BERBASIS APLIKASI
SIPADES
(SISTEM PENGELOLAAN ASET DESA)
Disampaikan oleh :
ASEP DENI G, S.Sos
Kepala Seksi Penataan Desa
Dinas Sosial PMD Pangandaran
TOPIK
10 Kegiatan
Pengelolaan Aset
Ketentuan Umum Desa
Pengelolaan Pengelolaan Aset
Desa Jaman Now Aset Desa Berbasis Aplikasi
DESA JAMAN NOW
Serba Serbi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
DESA SEKARANG - PASCA UU DESA
113
Memiliki kewenangan
Otonomi Desa kewenangan skala lokal
yang lebih desa
luas
Rp 1
Milyar per
desa per Memiliki Menjadi
tahun pendapatan subyek
yang lebih pembangunan
besar
HUBUNGAN
KEWENANGAN, PERENCANAAN DAN KEUANGAN DESA
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN
Menetapkan
status
Penyusunan RKP Usulan RKP Desa
penggunaan
Desa Tahun n+1 kepada Bupati
Aset Desa
Penetapan
Rencana
APBDes Tahun n
Kebutuhan
*Tahun 2018 Aset Desa
PENGELOLAAN ASET DESA
Perbup Pangandaran No 51 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Aset Desa
ASET DESA
Penilaian Pengadaan
Penatausahaan
10 Penggunaan
Kegiatan
Pemindah-
Pengelolaan
tanganan Aset Desa Pemanfaatan
Penghapusan Pengamanan
Pemeliharaan
1. P e r e n c a n a a n
PERENCANAAN
KEBUTUHAN ASET DESA
HARUS DI TUANGKAN DALAM
RPJMDES DAN RKPDES SERTA
DITETAPKAN DALAM APBDES
2.Pengadaan
4 Bangun guna Pemanfaatan aset desa a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna
serah atau berupa tanah oleh pihak Serah dan Bangun Serah Guna dilakukan atas
Bangun serah lain dengan cara mendirikan dasar:
guna. bangunan dan/atau sarana • pemerintah desa memerlukan bangunan dan
berikut fasilitasnya, fasilitas bagi penyelenggaraan
kemudian didayagunakan pemerintahan desa;
oleh pihak lain tersebut • tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
dalam jangka waktu tertentu penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
yang telah disepakati untuk b. Rencana pemanfaatan BSG/ BGS dibahas di
selanjutnya diserahkan musyawarah desa;
kembali tanah beserta c. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis
bangunan dan/atau sarana dari Bupati/Walikota.
berikut fasilitasnya setelah d. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
berakhirnya jangka waktu Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
perjanjian. paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
diperpanjang setelah terlebih dahulu
dilakukan evaluasi oleh Tim yang dibentuk
Kepala Desa dan difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
e. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah
atau bangun serah guna diperpanjang,
pemanfaatan dilakukan melalui Kerjasama
Pemanfaatan .
4.Pemanfaatan ISI PERJANJIAN
SEWA PINJAM PAKAI KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH
PEMANFAATAN ATAU BANGUN SERAH
GUNA
1. para pihak yang 1. para pihak yang 1. para pihak yang 1. Para pihak yang terikat
terikat dalam terikat dalam terikat dalam dalam perjanjian;
perjanjian; perjanjian; perjanjian; 2. objek bangun guna serah;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah 2. objek kerjasama 3. jangka waktu bangun
3. jenis, luas atau jumlah barang yang pemanfaatan; para pihak yang terikat
barang, besaran sewa dipinjamkan; 3. jangka waktu; dalam perjanjian;
dan jangka waktu; 3. jangka waktu pinjam 4. hak dan kewajiban 4. penyelesaiaan
4. tanggung jawab pakai; para pihak; perselisihan;
penyewa atas biaya 4. tanggung jawab 5. Penyelesaian 5. keadaan diluar
operasional dan peminjam atas biaya perselisihan; kemampuan para pihak
pemeliharaan selama operasional dan 6. keadaan di luar (force majeure); dan
jangka waktu sewa; pemeliharaan selama kemampuan para 6. persyaratan lain yang di
5. hak dan kewajiban jangka waktu pihak (force anggap perlu;
para pihak; peminjaman; majeure); dan 7. Bangunan dan
6. keadaan di luar 5. hak dan kewajiban 7. peninjauan fasilitasnya yang menjadi
kemampuan para para pihak; pelaksanaan bagian hasil dari
pihak (force majeure); 6. keadaan di luar perjanjian. pelaksanaan bangun
dan kemampuan para guna serah atau bangun
7. persyaratan lain yang pihak (force majeure); serah guna harus
di anggap perlu. dan dilengkapi dgn IMB atas
7. persyaratan lain yang nama Pemerintah Desa.
di anggap perlu.
4.Pemanfaatan
• hilang;
• kecurian;
Sebab lain • terbakar;
• bencana alam.
7.Penghapusan
PEMINDAHTANGANAN
Pemindahtanganan
Aset Desa
terdiri dari :
Penyertaan
Tukar menukar Modal
Penjualan pemerintah
Desa
8.Pemindahtanganan
TUKAR MENUKAR
Aset Desa berupa
Tanah
tanah milik
Desa yang
berada di
luar desa.
8.Pemindahtanganan
BUP/WALIKOTA
KADES
TAHAPAN TUKAR MENUKAR TD UNTUK KEPENTINGAN UMUM
(LOKASI TANAH PENGGANTI TIDAK DI DESA SETEMPAT)
Sebelum memberikan
persetujuan, gubernur dpt
GUBERNUR melakukan kunjungan
lapangan dan verifikasi
melakukan tinjauan lapangan dan 4 data
verifikasi data utk mendapatkan
kebenaran materiil dan formil yg
dituangkan dlm berita acara utk 3
selanjutnya disampaikan kpd BUP/WALIKOTA Melaporkan hasil
gubernur sebagai bahan tukar menukar
pertimbangan persetujuan 6 kepada Mendagri
Setelah mendapat
5
persetujuan gub, kades KADES
menetapkan Perdes ttg
tukar menukar tanah milik
desa
1. Tinjauan lapangan dilakukan utk melihat dan mengetahui secara materiil kondisi fisik lokasi tanah milik desa dan lokasi calon pengganti
2. Verfikasi data dilakukan utk memperoleh bukti formil melalui pemdes dihadiri unsur Pemdes, BPD, pihak yg melakukan tukar menukar,
pihak pemilik tanah utk tanah pengganti, aparat kec, pemda kab/kota dan prov dan pihak dan/atau instansi terkait lainnya
3. Hasilnya dimuat dalam berita acara yg memuat hasil musdes, letak, luasan, harga wajar, tipe tanah desa berdasar penggunaannya, dan
bukti kepemilikan tanah yg ditukar dg tanah penggantinya
8.Pemindahtanganan
Penjualan dilengkapi dengan bukti penjualan dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa
tentang Penjualan;
Uang hasil penjualan dimasukkan dalam rekening kas desa sebagai pendapatan asli desa;
8.Pemindahtanganan
PENYERTAAN MODAL
Penyertaan modal Pemerintah Desa atas aset desa
dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan
dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa).
PENATAUSAHAAN
Aset desa yang sudah
ditetapkan penggunaannya
harus diinventarisir dalam
buku inventaris aset desa
dan diberi kodefikasi.
Kodefikasi berupa
pelabelan dengan format
dan buku inventaris aset
10. P e n i l a i a n
PENILAIAN
Pemerintah Daerah Kabupaten bersama
Pemerintah Desa melakukan inventarisasi dan
penilaian aset Desa sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.