Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lena Lestari

Nim : 20.01.033.005
Prodi : Ekonomi Pembangunan
Mata Kuliah : Ekonomi Pertanian
Tugas : Membuat Essay Tentang Profil Sektor Pertanian di Kabupaten Bima

Profil Sektor Pertanian di Kabupaten Bima

Pertanian merupakan salah satu sektor utama untuk menunjang ketahanan dan
kedaulatan pangan bangsa Indonesia. Sayangnya, seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk Indonesia, Lahan pertanian menjadi semakin menyempit dikarenakan adanya
konversi lahan pertanian menjadi di non- pertanian seperti pemukiman dan kawasan industri.
Lahan pertanian yang semakin menyempit ini menyebabkan kesejahteraan petani memburuk
karena produksinya menurun. Buruknya kesejahteraan petani mendorong mereka untuk
beralih mata pencarian dari petani menjadi non-petani. Kebanyakan dari mereka memilih
menjadi buruh di sektor industri.

Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menunjang kehidupan manusia di


seluruh indoonesia. Artinya sebuah daerah bisa berkembang apabila sektor pertanian terus
dihidupkan. Adapun potensi lahan untuk tanaman pangan dan holtikultural di Kabupaten
Bima mencapai 134.604 Ha, dengan komoditas potensial yang dapat dikembangkan antara
lain jagung, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, bawang merah, srikaya, mangga, pisang, pepaya,
sawo dan nangka. Hingga saat ini industri pengelolahan sekala besar dan menengah untuk
meningkatkan nilai tambah tanaman holtikultural belum tersedia yang ada hanya industri
pengelolahan skala rumah tangga yang jumlahnya bisa di hitung dengan jari karena hanya
terbatas pada kondisi tertentu untuk membuat bawang goreng, tahu/tempe, kipik/dodol. Jadi
disini peran dan partisipasi pemerintah daerah kabupaten bima belum optimal dalam
menyediakan dan mengembangkan pasar untuk mengelola hasil pertanian masyarakat guna
untuk mengembangkan potensi daerah sebagai daya dukung perkembangan daerah
Kabupaten Bima kedepan.

Produk tanaman pangan dan holtikultural dan bunga-bungaan dari kabupaten bima
yang telah menembus pasar regional maupun nasional adalah kacang tanah, kedelai dan
bawan merah. Bahkan di Kabupaten Bima Sekarang telah terjadi sentra produksi bawang
merah di Indonesia dengan tingkat produksi rata-rata setiap tahunnya mencapai 80 ribu – 100
ribu ton. Sementara komoditi lainnya hanya dikonsumsi oleh pasar lokal. Rantai pemasaran
umumnya agak panjang dari produsen (petani), kemudian ke agen (Pedagang besar) dan baru
ke pasar domestik, regional maupun nasional. Dengan rantai pemasaran seperti tersebut, para
petani menerima margin keuntungan (profit margin) terkecil diantara pelaku lainnya. Rantai
pemasaran seperti ini terjadi pada hampir semua komoditi di semua sektor di wilayah
Kabupaten Bima khususnya dan provinsi Nusa Tengara Barat umumnya. Dengan gambaran
kondisi tersebut, peluang investasi untuk budi daya berbagai komoditi tanaman pangan dan
perdaganan masih terbuka lebar.

1
Pertanian terbukti mampu menjadi bantalan ekonomi selama pandemi. Karena itu,
sektor pertanian merupakan program prioritas pemerintah Kabupaten Bima yang dapat
membangun pertanian yang berkembang dan keberlanjutan. Perekonomian di Kabupaten
Bima masih stabil meskipun di tengah badai covid 19. Hal itu dikarenakan andil sektor
pertanian yang cukup tinggi. Sektor ini masih menjadi penyumbang terbesar bagi PDRB
Kabupaten Bima. Adapun komoditas yang dikembangkan pemerintah Kabupaten Bima antara
lain komoditas padi, jagung, cabai, bawang merah dan sorgum. Diketahui sebelumnya, Badan
Pusat Statisktik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2022
tumbuh 5,44 persen. Hal paling menarik ada tiga sektor yang berkontribusi tertinggi, salah
satunya pertanian. Ini terlihat dari besaran distribusi dan andil pertanian yang mencapai 12,98
persen atau tumbuh menyakinkan sebesar 1,37 persen. Tercatat Faktor tumbuhnya Nilai
Tukar Pertanian (NTP) yang mencapai 3,20 persen berpengaruh terhadap pendapatan
masyarakat.

Komoditas bawang merah juga menjadi atensi Kabupaten Bima. Bawang Merah Bima
memang sangat terkenal di masyarakat indonesia lantaran komoditas ini dikirim ke sejumlah
daerah saat panen tiba. Tetapi, hingga saat ini pusat pengolahan bawang merah belum ada di
Bima. Alasan lain juga bawang merah Bima memang kadar airnya cukup tinggi. Sehingga
kesulitan diproses untuk dibuat bawang goreng kemasan dalam waktu tertentu untuk
dipasarkan. Oleh karena itu, bawang merah bima tak hanya menjadi peyangga saat terjadi
gagal panen di daerah lain. Akan tetapi, kami berharap melalui Dinas Teknis Provinsi yang
berkolaborasi dengan dinas teknis di Kabupaten Bima. Bisa bersinergi membangun
pengelolahan produk bawang merah, sehingga saat terjadi panen melimpah tak menjadi
persoalan.

