Anda di halaman 1dari 16

OLEH : KELOMPOK 1

ADE RAHMA SARI


SURI ERMAWATI
NURAIDA FITRI
Perilaku manusia pada dasarnya terdiri dari
komponen pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif), dan keterampilan (psikomotor) atau
tindakan.
Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui
berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh
setiap manusia. Dengan demikian pada dasarnya
pengetahuan akan terus bertambah bervariatif
dengan asumsi senantiasa manusia akan
mendapatkan proses pengalaman atau
mengalami.
1. Proses mendapatkan informasi baru
2. Proses transformasi
3. Proses mengevaluasi
1. Prilaku tertutup (Covert Behavior)
2. Prilaku terbuka (Overt Behavior)
Menurut Lawrence Green (1980) factor – factor yang
menentukan prilaku sehingga menimbulkan prilaku yang
positif adalah sebagai berikut :

1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)


Factor predisposisi merupakan factor anteseden
terhadap prilaku yang menjadi dasar atau motivasi
bagi prilaku, yang termasuk dalam factor ini adalah
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, norma
sosial, dan pengalaman.

2. Faktor pemungkin atau pendukung (Enabling Factors)


Factor pemungkin adalah factor
antaseden terhadap prilaku yang
memungkinkan motivasi atau aspirasi
terlaksana, yang termasuk dalam
factor ini adalah keterampilan,
fasilitas, sarana, atau prasarana yang
mendukung atau yang memfasilitasi
terjadinya prilaku seseorang atau
masyarakat.
3. Faktor penguat (reinforcing factors)
Factor penguat merupakan factor
penyerta prilaku atau yang datang
sesudah prilaku itu ada. Hal – hal yang
termasuk dalam factor ini adalah
keluarga, teman, petugas kesehatan dan
sebagainya.
1. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan
kepada faktor predisposisi adalah dalam bentuk
pemberian informasi atau pesan kesehatan dan
penyuluhan kesehatan.
2. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan
untuk faktor pendukung/ pemungkin adalah
memberdayakan masyarakat melalui
pengembangan masyarakat, diharapkan
masyarakat mampu memfasilitasi diri mereka
atau masyarakat sendiri untuk berperilaku sehat
3. Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan
pada faktor penguat adalah dengan pelatihan-
pelatihan kepad keluarga,toko masyarajat untuk
menguatkan perilaku yang sudah terbentuk.
Karr seorang staf pengajar Departemen
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
Universitas Kalifornia di Los Angeles,
mengidentifikasi adanya 5 determinan
perilaku, yaitu:
1. Adanya niat (intention)
2. Adanya dukungan dari masyarakat sekitar
(social support).
3. Terjangkaunya informasi (accessibility of
information)
4. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi
(personal autonomy)
5. Adanya kondisi dan situasi yang
memungkinkan (action situation)
Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang
atau masyarakat ditentukan oleh niat orang
terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya
dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau
tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan
dari individu untuk mengambil keputusan/
bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia
berprilaku/ bertindak atau tidak berprilaku/
bertindak.
Berdasarkan teori perilaku dan Skiner (1983),
perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, system
pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta
lingkungan. Dari batasan ini, prilaku kesehatan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai
berikut :
1. Prilaku pemeliharaan kesehatan (health
maintenance)
2. Prilaku pencarian dan penggunaan system atau
fasilitas pelayanan kesehatan, atau prilaku pencarian
pengobatan.
3. Prilaku kesehatan lingkungan
1. Prilaku hidup sehat
2. Prilaku Sakit (illness behavior)
3. Prilaku peran sakit (the sick role behavior)
World Health Organization (WHO), bentuk
bentuk perubahan perilaku dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu sebagai
berikut.
1. Perubahan Alamiah (Natural Change)
2. Perubahan Terencana (Planned Change)
3. Kesediaan untuk berubah (Readiness to
Change)
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau
dorongan.
2. Pemberian informasi
3. Diskusi partisipasi

Anda mungkin juga menyukai