Anda di halaman 1dari 4

Perilaku manusia dibentuk berdasarkan hasil dari segenap pengalamannya berupa

interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Perilaku menjadi kuat jika


mendapat ganjaran, atau sebaliknya, melemah jika mendapat hukuman.
Kecenderungan tingkah laku tertentu akan selalu terkait dalam hubungannya
dengan ganjaran dan hukuman.
Kebiasaan individu dapat terjadi kalau dia mendapat ganjaran. Ganjaran menjadi
bagian terpenting bagi upaya pembentukan perilaku pada individu. Tanpa
stimulus, perilaku tidak dapat dipertahankan dan terjadi extinction, yaitu
penurunan kekuatan perilaku karena tidak memperoleh stimulus bagaimana yang
diharapkan individu.
A. Kebutuhan Manusia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berarti
sesuatu yang dibutuhkan. Maka, kebutuhan manusia dapat diartikan
sebagai sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia, atau keinginan manusia
yang harus dipenuhi, demi tercapainya kepuasan rohani maupun jasmani
untuk keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan ini dapat berupa barang
ataupun jasa.
1. Dorongan motivasi
Seseorang yang memiliki keinginan dan kebutuhan akan dapat
menimbulkan motivasi dalam dirinya untuk melakukan sesuatu, sehingga
perlu juga kita mengetahui lebih lanjut tentang definisi motivasi agar dapat
memudahkan kita memahami motivasi.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa “motivasi” pada
dasarnya adalah kondisi mental seseorang yang mendorong dilakukannya
suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada
pencapaian tujuan, kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi
ketidakseimbangan (Martoyo, 2007:183).
Oleh karena itu tidak akan ada motivasi jika tidak dirasakan
adanya kebutuhan dan kepuasan serta ketidakseimbangan tersebut.
Rangsanganrangsangan terhadap hal semacam diataslah yang akan
menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang dan motivasi yang telah
tumbuh akan dapat dijadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan.
2. Faktor perangsang dan pengawet tingkah laku
Perilaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang (Murphy, 2004). Menurut Green
dalam Notoatmodjo (2007), perilaku dipengaruhi oleh tiga
faktor utama yaitu:
- Faktor pemudah (Predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, tingkat
sosial ekonomi, dan sebagainya.
- Faktor pendukung (Enabling factor)
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih,
tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja,
ketersediaan makanan yang bergizi dan sebagainya.
Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos
obat desa, dokter atau bidan praktik swasta. 9
- Faktor penguat (Reinforcing factor)
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh
masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku
para petugas termasuk petugas kesehatan, undang - undang,
peraturan – peraturan baik dari pusat maupun pemerintah
daerah yang terkait dengan kesehatan.
3. Pengaruh sikap dan kepercayaan

Dalam teknik perubahan perilaku terdapat beberapa hal yang perlu


dihubungkan dengan pengaruh hubungan diantara organisasi dan juga
dengan psikologis lingkungan, dimana dalam hal ini ini akan berpengaruh
pada biologis dan intrapsikis seseorang. Yang dimaksud disini adanya
adanya sebuah proses dan juga kekuatan mental atau psikologis yang
mendasari dari kehidupan perilaku tersebut.

Dalam ilmu psikologis dan juga perkembangan, terdapat beberapa


faktor- faktor yang berperan penting terhadap perilaku manusia itu sendiri
yang berkaitan dengan teori dan konsep perilaku dalam psikologi tadi.
Diantaranya adalah sikap dan kepercayaan.

