Anda di halaman 1dari 49

BIMBINGAN TEKNIS

PENGELOLAAN ASET DESA


KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Karang Tinggi, 27 Juni 2023
DASAR HUKUM

❑ Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


❑ PP Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa jo PP 47 Tahun 2015
❑ PP Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN
jo PP Nomor 22 Tahun 2015 jo PP 8 Tahun 2016
❑ Permendagri Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa
❑ Peraturan Bupati Bengkulu Tengah Nomor 32 Tahun 2021 tentang
Pengelolaan Aset Desa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu
Tengah
Gambaran Umum Pengelolaan Aset Desa

Aset desa Jenis aset desa

Barang milik Desa yang o Kekayaan asli desa (aset Kekayaan asli desa
berasal dari kekayaan asli startegis);
o Kekayaan milik desa yang dibeli
(aset strategis)
milik Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan APBDesa (rekening belanja
dan Belanja Desa (APB modal); 1. Tanah kas Desa.
Desa) atau perolehan Hak o Kekayaan desa yang diperoleh 2. Pasar Desa
lainnya yang sah. dari hibah dan sumbangan atau 3. Pasar hewan
yang sejenis; 4. Tambatan perahu
o Kekayaan desa yang diperoleh 5. Bangunan Desa
sebagai pelaksanaan dari 6. Pelelangan ikan
perjanjian/kontrak dan/atau 7. Pelelangan hasil pertanian
diperoleh berdasarkan ketentuan 8. Hutan milik Desa
peraturan undang-undang; 9. Mata air milik Desa
o Hasil kerja sama desa; dan 10. Pemandian umum, dan lain-
o Kekayaan desa yang berasal dari lain kekayaan asli desa.
perolehan lain yang sah.
Apa saja Permasalahan aset
desa????
Permasalahan Aset Desa

❑ Pengadaan tidak sesuai dengan kebutuhan


❑ Belum adanya SK Pengurus Barang
❑ Penggunaan Aset desa oleh pihak ketiga belum dilengkapi dengan
dokumen perjanjian pendukung
❑ Aset tidak dimanfaatkan
❑ Aset desa tidak tercatat
❑ Aset desa tercatat tapi tidak ada barangnya
❑ Aset desa tidak dilengkapi dengan dokumen kepemilikan yang sah
❑ Tidak dilakukan Kodefikasi Aset Desa
❑ Tidak dilakukan Penghapusan Aset desa yang rusak berat
PENGGOLONGAN ASET
DESA

❑ PERSEDIAAN
❑ TANAH
❑ PERALATAN DAN MESIN
❑ GEDUNG DAN BANGUNAN
❑ JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
❑ ASET TETAP LAINNYA
❑ KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
❑ ASET TAK BERWUJUD
Pejabat pengelola

Kepala Desa: Sekretaris Desa: Kepala urusan:


Pemegang Kekuasaan Pembantu Pengelola Aset Petugas/Pengurus Aset
Pengelolaan Aset Desa Desa Desa
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan aset 1. Meneliti rencana kebutuhan 1. Mengajukan rencana kebutuhan
desa; aset desa; aset desa;
2. Menetapkan pembantu pengelola dan 2. Meneliti rencana kebutuhan 2. Mengajukan permohonan
petugas/pengurus aset desa; pemeliharan aset desa ; penetapan penggunaan aset
3. Menetapkan penggunaan, pemanfaatan 3. Mengatur penggunaan, desa yang diperoleh dari beban
atau pemindahtanganan aset desa; pemanfaatan, penghapusan APBDes dan perolehan lainnya
dan pemindahtanganan aset yang sah kepada kepala desa;
4. Menetapkan kebijakan pengamanan
aset desa; desa yang telah di setujui oleh 3. Melakukan inventarisasi aset
kepala desa; desa;
5. Mengajukan usul pengadaan,
pemindahtanganan dan atau 4. Melakukan koordinasi dalam 4. Mengamankan dan memelihara
penghapusan aset desa yang bersifat pelaksanaan inventarisasi aset aset desa yang dikelolanya; dan
strategis melalui musyawarah desa; desa;dan 5. Menyusun dan menyampaikan
6. Menyetujui usul pemindahtanganan dan 5. Melakukan pengawasan dan laporan aset desa.
penghapusan aset desa sesuai batas pengendalian atas pengelolaan
kewenangan; dan aset desa.
7. Menyetujui usul pemanfaatan aset desa
selain tanah dan/atau bangunan.
Ruang lingkup pengelolaan aset
desa
Perencanaan
Pembinaan,
Pengawasan, dan Pengadaan
pengendalian

Penilaian Penggunaan

12
Pelaporan Kegiatan Pemanfaatan
Pengelolaan Aset
Desa

Pengamanan
Penatausahaan

Pemeliharaan
Pemindah-
tanganan
Penghapusan
01. RPJMDesa
Perencaan aset desa untuk kebutuhan 6 tahun
dituangkan dalam RPJMDesa.

