Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) adalah salah satu bagian di rumah sakit yang kegiatannya mengatur penerimaan dan pendaftaran pasien yang pada kasus-kasus gawat atau darurat atau gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat atau gawat dan darurat. Pada pendaftaran gawat darurat proses pelayanan dilakukan selama 24 jam. Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) RS Universitas Gajah Mada yaitu melayani pasien dengan kasus-kasus gawat atau darurat atau gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat atau gawat dan darurat. Untuk Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) RS Universitas Gajah Mada berlaku mulai sore, untuk pagi tempat pendaftaran di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) dipisah, dikarenakan pasien gawat darurat sebagian besar adalah pasien tidak sadar ataupun dengan kondisi kegawat daruratan tertentu. Alur Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat (TPPGD) RS Universitas Gajah Mada yaitu : a. Pasien masuk ke Instalasi Gawat Darurat. b. Pasien mendapatkan pelayanan klinis dari petugas IGD. c. Petugas menyiapkan berkas rekam medis pasien gawat darurat. d. Keluarga pasien mendaftarkan pasien ke Tempat Pendaftaran Pasien Gawat Darurat, jika pasien tersebut merupakan korban kecelakaan, petugas melihat identitas pasien dari KTP atau identitas lainnya. Tetapi jika tidak ditemukan identitas pada diri pasien maka pasien diberi inisial MR.X. Dan untuk pihak yang bertanggungjawab terhadap pasien adalah pihak yang berwajib yaitu polisi yang nantinya akan menghubungi keluarga pasien. Setelah pihak keluarga pasien masih belum bisa dihubungi maka pihak rumah sakit akan menghubungi dinas sosial sebagai penanggungjawab. e. Petugas melakukan entri data pasien ke sistem EHR. f. Karena pasien IGD kebanyakan pasien kasus kriminal atau kecelakaan sehingga harus menggambar sementara sistem EHR belum bisa untuk menggambar sehingga dibuatkan formulir IGD yang nantinya akan diberikan ke dokter. g. Petugas mencatat hasil pelayanan klinis pada formulir gawat darurat. h. Jika pasien mendapatkan pemeriksaan penunjang, petugas melampirkan hasil dari pemeriksaan penunjang ke dokumen rekam medis pasien tersebut. i. Setelah pasien sudah ditetapkan untuk rawat inap atau pulang atau rujuk, petugas membuatkan Kartu Identitas Berobat. j. Petugas membuatkan general consent untuk pasien. k. Petugas membuatkan admission note jika pasien tersebut harus dirawat inap. l. Untuk pasien BPJS petugas membuatkan formulir BPJS, sedangkan untuk pasien umum petugas membuat formulir pernyataan pasien umum yang akan diberikan ke bagian pelayanan.