Anda di halaman 1dari 22

prilaku kesehatan masyarakat

tradisional
prilaku kesehatan masyarakat
modern
kelompok 6
Dudung Dwi Riandi
Dea Dianaqiah
Julianto Febriansyah
pengertian prilaku
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti cara berbuat kelakuan
perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Belajar
dapatdidefinisikan sebagai satu proses dimana suatu organisasi berubah
perilakunyasebagai akibat pengalaman. Skinner membedakan perilaku menjadi dua,
yakni perilaku yang alami (innate behaviour), yaitu perilaku yang dibawa sejak
organismedilahirkan yang berupa refleks-refleks dan insting-insting. Perilaku
operan (operant behaviour) yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Pada manusia, perilaku operan atau psikologis inilah yang dominan. Sebagian
terbesar perilaku inimerupakan perilaku yang dibentuk, perilaku yang diperoleh,
perilaku yangdikendalikan oleh pusat kesadaran atau otak (kognitif). dibentuk,
perilaku yangdiperoleh, perilaku yang dikendalikan oleh pusat
prilaku dibedakan menjadi dua yaitu:
.

1. Perilaku tertutup (Convert behavior) Perilaku tertutup adalah


responseseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (convert).Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap
yang terjadi pada orang yangmenerima stimulus tersebut, dan belum
dapat diamati secara jelas oleh oranglain.
.
2. Perilaku terbuka (Overt behavior) Respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan
mudah dapat diamatiatau dilihat oleh orang lain. (Notoatmodjo, 2003).
Dominan perilaku
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli pendidikan, membedakan adanya 3 area,wilayah,
ranahatau domain perilaku ini, yakni kognitif (cognitive), afektif (affective),dan
psikomotor (psychomotor). Kemudian oleh ahli pendidikan di Indonesia, ketigadomain ini
diterjemahkan kedalam cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa(psikomotor), atau
peri cipta, peri rasa, dan peri tindak. (Benyamin Bloom, 1908).Dalam perkembangan
selanjutnya, berdasarkan pembagian domain oleh Bloomini, dan untuk kepentingan
pendidikan praktis.
dikembangkan menjadi 3 tingkat
ranah perilaku sebagai berikut:
1.Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil pengeindraan manusia, atau hasil tahu seseorangterhadap objek melalui
indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dansebagainya). Dengan sendirinya pada waktu
pengindraan sampaimengahasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorangdiperoleh melalui
indra pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata).1.Pengetahuan seseorang terhadap
objek mempunyai intensitas atau tingkatanyang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi
dalam 6 tingkat pengetahuan,yaitu:
1.Tahu (know)
2.Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4.Analisis (analysis)
5.Sintesis (synthesis)
6.Evaluasi (evaluation)
2.Sikap (Attitude)
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap suatu
stimulus atauobjek tertentu, baik yang bersifat intern maupun
ekstern sehinggamanifestasinya tidak dapat langsung dilihat,
tetapi hanya dapat ditafsirkanterlebih dahulu dari perilaku yang
tertutup tersbeut. Sikap secara realitasmenunjukkan adanya
kesesuaian respons Pengukuran sikap dapat dilakuansecara
langsung atau tidak langsung, melalui pendapat atau
pertanyaanresponden terhadap suatu objek secara tidak
langsung dilakukan dengan pertanyaan hipotesis, kemudian
dinyatakan pendapat responden.
3.Praktik atau
Tindakan
Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan dan sikap suatu
perbuatannyata.Tindakan juga merupakan respon seseorang
terhadap stimilus dalam bentuk nyata atau terbuka
(Notoatmodjo, 2003). Suatu rangsangan akandirespon oleh
seseorang sesuai dengan arti rangsangan itu bagi orang yang
bersangkutan. Respon atau reaksi ini disebut perilaku, bentuk
perilaku dapat bersifat sederhana dan kompleks.
Perubahan perilaku
Dalam perkembangannya, perilaku seseorang
dapat berubahubah sesuaidengan hal-hal yang
memungkinkan perubahan itu terjadi dalam
perkembangannya dikehidupan, perilaku manusia
dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan
eksternyang memungkinkan suatu perilaku
mengalami perubahan.
Berikut diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku pada manusia.

