Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PEREKONOMIAN DAN POTENSI

PENGEMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI DALAM


BEBERAPA SEKTOR EKONOMI

Sabila Ayu Kuntari/160721600924/L’2016


Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang

Abstrak: Penduduk Banyuwangi yang berjumlah banyak merupakan salah satu potensi yang besar
dalam pengembangan wilayah dan peningkatan Ekonomi di provinsi jawatimur. Kabupaten Banyuwangi
memiliki potensi sumberdaya alam yang baik disektor
pertanian,kehutanan,perikanan,perindustrian,pertambangan perdagangan dan jasa Produk Domestik
Banyuwangi adalah semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang
beroperasi di wilayah Kabupaten Banyuwangi pertumbuhan dari beberapa sektor ekonomi dari
kabupaten banyuwangi membawa perubahan juga pada sektor ekonomi provinsi jawatimur karena
banyuwangi merupakan kabupaten yang berpengaruh di jawa timur.
Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, PDRB, Perekonomian Banyuwangi,

Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun meningkat secara otomatis akan


mempengaruhi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi, karena semakin banyaknya
penduduk maka seuatu permasalahan ataupun potensi permsalahan akan terbentuk terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi perekonomian 3. sektor utama, yaitu pertanian, jasa, dan
perdagangan. Pada tahun 2001 pertumbuhan ekonominya mencapai 1,59 % yang
disumbangkan oleh sektor pertanian (52,48 %), jasa (19,147 %), dan perdagangan (9,35 %).
Berikut ini adalah data mengenai perekonomian Kabupaten Banyuwangi. pendapatan per
kapita Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2007 lebih tinggi dibanding tahun 2006. Pada tahun
2006 pendapatan per kapita mencapai Rp.3.262.750,60 sedang tahun 2007 meningkat menjadi
Rp.3.615.911,64. prosentase kenaikan pendapatan per kapita tahun 2007 ternyata juga lebih
besar dibanding prosentase pertumbuhan penduduknya serta laju inflasi tahun 2007. Selain itu
perkembangan angka pendapatan per kapita sejak tahun 2000 hingga 2007 juga lebih tinggi
dibanding perkembangan indeks implicit serta laju pertumbuhan penduduk pada periode tahun
yang sama. Artinya secara makro, pertumbuhan ekonomi masih diimbangi dengan
pengendalian harga barang dan jasa serta laju pertumbuhan penduduk.
Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi sumberdaya alam yang baik di sektor
pertanian, perikanan, peternakan, perindustrian, perdagangan dan jasa.sektor-sektor tersebut
sangat penting fungsinya karena merupakan modal dasar untuk kelangsungan pengembangan
wilayah, terutama dalam era otornomi daerah seperti saat ini. Dalam rangaka otonomi dareah
maka sumber daya yang ada harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tidak boleh
dieksploitasi secara berlebih, dan harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bersama
dengan banyaknya jumlah penduduk dan sumber daya alam yang besar, seharusnya Masyrakat
di Kabupaten Banyuwangi dapat memanfaatkan hal tersebut secara optimal.

Berdasarkan latar belakang diaatas maka dapat diambil sebuah rumusan masalah yaitu
sebagai berikut: 1) Bagaimana identifikasi Perekonomian di Kabupaten Banyuwangi?; 2)
Bagaimana Potensi pengembangan beberapa sektor di Kabupaten Banyuwangi .
Maksud dari penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait
rumusan permasalahan. Dengan memanfaatkan literatur terdahulu untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Menjawab pertanyaan-pertanyaan di rumusan masalah.

PEREKONOMIAN DI KABUPATEN BANYUWANGI


Penduduk Madura yang besar khususnya di Kabupaten Banyuwangi merupakan salah
satu potensi yang besar dalam pengembangan wilayah dan peningkatan Ekonomi di Kabupaten
Banyuwangi. Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi dikenal mempunyai etos kerja yang tinggi
sehingga salah satu faktor inilah yang mendorong berkembangnya perekonomian di Madura.
Hal ini dibuktikan dengan pada tahun 2009 – 2012 Banyuwangi mampu meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi berturut - turut sebesar 5,18% , 5,75 % , 6,21 %, 6,32% (Pdrb Kabupaten
Banyuwangi, 2017). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2009 – 2012
terus mengalami peningkatan peningkatan yang dominan setiap tahun di Kabupaten
Banyuwangi sebagian besar terdapat pada sektor pertanian dan Perikanan khususnya Nelayan.
Pada tahun 2009 geliat perekonomian Kabupaten Banyuwangi mampu meningkat sebesar
5,18%. Kemudian pada tahun 2010 laju pertumbuhannya terus naik yaitu menjadi 5,75%.
Meningkat lagi menjadi 6,21% pada tahun 2011. Laju pertumbuhan menggeliat menjadi 6,32%
pada tahun 2012 .Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh berbagai sector yaitu sector pertanian,
pertambangan, industry pengolahan, listrik dan air.