01. 02. RKPDesa

perencanaan
⮚ Perencaan kebutuhan aset desa untuk
kebutuhan 1 tahun dituangkan dalam
RKPDesa dan ditetapkan dalam
APBDesa.
⮚ Petugas/pengurus aset desa mengajukan
Rencana kebutuhan aset desa sesuai dengan
Berita Acara Musyawarah Desa yang
membahas usulan pengadaan aset desa.
▪ Pengadaan aset desa diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah
dengan berpedoman pada ketentuan
02. peraturan perundang-undangan.
▪ Pengadaan aset desa disesuaikan
pengadaan dengan rencana kebutuhan aset desa
yang telah ditetapkan.
▪ Pemerintah Desa menyusun daftar
pengadaan aset desa setiap tahun
(setelah APBDesa di sah kan).
▪ Penggunaan aset Desa ditetapkan dalam
rangka mendukung penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
03. ▪ Kepala Desa menetapkan SK Status
Penggunaan Aset Desa setiap tahun
penggunaan yang sekurangnya memuat Kode
Barang, Jenis Barang, dan Asal Usul
Barang.
▪ Kepala Desa menetapkan SK
Penunjukan Pengguna Aset Desa,
yang sekurangnya memuat Nama,
Jabatan, Jenis Barang, Kode Barang,
Jumlah Barang, dll
▪ Pemanfaatan aset desa dapat
04. dilaksanakan
dipergunakan
sepanjang
langsung
tidak
untuk
PEMANFAA menunjang
Pemerintahan Desa.
penyelenggaraan

TAN ▪ Bentuk pemanfaatan aset Desa berupa


sewa, pinjam pakai, kerjasama
pemanfaatan, dan bangun guna serah
atau bangun serah guna.
▪ Pemanfaatan aset desa ditetapkan dalam
Peraturan Desa.
Bentuk pemanfaatan aset desa
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
1 Sewa Penyerahan hak penggunaan atau 1. menguntungkan Desa
pemakaian barang kepada pihak 2. tidak merubah status kepemilikan aset desa.
ketiga dalam hubungannya dengan 3. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
sewa menyewa dengan ketentuan sesuai dengan bentuk aset desa dan dapat
pihak ketiga tersebut harus diperpanjang
memberikan imbalan dalam 4. Pelaksanaan dan penetapan tarif sewa
jangka waktu tertentu. ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

