Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

Ilmu Perilaku Dan


Pendekatan
Oleh
Ricky Hasiholan Rolindo
Muhammad Ivan Rahmatullah
Dea Andreas Gultom
Ilmu perilaku

Pada umumnya setiap individu memiliki suatu kebutuhan hidup, mulai


dari yang sederhana(primer) sampai kebutuhan yang lebih/luas(tersier).
Karena untuk memenuhi kebutuhannya, setiap individu memerlukan
suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya.

Maka dari itu, manusia memerlukan organisasi untuk pemenuhan


kebutuhan hidupnya. Baik itu organisasi di bidang pendidikan, hobi,
pekerjaan, dan lain – lain. Dalam perilaku organisasi dijelaskan
bagaimana perbedaan kebutuhan antar individu, karakter – karakter
setiap individu, dan komunikasi antar individu yang berpengaruh dalam
pencapain tujuan itu.
Perilaku Individu

Kinerja organisasi sangat tergantung pada kinerja individu


yang ada di dalamnya. Seluruh pekerjaan dalam
perusahaan itu, para karyawanlah yang menentukan
keberhasilannya. Sehingga berbagai upaya meningkatkan
produktivitas perusahaan harus dimulai dari perbaikan
produktivitas karyawan.
karyawan baru biasanya masih membawa sifat-sifat
karakteristik individualnya. Selanjutnya karakteristik ini
menurut Thoha (1983), akan berinteraksi dengan tatanan
organisasi seperti: peraturan dan hirarki, tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawab, sistem kompensasi dan
sistem pengendalian.
Hasil interaksi tersebut akan membentuk perilaku-perilaku
tertentu individu dalam organisasi.
PERBEDAAN INDIVIDUAL

Setiap individu pun memiliki kemampuan yang berbeda,


kemampuan secara langsung mempengaruhi tingkat kinerja dan
kepuasan karyawan melalui kesesuaian kemampuan –
pekerjaan. Dari sisi pembentukan perilaku dan  sifat manusia,
perilaku individu akan berbeda di karenakan oleh kemampuan
yang dimilikinya juga berbeda.
KARAKTERISTIK ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP
INDIVIDU
• Karakteristik biografis/pribadi (usia,jenis kelamin, status,
tanggungan keluarga, masa kerja)
• Kemampuan (intelektual, fisik)
• Kepribadian : total jumlah dari cara seorang bereaksi dan
berinteraksi : Faktor yang menentukan (DETERMINAN)
Keturunan, Lingkungan, Situasi
• Proses Belajar
• Persepsi : Proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan
indera  memberi makna kepada lingkungan
• Sikap
• Kepuasan Kerja
PENDEKATAN – PENDEKATAN UNTUK
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU

Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami


perilaku manusia adalah; pendekatan kognitif,
reinforcement, dan psikoanalitis.
Berikut penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari;
penekanannya, penyebab timbulnya perilaku,
prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam
menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data
yang dipergunakan.
1. Penekanan.
Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan
menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih
penting dari lingkungan itu sendiri.
Pendekatan penguatan (reinforcement) menekankan pada peranan
lingkungan dalam perilaku manusia. Lingkungan dipandang sebagai suatu
sumber stimuli yang dapat menghasilkan dan memperkuat respon perilaku.
Pendekatan psikoanalitis menekankan peranan sistem personalitas di dalam
menentukan sesuatu perilaku. Lingkungan dipertimbangkan sepanjang
hanya sebagai ego yang berinteraksi dengannya untuk memuaskan
keinginan.

 2. Penyebab Timbulnya Perilaku


Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau
ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi
tentang lingkungan.
Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh
stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil
dari perilaku.
Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan
(tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.
3. Proses.
Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan
pengalaman) adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan
struktur kognisi yang ada. Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency)
dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak
sesuaian tersebut.
Pendekatan reinforcement, lingkungan yang beraksi dalam diri individu
mengundang respon yang ditentukan oleh sejarah. Sifat dari reaksi
lingkungan pada respon tersebut menentukan kecenderungan perilaku
masa mendatang.
Dalam pendekatan psikoanalitis, keinginan dan harapan dihasilkan dalam Id
kemudian diproses oleh Ego dibawah pengamatan Superego.

4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku.


Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman
masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah
suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang,
tanpa memperhatikan proses masuknya dalam sistem.
Teori reinforcement bersifat historic. Suatu respon seseorang pada suatu
stimulus tertentu adalah menjadi suatu fungsi dari sejarah lingkungannya.
Menurut pendekatan psikoanalitis, masa lalu seseorang dapat menjadikan
suatu penentu yang relatif penting bagi perilakunya. Kekuatan yang relatif
dari Id, Ego dan Superego ditentukan oleh interaksi dan pengembangannya
dimasa lalu.
5. Tingkat dari Kesadaran.
Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran,
tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan
memahami, dipertimbangkan sangat penting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya
aktifitas mental dipertimbangkan menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak
dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti
berpikir dan berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka,
tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat menyebabkan
terjadinya perilaku terbuka.
Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas mental adalah tidak
sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan
perilaku.
 
6. Data.
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan
pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau
fisik yang dapat diamati, lewat observasi langsung atau dengan pertolongan
sarana teknologi.
Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari keinginan, harapan,
dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi,
asosiasi bebas, teknik proyektif, dan hipnotis.
PERSEPSI DAN KOMUNIKASI

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk


memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan
dari lingkungan eksternal.
Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi –
energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang
bermakna.
Persepsi juga merupakan inti komunikasi, karena jika persepsi
kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan
efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan
mengabaikan pesan yang lain.
Dan, Komunikasi adalah penyampaian suatu informasi dari
seseorang kepada orang lain dan memberikan suatu
pemahaman terhadap si penerima informasi tersebut.
Komunikasi memiliki fungsi utama, yakni sebagai fungsi
kendaali, motivasi, pernyataan emosi, dan informasi.
Perilaku Individu dalam Organisasi

. Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil integrasi antara


individu-individu dalam organisasinya. Oleh karena itu untuk
memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu
individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.
Menurut David A.Nadler (1970) sebagaimana dikemukakan oleh
Anoraga (1995:54) dan Thoha (2007:33) bahwa, Perilaku manusia
adalah sebagai suatu fungsi dari integrasi antara person atau individu
dengan lingkungannya.
Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu
mempunyai karakteristik pula. Adapun karakteristik yang dipunyai
organisasi antaranya keteraturan yang diwujudkan dalam susunan
hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugastugas, wewenang dan tanggung
jawab, sistem penggajian (reward system), sistem pengendalian dan
lain sebagainya
Determinan Kepribadian

Kepribadian seorang pada umumnya terbentuk oleh faktor Keturunan maupun


Lingkungan, yang diperlunak (moderated) oleh Kondisi situasi.

1. Keturunan
Keturunan merujuk ke faktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. Sosok
fisik, daya tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat
energi, dan ritme hayati merupakan karakteristik yang umumnya dianggap sebagai
atau sama sekali atau sebagian besar dipengaruhi oleh siapa kedua orangtua, yaitu
oleh susunan hayati, faali (fisiologis) dan psikologis yang melekat.
Pendekatan keturunan berargumen bahwa penjelasan paling akhir dari kepribadian
seorang individu adalah struktur molekul dari gen, yang terletak dalam kromosom.
2. Lingkungan
Faktor lain yang memiliki peran yang cukup signifikan pada pembentukan kepribadian
kita adalah budaya dimana kita dibesarkan. Pengkondisian dini, norma-norma
diantara keluarga, teman-teman, dan kelompok–kelompok sosial,serta pengaruh–
pengaruh lain yang kita alami.
Lingkungan yang dipaparkan pada kita memainkan suatu peran yang cukup besar
dalam membentuk kepribadian kita.
3. Situasi Faktor ketiga yaitu Situasi
Mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian
seseorang, walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasi
yang berbeda.
Pendekatan Ilmiah

• Psikologi. Ilmu yang berupaya mengukur, menjelaskan, dan kadang-kadang


mengubah perilaku manusia dan binatang.

•  Psikolog industri / organisasi awal mempelajari masalah kelelahan,


kebosanan, dan kondisi kerja lainnya yang dapat menghambat kinerja kerja
yang efisien. Baru-baru ini, kontribusi mereka telah diperluas untuk
mencakup pembelajaran, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan,
kepemimpinan efektivitas, kebutuhan dan kekuatan motivasi, kepuasan
kerja, proses pengambilan keputusan, penilaian kinerja, pengukuran sikap,
teknik seleksi karyawan, desain kerja, dan stres kerja.

• Sosiologi.Studi tentang orang-orang dalam hubungan dengan manusia lain


serta lingkungan sosial atau budaya mereka

• Psikologi Sosial. Suatu bidang di dalam psikologi yang memadukan konsep


baik dari segi pskologi maupun sosiologi dan yang memusatkan perhatian
pada saling mempengaruhi antara orang-orang.

• Antropologi : Studi tentang masyarakat untuk mempelajari mengenai


manusia dan kegiatan mereka.
Ilmu Perilaku Sumbangan Unit Anlisis Keluaran

Pembelajaran, Motivasi
Kepribadian, Persepsi
Pelatihan, Kepemimpinan
Psikologi Pengambilan Keputusan Individualis
Individu, Penilaian Kinerja,
Pengukuran Sikap, Seleksi Karyawan
Desain kerja, stress kerja

Dinamika Kelompok, Tim Kerja


Komunikasi, Kekuasaan
Konflik Perilaku Antar Kelompok
Sosiologi
Teori Organisasi Formal,
Birokrasi, Teknologi Organisasional, Studi Perilaku
Perubahan Organisasi, Kelompok Keorganisasian
Budaya Organisasi

Perubahan perilaku, Perubahan Sikap


Psikologi Komunikasi, Proses kelompok,
Sosial Pengambilan Keputusan,
Kelompok.

Nilai komparatif, Sikap koperatif,


Analisis lintas budaya, Sistem
Antropologi Organisasi
Budaya Organisasional,
Lingkungan Organisasional,
Pengembangan Model Perilaku

Input
adalah variabel-variabel seperti kepribadian, struktur kelompok, dan budaya
organisasi yang mengarah pada proses. Variabel-variabel ini mengatur tahapan
untuk apa yang akan terjadi dalam suatu organisasi nanti.
Proses
adalah tindakan yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi sebagai hasil
dari input dan yang mengarah pada hasil tertentu. Pada tingkat individu, proses
meliputi emosi dan suasana hati, motivasi, persepsi, dan pengambilan
keputusan. Di tingkat kelompok, mereka termasuk komunikasi, kepemimpinan,
kekuasaan dan politik, dan konflik dan negosiasi. Akhirnya, di tingkat organisasi,
proses termasuk manajemen sumber daya manusia dan praktik perubahan
Hasil 
adalah variabel kunci yang ingin Anda jelaskan atau prediksi, dan yang
dipengaruhi oleh beberapa variabel lain.hasil tingkat individu seperti sikap dan
kepuasan, kinerja tugas, perilaku kewarganegaraan, dan perilaku penarikan.
Pada tingkat kelompok, kohesi dan fungsi adalah variabel dependen. Akhirnya,
pada level organisasi kita melihat keseluruhan profitabilitas dan kelangsungan
hidup.

Anda mungkin juga menyukai