1.Faktor Internal Tingkah laku 2) Faktor Eksternal


manusia adalah corak kegiatan a. Pendidikan Inti dari kegiatan
yang sangat dipengaruhi pendidikan adalah proses belajar
olehfaktor yang ada dalam mengajar. Hasil dari proses belajar
dirinya. Faktor-faktor intern mengajar adalah seperangkat
yang dimaksud antara lain jenis perubahan perilaku.Dengan demikian
ras/keturunan, jenis kelamin, pendidikan sangat besar
sifat fisik, kepribadian, bakat, pengaruhnya terhadap
danintelegensia. perilakuseseorang.
Perilaku Kesehatan
Kesehatan terkait erat dengan perilaku. Ada perilaku yang cenderungmenunjang
kesehatan dan ada pula perilaku yang cenderung membahayakan kesehatan.Perilaku yang
dimaksudkan dapat berupa perilaku perorangan maupunkelompok.
Menurut Glanz dan Maddock (dalam Sunarto 2014) “perilaku kesehatanmerujuk pada
tindakan individu, kelompok, dan organisasi termasuk pula hal-hal yangmenyebabkan,
berkorelasi dengan, dan diakibatkan oleh tindakan tersebut-yangmencakup perubahan
sosial, perkembangan dan penerapan kebijakan, peningkatankemampuan penanggulangan,
dan peningkatan kualitas hidup” (the action of individuals, groups, and organizations, as
well as the determinants, correlates, andconsequences, of these action-which include
social change, policy development andimplementation, improved caping skills, and enhanced
quality of life).Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa
dirinya sehat,
3tujuan yang ingin dicapai
dalam perilaku sehat ini
adalah :
1.Perilaku
2.Protective 3.Promotive
preventive
Pengukuran dan Indikator
Perilaku Kesehatan

1.Pengetahuan tentang 2.Pengetahuan tentang


faktor-faktor yang terkait
penyakit menular dan tidak
dan/ataumempengaruhi
menular (Genis penyakit dan
kesehatan antara lain: gizi
tanda-tandanya atau
makanan sarana air bersih,
gejalanya, penyebabnya, cara
pembuangan air limbah,
penularannya, cara
pembuangan kotoran manusia,
pencegahannya, cara
pembuangan sampah,
mengatasi atau
perumahan sehat, polusi udara,
menanganisementara). dansebagainya.
4)Pengetahuan untuk menghindari
3.)Pengetahuan tentang fasilitas kecelakaan baik kecelakaan
pelayanan kesehatan yang rumahtangga, maupun kecelakaan lalu
profesionalmaupun yang tradisional. lintas, dan tempat-tempat umum.
(Notoatmodjo, 2018)
Bentuk Bentuk Perilaku Kesehatan
Menurut Green dalam buku Notoatmodjo
(2003), menganalisis bahwa perilaku manusia
dari tingkatan kesehatan. Tingkat kesehatan
seseorang ataumasyarakat dipengaruhi oleh
2 faktor pokok yakni faktor perilaku
(behaviour causer)dan faktor dari luar
perilaku (non behaviour causer).
Upaya Upaya Kesehatan Masyarakat

Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal, maka


pemecahanya harussecara multidisiplin. Oleh karena itu,
kesehatan masyarakat sebagai seni atau prakteknya
mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung
maupuntidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan
kesehatan (promotif), terapi(terapi fisik, mental, dan sosial)
atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif)kesehatan (fisik,
mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat.
Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Derajat Kesehatan Masyarakat

Menurut Hendrik L. Bloom ada empat faktor yang


mempengaruhi statuskesehatan masyakarat yaitu
lingkungan , perilaku, pelayanan kesehatan
danketurunan. Dari bagian tersebut dapat dilihat
bahwa faktor yang paling mempengaruhi derajat
kesehatan adalah faktor lingkungan, kemudian
disusul oleh faktor perilaku pelayanan kesehatan dan
terakhir keturunan.
Uraian faktor - faktor
tersebut adalah :

4. Keturunan Faktor
2.Perilaku
1.Lingkungan 3.Pelayanan 4.Keturunan
Merupakan adat
hidup kesehatan Faktor
atau kebiasaan dari
masyarakat.
Perilaku Kesehatan Masyarakat Tradisional

Sehat merupakan hak kebutuhan yang sangat mendasar bagi


setiap manusia. Sistem kesehatan tradisional yang dikenal
secara luas baru berfokus pada pengobatan saja (kuratif), ada
upaya lain yang bersifat pencegahan (preventif) sebelum upaya
pengobatan dilakukan. Mengenai peningkatan status kesehatan
masyarakat upaya ini memiliki kedudukan yang sangat strategis,
karena lebih murah dalam pembiayaan dan mudah dalam
pelaksanaan.
Persepsi Masyarakat Terhadap Pengobatan Tradisional

Guna mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan derajat


kesehatan optimal, masyarakat didorong untuk dapat memilih
pengobatannya sendiri termasuk keputusan memilih pengobatan
tradisional yang masih banyak digunakan sebagai alternatif
memelihara dan mengatasi masalah kesehatan. Dalam hal ini,
perilaku kesehatan tersebut dipengaruhi oleh faktor predisposisi,
pemungkin dan faktor penguat.
Pengobatan tradisional yaitu suatu pengobatan yg berdasarkan
pengalaman dan pemahaman warisan budaya terdahulu
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai