Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN

KONSEP PERILAKU

BY :

HARIYATI SAPITRI

11194862211492

UNIVERSITAS SARI MULIA

BANJARMASIN

Apa itu perilaku?


Pendapat Talcot Parsons: perilaku ialah merupakan reaksi seorang individu terhadap stimulus yg
berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.

Menurut Talcot Parsons perilaku tergolong menjadi 2 yaitu :

1. Perilaku pasif/covert : (tidak terlihat oleh mata dan terwujud dalam pikiran).
2. Perilaku aktif / overt : terlihat nyata melalui tindakan (action).

Sedangkan Menurut Pendapat Bloom perilaku terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Perilaku Kognitif (kesadaran/pengetahuan).


2. Perilaku afektif (sikap dan emosi)
3. Psikomotorik (perilaku yg terwujud dalam gerakan (aksi) / tindakan fisik jelas.

Konsep Sehat dan Sakit


Menurut Linda Ewles & Ina Simmet :

 Konsep sehat dilihat dari segi jasmani yaitu sehat yg paling nyata karena perhatiannya
pada fungsi mekanistik tubuh
 Konsep sehat dari segi mental: yaitu kemampuan berfikir dengan jernih & koheren.
 Konsep sehat dilihat dari segi emosional: yaitu kemampuan untuk mengenal emosi seperti
takut, nikmat, duka, marah dll dan untuk mengekspresikan emosi2 secara cepat.

Konsep Sakit
 Desease (penyakit) gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat terjadi
infeksi atau tekanan dari lingkungan. (konsep patologi)
 Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik, melainkan juga kondisi mental dan sosial
seseorang

Tanda-tanda sakit menurut Cecil Helman :


1. Terjadinya perubahan pada tampilan tubuh seperti jadi kurus, perubahan warna kulit,
rambut rontok.
2. Perubahan fungsi tubuh seperti frekuensi berkemih, menstruasi yg banyak, irama jantung
yang tidak biasa
3. Pengeluaran sesuatu dari tubuh yang tidak biasa seperti darah dalam urine, dahak, buang
air besar.
4. Perubahan fungsi anggota tubuh (kaku).
5. Perubahan panca indera: kurang pendengaran, penglihatan, mati rasa

Perilaku Kesehatan
 Menurut Solita Sarwono: perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan
interaksi individu dengan lingkungannya khususnya menyangkut pengetahuan & sikap
tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan & penyakit.

 Menurut Bloom : perilaku merupakan salah satu aspek yang menentukan derajat
kesehatan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan (HL Blum)


1. Faktor keturunan
2. Faktor Lingkungan, Fisik dan Sosial Budaya
3. Perilaku
4. Fasilitas Kesehatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan (FL. Dunn)

1. Faktor Eksogen
2. Faktor Endogen :
3. Genetik
4. Faktor Perilaku :
5. Faktor Kepadatan penduduk.

Perilaku Sehat
Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan seseorang yang merasa dirinya sehat, dan
bertujuan memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.

3 tujuan yang ingin dicapai dalam perilaku sehat ini adalah :

1. Promotive
2. Perilaku preventive
3. Protective

Perilaku preventive yaitu upaya memelihara kesehatannya dgn mencegah datangnya penyakit,
Caranya dapat dlilakukan dengan Medical activities & non-medical activities.

Terdapat 2 tingkatan yaitu:

1. Primary preventive: langsung mencegah penyakit: medical activities (minum vitamin),


non medical act (minum jamu)
2. Secondary preventive: tidak langsung mencegah penyakit (rekresi).

Model Antonovsky dan Kats


Ada 3 golongan variable yang diidentifikasi sebagai yang determinan dalam perilaku pencegahan
gangguan kesehatan yaitu :

1. motivasi prediposisi,
2. variable kendala dan
3. variable Kondisi.

Motivasi predisposisi.
Bahwa setiap perilaku ada motivasinya yaitu untuk mencapai suatu tujuan.

Ada 3 tipe tujuan orang melakukan perilaku pencegahan penyakit yang masing-masing orang
berbeda :

1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menghindari kemungkinan sakit.


2. Untuk mendapatkan persetujuan orang-orang terdekat
3. Untuk memperoleh pengertian agar perilaku tertentu disetujui atau diakui sendiri
manfaatnya.

Model Anderson dan Bartkus


Model ini mencoba mengaitkan faktor :

a. Faktor ekonomi
b. Faktor ekologi
c. Faktor sosiodemografik
d. Faktor sosiopsikologi
REFERENSI

 Kalangie, Nico S. 1994. Kebudayaan dan Kesehatan: Pengembangan Pelayanan


Kesehatan Primer Melalui Pendekatan Sosiobudaya.Megapoin, Jakarta: Kesaint Blanc
Indah
 Muzaham, Fauzi (ed). 1995. Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan. Jakarta: UI Press
 Sarwono, Solita. 2007. Sosiologi Kesehatan: Beberara Konsep Beserta Aplikasinya.
Yogyakata: GMU Press
 Foster, Gerge M., Barbara G. Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press
 Joyomartono, Mulyono. 2007. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press
 Dulmus, C. N., Theriot, M. T., Sowers, K. M., & Blackburn, J. A. (2004). Student
Reports of Peer Bullying Victimization in a Rural School. Stress,Trauma, and Crisis,
Brunner-Routledge, Taylor & Francis Group , 7, 1-16.
 Farley, J. E. (1994). Sociology. USA: Prentice-Hall Inc.
 Goode, W. J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara.
 Harasanti, I., & Verasari, D. G. (2013). Kenakalan Pada Remaja yang Mengalami
Perceraian Orang Tua. Proceeding PESAT (Psikologi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil)
Bandung , 5, 72
 Hazelden.Com. (2013). Bullying Prevention Program. Dipetik Februari 2020, dari
Hazelden.Com: hazelden.com

Anda mungkin juga menyukai