Anda di halaman 1dari 3

Materi

a. Pengertian

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel


darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat
penderita anemia pucat dan mudah lelah.

Anemia bisa terjadi sementara atau dalam jangka panjang dengan tingkat
keparahan ringan sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau
kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari
sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.

Orang dewasa dikatakan menderita anemia bila kadar hemoglobinnya di


bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki dan kurang dari 12 gram per
desiliter untuk wanita. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per
desiliter sudah tergolong berat. Kondisi ini disebut dengan anemia gravis.

b. Tanda Gejala

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita


anemia bisa mengalami gejala berupa:

 Lemas dan cepat lelah


 Sakit kepala dan pusing
 Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
 Kulit terlihat pucat atau kekuningan
 Detak jantung tidak teratur
 Napas pendek
 Nyeri dada
 Dingin di tangan dan kaki

Gejala di atas awalnya sering tidak disadari oleh penderita, namun akan makin
terasa seiring bertambah parahnya kondisi anemia.

c. Komplikasi

Jika dibiarkan tanpa penanganan, anemia berisiko menyebabkan komplikasi


serius, seperti:

 Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan


 Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan gagal
jantung
 Gangguan pada paru-paru, seperti hipertensi pulmonal
 Komplikasi kehamilan, antara lain kelahiran prematur atau bayi terlahir
dengan berat badan rendah
 Gangguan proses tumbuh kembang jika anemia terjadi pada anak-
anak atau bayi
 Rentan terkena infeksi

d. Faktor Resiko
Faktor risiko penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan gizi.
Beberapa vitamin atau mineral tertentu punya peran penting untuk membantu
tubuh membuat sel darah merah, seperti zat besi, asam folat (vitamin B9), dan
vitamin B12.
e. Pencegahan

Beberapa jenis anemia, seperti anemia pada masa kehamilan dan anemia
akibat kekurangan zat besi, dapat dicegah dengan pola makan kaya nutrisi,
terutama:

 Makanan kaya zat besi dan asam folat, seperti daging, sereal, kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau gelap, roti, dan buah-buahan
 Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan produk turunannya, serta
makanan berbahan dasar kacang kedelai, seperti tempe dan tahu
 Buah-buahan kaya vitamin C, misalnya jeruk, melon, tomat, dan stroberi

Selain dengan makanan, anemia akibat kekurangan zat besi juga dapat dicegah
dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin. Kadar Hb normal setiap
orang berbeda-beda, tergantung pada usia dan jenis kelaminnya. Berikut
adalah kisaran nilai Hb normal:

 Laki-laki dewasa: 13 g/dL (gram per desiliter)


 Wanita dewasa: 12 g/dL
 Ibu hamil: 11 g/dL.
 Bayi: 11 g/dL
 Anak usia 1–6 tahun: 11,5 g/dL
 Anak dan remaja usia 6—18 tahun: 12 g/dL

Untuk mengetahui apakah asupan nutrisi Anda sudah cukup, diskusikanlah


dengan dokter spesialis gizi. Bila keluarga Anda menderita anemia akibat
kelainan genetik, seperti anemia sel sabit atau thalasemia, konsultasikanlah
dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan agar kondisi ini tidak terjadi
pada anak.

Media

Anda mungkin juga menyukai