Anda di halaman 1dari 19

Profil RSUD Pangandaran

Tahun 2020

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN UMUM KABUPATEN PANGANDARAN

Kabupaten Pangandaran berpisah dari Kabupaten Ciamis sejak tahun 2013

berdasarkan UU No. 21 Tahun 2012. Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu

dari 27 Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Secara geografis

Kabupaten Pangandaran terletak paling selatan Provinsi Jawa Barat yang berbatasan

dengan Provinsi Jawa Tengah serta merupakan daerah yang mempunyai karakteristik

sebagai berikut :

- Wilayah selatan merupakan wilayah pantai

- Wilayah Utara merupakan wilayah pegunungan dan dataran

- Wilayah tengah merupakan wilayah dataran/pesawahan

1. Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Pangandaran memiliki luas 1.104,0 km2 yang terletak

pada koordinat: -7.710439,108.48346 dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut :

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cilacap ( Provinsi Jawa

Tengah)

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis

2. Jumlah Kecamatan

Secara Administratif wilayah Kabupaten Pangandaran terdiri dari 10

kecamatan dan 93 desa. Secara rinci wilayah administratif Kabupaten

Pangandaran pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Tabel 2.1

Jumlah Kecamatan dan Desa

di Kabupaten Pangandaran Pada Tahun 2018

No Wilayah Administratif Jumlah

1. Kecamatan 10
2. Desa 93
Sumber Data: Profil Puskesmas se Kabupaten Pangandaran Tahun 2018

Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah Desa per Kecamatan yaitu

sebanyak 9 - 10 desa.

3. Jumlah Desa

Dilihat dari jumlah dan katagori desa yang ada di Kabupaten Pangandaran

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Jumlah Desa Menurut Kecamatan

di Kabupaten Pangandaran Tahun 2018

Jumlah Luas Wilayah Jumlah


No Kecamatan
Desa (Km²) Penduduk
1. Parigi 10 98,9 44,169

2. Cijulang 7 93,4 28,058

3. Cimerak 11 48,229
180,6
4. Cigugur 7 109,9 22,310

5. Langkaplancar 15 221,0 50,302

6. Mangunjaya 5 31,7 32,461

7. Padaherang 14 118,7 68,851

8. Kalipucang 9 107,4 38,333

9. Pangandaran 8 52,4 56,060

10 Sidamulih 7 90,0 28,790

JUMLAH 93 1.104,0 417,563


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Sumber Data : Profil Puskesmas Kabupaten Pangandaran tahun 2018

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah Desa di Kabupaten Pangandaran

pada tahun 2018 sebanyak 93 desa yang tersebar di 10 Kecamatan. Jumlah desa

terbanyak dalam satu Kecamatan adalah di Kecamatan Langkaplancar yang

terdiri dari 15 desa, sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan

Mangunjaya sebanyak 5 Desa.

Jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran tahun 2018 berdasarkan

data BPS adalah 417.563 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 208.962

jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 208.601 jiwa.

4. Kondisi Daerah

Kondisi daerah Kabupaten Pangandaran secara garis besar terdiri dari

dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. bagian utara ke arah timur merupakan

daerah dataran rendah dan rawa dengan ketinggian 25 - 100 dpl, serta bagian

selatan merupakan daerah dataran banjir, rawa dan pantai dengan ketinggian 0 -

25 dpl.

Bagian tengah ke arah barat merupakan pegunungan dengan ketinggian

500 – 1000 dpl, bagian tengah merupakan perbukitan dengan ketinggian 100 –

500 dpl, sedangkan bagian tengah ke arah timur dan selatan merupakan daerah

dataran rendah dengan ketinggian 25 - 100 dpl.

Adapun pembagian wilayah tersebut yaitu:

a. Wilayah Utara

- Kecamatan Mangunjaya

- Kecamatan Padaherang

b. Wilayah Tengah I

- Kecamatan Kalipucang

- Kecamatan Pangandaran

c. Wilayah Tengah II
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

- Kecamatan Sidamulih

- Kecamatan Parigi

d. Wilayah Tengah III

- Kecamatan Cigugur

- Kecamatan Langkaplancar

e. Wilayah Selatan

- Kecamatan Cijulang

- Kecamatan Cimerak

5. Lokasi Daerah Rawan Bencana dan KLB Penyakit Menular

Berdasarkan karakteristik wilayah di Kabupaten Pangandaran maka lokasi

daerah rawan bencana alam dan KLB penyakit menular dapat dikatagorikan

sebagai berikut:

a. Daerah rawan bencana alam terdiri dari:

- Daerah banjir pada umumnya meliputi wilayah Kec. Padaherang dan Kec.

Kalipucang.

- Daerah rawan longsor pada umumnya meliputi wilayah Kec.

Langkaplancar.

b. Daerah rawan KLB Penyakit Menular

- Malaria meliputi wilayah pantai yaitu Kec. Kalipucang, Kec. Pangandaran,

Kec. Sidamulih, Kec. Parigi, Kec. Cijulang, Kec. Cimerak, Kec. Padaherang

dan Kec. Langkaplancar.

- Diare meliputi wilayah Kec. Cijulang, Kec. Pangandaran, Kec. Cimerak.

- Demam Berdarah di daerah perkotaan meliputi Kecamatan Pangandaran.

B. SEJARAH PENAMAAN RSUD PANGANDARAN MENJADI RSUD PANDEGA


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Awalnya penamaan RSUD di Pangandaran merujuk pada daerah

Pangandaran itu sendiri yaitu RSUD Pangandaran. Namun ketika Bupati

Pangandaran H. Jeje Wiradinata mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa

Barat yang salah satunya membahas tentang penamaan dari RSUD di Pangandaran.

Gubernur Jawa Barat waktu itu memberikan nama RSUD Pandega Pangandaran.

Pandega itu memiliki dua singkatan yaitu “Pangandaran Sehat dan Bahagia” dan

yang kedua dalam bahasa sundanya “Pangandaran Hade tur Ngajaga”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pandega memiliki arti “ahli

atau pemuka atau pemimpin”, maka dari itu RSUD Pandega diharapkan mampu

menjadi pemimpin di wilayah Kabupaten Pangandaran dalam hal bidang pelayanan

kesehatan.

Menurut istilah kepramukaan Pandega memiliki arti waktunya kita

mengabdikan diri dalam masyarakat. Jika kita melihat Trisatya Penegak/Pandega

(istilah Kepramukaan) poin kedua yang berbunyi “Menolong sesama hidup dan ikut

serta membangun masyarakat” (selaras dengan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu

Pengabdian kepada masyarakat), maka sebenarnya pandega adalah kepanjangan

aksi dari penegak. Di usia penegak mungkin kita sudah ikut serta mengabdikan diri

kepada masyarakat, maka di usia Pandega kitalah yang diharapkan untuk menjadi

pelopor dalam pembangunan tersebut.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Umum Daerah Pandega Pangandaran adalah Rumah Sakit

Kelas C dengan struktur organisasi yang mengacu pada Permenkes No. 56

Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit. Struktur Organisasi

yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Pangandaran

Nomor 49 Tahun 2019 Tentang Pembentukan dan SOTK Rumah Sakit umum

Daerah Pangandaran sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini :


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Tabel 2.3

Struktur Organisasi RSUD Pandega Pangandaran

NO JABATAN NAMA

1 Direktur drg. Asep Kemal Pasha, Sp.KGA.,M.M

2 Kepala Bagian Tata Usaha Sarlan, S.IP

3 Plt. Kepala Bidang Pelayanan Medis dr. Hj. Titi Sutiamah

4 Kepala Bidang Keperawatan H. Agus Maliana, S.Kep.,Ners.,M.M

5 Kasubbag Umum dan Kepegawaian Yopi Maulana Abdilah, S.STP.,M.M


Kasubbag Perencanaan, Evaluasi
6 Ganjar Iskandar, S.KM
dan Pelaporan
7 Kasubbag Keuangan dan Aset Taupik Hermanto, S.KM

8 Kepala Seksi Pelayanan Medis dr. Liza Octa Ferostina


Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
9 Elis Rosita, AM.Keb
Medis
Kepala Seksi Gawat Darurat dan
10 dr. Hj. Titi Sutiamah
Intensif
11 Kepala Seksi Asuhan Keperawatan Herdis Heryanto, S.Kep.,Ners

12 Kepala Seksi Penunjang Non Medis Yeti Kusmiati, S.Kep.,Ners


Kepala Seksi Etika dan Mutu
13 Sonny Firmansyah, Amd.Kep
Keperawatan

D. SUMBER DAYA MANUSIA

1. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Pangandaran


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Jumlah seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Pandega

Pangandaran awalnya sebanyak 12 orang untuk manajemen sesuai dengan

Peraturan Bupati Kabupaten Pangandaran Nomor 49 Tahun 2019 Tentang

Pembentukan dan SOTK Rumah Sakit umum Daerah Pangandaran. Pada

bulan Desember 2019 karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Pandega

Pangandaran bertambah 92 orang PNS/CPNS dengan menarik karyawan dari

berbagai Puskesmas yang ada di Kabupaten Pangandaran. Pada bulan

September 2019 RSUD Pandega Pangandaran mengadakan test untuk karyawan

Non PNS dan terjaring sebanyak 176 orang, untuk mengisi mengisi kekosongan

formasi RSUD Pangandaran berencana menambah karyawan pada tahun 2020

sebanyak 81 orang, sehingga total karyawan yang ada di Rumah Sakit Umum

Daerah Pandega Pangandaran pada tahun 2020 sebanyak 349 orang.

Tabel 2.4

Jumlah Seluruh Karyawan

RSUD Pandega Pangandaran

URAIAN Jumlah Karyawan RSUD

Jumlah Seluruh Karyawan RSUD 349

2. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Diperinci Menurut PNS/Non PNS

Status Karyawan di RSUD Pangandaran dibedakan dalam tiga Jenis

status kepegawaian, sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini

Tabel 2.5

Jumlah Karyawan RSUD Pangandaran


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Menurut Status Kepegawaian

Karyawan RSUD
URAIAN
Manajemen PNS / CPNS NON PNS
Jumlah Seluruh Karyawan
12 96 253
RSUD

3. Jumlah Karyawan RSUD Pangandaran Dirinci Menurut Jabatan Formasi

Jumlah karyawan dirinci menurut jabatan formasi dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel 2.6

Jumlah Karyawan RSUD Pangandaran

Dirinci Menurut Jabatan Formasi

TENAGA KESEHATAN
N PNS / NON Jumla
Jabatan
O CPNS PNS h
1 Dokter Spesialis    

2 Dokter Umum 8 3 11

3 Dokter Gigi 1   1

4 Perawat 40 65 105

5 Perawat Gigi 1 1 2

6 Bidan 10 8 18

7 Farmasi 8 3 11

8 Rekam Medik 7 2 9

9 Radiografer 3 5 8

10 Nutrisionis 7   7

11 Analis Kesehatan 4 2 6

12 Ahli Teknik Elektromedik 2   2

13 Promkes 1 2 3

14 Fisioterapis   2 2

15 Sanitarian   3 3
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

16 Analis Kebijakan Kesehatan   1 1

17 Perawat CSSD   2 2

18 Dietesian   1 1

19 Penata Anestesi   1 1

NON KESEHATAN

21 Pengadministrasi Umum   31 31

22 Pengelola Program/Staf Kasie   13 13

23 Pengadministrasi Keuangan   6 6

24 Humas dan Dokumentasi   2 2

25 Operator SIPKD Keuangan   4 4

26 Analis Perencanaan   1 1

27 Pengadministrasi Kepegawaian   1 1

28 Operator Kepegawaian   1 1

29 Penyusun Laporan Keuangan   2 2

30 Pengelola Gaji   1 1

31 Analis Remunerasi   1 1

32 Pengelola Perjalanan Dinas   1 1

33 Operator SIPKD Perencanaan   1 1

34 Pengelola Data   1 1

35 Teknisi Air, Plumbing Dan Perpipaan   1 1

36 Teknisi (Server)   1 1

37 Teknisi Ac Dan Refrigator Pendingin   1 1

38 Teknisi Listrik/Elektrikal Dan Mekanikal   1 1

39 Operator BMD   2 2

40 Kepala Instalasi IPRS   1 1


Pengandiminstrasi Perencanaan Dan
41   1 1
Program
42 Teknisi Gas Sentral   1 1

NON TEST

43 Bendahara 2    
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

44 Pengelola Barang Milik Daerah 1    

45 Pengelola Barang Milik Negara 1    

46 Pengemudi   6  

47 Pramu Kebersihan   27  

48 Petugas Keamanan   23  

49 Pramusaji   3  

50 Juru Masak   6  

51 Teknisi Pemeliharaan Gedung   1  

52 Petugas Laundry   5  

53 Rohaniawan   3  

54 Kepala Instalasi Jenazah   1  

55 Pemulasaraan Jenazah   2  

Jumlah 96 253 349

E. SARANA FISIK BANGUNAN, PERALATAN DAN FASILITAS

1. Fisik dan Bangunan

Rumah Sakit Umum Daerah Pandega Pangandaran mulai dibangun pada

tahun 2016 yang beralamatkan di Jl. Raya Merdeka No. 412 Desa Pananjung

Kecamatan Pangandaran Prov. Jawa Barat. Luas lahan pembangunan RSUD

Pangandaran kurang lebih seluas 5 hekter dengan luas bangunan 8.895,23 m2.

Pembangunan RSUD Pandega Pangandaran selain menggunakan dana

dari APBD juga mendapatkan anggaran dari Provinsi Jawa Barat dan APBN

dalam bentuk DAK (Dana Alokasi Khusus) dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.7

Anggaran Pembangunan RSUD Pangandaran


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Per Sumberdana

Tahun 2016

N Sumber Dana
Kegiatan
o APBD II APBD I APBN (DAK) Pajak Rokok
Pembangunan
1   35,000,000,000    
RSUD Pangandaran
Pembuatan DED
2 1,717,225,000      
RSUD Pangandaran
Pembuatan AMDAL
3 515,355,000      
RSUD Pangandaran
Tahun 2017
Pembangunan
1   36,000,000,000   5,000,000,000
Rumah Sakit
Tahun 2018
Pembangunan
1 45,000,000,000 20,000,000,000    
RSUD Pangandaran
Pengawasan RSUD
2 1,230,250,000      
Pangandaran
Tahun 2019
Pembangunan
1 74,946,395,000 25,000,000,000 37,832,155,000  
RSUD Pangandaran
Pengawasan RSUD
2 1,858,000,000      
Pangandaran

Pada tahun 2016 pembangunan RSUD Pandega Pangandaran mengalami

hambatan meskipun sudah dianggarkan dari anggaran Bantuan Provinsi

dikarenakan pembuatan DED Rumah Sakitnya baru selesai pada akhir tahun

2016 sehingga dana bantuan anggaran dari provinsi (APBD I) tidak dapat

terealisasi. Meskipun begitu pada tahun 2016 mengusulkan kembali ke provinsi

(APBD I) dan dari pajak rokok untuk anggaran 2017 dan mendapatkan anggaran

sebesar Rp. 36.000.000.000 dan dari pajak rokok sebesar Rp. 5.000.000.000,-

untuk pembangunan RSUD Pangandaran. Pada tahun 2018 pembangunan RSUD

dilanjutkan dengan menggunakan anggaran dari APBD II sebesar Rp.

45.000.000.000 dan APBD I sebesar Rp. 20.000.000.000, sedangkan untuk

pengawasan pembangunan RSUD dianggarkan dari APBD II sebesar Rp.

1.230.250.000. Pada tahun 2019 pembangunan RSUD kembali dilanjutkan


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

dengan menggunakan anggaran dari APBD II sebesar Rp. 74.946.395.000, APBD

I sebesar Rp. 25.000.000.000 dan dari APBN sebesar Rp. 37.832.155.000 dalam

bentuk DAK (Dana Alokasi Khusus).

2. Peralatan

Rencana kebutuhan peralatan di RSUD Pandega Pangandaran sudah

sesuai dengan standar Depkes dan Permenkes 56 tahun 2014 Tentang Klasifikasi

dan Perijinan Rumah Sakit. Pengadaan alat kesehatan sudah dilakukan sejak

anggaran tahun 2019 sebesar Rp. 55.000.000.000 sehingga pada tahun 2020

RSUD Pandega Pangandaran sudah mulai operasional meskipun belum

sepenuhnya terpenuhi.

3. Fasilitas Layanan RSUD Pandega Pangandaran

a. Instalasi Rawat Inap

Rawat inap merupakan salah satu layanan yang terdapat di RSUD

Pandega Pangandaran. Meski fasilitas yang ditawarkan oleh masing-masing

unit memiliki perbedaan, namun fasilitas yang ditawarkan oleh layanan rawat

inap di setiap unit RSUD Pandega Pangandaran telah dirancang untuk dapat

memberikan kenyamanan terbaik bagi para pasien.

Layanan ruangan yang disediakan beragam. Mulai dari kamar kelas

VVIP, VIP, 1, 2, 3, dan Kamar Bayi, hingga ruangan ICU / ICCU / HCU yang

berfungsi untuk memberikan perawatan khusus pada penderita yang

memerlukan perawatan yang lebih intensif, juga ruangan Perinatologi / NICU /

PICU yang merupakan ruang rawat inap bagi bayi - bayi baru lahir yang

membutuhkan perawatan khusus di Rumah Sakit.

b. Instalasi Rawat Jalan


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Layanan Rawat Jalan di RSUD Pandega Pangandaran terbagi menjadi

4 layanan utama, yakni Poliklinik, Thalasemia dan Transfusi Darah dan Ruang

Kebidanan.

Pada layanan Poliklinik, terdapat berbagai poli mulai dari kesehatan

anak, penyakit dalam, bedah, obgyn, mata, saraf, kesehatan gigi anak dan

berbagai gangguan kesehatan lainnya

c. Instalasi Bedah Sentral

Pelayanan bedah sentral di RSUD Pandega Pangandaran

memberikan pelayanan medis yang aman, efektif, berperikemanusiaan

berdasarkan ilmu kedokteran mutakhir dan teknologi tepat guna dengan

mendayagunakan Sumber Daya Insani (SDI) berkompeten dan professional

menggunakan peralatan dan obat-obatan yang sesuai dengan standar,

pedoman dan rekomendasi profesi anastesiologi dan terapi intensif Indonesia.

Unit kamar bedah RSUD Pandega Pangandaran melayani unit

pelayanan medis yang menjalankan fungsi operasionalnya selama 24 jam per

hari dan 7 hari dalam 1 minggu yang terbagi dalam tiga shif pelayanan yaitu

pagi, siang dan malam.

d. Instalasi Farmasi

Instalasi Farmasi di RSUD Pandega dipimpin seorang Apoteker dan

dibantu oleh beberapa orang Apoteker yang memenuhi persyaratan

perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara professional,

tempat, atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh

pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.

Pelayanan Kefarmasian di RSUD Pandega Pangandaran merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit

yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi,


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau

bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinis.

Demi kenyamanan dan kemanan pasien dalam ketersediaan obat,

RSUD Pandega Pangandaran menyediakan layanan farmasi 24 jam bagi

pasien rawat inap. Dengan berorientasi kepada keselamatan pasien, dengan

prinsip tepat pasien, tepat indikasi, tepat dosis, tepat sediaan dan waspada

efek samping.

- FARMASI 24 JAM

Pelayanan peracikan obat hingga distribusi bagi pasien rawat inap serta

rawat jalan. Farmasi rawat inap melayani selama 24 jam baik untuk pasien

rawat inap maupun pasien umum.

- FARMASI KLINIS

Informasi dan konsultasi seputar obat, baik untuk kebutuhan internal

dokter dan perawat, juga pasien dan keluarga pasien yang membutuhkan

informasi seputar obat yang sedang dikonsumsi. Layanan konsultasi

dilayani oleh petugas farmasi.

- GUDANG PERBEKALAN OBAT

Pusat penyimpanan obat untuk kebutuhan seluruh area RSUD Pandega

Pangandaran. Juga mengelola penyimpanan obat sesuai ketentuan yang

berlaku.

- PENCAMPURAN OBAT STERIL

Ruang pencampuran obat steril RSUD Pandega Pangandaran, memenuhi

kebutuhan pencampuran obat bagi pasien.

e. Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD)

CSSD merupakan pusat pelayanan sterilisasi di Rumah Sakit. Setiap

alat dan bahan yang diperlukan untuk peraawtan maupun tindakan pada

pasien dikemas, dan disterilkan di unit ini. RSUD Pandega Pangandaran


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

menggunakan autoclave dan sterilisator panas kering untuk mencukupi

kebutuhan pelayanan sterilisasi setiap harinya, dan kontrol kualitas dilakukan

dengan pemeriksaan mikrobiologi secara berkala untuk menjamin mutu hasil

sterilisasi.

f. Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Umum Daerah Pandega Pangandaran mempunyai Instalasi

Radiologi dalam membantu penegakan diagnosis khususnya radiodiagnostik.

Instalasi ini didukung oleh dokter umum dan mumpuni di  bidangnya. Instalasi

radiologi RSUD Pandega Pangandaran memberikan pelayanan 24 jam

dengan mengedepankan kecepatan dan ketepatan.

g. Instalasi Laboratorium

Instalasi laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang

merupakan pelayanan penunjang yang bertujuan :

- Membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani

suatu penyakit dengan tepat, cepat, dan akurat.

- Menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu

penyakit dapat terdeteksi secara dini.

- Menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan

sebagai pemantau perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu

penyakit.

- Bahkan untuk mengetahui kondisi atau status kesehatan seseorang maka

perlu dilakukan ‘General Medical Check Up’ di Laboratorium minimal 1

tahun sekali. Oleh karena itu laboratorium memiliki kedudukan yang

penting dalam Rumah Sakit.

Adapun pelayanan laboratorium yang dapat dilakukan di RSUD Pandega

Pangandaran adalah sebagai berikut :

- Pemeriksaan Hematologi
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

- Hematologi lengkap

Untuk mengetahui adanya kelainan darah seperti anemia, adanya

infeksi atau kelainan sel darah putih, alergi dan gangguan pembekuan darah

akibat kelainan jumlah trombosit.

h. Instalasi Rehabilitasi Medik

Instalasi Rehabilitasi Medik merupakan salah satu bagian di Rumah

Sakit Umum Daerah Pandega Pangandaran yang memberikan pelayanan

terapi fisik dan rehabilitasi secara terintegrasi dan komprehensif yang

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi

keterbatasan atau gangguan fungsi yang ada, gangguan yang terjadi dapat

disebabkan oleh penyakit, proses degeneratif, trauma dan lain – lain.

i. Instalasi Gizi

Instalasi gizi merupakan salah satu bagian dari unit yang ada di RSUD

Pandega Pangandaran yang merupakan tempat kegiatan pelayanan gizi di

rumah sakit dan merupakan salah satu bagian yang tidak kalah penting untuk

memberikan pelayanan dalam rangka mempercepat proses penyembuhan

terhadap pasien.