Mata pencarian Dominan Kabupaten Banyuwangi


Mata pencaharian di Kabupaten Banyuwangi beraneka ragam, akan tetapi jika dilihat
dari topografi wilayah Banyuwangi dan Wilayah yang merupakan kepulauan, maka kegiatan
mata pencaharian yang dominan yaitu kegiatan bertani. Disamping dampak dari Jembatan
Suramadu yang membuat akses kemudahan untuk datang ke kabupaten – kabupaten di Pulau
Madura, ekspor dan Impor bahan pangan termasuk di dalamnya Kabupaten Banyuwangi yang
merupakan eks karesidenan Madura, juga banyaknya event – event yang mendukung seperti
lomba kerapan sapi, pagelaran sapi sosnok, car free day di Alun – alun Arek Lancor
Banyuwangi tiap hari minggu yang secara tidak langsung ikut mendongkrak pertumbuhan
ekonomi khususnya pada sector perdagangan, hotel, dan restoran serta menguatkan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan bertani ini dilakukan sekaligus oleh
kaum pria dan wanita. Untuk pekerjaan yang berat-berat seperti membajak dan mencangkul
adalah bagian laki-laki. Sedangkan menanam, memberi pupuk, menyiangi, memanen, dan
pekerjaan ringan lainnya umumnya dilakukan oleh perempuan. Saat-saat bertanam, orang
Madura menghabiskan sebagian besar waktunya di sawah atau tegal, sehingga jangan heran
saat sebelum matahari terbit dan setelah terbenam, mereka tidak ditemui di rumahnya. Tidak
salah jika orang Madura disebut sebagai orang yang gigih dan tekun dalam bekerja. selain
bertani, mata pencaharian di pulau Madura adalah melaut atau menjadi nelayan bagi mereka
yang tinggal di pesisir pantai. Karena pekerjaan inilah orang Madura sanggup abhantal omba’
asapo’ angin (berbantal omba’ dan berselimut angin). Maksudnya, orang yang bekerja sebagai
nelayan rela berkawan dengan omba’ dan angin berlama-lama di lautan untuk mendapatkan
hasil tangkapan yang maksimal. Hasil tangkapan tersebut kemudian diserahkan kepada nelayan
pangaddhang (penghadang) atau pangamba’ (penjemput) yang datang menjemput dengan
perahu yang lebih kecil untuk kemudian dijual di daratan.
Produk Domestik dan Produk Regional
Produk Domestik Banyuwangi adalah semua barang dan jasa sebagai hasil dari
kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah Kabupaten Banyuwangi, tanpa
memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari dan atau dimiliki oleh penduduk
wilayah Kabupaten Banyuwangi. Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan
produksi tersebut merupakan
Pendapatan Domestik Kabupaten Banyuwangi. Produk Regional Banyuwangi adalah produk
domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah dikurangi dengan
pendapatan yang dibayarkan keluar daerah Kabupaten Banyuwangi. Jadi, Produk Regional
Kabupaten Banyuwangi merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang
dimiliki oleh penduduk wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Lapangan Usaha
Tahun 2009 - 2015 ( Juta Rupiah )
PDRB harga konstan Provinsi Jawa Timur (juta rupiah)
NO Lapangan Usaha 2013 2014 2015
1 pertanian, kehutanan, perikanan 150463720 155771140 161153990
2 pertambangan dan penggalian 59049990 60887380 65707010
3 industri pengolahan 345794560 372726400 392489780
4 pengadaan listrik dan gas 4380340 4502070 4366990
5 pengadaan air, pengelolaan sampah, 1231050 1234130 1299270
limbah dan daur ulang
6 Konstruksi 110485450 116498230 120688270
7 perdangan besar dan eceran 219246070 229725710 243497820
8 transportasi dan pergudangan 31528720 34241210 36453370
9 penyediaan akomodasi dan makan 57684940 62807800 67773100
minum
10 informasi dan komunikasi 65131950 69155100 73639960
11 jasa keuangan dan asuransi 30348350 32399640 34730260
12 real estate 20565060 21998290 23092640
13 jasa perusahaan 9044150 9815000 10349050
14 adminisasi pemerintahan, pertahanan 28564750 28729580 30275510
dan jaminan sosial wajib
15 jasa pendidikan 31265460 33306690 35392840
16 jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7592820 8212850 8743340
17 jasa lainnya 17517930 18473700 19374390
JUMLAH 1189895310 1260484920 1329027590
Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kab. Banyuwangi yang telah diolah S
Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan Lapangan
Usaha
Tahun 2009 - 2015 ( Juta Rupiah )

