PROFIL KABUPATEN PANGANDARAN

KARAKTERISTIK LOKASI
Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten hasil
pemekaran dari wilayah Kabupaten Ciamis di Provinsi
Jawa Barat yang baru ditetapkan pada tahun 2012
berdasarkan Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2012.
Kabupaten Pangandaran terletak di bagian selatan
Provinsi Jawa Barat, dan berbatasan langsung dengan
Provinsi Jawa Tengah (Kabupaten Cilacap). Kabupaten
Pangandaran memiliki ibukota kabupaten di Kecamatan
Parigi, dengan cakupan wilayah terdiri atas 10
kecamatan. Luas Kabupaten Pangandaran kurang lebih
1.010,92 km2. Kabupaten Pangandaran berada pada
ketinggian antara 0 - 700 mdpl. Elevasi Kabupaten
Pangandaran cenderung semakin tinggi di dari selatan ke
utara kecuali bagian barat pesisir yang wilayahnya
perbukitan karst. Berdasarkan hasil pengolahan data Kabupaten

kependudukan yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan Pangandaran

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pangandaran, penduduk

Kabupaten Pangandaran pada Semester 2 Tahun 2017
tercatat sebanyak 409.016 orang.

Sumber: Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Pangandaran Tahun 2016 - 2021

1
POTENSI WILAYAH KABUPATEN PANGANDARAN
PARIWISATA
Pariwisata di Pangandaran merupakan salahsatu tujuan utama
dari destinasi wisata di Indonesia, hal ini termaktub dalam PP
Nomor 50 Tahun 2011 RIPPARNAS 2010-2025 yang
menetapkan Kabupaten Pangandaran sebagai salahsatu
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Daya Tarik
Wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran dapat dibagi
kedalam tiga kategori:
• Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya
• Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam
• Obyek dan Daya Tarik Wisata Minat Khusus
Sumber: Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pangandaran Tahun 2016 - 2021
EKONOMI
Secara umum, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan
merupakan sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB
Kab. Pangandaran pada periode 2012-2014. Kontribusi sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan terus mengalami penurunan
dan akhirnya pada tahun 2015, kontribusi sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan bukan lagi sektor yang memiliki
kontribusi terbesar karena kontribusi sektor Perdagangan Besar
dan Eceran, reparasi mobil dan sepeda motor berhasil
melampaui kontribusi sektor tersebut dengan kontribusi sebesar
24.28%. Hasil proyeksi kontribusi untuk masing-masing sektor
pada tahun 2016 menunjukan bahwa perubahan secara
struktural dari perekonomian Kab. Pangandaran terus terjadi.
Perubahan struktural perekonomian yang dimaksud merupakan
perubahan dari struktur perekonomian yang lebih
menitikberatkan pada sumber daya alam (seperti Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan) menjadi struktur perekonomian yang
lebih menitikberatkan pada industri terutama industri jasa yang
dapat terkait dengan pariwisata.
2
 ALOKASI DAN PENYALURAN DANA DESA DI KABUPATEN PANGANDARAN

Total Dana Desa yang disalurkan ke Kabupaten Pangandaran

sejak tahun 2016 hingga tahun 2019
Rp 305,74 Miliar

Rp 61,68 Miliar Rp 78,24 Miliar Rp 76,67 Miliar Rp 89,15 Miliar

2016 2017 2018 2019

Penyerapan Penyerapan Penyerapan Penyerapan
100% 100% 100%* 100%*
*) Data per 16 Januari 2020 3
 REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2015-2018
DI KABUPATEN PANGANDARAN

Jalan Desa Jembatan Pasar Desa BUM Desa Penahan Air Bersih MCK Polindes
44.525 m 228 m 12 Unit - Kegiatan Tanah 38 Unit 4 Unit 5 Unit
66 Unit

Tambatan Embung Irigasi Sarana Drainase PAUD Posyandu Sumur

Perahu 1 Unit 43 Unit Olah Raga 23.400 m 160 Kegiatan 31 Unit 1 Unit
- Unit - Unit

4
 REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA DESA TAHUN 2019 DI KABUPATEN PANGANDARAN

Jalan Desa Jembatan Pasar Desa BUM Desa Penahan Air Bersih MCK Polindes
22.581 m -m - Unit - Kegiatan Tanah 19 Unit - Unit - Unit
- Unit

Tambatan Embung Irigasi Sarana Drainase PAUD Posyandu Sumur

Perahu - Unit - Unit Olah Raga -m - Kegiatan - Unit - Unit
- Unit - Unit

5
*) Data per 20 Desember 2019
 % STUNTING DI PROVINSI JAWA BARAT

Sejalan dengan kondisi stunting nasional, persentase balita stunting di Provinsi Jawa Barat
juga ikut menurun pada tahun 2018 jika dibandingkan tahun 2013.
6