BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
A. Batasan Perilaku
hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan
jenis respon atau perilaku perlu diciptakan adanya suatu kondisi tertentu
B. Perilaku Kesehatan
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
kelompok :
C. Domain Perilaku
faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa
a. Faktor predisposisi
b. Faktor pemungkin
c. Faktor penguat
2010:75)
1. Pendidikan
(Slameto, 2013)
zaman dalam segala situasi kehidupan. Pendidikan dalam arti sempit yaitu
2014 :105)
1) Pendidikan Dasar
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain sederajat serta
2) Pendidikan Menengah
3) Pendidikan Tinggi
akses yang lebih baik terhadap informasi tentang kesehatan, lebih aktif
2014 : 147-148)
2016 : 66)
Selain itu, dalam penelitian Mahmudah & Fitri (2015) yang berjudul
Selain itu mereka juga dapat benar-benar mengerti jenis kontrasepsi apa
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Farid dan Felita (2017)
pendidikan dasar dengan nilai ρ= 0.000 (ρ < 0,05) artinya ada hubungan
yang dapat dilihat dari hasil uji logistik menunjukkan nilai p= 0,015 < α=
0,05. Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan bertindak
lebih rasional dan lebih mudah menerima gagasan baru, termasuk dalam
3. Pekerjaan
(Notoadtmodjo, 2010).
22
akan memilih alat kontrasepsi MKJP karena alasan praktis dan aman,
fisik yang tinggi seperti bersepeda, berjalan, naik turun tangga atau
23
karena tidak sempat atau tidak ada waktu ke pusat pelayanan kontrasepsi.
value=0,000 yang berarti p<0,05, maka hal ini dapat disimpulkan bahwa
bekerja.
4. Tingkat Ekonomi
maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Jadi yang
24
pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota
akan lebih mampu mengikuti program KB dari pada keluarga yang tidak
suatau negara akan lebih baik karena dengan anggota keluarga yang sedikit
(Marmi, 2016)
25
suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang diperoleh dari orang
lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan tahu bahwa ada orang
2011).
juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain, misalnya suami,
orang tua atau mertua sangat penting untuk mendukung praktek keluarga
dipandang oleh angggota keluarga lain sebagai suatu hal yang dapat
a. Dukungan informasi
b. Dukungan penilaian
penghargaan, perhatian
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai u ntuk istirahat dan
a. Pengertian MKJP
b. Jenis-jenis MKJP
1. IMPLAN / SUSUK KB
sebesar batang korek api yang di susukkan dibawah kulit lengan atas
bagian dalam oleh dokter atau bidan yang sudah terlatih. Lengan yang
dipasang implan biasanya lengan dari tangan yang tidak banyak digunaka
beraktifitas.
wanita. Obat yang terdapat dalam setiap batang itu akan berdifusi secara
batang itu habis, maka semua batang tersebut harus dikeluarkan dengan
1. Indikasi
a) Usia reproduksi
f) Pasca keguguran
mengandung estrogen
2. Kontraindikasi
diagnosisnya
e) Psikosis. Neurosis
g) Varises berat
2. AKDR (IUD)
A. Pengertian AKDR
1. Usia produktisi
2. Keadaan nulipara
hari.
12. Perokok
empedu.
kehamilan ektopik.
: 276)
34
3. TUBEKTOMI (MOW)
1. Definisi
yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati sel telur, dengan
menjepit saluran tuba falopi (tubal ring / tubal clip). Hal ini
2016 : 305-306).
35
2. Indikasi
3. Kontra indikasi
a. Hamil
khusus.
37
4. VASEKTOMI (MOP)
1. Pengertian Vasektomi
334)
2. Kontra indikasi
c. Penyakit sistemik :
1) Penyakit-penyakit perdarahan
2) Diabetes mellitus
2) Hydrocele besar
38
3) Filariasis
4) Hernia inguinalis
skortum)
stabil.
3. Efektifitas vasektomi
lain :
spermatozoa.
39
selama operasi.
4. Komplikasi vasektomi
B. Kerangka Teori
Sarana
Prasarana P P P S T P D D
e er e o i e u u
n s k s n n k k
d e e o g g u u
i p rj a k e n n
d s a l a t g g
i i a t a a a
k n B h n n
a u E u
n d k a S K
a o n u e
y n a l
a o m u
m i a
i r
g
a
Sumber : Modifikasi dari teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo 2011 dan teori
Marmi (2016).