2 Pinjam pakai Pinjam pakai dilakukan oleh 1. Jangka waktu pinjam pakai paling lama 7
Pemerintah Desa dengan (tujuh) hari dan dapat diperpanjang;
dengan Pemerintah Desa lainnya
serta Lembaga Kemasyarakatan
Desa.
Pinjam pakai aset desa dapat
dilakukan kecuali terhadap tanah,
bangunan dan aset bergerak
berupa kendaraan bermotor.
Bentuk pemanfaatan aset desa
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan aset desa 1. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
Pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan dalam APBDes untuk memenuhi biaya
dengan pihak lain dilakukan atas operasional/pemeliharaan/perbaikan aset
dasar mengoptimalkan daya guna Desa;
dan hasil guna aset desa serta 2. Recana kerjasama pemanfaatan dibahas
meningkatkan pendapatan desa dalam musyawarah desa;
3. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis
dari Bupati/Walikota;
4. tidak dibolehkan menggadaikan;
memindahtangankan kepada pihak lain;
5. jangka waktu paling lama 15 (lima belas)
tahun dan dapat diperpanjang.
Bentuk pemanfaatan aset desa
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
4 Bangun guna serah. Pemanfaatan aset desa berupa 1. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna
tanah oleh pihak lain dengan cara Serah dan Bangun Serah Guna dilakukan atas
mendirikan bangunan dan/atau dasar:
sarana berikut fasilitasnya, kemudian a. pemerintah desa memerlukan bangunan dan
didayagunakan oleh pihak lain fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa;
tersebut dalam jangka waktu tertentu b. tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
yang telah disepakati untuk penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
selanjutnya diserahkan kembali 2. Rencana pemanfaatan BSG/ BGS dibahas di
tanah beserta bangunan dan/atau musyawarah desa;
sarana berikut fasilitasnya setelah 3. Dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
berakhirnya jangka waktu perjanjian. Bupati/Walikota.
4. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
diperpanjang setelah terlebih dahulu dilakukan
evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa dan
difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
5. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau
bangun serah guna diperpanjang, pemanfaatan
dilakukan melalui Kerjasama Pemanfaatan.
Bentuk pemanfaatan aset desa
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
5 Bangun serah guna Pemanfaatan aset desa berupa 1. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna
tanah oleh pihak lain dengan cara Serah dan Bangun Serah Guna dilakukan atas
mendirikan bangunan dan/atau dasar:
sarana berikut fasilitasnya, dan a. pemerintah desa memerlukan bangunan dan
setelah selesai pembangunannya fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa;
diserahkan kepada desa untuk b. tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
didayagunakan dalam jangka waktu penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
yang telah disepakati 2. Rencana pemanfaatan BSG/ BGS dibahas di
musyawarah desa;
3. Dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
Bupati/Walikota.
4. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
diperpanjang setelah terlebih dahulu dilakukan
evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa dan
difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
5. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau
bangun serah guna diperpanjang, pemanfaatan
dilakukan melalui Kerjasama Pemanfaatan.
Isi perjanjian pemanfaatan aset desa

SEWA PINJAM PAKAI KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH ATAU


PEMANFAATAN BANGUN SERAH GUNA

1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang 1. Para pihak yang terikat
dalam perjanjian; dalam perjanjian; terikat dalam dalam perjanjian;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah barang perjanjian; 2. objek bangun guna serah;
3. jenis, luas atau jumlah yang dipinjamkan; 2. objek kerjasama 3. jangka waktu bangun para
barang, besaran sewa 3. jangka waktu pinjam pemanfaatan; pihak yang terikat dalam
dan jangka waktu; pakai; 3. jangka waktu; perjanjian;
4. tanggung jawab penyewa 4. tanggung jawab 4. hak dan kewajiban 4. penyelesaiaan perselisihan;
atas biaya operasional peminjam atas biaya para pihak; 5. keadaan diluar kemampuan
dan pemeliharaan operasional dan 5. Penyelesaian para pihak (force majeure);
selama jangka waktu pemeliharaan selama perselisihan; dan
sewa; jangka waktu 6. keadaan di luar 6. persyaratan lain yang di
5. hak dan kewajiban para peminjaman; kemampuan para anggap perlu;
pihak; 5. hak dan kewajiban para pihak (force majeure); 7. Bangunan dan fasilitasnya
6. keadaan di luar pihak; dan yang menjadi bagian hasil
kemampuan para pihak 6. keadaan di luar 7. peninjauan dari pelaksanaan bangun
(force majeure); dan kemampuan para pihak pelaksanaan guna serah atau bangun
7. persyaratan lain yang di (force majeure); dan perjanjian. serah guna harus dilengkapi
anggap perlu. 7. persyaratan lain yang di dgn IMB atas nama
anggap perlu. Pemerintah Desa.
01 03
Pemanfaatan melalui kerjasama Hasil pemanfaatan merupakan
pemanfaatan, bangun guna serah pendapatan desa dan wajib
atau bangun serah dilaksanakan masuk ke rekening Kas Desa
setelah mendapat izin tertulis dari
Bupati.
PEMANFAATAN
ASET DESA
02
Pemberian izin tertulis dengan
ketentuan tanah dimaksud
sudah bersertifikat atau
keterangan dalam proses
dibuktikan dengan Surat Tanda
Terima Dokumen
Pengamanan aset desa WAJIB dilakukan oleh Kepala
Desa dan Perangkat Desa, meliputi:
1) Administrasi:
a. Pembukuan;
b. Inventarisasi;
c. Pelaporan; dan
05. d. Penyimpanan dokumen kepemilikan.
2) Fisik:
pengamanan a. Pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan
dilakukan dengan cara pemagaran dan pemasangan
tanda batas;
b. Selain sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan
dengan cara penyimpanan dan pemeliharaan;
c. Kodefikasi.
3) Hukum: Bukti status kepemilikan
Biaya Pengamanan Aset Desa dibebankan pada
APBDesa.
06. ⮚ Pemeliharaan aset desa
dilakukan oleh Kepala Desa
wajib
dan
pemeliharaan Perangkat Desa.
⮚ Biaya pemeliharaan aset desa
dibebankan pada APBDesa.
▪ Penghapusan aset desa merupakan kegiatan
menghapus/meniadakan aset desa dari buku data
inventaris desa.
▪ Penghapusan aset desa dilakukan dalam hal aset
07. desa karena terjadinya: beralih kepemilikan,
pemusnahan, atau sebab lain.

penghapusan
▪ Pihak- pihak yang karena perbuatannya
melanggar hukum atau melalaikan kewajiban
yang dibebankan kepadanya, dan secara
langsung menghilangkan aset wajib mengganti
kerugian tersebut.
▪ Kerugian diselesaikan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
▪ Penghapusan terlebih dahulu dibuat Berita
Acara dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa.
▪ Penghapusan aset desa yang bersifat

07. strategis terlebih dahulu dibuatkan Berita


Acara dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa setelah mendapat persetujuan
penghapusan Bupati
▪ Aset milik desa yang desa-nya dihapus
sebagai dampak pembangunan seperti
waduk, uang penggantinya diserahkan
kepada pemerintah Kabupaten sebagai
pendapatan daerah.
07. ▪ Aset milik desa-desa yang digabung
sebagai dampak pembangunan seperti

penghapusan waduk, uang penggantinya menjadi milik


desa.
▪ Uang pengganti merupakan pendapatan
desa yang penggunaannya diprioritaskan
untuk pembangunan sarana prasarana desa.
▪ Aset milik desa yang desa-nya dihapus
dan/atau digabung dalam rangka penataan
desa, aset desa yang desa-nya dihapus
menjadi milik desa yang digabung.
Penyebab penghapusan aset desa
NO. PENYEBAB PENGERTIAN
1 Beralih kepemilikan ▪ Pemindahtanganan atas aset desa kepada pihak lain;
▪ Putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
▪ Desa yang kehilangan hak sebagai akibat dari putusan pengadilan,
wajib menghapus dari daftar inventaris aset milik desa.

2 Pemusnahan ▪ Berupa aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak
memiliki nilai ekonomis, antara lain meja, kursi, komputer; (rusak)
▪ Dibuatkan Berita Acara pemusnahan sebagai dasar penetapan
keputusan Kepala Desa tentang Pemusnahan.

3 Sebab lain ▪ Hilang;


▪ Kecurian;
▪ Terbakar;
▪ Bencana alam.
08.
pemindahtangana
Pemindahtanganan Aset Desa:
n 1. Tukar menukar;
2. Penjualan;
3. Penyertaan Modal.
Bentuk pemindahtanganan aset desa (tukar menukar Tanah
Desa)
NO. JENIS PENGERTIAN
1 Kepentingan Umum: ▪ Dilakukan setelah terjadi kesepakatan besaran ganti rugi sesuai
TPU, Jalan Tol, Cagar harga yang menguntungkan desa dengan menggunakan nilai wajar
Alam, Pasar Umum, hasil perhitungan tenaga penilai;
Pelabuhan, Bandar Udara ▪ Apabila tanah pengganti belum tersedia maka terhadap tanah
Terminal, dll pengganti terlebih dahulu dapat diberikan berupa uang;
▪ Penggantian berupa uang harus digunakan untuk membeli tanah
pengganti yang senilai;
▪ Tanah pengganti diutamakan berlokasi di Desa setempat;
▪ Apabila lokasi tanah pengganti tidak tersedia di Desa setempat,
tanah pengganti dapat berlokasi dalam satu Kecamatan dan/atau
Desa dikecamatan lain yang berbatasan langsung
TAHAPAN TUKAR MENUKAR TD UNTUK KEPENTINGAN
UMUM (LOKASI TANAH PENGGANTI DI DESA SETEMPAT)

