Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

TEORI DAN PERILAKU


Dosen: Riska Setiawati,.S.SiT.,M.Kes

Kelas II B
Disusun Oleh:
1. Dewi Juwita Fajrin (17106301000
2. Deviolita Maurel (17106301000
3. Erika Dwi Astuti (17106301000
4. Monita Pebriana (1710630100035)

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perilaku adalah merupakan perbuatan/ tindakan dan perkataan seseorang
yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain atau
pun orang yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi
menjadi dua, yaitu perilaku baik dan buruk.Tolak ukur perilaku yang baik
dan buruk ini pun dinilai dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Baik
itu norma agama,hukum, kesopanan, kesusilaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal
yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek
kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan
kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh promotor kesehatan
tentang cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika
mencuci tangan adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita
bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar
efek perilaku tersebut bagi kesehatan,begitu pula dengan kesehatan yang
baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang
baik.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai beriku:
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku ?
2. Apa saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia ?
3. Bagaimana upaya perubahan perilaku kesehatan ?

4. Apa saja teori-teori perilaku kesehatan dan perubahannya?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
hubungan kesehatan terhadap perilaku serta ha;-hal yang terkait terhadap
perilaku dan kesehatan
.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Perilaku

1. Definisi

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baikyang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003: 114).

1) Proses Pembentukan Perilaku Menurut Para Ahli


SKINNER (1983)
Menurut Skinner, perilaku adalah respons atau reaksi seseorang terhadap
stimulus. Teori Skinner disebut teori S-O-R (stimulus-organisme-respos).
Ada 2 jenis respons menurut teori S-O-R :
(1). Respondent respon : respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu &
menimbulkan respons yang relatif tetap.
(2). Operant respon : respons yang timbul & berkembang kemudian diikuti
oleh stimuli yang lain.
Berdasarkan teori S-O-R, perilaku manusia dibagi 2 kelompok:
(1). Perilaku tertutup, yaitu perilaku yang tidak dapat diamati oleh orang
lain. Contoh : perasaan, persepsi, perhatian.
(2). Perilaku terbuka, yaitu perilaku yang dapat diamati oleh orang lain
berupa tindakan atau praktek.
BENYAMIN BLOOM (1908)
Menurutnya ada 3 tingkat ranah perilaku :
Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimiliki.
Sikap (attitude)
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan.
Tindakan atau praktek
Praktek terpimpin adalah melakukan sesuatu tetapi masih menggunakan
panduan. Sedangkan praktek secara mekanisme adalah melakukan sesuatu hal
secara otomatis.
Adapapun adopsi adalah tindakan tidak hanya rutinitas tetapi sudah dilakukan
modifikasi perilaku yang berkualitas.

B. Perubahan Perilaku
Teknik dasar perubahan perilaku terdiri dari :
PERILAKU
Yaitu adanya pengaruh hubungan antara organisasi dengan
lingkungannya terhadap perilaku intrapsikis & biologis. Intrapsikis adalah
proses-proses dan dinamika mental atau psikologis yang mendasari perilaku.
Biologis adalah proses-proses dan dinamika saraf faali (neural fisiologis)
yang ada dibalik suatu perilaku.
SEL-SEL TUBUH
Yaitu tubuh dibekali dengan sel-sel yang berfungsi sebagai penerima
rangsang (reseptor), penerus rangsang (adjustor) & sel-sel penanggap
rangsang (affector).
Dengan berfungsinya ketiga jenis sel-sel tubuh ini, organisasi dapat
menerima rangsang (bunyi) dan menanggapinya secara tepat (berbunyi).
Sistem saraf terbagi menjadi dua :
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari sel-sel saraf otak & sum-sum tulang belakang. Sistem safat
ini berfungsi mengkoordinasi perilaku-perilaku yang kompleks dikoordinasi
oleh otak
dan yang sederhana (seperti reflek) oleh sum-sum tulang belakang.
2. Sistem saraf tepi (perifer)
Sistem saraf ini terdapat dalam semua organ lain dalam tubuh manusia. Tugas
utamanya adalah menyalurkan rangsangan-rangsangan yang diterima baik
dari dalam maupun dari luar tubuh ke sistem saraf pusat.

C. Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


1. Faktor Biologis
Yaitu adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia dan
bukan pengaruh lingkungan atau sitausi. Misalnya bercumbu, memberi
makan, merawat anak dan
perilaku agresif. Selain itu, adanya motif biologis yang mendorong perilaku
manusia juga menjadi faktor biologis yang mempengaruhi prilaku manusia.
Sebagai
contoh misalnya kebutuhan akan makan, minum, istirahat, seksual dan
kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan
bahaya.

2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen afektif yaitu aspek emosional dari faktor sosiopikologis.
Komponen kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang
diketahui
manusia.Komponen konatif yaitu aspek vilisional yang berhubungan dengan
kebiasaan & kemauan bertindak.

D. Komponen Afektif Terdiri dari Sosiogenis, Sikap & Emosi


Motif Sosiogenis (Motif Sekunder)
Menurut David McClelland motif sosiogenis terdiri dari kebutuhan
berprestasi, kebutuhan akan kasih sayang dan kebutuhan berkuasa.
Sedangkan menurut W.I
Thomas dan Florian Znanieecki motif sosiogenis terdiri dari keinginan
memperoleh pengalaman baru, keinginan untuk mendapat respon, keinginan
akan pengakuan
dan keingnan akan rasa aman.

1. Sikap
Sikap adalah Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan
merasa dalam menghadapi ide, objek, situasi atau nilai. Sikap mempunyai
daya pendorong atau
motivasi. Sikap relatif lebih menetap. Sikap mengandung aspek evaluatif
dan Sikap timbul dari pengalaman.

2. Emosi
Menunjukkan kegoncangan organisme disertai gejala
kesadaran,keperilakuan & proses fisiologis. Fungsi emosi adalah untuk
pembangkit energi, pembawa informasi
intrapersonal, pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal dan sumber
informasi tentang keberhasilan kita.

3. Lamanya emosi :
Lamanya emosi bisa berlangsung singkat dan bisa berlangsung
lama. Mood lah yang mempengaruhi persepsi pada stimuli yang
merangsang alat indera.
Intensitas emosi :
Intensitas emosi meliputi emosi ringan dan kuat. Emosi ringan adalah
meningkatkan perhatian pada situasi yang dihadapi dan disertai perasaan
tegang sedikit.
Emosi kuat adalah disertai rangsangan fisiologis yg kuat, detak jantung,
tekanan darah, pernafasan dan ardenalin. Semua itu terjadi peningkatan.

Komponen Kognitif
Konponen kognitif ini adalah hubungannya dengan kepercayaan.
Yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti,
sugesti otoritas,
pengalaman atau intuisi (Hohler,et al,1978:48). Kepercayaan memberikan
perspektif dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan
dan menentukan sikap terhadap objek sikap.
Komponen Konasi
Kemauan
Dorongan, energi, tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan.
Kebiasaan
Adalah aspek perilaku manusia yg menetap, berlangsung secara
otomatis & tidak direncanakan.
Merupakan reaksi khas yg diulangi seseorang secara berkali-kali.

Anda mungkin juga menyukai