sebutkan 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstream)
merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan!
Jawab :
16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstream) merupakan
sumber perilaku yang tetap dan konstan
ISTJ (Introverted, Sensing, Thinking, Judging). Orang dengan tipe kepribadian
ISTJ biasanya cenderung pendiam dan serius, namun sangat gigih, bertanggung jawab,
dan dapat diandalkan
ISTP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving). Pribadi ISTP umumnya sangat
realistis, logis, spontan, dan berfokus pada masa kini. Orang dengan kepribadian ISTP
juga memiliki kemampuan memecahkan masalah dan menghadapi krisis yang baik
ISFJ (Introverted, Sensing, Feeling, Judging). ISFJ adalah salah satu tipe kepribadian
yang paling umum. Orang dengan kepribadian ISFJ biasanya dikenal sebagai pribadi yang
penuh perhatian, kehangatan, dan aura positifnya yang bisa membawa ketenangan pada
orang-orang di sekitarnya
ISFP (Introverted, Sensing, Thinking, Perceiving). Pribadi ISFP biasanya adalah
orang yang bisa membuat orang lain nyaman, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
orang lain, penuh semangat, dan kreatif
INFJ (Introverted, Intuitive, Feeling, Judging). INFJ atau yang kerap dijuluki sebagai
‘Sang Penasihat’ adalah tipe kepribadian yang paling langka. Pribadi INFJ biasanya sangat
suportif, peka terhadap perasaan orang lain, dan suka menolong.
INFP (Introverted, Intuitive, Feeling, Perceiving). Orang dengan tipe
kepribadian INFP biasanya idealis, perfeksionis, dan memiliki jiwa kemanusiaan yang
tinggi.
INTJ (Introverted, Intuitive, Thinking, Judging). Pribadi INTJ umumnya adalah
individu yang kreatif dan analitis. Oleh sebab itu, ia sangat pandai membuat strategi dan
perencanaan
INTP (Introverted, Intuitive, Thinking, Perceiving). Orang dengan
kepribadian INTP mendapat julukan ‘Si Logis’ atau ‘Si Pemikir’ tentu karena ia adalah
seorang pemikir yang logis, analitis, dan berwawasan luas
ESTP (Extroverted, Sensing, Thinking, Perceiving). Individu ESTP biasanya sangat
ramah, antusias, dan pandai berteman. Ia biasanya juga sangat pandai memengaruhi
orang lain, serta memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak cepat dalam situasi
yang darurat
ESTJ (Extroverted, Sensing, Thinking, Judging). Kepribadian ESTJ dijuluki sebagai ‘Si
Pengarah yang tegas’ karena ia paling terkenal dengan kemampuannya dalam
berorganisasi dan memimpin
ESFP (Extroverted, Sensing, Feeling, Perceiving). Orang dengan kepribadian ESFP
mungkin bisa disebut sebagai kepribadian yang paling extrovert. Pasalnya, ia sangat
senang menghabiskan waktunya dengan orang lain dan suka menjadi pusat perhatian
ESFJ (Extroverted, Sensing, Feeling, Judging). Pribadi ESFJ biasanya cenderung
berhati lembut, setia, ramah, dan terorganisir. Ia sangat suka membantu orang lain,
terutama orang-orang di sekitarnya.
ENFP (Extroverted, Intuitive, Feeling, Perceiving). ENFP dijuluki sebagai ‘Si
Motivator’ di antara tipe kepribadian lainnya. Ini karena orang dengan tipe kepribadian
ENFP sangat senang menumpulkan berbagai ide positif untuk membantu orang lain dan
mampu mengalirkan energi positif tersebut pada orang-orang di sekitarnya.
ENFJ (Extroverted, Intuitive, Feeling, Judging). Pribadi ENFJ terkenal akan
kemampuannya untuk menjalin persahabatan dengan hampir setiap kepribadian
lainnya, bahkan dengan pribadi yang sangat tertutup.
ENTP (Extroverted, Intuitive, Thinking, Perceiving).Orang dengan
kepribadian ENTP biasa dikenal sebagai pribadi yang logis, cerdas, kreatif, dan paling
suka berargumen. Berkat sifat-sifatnya tersebut, pribadi ENTP mendapat julukan ‘Si
Pendebat’.
EITJ (Extroverted, Intuitive, Thinking, Judging). Orang yang memiliki
kepribadian ENTJ biasanya adalah sosok extrovert yang tegas, percaya diri, dan blak-
blakan
16. Menurut Mc Cleland kebutuhan manusia terbagi kedalam tiga jenis kebutuhan,
sebutkan ketiga kebutuhan yang dimaksud dn karakteristiknya!
Jawab:
Tiga jenis kebutuhan menurut Mc Cleland
Kebutuhan akan Pencapaian (Need for Achievement). Individu dengan kebutuhan
akan pencapaian atau prestasi tinggi ini sangat termotivasi oleh pekerjaan yang
menantang dan bersaing. Mereka mencari peluang promosi dalam pekerjaan dan memiliki
keinginan kuat untuk mendapatkan umpan balik atas pencapaian mereka. Mereka akan
berusaha mendapatkan kepuasan dalam melakukan hal-hal dengan lebih baik. Pencapaian
atau Prestasi tinggi akan berkaitan langsung dengan kinerja tinggi. Individu yang
berkinerja lebih baik dan di atas rata-rata sangat termotivasi. Orang-orang ini dapat
memikul tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah di tempat kerja.
Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power). Kebutuhan akan kekuasaan adalah
keinginan dalam diri seseorang untuk memegang kendali dan wewenang atas orang lain
dan memengaruhi serta mengubah keputusan sesuai dengan kebutuhan atau
keinginannya sendiri. Individu tersebut akan termotivasi oleh kebutuhan akan reputasi
dan harga diri. Individu yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang lebih besar akan
melakukan lebih baik daripada mereka yang memiliki kekuasaan kecil.
Kebutuhan akan Afiliasi (Need For Affiliation). Kebutuhan untuk berafiliasi adalah
dorongan seseorang untuk memiliki hubungan interpersonal dan sosial dengan orang lain
atau sekelompok orang tertentu. Mereka berusaha untuk bekerja dalam kelompok
dengan menciptakan hubungan yang ramah dan memiliki keinginan yang kuat untuk
disukai oleh orang lain. Orang-orang ini cenderung suka berkolaborasi dengan orang lain
dalam bersaing dan biasanya akan menghindari situasi yang berisiko tinggi ataupun
menghindari situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
17. Jelaskan alasan-alasan terbentuknya kelompok!
Jawab:
Alasan-alasan terbentuknya kelompok
Adanya naluri manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama (gregariousness).
Adanya unsur kesamaan, seperti kepentingan, darah dan keturunan, daerah asal,
bahasa serta kebudayaan.
Adanya unsur kedekatan tempat tinggal dan geografis.
Adanya motivasi atau dorongan saling membutuhkan, dorongan untuk menjaga
kelangsungan keturunan, dorongan faktor keamanan, dan dorongan untuk
memperoleh efektifitas kerja.