PDRB harga konstan Kabupaten Pemekasan (juta rupiah)


NO Lapangan Usaha 2013 2014 2015

1 pertanian, kehutanan, perikanan 5472147,31 5636344,97 5801783,92

2 pertambangan dan penggalian 364895,97 372303,84 380515,27

3 industri pengolahan 4138138 4392590,55 4659607,01

4 pengadaan listrik dan gas 15384,71 15461,39 17234,5

5 pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 12865,49 13217,91 13915,57

6 Konstruksi 2081708,56 2205395,17 2272104,72

7 perdangan besar dan eceran 4421628,04 4673195,84 4908709,21

8 transportasi dan pergudangan 385583,78 422548,67 450064,46

9 penyediaan akomodasi dan makan minum 274804,3 293634,59 314004,08

10 informasi dan komunikasi 1176449,24 1300912,24 1444336,4

11 jasa keuangan dan asuransi 388479,06 414005,61 434503,19

12 real estate 444911,34 474695,11 498309,66

13 jasa perusahaan 64173,72 68828,9 72574

14 adminisasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial 868278,92 873838,77 909000,53


wajib
15 jasa pendidikan 1041021,67 1105194,72 1174418,34

16 jasa kesehatan dan kegiatan sosial 172911,34 189399,71 196838,75

17 jasa lainnya 407927,55 435645,18 456885,16


JUMLAH 21731309 22887213,17 24004804,77
Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kab. Banyuwangi yang telah diolah S
Tabel 1.3 Location Quetiont
HASIL
NO 2013 2014 2015
1 1,991355742 1,992761424 1,993224909
2 0,338354615 0,33675571 0,320624129
3 0,655253997 0,649045746 0,657289593
4 0,192311103 0,189138975 0,218500437
5 0,011929696 0,589856841 0,592976399
6 1,031662643 1,042585863 1,042315271
7 1,104264864 1,120338134 1,116112692
8 0,669630586 0,679629741 0,68355404
9 0,260845858 0,25747696 0,256515586
10 0,98901295 1,036020922 1,085901995
11 0,700898928 0,703737641 0,692661028
12 1,184585357 1,188421704 1,194707361
13 0,388519055 0,386211556 0,388254407
14 1,664376961 1,675123271 1,662296488
15 1,823130736 1,827477616 1,837144134
16 1,246933342 1,270077313 1,24643332
17 1,275037964 1,298744634 1,305614104
Sumber: PDRB Menurut Lapangan Usaha Kab. Banyuwangi yang telah diolah

Berdasarkan hasil pengolahan tabel PDRB terlihat jelas bahwa hampir separuh dari
Pendapatan produk daerah berasal dari pertanian. Angka laju pertumbuhan tersebut kurang
diimbangi dengan kondisi perekonomian masyarakat golongan menengah ke bawah. Angka
laju pertumbuhan tersebut bisa dikatakan laju pertumbuhan yang tinggi namun di wilayah
Banyuwangi masih banyak sekali yang perkonomiannya masih cukup memprihatinkan.
Mengingat sector pertanian pada PDRB selalu mendapat urutan tertinggi PDRB kabupaten
Banyuwangi.Dalam sector pertanian, sebagian dari aktivitas pertanian telah menggunakan
system cara modern namun kadangkala masih menggunakan system tradisional.
Sektor-Sektor Usaha Yag Berpotensi Dapat Dikembangkan
Pengembangan Kawasan Budidaya