Sikap sangat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana di


dalamnya terdapat tingkah laku atau tindakan seseorang, persepsi da juga
cara berfikir seseorang yang di dalam dirinya merasa bahwa apa yang
telah dilakukannya akan berkaitan dengan sebuah situasi dan juga nilai
yang ada di dalam dirinya. Sikap juga sangat mempengaruhi dari adanya
daya pendorong seseorang dalam melakukan motivasi pada orang lain
yang ada disekitarnya. Sehingga dalam hal ini juga bisa menimbulkan
sebuah pengalaman yang cukup baik.
Sedangkan kepercayaan diri adalah suatu sikap atau keyakinan atas
kemampuan diri sendiri, sehingga dalam melakukan tindakan tidak terlalu sering
merasa cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan
keinginan, dan memiliki tanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang
dilakukan. Kepercayaan diri juga bisa diartikan sebagai suatu sikap disertai
penilaian atas kemampuan diri sendiri yang didasari dari pencapaian yang telah
berhasil dilakukan sehingga memiliki kemampuan lebih dalam menilai kelebihan
dan kekurangan diri sendiri. Orang yang percaya diri mampu mendorong dirinya
sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi setiap harinya. 
Hubungan antara kepercayaan diri dengan tingkah laku manusia ialah
dimana kita semakin bisa memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kemungkinan
besar disitulah tingkah laku kita juga akan menjadi lebih baik dalam artian kita
menjadi lebih yakin bahwa kita bisa melakukan sesuatu itu tanpa kita harus takut
gagal atau gugup.
B. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Manusia
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Sunaryo (2004) faktor yang
mempengaruhi perilaku manusia yaitu ;

1. Faktor genetik atau faktor internal


Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk
kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik
berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:
- Jenis ras, setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik,
saling berbeda satu dengan yang lainnya.
- Jenis kelamin, perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat
dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria
berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau
perasaan. Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan pada
wanita disebut feminin.
- Sifat fisik, kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda
karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek
dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi
kurus.
- Sifat kepribadian. Salah satu pengertian kepribadian yang
dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah “keseluruhan pola
pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh
seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap
hidupnya”. Kepribadian menurut masyarakat awam adalah
bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi
individu lainnya
- Bakat pembawaan Bakat merupakan interaksi dari faktor
genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya
kesempatan untuk pengembangan.
- Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi, sedangkan individu yang intelegen yaitu individu
yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat,
dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi
rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
2. Faktor eksogen atau faktor dari luar individu
- Faktor lingkungan. Lingkungan di sini menyangkut segala
sesuatu yang ada di sekitar individu, baik fisik, biologis maupun
sosial.
- Pendidikan. Secara luas pendidikan mencakup seluruh proses
kehidupan individu sejak dalam ayunan hingga liang lahat,
berupa interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara
formal maupun informal. Proses dan kegiatan pendidikan pada
dasarnya melibatkan masalah perilaku individu maupun
kelompok.
- Agama. merupakan tempat mencari makna hidup yang terakhir
atau penghabisan. Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang
masuk ke dalam konstruksi kepribadian seseorang sangat
berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap, bereaksi, dan
berperilaku individu.
- Sosial ekonomi. telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu
lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang
adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial dapat menyangkut
sosial budaya dan sosial ekonomi. e. Kebudayaan. merupakan
ekspresi jiwa terwujud dalam cara-cara hidup dan berpikir,
pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi dan
hiburan.
3. Faktor faktor lain
- Susunan Saraf Pusat Memegang peranan penting karena
merupakan sarana untuk memindahkan energi yang berasal dari
stimulus melalui neuron ke system saraf tepi yang setrusnya
akan berubah menjadi perilaku.
- Persepsi Merupakan proses diterimanya rangsangan melalui
panca indera yang didahului oleh perhatian (attention) sehingga
individu sadar tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar
dirinya.
- Emosi Emosi adalah manifestasi perasaan atau efek karena
disertai banyak komponen fisiologik, biasanya berlangsung tidak
lama.

Referensi
https://www.academia.edu/23112955/
MAKALAH_PSIKOLOGI_KONSEP_PERILAKU_MANUSIA
https://www.coursehero.com/file/56566892/makalah-perilakudocx/
http://e-journal.uajy.ac.id/3102/2/2EM14807.pdf
https://www.qubisa.com/article/pengertian-kepercayaan-diri-cara-meningkatkan-
rasa-percaya-diri
http://eprints.umpo.ac.id/4056/3/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai