Anda di halaman 1dari 7

2.

Carilah data untuk menghitung ukuran fertilitas,mortalitas,mobilitas

penduduk?dan Berikanlah analisis dari data tersebut? Jawabanya : 1. o Fertilitas Pengukuran Fertillitas Tahunan CBR (Crude Birth Rate)/ Tingkat Fertilitas Kasar

Dimana : CBR B = Tingkat kelahiran kasar = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu

Pm = Penduduk pertengahan tahun K = bilangan konstan (1000)

Contoh

Pada tahun 1975 jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun sebesar 136.000.000 orang, sedangkan jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 5.834.400 bayi. Tingkat kelahiran kasar untuk Indonesia pada tahun 1975 dapat dihitung:

Ini berarti di Indonesia pada tahun 1975 tiap 1000 penduduk terdapat 43 kelahiran bayi. o GFR (General Fertility Rate)/ Tingkat Fertilitas Umum

Dimana : GFR B = Tingkat fertilitas umum = Jumlah kelahiran

Pf (15-49 th) = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 th. pada pertengahan tahun Contoh :

Pada tahun 1964 jumlah penduduk perempuan umur 15-49 th di Indonesia besarnya 30.351.000 jiwa, sedangkan jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 2.982.000 bayi. Tingkat fertilitas umum untuk Indonesia pada tahun 1964 dapat dihitung sebagai berikut.

Ini berarti tiap 1000 perempuan umur 15-49 th terdapat 98 kelahiran bayi. o ASFR (Age Spesific Fertility Rate)/ Tingkat Fertilitas Menurut Umur

Dimana Bi Pfi

= Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i = Jumlah perempuan kelompok umur I pada pertengahan tahun

ASFRi = Tingkat kelahiran untuk kelompok umur i Contoh :

Tingkat Fertilitas Menurut Kelompok umur (Th) 1 15-19 20-24 25-29 Jumlah Perempuan 2 1.170.505 859.154 777.519 3 151.697 208.001 186.138 Jumlah Kelahiran Umur (ASFR) per 10000 Perempuan 4=3/2x1000 129,6 242,1 239,4

30-34 35-39 40-44 45-49

842.807 810.804 683.817 504.942 Jumlah ASFR

169.910 103.621 44.927 4.999

201,6 127,8 65,7 9,9 1016,1

Perhitungan tingkat fertilitas menurut umur untuk jawa tengah pada periode tahun 1971-1976. Dari contoh perhitungan di atas terlihat bahwa tingkat fertilitas perempuan tinggi pada kelompok umur 20-34 tahun, dan terendah pada kelompok umur 45-49 tahun. o TFR (Total Fertility Rates)/ Tingkat Fertilitas Total

Dimana : TFR = Total Fertility Rate = Penjumlah dan tingkat fertilitas menurut umur

ASFRi =Tingkat fertilitas menurut umur ke I dari kelompok berjenjang 5 tahunan Dilihat dari table di dapat jumlah tingkat fertilitas menurut umur sebesar 1.016,1 maka besarnya tingkat fertilitas total adalah TFR = 5 ASRFi = 5 x 1.016,1 = 5.080,5 = 5.081 (dibulatkan) Ini berarti tiap 1000 perempuan setelah melewati masa suburnya akan melahirkan 5.081 bayi laki-laki dan perempuan atau setiap perempuan jawa tengah pada periode 1971-1976 melahirkan 5 bayi laki-laki dan perempuan. 2. Pengukuran Fertillitas Kumulatif Rasio ibu anak (child woman ratio = WR)
Po 4 k Pf 15 49

Rumus :
CWR

Contoh : 3

* P0-4 = 375.154 * Pf15-49 = 1.520.320

CWR

375.154 1000 246 per100.000kelahiranhidup 1.520.320

a)