GUBERNUR
GUBERNUR

Selanjutnya, Menyampaikan
permohonan ijin tukar menukar 3
tanah milik desa

BUP/WALIKOTA
BUP/WALIKOTA

Menyampaikan Surat Hasil Musdes ttg


Menyampaikan permohonan ijin tukar menukar Tanah Milik Desa dg
tukar menukar tanah milik desa 2 1 lokasi tanah pengganti di desa setempat

KADES
TAHAPAN TUKAR MENUKAR TD UNTUK KEPENTINGAN UMUM
(LOKASI TANAH PENGGANTI TIDAK DI DESA SETEMPAT)
Sebelum memberikan
persetujuan, gubernur
GUBERNUR dpt melakukan
4 kunjungan lapangan dan
melakukan tinjauan lapangan dan verifikasi verifikasi data
data utk mendapatkan kebenaran materiil
dan formil yg dituangkan dlm berita acara
utk selanjutnya disampaikan kpd gubernur 6
3 Melaporkan hasil
sebagai bahan pertimbangan persetujuan BUP/WALIKOTA
tukar menukar
kepada Mendagri

Menyampaikan Surat
Menyampaikan 2 Hasil Musdes ttg tukar
permohonan ijin menukar Tanah Milik
tukar menukar Desa dg lokasi tanah
tanah milik desa 1 pengganti tidak di desa
setempat

Setelah mendapat persetujuan


gub, kades menetapkan 5
Perdes ttg tukar menukar KADES
tanah milik desa

1. Tinjauan lapangan dilakukan utk melihat dan mengetahui secara materiil kondisi fisik lokasi tanah milik desa dan lokasi calon pengganti
2. Verfikasi data dilakukan utk memperoleh bukti formil melalui pemdes dihadiri unsur Pemdes, BPD, pihak yg melakukan tukar menukar, pihak pemilik tanah utk
tanah pengganti, aparat kec, pemda kab/kota dan prov dan pihak dan/atau instansi terkait lainnya
3. Hasilnya dimuat dalam berita acara yg memuat hasil musdes, letak, luasan, harga wajar, tipe tanah desa berdasar penggunaannya, dan bukti kepemilikan tanah
yg ditukar dg tanah penggantinya
Bentuk pemindahtanganan aset desa (tukar menukar Tanah
Desa)
NO. JENIS PENGERTIAN
2 Bukan Kepentingan ▪ Tukar menukar tanah milik desa bukan untuk pembangunan
Umum kepentingan umum hanya dapat dilakukan apabila ada kepentingan
nasional yang lebih penting dan strategis dengan tetap
memperhatikan dan menyesuaikan rencana tata ruang wilayah
(RTRW)
▪ Kepentingan nasional yang lebih penting dan strategis seperti
pengembangan kawasan industri dan perumahan.

3 Selain untuk Kepentingan Tanah milik Desa berada di Luar Desa atau tanah milik desa tidak satu
Umum dan Bukan untuk hamparan yang terhimpit oleh hamparan tanah pihak lain dan/atau
Kepentingan Umum tanah milik desa yang didalamnya terdapat tanah pihak lain dapat
dilakukan tukar menukar ke lokasi desa setempat.
Bentuk pemindahtanganan aset desa (penjualan)

ASET DESA DAPAT DIJUAL, APABILA:

Tidak memiliki nilai manfaat Berupa tanaman tumbuhan dan ternak


dan/atau nilai ekonomis dalam yang dikelola oleh Pemerintahan Desa,
mendukung penyelenggaraan seperti pohon jati, meranti, bambu, sapi,
Pemerintahan Desa; kambing

• Antara lain meja, kursi, komputer, mesin tik serta


tanaman tumbuhan dan ternak;
Penjualan
langsung
• Antara lain kendaraan bermotor,
Lelang peralatan mesin;

• Penjualan dilengkapi dengan bukti penjualan dan ditetapkan dengan keputusan


Kepala Desa tentang Penjualan;
• Uang hasil penjualan dimasukkan dalam rekening kas desa sebagai
pendapatan asli desa;
Bentuk pemindahtanganan aset desa (penyertaan modal)

Penyertaan modal Pemerintah Desa atas aset desa dilakukan dalam rangka pendirian,
pengembangan dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Penyertaan modal berupa Tanah Kas Desa.


09.
penatausahaan &
Inventarisasi
Aset desa yang sudah ditetapkan penggunaannya harus
diinventarisir dalam buku inventaris aset desa dan diberi
01 kodefikasi.