Kabupaten Bima merupakan salah satu sentra produksi di NTB yang ditetapkan
pemerintah menjadi kawasan pengembangan bawang merah. Luas area penanaman dari tahun
2020 semakin berkembang. Secara berturut-turut dari tahun 2020-2022 adalah 8.207 Ha, dan
13.674 Ha, 10.491 Ha, dan 13.674, dan produksinya adalah 91.709 ton, 125.057 ton dan
153.297 ton. Berkembangnya luas area penanaman tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya
permintaan baik lokal maupun nasional. Dari tahun 2020-2022, tingkat konsumsi bawang
merah masyarakat indonesia, berturut-turut adalah 0,396 ons/minggu, 0,477 ons/minggu,
0,520 ons/minggu dan 0,542 ons/ha (BPS). Sebagai salah satu sentra produksi bawang merah
nasional, pengembangan bawang merah di Kabupaten Bima sangat penting dilakukan, guna
memenuhi kebutuhan bawang merah yang terus meningkat secara nasional. Untuk itu
diperlukan stategi dalam pengembangannya.

Konsumsi bawang merah penduduk Indonesia sejak tahun 2020-2022 menunjukan


perkembangan yang fluktuatif namun relatif meningkat. Konsumsi rata-rata bawang merah
untuk tahun 2019 adalah 1,33 kg/kapita/tahun dan pada tahun 2020 konsumsi bawang merah
telah mencapai 2,764 Kg/kapita/tahun. Peningkatan bawang merah tersebut tidak diikuti
dengan peningkatan produksi bawang merah nasional.

2
Pemerintah mencanangkan program untuk meningkatkan produktivitas, antara lain
melalui Kegiatan Upaya Khusus (UPSUS) untuk komoditas bawang merah dan cabai merah
berdasarkan Kepmentan Nomor 377/Kpts/RC.210/6/2020 tentang pokja Upsus Gerakan
peningkatan produksi cabai dan bawang merah melalui APBNP TA 2020. Selain itu
pemerintah menetapkan kawasan pengembangan bawang merah berdasarkan Keputusan
Menteri Nomor 45/Kpts/PD/I/2020 dimana Kabupaten Bima menjadi salah satu wilayah
pengembangan Bawang Merah.

Dengan ditetapkannya Kabupaten Bima sebagai wilayah pengembangan kawasan


bawang merah oleh pemerintah, maka diperlukan strategi dari hulu ke hilir. Keberhasilan
pengembangan bawang merah dipengaruhi dengan penerapan teknologi budidaya yaitu
penggunaan varietas unggul yang sesuai, benih bermutu, pemupukan, pengendalian hama dan
penyakit dan gulma, serta perbaikan teknologi pasca panen. Hal ini diperkuat bahwa
keberhasilan budidaya tanaman bawang merah sangat ditentukan oleh intensitas
pemeliharaan tanaman yang dilakukan petani. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor
pemasaran dan perdagangan yang meliputi pengembangan unit usaha bersama (koperasi atau
usaha berbadan hukum lainnya) serta pengembangan sistem informasi (harga penawaran dan
permintaan produk) untuk mendukung supaya menangkap peluang pasar.

Tabel 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bima

Laju Pertumbuhan Ekonomi (Persen)


Wilayah 2020 2021 2022
Kabupaten Bima 1.79 -3.53 4.29

3
Tabel 1. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kategori/Uraian Sektor PDRB 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3661533.53 3702259.03 3772534.25
B. Pertambangan dan Penggalian 253706.79 257120.28 247152.82
C. Industri Pengolahan 194145.75 196837.72 201048.21
D. Pengadaan Listrik dan Gas 6099.83 6579.02 7158.11
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3690.74 3693.75 3732.59
F. Konstruksi 482016.24 510443.09 488545.08
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1282065.72 1297315.03 1347290.61
H. Transportasi dan Pergudangan 427174.44 428944.79 504228.56
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 23147.78 23291.55 28002.50
J. Informasi dan Komunikasi 140509.45 146316.49 150623.55
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 291540.19 313921.45 315294.34
L. Real Estate 214439.54 216873.99 227639.30
M. Jasa Perusahaan 7389.89 7402.93 7871.24
N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 461429.45 471102.75 487649.39
O. Jasa Pendidikan 296152.62 299565.91 310189.44
P. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 89060.20 93356.77 95348.06
Q. Jasa lainnya 109534.14 110673.89 120223.68
Produk Domestik Regional Bruto 7943636.30 8085698.44 8314531.73

4
Tabel 2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Bima

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah)
Kategori/Uraian Sektor PDRB 2020 2021 2022
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5166112.21 5333660.04 5632382.08
B. Pertambangan dan Penggalian 338988.93 347996.68 350897.14
C. Industri Pengolahan 236177.98 240836.12 252472.61
D. Pengadaan Listrik dan Gas 6332.14 6739.39 7402.03
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5697.52 5786.17 6182.66
F. Konstruksi 659599.18 721672.54 728550.02
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1892481.92 1945005.45 2131864.34
H. Transportasi dan Pergudangan 633800.78 652620.06 827293.69
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 38347.06 39101.99 48968.39
J. Informasi dan Komunikasi 156561.42 164198.27 172361.63
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 423658.01 482815.11 527884.51
L. Real Estate 315917.47 321078.65 342274.00
M. Jasa Perusahaan 10573.78 10658.79 11866.77
N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 824334.46 859174.04 917988.13
O. Jasa Pendidikan 434640.51 449681.12 480155.89
P. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 115831.96 123419.12 127627.28
Q. Jasa lainnya 147355.24 152817.60 168859.08
Produk Domestik Regional Bruto 11406410.58 11857261.13 12735030.25

Anda mungkin juga menyukai