Mortalitas CDR (Crude Death Rate)/ Angka Kematian Kasar Contoh Dari Susenas 2003 tercatat sebanyak 767.740 kematian, sedangkan jumlah

penduduk pada tahun tersebut diperkirakan sebesar 214.37.096 jiwa. Sehingga Angka Kematian Kasar yang terhitung adalah sebesar 3,58. Artinya, pada tahun 2003 terdapat 3

atau 4 kematian untuk tiap 1000 penduduk. b) IMR (Infant Mortality Rate)/ Angka Kematian Bayi Contoh : Disuatu daerah pada tahun 1970 jumlah kedmatian bayi sebesar 263.000 orang dan jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 1.594.000, maka besarnya tingkat kematian bayi (IMR) dapat dihitung sebagai berikut :

Berarti pada tahun 1970 di daerah yang bersangkutan terdapat 165 bayi

meninggal tiap 1000 kelahiran.

c)

Angka Kematian Anak

Contoh : Seperti pada perhitungan Angka Kematian Bayi, perhitungan Angka Kematian Anak saat ini juga terpaksa memanfaatkan program Mortpak Lite. Dari data Susenas 2004 diperoleh perkiraan Angka Kematian Anak 1-4 tahun sebesar 18 per 1000 anak berusia (1- 4) tahun dengan referensi waktu Mei 2002. Artinya pada pertengahan 2002 diantara 1000 anak yang berumur antara 1 sampai 4 tahun, 11 bulan 29 hari, 18 orang diantaranya tidak dapat mencapai usia tepat 5 tahun. d) Angka Kematian Balita Contoh : Perhitungan dengan Mortpak dari data Susenas 2004 memeroleh perkiraan Angka Kematian Balita sebesar 74 per 1000 balita, dengan referensi waktu Mei 2002. Artinya, pada tahun 2002 setiap 1000 balita (umur 0 sampai 4 thn 11 bln 29 hari) pada tahun 2002, 74 anak diantaranya tidak akan berhasil mencapai umur tepat lima tahun. e) Angka Kematian Ibu Contoh : Berdasarkan data SDKI 2002 - 2003, Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortality Ratio(MMR) di Indonesia untuk periode tahun1998-2002, adalah sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. f) Angka Kematian menurut umur (Age specific Death Rate=ASDR) Tahun 2000 jumlah penduduk umur 40-44 tahun adalah 6.424 jiwa.jumlah kematian penduduk 40-44 tahun selama tahun 200=92jiwa
ASDR40 44 92 1000 14,3 per1000 penduduk40 44tahun 6424

g)

Angka Reproduksi kotor (Gross Reproduction Rate=GRR) jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohor perempuan sepanjang masa reproduksinya, dg asumsi tdk ada yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Dengan asumsi seks ratio waktu lahir 105 jika jumlah kelahiran bayi perempuan per kelompok umur diketahui .

GRR = 5 x (ASFRf1+ASFRf2+ .. + SFRf7) Dengan, ASFRfi = angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000 permpuan klp umur i h) Angka Reproduksi Bersih (Net Reproduction Rate = NRR) rata-rata jml bayi perempuan dari suatu kohor hipotetis dari 1000 perempuan dg memperhitungkan kemungkinan meninggalnya perempuan-perempuan sebelum

mengakhiri masa reproduksinya. Dengan asumsi bayi perempuan mengikuti pola fertilitas dan pola mortalitas ibunya.

Mobilitas

a) Angka Urbanisasi (urbanization rate = UR)


UR U 100 P

Dimana : U P K = Jumlah penduduk perkotaan = Jumlah penduduk = konstanta

Contoh : Jumlah penduduk perkotaan DIY tahun 2000 adalah 1.798.513jiwa dan jumlah penduduk DIY adalah 3.120.478jiwa.
UR 1.798513 100 57,6 persen 3120478

b) Rasio penduduk perkotaan dengan penduduk perdesaan (ratio of urban-rural population=Ru/r


Ru / r U 100 R

Dimana : U R = Jumlah penduduk perkotaan = Jumlah penduduk pedesaan 6

= konstanta Contoh : Jumlah pedesaan Sumatra selatan tahun 2000 adalah 4.494.586 jiwa dan jumlah

penduduk perkotaan adalah 2.362.790 jiwa.


Ru / r 2362790 100 52,6 4494586

Anda mungkin juga menyukai