Kegiatan pelayanan gizi di RSUD Pandega Pangandaran antara lain :

- Penyelenggaraan makan

Yaitu suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai

dengan pendistribusian makanan kepada konsumen, melalui pemberian

makanan/diet yang tepat dalam rangka pencapaian status kesehatan yang

optimal.

- Asuhan gizi

Yaitu sarana dalam upaya pemenuhan zat gizi kepada pasien melalui

serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan

mulai dari perencanaan diet hingga evaluasi perencanaan diet.


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Kegiatan asuhan gizi meliputi :

 Pengkajian status gizi (Antopometri, pemeriksaan fisik, laborat)

 Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakit

 Penentuan macam / jenis diet yang sesuai dengan status gizi dan

penyakit

 Konseling / Konsultasi gizi

 Pemantauan dan evaluasi terapi gizi

 Pemberian makanan ekstra

- Penelitian dan pengembangan gizi sederhana

Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi RSUD

Pandega Pangandaran. Kegiatan ini lebih banyak difokuskan pada lingkup

unit pelayanan gizi seperti teknologi, penyederhanaan, cara kerja serta

penilaian hasil kerja yang dicapai.

j. Instalasi Forensik dan pemulasaraan Jenazah

Instalasi Pemulasaran Jenazah di RSUD Pandega Pangandaran

merupakan kegiatan perawatan jenazah meliputi merawat pada saat setelah

pasien meninggal di ruangan dan atau memandikan dan mengkafani baik

pasien infeksius maupun non infeksius sesuai standar Rumah Sakit.

k. Instalasi Rekam Medis

Instalasi Rekam Medis di RSUD Pandega Pangandaran mempunyai

tugas mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medik. Instalasi ini terdiri

dari : pengisian status pasien baru, kegiatan pengumpulan, pengolahan,

analisa dan pelaporan, pengisian DIPAM (Daftar Isian Pasien Mental) dan

pengarsipan. Pencatatan data pasien sudah melalui system komputerisasi

sehingga memudahkan dalam pelacakan data yang dibutuhkan.

l. Instalasi Promosi Kesehatan dan Hubungan Masyarakat


Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

Instalasi Promosi Kesehatan merupakan salah satu unit kerja di RSUD

Pandega Pangandaran, dibentuk berdasarkan Permenkes Nomor 44 Tahun

2018 tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Instalasi

Promosi Kesehatan RSUD Pandega Pangandaran adalah upaya Rumah

Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan kelompok

masyarakat sehingga pasien dapat mandiri dalam mempercepat

kesembuhan dan rehabilitasinya, mandiri dalam meningkatkan kesehatan,

mencegah masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan

melalui pembelajaran.

Tujuan dari Instalasi Promosi Kesehatan ini adalah terciptanya

masyarakat RSUD Pandega Pangandaran yang menerapkan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap, dan

perilaku pasien Rumah Sakit serta pemeliharaan lingkungan RS dan

termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan RSUD

Pandega Pangandaran.

m. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Peralatan

Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)

RSUD Pandega Pangandaran adalah suatu unit fungsional untuk

melaksanakan kegiatan teknis instalasi, pemeliharaan dan perbaikan, agar

fasilitas yang menunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana,

prasarana dan peralatan alat kesehatan RS selalu berada dalam keadaan

layak pakai guna menunjang pelayanan kesehatan yang paripurna dan prima

kepada pelanggan. IPSRS yang ada di RSUD Pandega Pangandaran meliputi

Instalasi listrik, instalasi air, jaringan komunikasi, peralatan elektronika,

peralatan laundry, peralatan dapur, peralatan kedokteran, peralatan

kesehatan, sertifikasi dan kalibrasi sarana Rumah Sakit.

ii.
Profil RSUD Pangandaran
Tahun 2020

F.

Anda mungkin juga menyukai