Kelas II B
Disusun Oleh:
1. Dewi Juwita Fajrin (17106301000
2. Deviolita Maurel (17106301000
3. Erika Dwi Astuti (17106301000
4. Monita Pebriana (1710630100035)
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui tentang
hubungan kesehatan terhadap perilaku serta ha;-hal yang terkait terhadap
perilaku dan kesehatan
.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perilaku
1. Definisi
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baikyang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003: 114).
B. Perubahan Perilaku
Teknik dasar perubahan perilaku terdiri dari :
PERILAKU
Yaitu adanya pengaruh hubungan antara organisasi dengan
lingkungannya terhadap perilaku intrapsikis & biologis. Intrapsikis adalah
proses-proses dan dinamika mental atau psikologis yang mendasari perilaku.
Biologis adalah proses-proses dan dinamika saraf faali (neural fisiologis)
yang ada dibalik suatu perilaku.
SEL-SEL TUBUH
Yaitu tubuh dibekali dengan sel-sel yang berfungsi sebagai penerima
rangsang (reseptor), penerus rangsang (adjustor) & sel-sel penanggap
rangsang (affector).
Dengan berfungsinya ketiga jenis sel-sel tubuh ini, organisasi dapat
menerima rangsang (bunyi) dan menanggapinya secara tepat (berbunyi).
Sistem saraf terbagi menjadi dua :
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari sel-sel saraf otak & sum-sum tulang belakang. Sistem safat
ini berfungsi mengkoordinasi perilaku-perilaku yang kompleks dikoordinasi
oleh otak
dan yang sederhana (seperti reflek) oleh sum-sum tulang belakang.
2. Sistem saraf tepi (perifer)
Sistem saraf ini terdapat dalam semua organ lain dalam tubuh manusia. Tugas
utamanya adalah menyalurkan rangsangan-rangsangan yang diterima baik
dari dalam maupun dari luar tubuh ke sistem saraf pusat.
2. Faktor Sosiopsikologis
Komponen afektif yaitu aspek emosional dari faktor sosiopikologis.
Komponen kognitif yaitu aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang
diketahui
manusia.Komponen konatif yaitu aspek vilisional yang berhubungan dengan
kebiasaan & kemauan bertindak.
1. Sikap
Sikap adalah Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan
merasa dalam menghadapi ide, objek, situasi atau nilai. Sikap mempunyai
daya pendorong atau
motivasi. Sikap relatif lebih menetap. Sikap mengandung aspek evaluatif
dan Sikap timbul dari pengalaman.
2. Emosi
Menunjukkan kegoncangan organisme disertai gejala
kesadaran,keperilakuan & proses fisiologis. Fungsi emosi adalah untuk
pembangkit energi, pembawa informasi
intrapersonal, pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal dan sumber
informasi tentang keberhasilan kita.
3. Lamanya emosi :
Lamanya emosi bisa berlangsung singkat dan bisa berlangsung
lama. Mood lah yang mempengaruhi persepsi pada stimuli yang
merangsang alat indera.
Intensitas emosi :
Intensitas emosi meliputi emosi ringan dan kuat. Emosi ringan adalah
meningkatkan perhatian pada situasi yang dihadapi dan disertai perasaan
tegang sedikit.
Emosi kuat adalah disertai rangsangan fisiologis yg kuat, detak jantung,
tekanan darah, pernafasan dan ardenalin. Semua itu terjadi peningkatan.
Komponen Kognitif
Konponen kognitif ini adalah hubungannya dengan kepercayaan.
Yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti,
sugesti otoritas,
pengalaman atau intuisi (Hohler,et al,1978:48). Kepercayaan memberikan
perspektif dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan
dan menentukan sikap terhadap objek sikap.
Komponen Konasi
Kemauan
Dorongan, energi, tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk
mencapai tujuan.
Kebiasaan
Adalah aspek perilaku manusia yg menetap, berlangsung secara
otomatis & tidak direncanakan.
Merupakan reaksi khas yg diulangi seseorang secara berkali-kali.