Kawasan Budidaya merupkan kawasan yang kondisi fisik dan potensi sumber daya
alamnya dapat dan perlu dimanfaatkan untuk kepentingan produksi dalam rangka memenuhi
kebutuhan manusia dan pembangaunan. Secara umum kawaan budidaya dibedakan menjadi
kawasan budidaya tanaman musiman dan kawasan budidaya tanaman tahunan, dimana untuk
kawasan budidaya tanaman musiman meliputi areal sawah/pertanian, dan perkebunan.
Pengembangan kawasan budidaya tanaman tahunan yang sangat potensial di Kabupaten
Banyuwangi Dalah, Kecamatan Pasean, Palengaan, dan Pegantenan, dimana untuk daerah
Palengaan tanaman tahunan yang potensial adalah tanaman konservasi seperti akasia dan jati.
Untuk pengembangan budidaya tanaman semusi wilayah yang memiliki potensi adalah
Kecamatan Pademawu, dan Proppo, karena areal wilayahnya paling luas dibandingkan dengan
kecamatan yang lainnya. Berikut ini dijelaskan mengenai pengembangan tanaman musiman
yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi;

Pengembangan Potensi Pertanian

Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi di bidang pertanian. Luas areal Pertanian


Kabupaten Banyuwangi keseluruhnya mencapai 74.467,167 Ha yang terdiri luas tegalan
62.013,769 Ha, sawah irigrasi 6.649,5 Ha dan sawah tadah hujan 5.803,898 Ha. Pola
penyebaran kawasan pertanian sawah dan tegalan cenderung mengikuti pola system DAS yang
ada. Areal persawahan, paling banyak terdapat di Kecamatan Pademawu, Proppo, Pegantenan
dan Palengaan, sedangkan kawasan tegalan banyak terdapat di kecamatan Banyuwangi,
Pademawu dan Proppo. Secara umum pertanian di Banyuwangi dibagi menjadi dua sektor
yaitu;

Sector Pertanian Tanaman Pangan


Sector pertanian tanaman pangan cukup potensial untuk dikembangkan terutama pada
komoditas padi dan jagung, karena komoditas ini terdapat di.hampir semua kecamatan yang
ada di. Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan untuk jenis komoditi lainnya seperti kacang-
kacangan ketela pohon hanya kecamatan tertentu saja yang menghasilkan.

Sektor Pertanian Holtikultura


Sektor pertanian holtikultura yang potensial; dikembangkan di wilayah Kabupaten
Banyuwangi adalah tanaman buah-buahan mengingat kondisi fisik wlayah yang kurang cocok
bagi pengembangan tanaman sayur, kecuali di daerah tertentu yang sangat terbatas luasannya.
Jenis komoditas yang sudah cukup dikenal sampai ke luar daerah adalah mangga, dimana
kkomoditas ini terdapat di Kecamatan Galis, Proppo, Pegantenan, Batumarmar, Pasean, dan
Waru. Selain itu, ada komodotas durian yang kualitasnya tergolong bagus, yaitu di Kecamatan
pegantenan, serta komoditas jeruk di Kecamatan Larangan, namun produktivitasnya sedikit
dan belum sampai ke luar daerah, sehingga perlu upaya pengembangan lebih lanjut.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari Pdrb Kabupaten Banyuwangi, dapat kita
ketahui bahwa daerah Banyuwangi memiliki potensi Perokonomian yang cukup tinggi, akan
tetapi perekonomian yang tinggi tidak diimbangi dengan potensi sumber daya manusia yang
tinggi pula. Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi di bidang pertanian. Luas areal Pertanian
Kabupaten Banyuwangi keseluruhnya mencapai 74.467,167 Ha yang terdiri luas tegalan
62.013,769 Ha, sawah irigrasi 6.649,5 Ha dan sawah tadah hujan 5.803,898 Ha. Pola
penyebaran kawasan pertanian sawah dan tegalan cenderung mengikuti pola system DAS yang
ada.

Daftar Rujukan

Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia –


Hasil Sensus Penduduk 2010. Badan Pusat Statistik. 2011.
Masudi. 2006. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka Banyuwangi Regency in Figures
2005/2006. Banyuwangi. BPS Banyuwangi.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banyuwangi 2005 – 2011 (Diakses pada : 1
2017 pukul 19.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai