Anda di halaman 1dari 6

Gunung Api

1.
a) Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan
kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur
gunungapi tengah samudera.
b) Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua.
Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini
bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di
tepi benua.
c) Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan
rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan
lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua
atau banjir lava sepanjang rekahan.
d) Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan
bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir
lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.

1. Merapi, Strombolit, Perret dan Pelee


2. Gunung tersebut termasuk pada letusan tipe plinian. Letusan tipe Plinian terjadi ketika
magma yang sangat kental dengan kandungan gas tinggi menyemburkan material
letusan hingga mencapai stratosfir dan menyebabkan perubahan iklim secara global.
Letusan dapat berlangsung sangat singkat, kurang dari 1 hari, atau beberapa hari
hingga bulan. Letusan yang berlangsung lama dimulai dengan pembentukan letusan
abu dan disertai aliran piroklastika. Karena volume magma yang dikeluarkan sangat
besar, tubuh gunung api bagian atas runtuh sehingga membentuk kaldera ( kawah
besar dengan diameter lebih dari 2km). Abu letusan dapat menyebar hingga daerah
yang sangat luas. Letusan ini sering disertai suara letusan yang sangat keras.
3.
- Langsung
1) Aliran lava panas.
Aliran lava gunung berapi memiliki suhu 7000 sampai 1200oC. Dengan panas
yang teramat tinggi, aliran lava tersebut dapat merusak dan membakar apapun
yang dilaluinya. Akan tetapi warga dan penduduk di sekitar gunung masih
dapat menyelamatkan diri dari aliran lava ini karena alirannya sangat lambat
yaitu sekitar 5-300 meter/hari.
2) Lahar letusan
Lahar letusan merupakan lahar yang terjadi karena letusan eksplosif gunung
berapi yang punya danau kawah. Jauh tidaknya persebaran lahar letusan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu banyak sedikitnya air dalam kawah,
dataran sekitar gunung yang luas, serta keadaan morfolog sekeliling kawah
tersebut.
3) Awan panas
Awan panas dengan suhu sekitar 2000-800oC dapat menyerang wilayah
sekitar gunung berapi hingga radius 10 km bahkan lebih jauh. Kecepatan awan
panas kurang lebih 60 sampai 145 km/jam. Awan panas ini selain dapat
merusak bangunan dan pemukiman warga, juga dapat membuat pepohonan
tumbang dan akar pohon tercabut dari tanah. Dua jenis jenis awan panas yaitu
awan panas surge dapat menyerang dengan radius yang lebih jauh, sehingga
menjangkau daerah lebih luas. Selanjutnya awan panas block and ash flow
yang arahnya akan ikut dengan lembah gunung.
4) Gas vulkanik beracun. Gas beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif
berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas
dapat membunuh.
5) Hujan abu
Hujan abu akibat erupis gunung berapi biasanya berisi debu, pasir, butiran
lempung dan dapat berdampak pada tingginya keasaman air, rusaknya
pepohonan dan berbagai jenis tanaman termasuk lahan pertanian,
menyebabkan penyakit mata dan infeksi saluran napas. Apabila terjadi hujan
abu dihimbau untuk menggunakan masker dan kacamata serat jangan lupa
untuk membersihkan sisa hujan abu yang mengendap di atap rumah.
6) Guguran lava pijar
Guguran lava ini berasal dari aliran lava atau kubah lava. Longsornya bisa
sampai berjuta meter kubik sehingga sangat berbahaya bagi lingkungan
sekitarnya.
- Tidak langsung
1) Lahar hujan
Lahar hujan merupakan terbentuknya lahar yang disebabkan oleh proses
terjadinya hujan. Lahar hujan dapat terbentuk lama setelah gunung berapinya
meletus atau langsung setelah terjadinya letusan gunung api. Besar atau
kecilnya lahar hujan dipengaruhi oleh intensitas curah hujan, banyak
sedikitnya endapan gunung berapi yang memiliki kandungan abu (abu adalah
material yang dapat membentuk lahar). Lahar hujan di Indonesia yang sudah
sangat populer adalah lahar hujan gunung Galunggung, Merapi, Semeru,
Agung.
2) Longsoran vulkanik
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap air,
alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena
gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di
gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak
mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkanik
4.
- Positif
1. Tanah yang dilewati oleh abu vulkanis akibat meletusnya gunung api dapat
membuat tanahnya menjadi subur dan sangat baik untuk bercocok tanam. Bagi
penduduk sekitar yang bekerja menggarap lahan untuk ditanami berbagai
tanaman sayur atau lainnya, hal ini akan membawa keuntungan.
2. Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering mengalami letusan
gunung
3. Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral. Mata air ini biasa
disebut dengan makdani
4. Membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar pegunungan yaitu
sebagai penambang pasir.
5. Material vulkanik dari gunung berapi yang berupa pasir dapat dijual dengan
harga yang tinggi dan membantu perekonomian warga
6. Jenis jenis hutan yang rusak akibat letusan, akan cepat digantikan dengan
pepohonan baru yang tumbuh membentuk suatu ekosistem baru
7. Munculnya sumber mata air panas yang bagus untuk kesehatan kulit.
- Negatif
1. Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang dilewatinya
2. Pencemaran udara oleh abu gunung api tersebut. Abu gunung berapi memiliki
beberapa kandungan zat berbahaya seperti : hidrogen sulfida (H2S), sulfur
dioksida (SO2), nitrogen dioksida dan material debu yang kemungkinan
mengandung racun
3. Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat sekitar, termasuk ekonomi yang
berhenti
4. Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat memicu munculnya bibit
penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan, batuk-batuk, sakit kulit, dan
sebagainya
5. Terjadinya kecelakaan akibat jalanan yang licin berdebu, makanan
terkontaminasi racun
6. Hujan debu yang menghalangi pandangan dan mencemari udara sekitar yang
menjadi penyebab pemanasan global
7. Lahar panas mengakibatkan kebakaran hutan, sehingga ekosistem hutan
terancam. Termasuk satwa yang tinggal di dalamnya.
5.
1) Suhu kawah meningkat
2) Adanya pergerakan lempeng bumi
3) Lempeng- lempeng Bumi yang saling berdesakan
4) Meningkatnya gempa vulkanik
5) Deformasi badan gunung
6.
1) Terdapat endapan magma diperut bumi yang menyebabkan terjadinya gunung
meletus. Magma merupakan batuan cair yang berada di perut bumi yang
terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.
2) Terdapat gas yang bertekanan tinggi diman batuan penyusun lapisan bumi dapat
di lelehkan oleh suhu panas yang ada di dalam bumi. Ketika batuan-batuan
tersebut meleleh maka akan menghasilkan gas yang kemudian bercampur dengan
magma.
3) Magma didorong oleh gas yang bertekanan tinggi akan terdorong sedikit demi
sedikit ke permukaan bumi. Hal tersebut dikarenakan massanya yang lebih ringan
dibandingkan dengan batuan padat yang ada di sekitarnya. Magma yang
mengandung gas tersebut berada dalam kondisi dibawah tekanan batuan-batuan
berat yang berada di sekitarnya.
7.
Abu vulkanik gunung api mengakibatkan pencemaran udara. Abu gunung berapi
tersebut mempunyai kandungan zat yang sangat berbahaya yaitu hidrogen sulfide
(H²S), sulfur dioksida (SO²), nitrogen dioksida dan material debu yang mengandung
racun. Gas beracun yang dikeluarkan dari gunung api sangat membahayakan bagi
manusia ketika manusia menghisap gas tersebut.

8.
1) Level 1
Level 1 menandakan aktivitas gunung berapi yang normal. Pada level ini, gunung
api aktivitasnya berfluktuasi, tapi tidak mengalami peningkatan. Ancaman bahaya
yang dapat terjadi berupa gas beracun di area kawah.
2) Level 2
Pada level 2 yaitu merupakan level waspada. Pada level ini, gunung api tersebut
mulai mengalami peningkatan aktivitas, bisa dapat berupa erupsi. Ancaman
bahaya pada level ini adalah erupsi di sekitar kawah.
3) Level 3
Level ini berarti siaga. Pada level ini, aktivitas gunung api makin meningkat dan
kemungkinan erupsi terjadi lebih besar. Ancaman pada level ini, yakni erupsi
yang meluas, tapi tidak mengancam permukiman penduduk.
4) Level 4
Level ini berarti awas. Pada tahap ini, aktivitas gunung api terus meningkat dan
erupsi terjadi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan mengancam permukiman
penduduk.

9.

1) Sadar jarak dan level kerawanan lokasi rumahmu dengan gunung berapi.
2) Tetap memantau berita tentang status gunung berapi yang berada di dekat tempat
tinggalmu.
3) Mempelajari tahapan proses gunung berapi ketika akan meletus sehingga kamu
lebih siaga dan tahu kapan harus mengevakuasi diri.
4) Simak dan ikuti arahan dari petugas berwenang tentang status dan radius aman
dari puncak gunung berapi.
5) Hapalkan jalur-jalur evakuasi dan tempat perlindungan yang biasanya sudah
ditentukan oleh pihak berwenang, jika sewaktu-waktu gunung meletus kamu tidak
panik dan kebingungan karena sudah tahu kemana harus menyelamatkan diri.

Anda mungkin juga menyukai