Kodefikasi berupa pelabelan dengan format dan buku


02 inventaris aset
SE Mendagri Nomor
143/1348/bpd
Tata Cara Inventarisasi Aset
Desa
Dokumen Pelaksanaan dan Dokumen
Dokumen Sumber Keluaran
• Label sementara dan permanen;
• Buku Inventaris aset desa; • Kertas Kerja Inventarisasi (KKI);
• Kartu Identitas Barang (KIB); • Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) Aset Desa, memuat Berita
• Daftar Inventaris Ruangan (DIR); Acara Hasil Inventarisasi (BAHI) yang dilampiri dengan:
• Daftar Barang lainnya (DBL); 1. Rekapitulasi Hasil Inventarisasi;
• Laporan Barang (LB) Semesteran 2. Daftar Barang Hasil Inventarisasi :
Tahunan; 1) Barang Baik;
• Dokumen kepemilikan (Sertifikat 2) Barang Rusak Ringan;
Tanah, BPKB dll); 3) Barang Rusak Berat;
• Dokumen Pengelolaan dan 4) Barang Berlebih;
5) Barang tidak Diketemukan;
Penatausahaan Aset Desa; dan
6) Barang Dalam Sengketa;
• Dokumen lainnya yang diperlukan.
3. catatan Atas Hasil Inventarisasi, jika ada; dan
4. Surat pernyataan tanggung jawab dari Kepala Desa
mengenai kebenaran pelaksanaan Inventarisasi.
Buku inventaris aset desa
Laporan Hasil inventarisasi aset
Laporan Hasil inventarisasi aset
Kartu inventaris ruang
Prosedur inventarisasi

Persiapan Pelaksanaan Identifkasi Pelaporan

• Penyusunan Rencana • Pendataan • Pemberian nilai aset • Menyusun Beruta


kerja pelaksanaan • Menghitung Jumlah sesuai SAP Acara Hasil
inventarisasi Barang • Mengelompokkan dan Inventarisasi
• Pengumpulan • Meneliti Kondisi kodefikasi barang • Membuat Surat
dokumen sumber Barang • Pemisahan barang Pernyataan tanggung
• Pemetaan • Menempelkan label berdasarkan kondis jawah kebenaran hasil
registrasi sementara • Meneliti • Menyususl rekapitulasi
• Mencatat hasil kelengkapan hasil inventarisasi
inventarsusai pada /eksistensi barang • Meminta pengesahan
KKI • Meneliti berkas LHI dann BAHI
perkara pengadilan • Menyampaikan LHI
kepada
Bupati/walikota
• Menyampaikan
Laporan Aset desa
Persediaan dan KDP
koDEFIK
ASI ASET
Kodefikasi adalah pemberian nama atau
kode barang pada setiap barang
inventaris milik Pemerintah Desa yang
DESA dinyatakan dalam bentuk angka (numeric)
sebagai suatu entitas dengan tujuan
adalah untuk mengamankan dan
memberikan kejelasan status kepemilikan
dan status penggunaan barang pada
masing-masing pengguna
Kode Barang
Kodefikasi barang
Kode register
Contoh kode register
Aset Desa yang telah diberikan Kode Registrasi harus dicantumkan
pada setiap jenis barang dengan diberi labelisasi pada bagian luar yang
mudah dilihat dan mengenai bentuk dan ukuran serta gambar atau simbol
disesuaikan dengan kearifan lokal Desa.

Penggunaan Labelisasi Aset Desa dikecualikan bagi Golongan Barang :


Persediaan, Dalam Konstruksi Pengerjaan, Aset Tak Berwujud dan atau yang
diatur sesuai ketentuan perundang-undangan.
01 Pemerintah Daerah Kabupaten bersama Pemerintah Desa
melakukan inventarisasi dan penilaian aset Desa sesuai

10. ketentuan peraturan perundang-undangan.

penilaian 02 Penilaian aset desa dalam rangka pemanfaatan dan


pemindahtanganan berupa tanah dan/atau bangunan
dilakukan oleh Penilai Pemerintah atau Penilai Publik
“Ketentuan yang mengatur mengenai aset desa
wajib menyesuaikan dan berpedoman dengan
Peraturan menteri ini paling lambat 1 (satu)
Tahun sejak pada Peraturan Menteri ini
ditetapkan”

—permendagri 1/2016 pasal 50


*Permendagri 1/2016 ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2016
SESI
TANYA JAWAB
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai