PROSES PEMBENTUKAN
Disusun Kelompok 2 :
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Munculnya perilaku (yang dapat diamati), merupakan hasil dari tiga daya pada
diri organisme (manusia), yaitu pertama daya seseorang untuk selalu
mengulangi pengalaman yang tidak menyenangkan dan cenderung untuk
menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan atau disebut conditioning
atau pragmatisme. Yang kedua daya rangsangan (stimulus) atau respon
terhadap seseorang untuk menanggapi, sering dikenal dengan “ stimulus
respons theory” dari Skinner. Dan yang ketiga adalah daya individual, sudah
dimiliki dalam diri manusia atau kemandirian. Sehingga pada hakikatnya
skinner merumuskan bahwa perilaku adalah sebuah respons atau reaksi
organisme terhadap sebuah rangsangan (stimulus). Perilaku dimulai dari
adanya proses stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut
meresponnya.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
d. Teori atribusi
Teori ini ingin menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku manusia.
Apakah perilaku itu disebabkan disposisi internal (misal motif, sikap)
ataukah oleh keadaan eksternal.
e. Teori kognitif
Apabila seseorang harus memilih perilaku yang mana mesti dilakukan,
maka pada umumnya yang ber sangkutan akan memilih alternatif perilaku
yang akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang
bersangkutan. Ini disebut sebagai model subjective expected utility (SEU)
(lih. Fishbein dan Ajzen, 1975). Dengan kemampuan memilih ini berarti
faktor berfikir berperan dalam menentukan pilihannya. Dengan
kemampuan berpikir seseorang dapat melihat apa yang telah terjadi
sebagai bahan pertimbangannya di samping melihat apa yang dihadapi
pada waktu sekarang dan juga dapat melihat ke depan apa yang akan
terjadi dalam seseorang bertindak. Dalam model SEU kepentingan pribadi
yang menonjol. Tetapi dalam seseorang berperilaku kadang-kadang
kepentingan pribadi dapat disingkirkan.
f. Teori S-O-R
Teori SOR ini menyatakan bahwa adanya sebuah reaksi/respon karena
adanya sebuah stimulus/rangsangan terhadap organisme/manusia. Proses
perubahan perilaku ini menggambarkan proses belajar pada individu yang
terdiri dari:
1. Stimulus (rangsangan), diterima atau tidaknya stimulus ini
menandakan efektif dan tidaknya rangsangan tersebut untuk
menimbulkan suatu respon organisme.
2. Apabila stimulus tersebut mendapatkan perhatian maka stimulus
yang diterima efektif, dapat dipahami, menarik dan kemudian membawa
organisme ini untuk melakukan sebuah tindakan
3. Dari stimulus yang direspon organisme tersebut akhirnya terjadi
sebuah perubahan perilaku
2. Kelangsungan perilaku
Artinya antara perilaku yang satu ada kaitannya dengan perilaku
yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru
lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia
terjadi secara berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya perilaku manusia tidak perna berhenti pada suatu
saat. Perilaku pada masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku
kemudian dan perilaku kemudian merupakan kelanjutan perilaku
sebelumya. Fase-fase berkembangan manusia bukanlah suatu fase
perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari perkembangan
lain dalam kehidupan manusia.
3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi
pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar
menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu
pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja,
berorientasi unutk menghasilkan sesuatu
4. Usaha dan perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan
sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang
tidak ingin diperjuangkan. Jadi, sebanarnya manusia memiliki cita-
cita yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan hanya
berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.
5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik
Unik disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda
dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia sama persis
di muka bumi ini, walaupun iya dilahirkan kembar. Manusia
mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi
tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan
pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-cita
nya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku individu di masa
kini yang berbeda-beda pula.