TINJAUAN PUSTAKA
1. Kesadaran (awareness)
Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek)
2. Tertarik (interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3. Evaluasi (evaluation)
Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi.
4. Mencoba (trial)
Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5. Menerima (Adoption)
Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
(b) Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek.
Seseorang menerima kepercayaan berdasarkan keyakinan dan tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu.
(c) Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek.
Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang
paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi
orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap tindakan-tindakan
kesehatan tidak selalu terwujud didalam suatu tindakan tergantung
pada situasi saat itu, sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu kepada
pengalaman orang lain, sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu
tindakan berdasar pada banyak atau sedikitnya pengalaman
seseorang.
Agar pola makan anak dapat terbentuk dengan baik, berikut ini
disampaikan tips membentuk dan menjaga pola makan yang sehat,
(dikutip dari tabloid Ibu dan Anak) :
Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu
kita laksanakan dalam kaitannya dengan pola makan sehat diantaranya ialah
surat QS. Abasa[80]: 24-32:
Artinya:
“Maka hendaklah manusia itu memerhatikan makanannya. Kamilah yang telah
mencurahkan air melimpah (dari langit), kemudian kami belah bumi dengan sebaik –
baiknya, lalu di sana Kami tumbuhkan biji – bijian, dan anggur dan sayur – sayuran,
dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun – kebun (yang) rindang, dan buah – buahan
serta rerumputan. (Semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk hewan – hewan ternak
kalian,” (QS. Abasa[80]: 24-32)
Artinya:“Kami adalah orang – orang yang tidak makan, kecuali setelah lapar, dan bila
makan, kami tidak sampai kenyang,”
Mengonsumsi makanan tiga kali sehari adalah pola makan terbaik untuk memberi
nutrisi pada tubuh. Dan hendaklah jarak antara satu makan dengan makan lainnya tidak
kurang dari 4 atau 5 jam. Inilah waktu yang dibutuhkan oleh pencernaan untuk mencerna
makanan. hendaklah jarak antara waktu makan malam dengan waktu tidur tidak kurang
dari dua jam dan tidak mengonsumsi makanan apa pun antara dua waktu makan.
Dari beberapa teori perilaku yang telah dipaparkan diatas, teori menurut Lawrence Green
(1980) menjadi teori perilaku yang tepat dimana terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
perilaku yaitu (faktor predispotition, faktor enabling dan faktor reinforcing)
FAKTOR
PREDISPOTITION(p
engetahuan,sikap,kep
ercayaan)
FAKTOR
ENABLING PERILAKU
(lingkungan fisik,
sarana /fasilitas )
FAKTOR
REINFORCING
(perilaku petugas
kesehatan)
Pengaruh faktor predispotition (pengetahuan dan kebiasaan), dan faktor enabling menjadi
faktor yang bisa menyebabkan perilaku penerapan pola makan sehat pada keluarga binaan di Desa
Pangkalan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Pendidikan
Ketersediaan Informasi
Tingkat Pendapatan
Peran Petugas Kesehatan
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional