A. Perkembangan PDRB Kab. Asahan atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016-2020
Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
yang dapat menggambarkan kegiatan ekonomi suatu daerah, diantaranya untuk
melihat nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh perekonomian dan perkembangan
pendapatan perkapita pada satu tahun atau periode pada suatu daerah hasil
perhitungan (PDRB) yang disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga
konstan.
Apabila kita mengamati pertumbuhan ekonomi wilayah dari tahun ke tahun
berarti tingkat pertumbuhan yang tercapai di setiap tahunnya, sehingga dapat dinilai
hasil dari pertumbuhan suatu wilayah di dalam mengendalikan kegiatan ekonomi
untuk waktu jangka pendek dan usaha untuk pengembangan perekonomian dalam
jangka waktu panjang dan juga dapat dilihat perbedaan tingkat kesuksesan suatu
wilayah dengan wilayah lain.
Pembangunan ekonomi di Kabupaten Asahan secara bertahap menurut
pertumbuhan ekonomi yang lebih baik yang mana pertumbuhan ini diusahakan agar
merata dan berkembang untuk seluruh sektor.
Indikator untuk menghitung PDRB sendiri ada beberapa aspek yaitu:
a. Pertanian, kehutanan, dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri Pengolahan
d. Industri Pengolahan
e. Pengadaan listruk dan gas
f. pengadaan air, pengelolan sampah, limbah dan daur ulang
g. Konstruksi
h. Perdagangan besar dan eceran, repasi mobil dan sepeda motor
i. Transportasi dan pergudangan
j. Penyediaaan akomodasi dan makan minuman
k. Informasi dan komunikasi
l. Jasa keuangan dan asuransi
m. Real Estate
n. Jasa perusahaan
o. Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
p. Jasa pendidikan
q. Jasa kesahatan dan kegiatan Sosial
a. jasa lainn
PDRB atas dasar Harga berlaku menurut Lapangan Usaha (Jutaan Rupiah)
TAHU
NO SEKTOR N
2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian, kehutanan, 10 11 729,09 12 499,95 13 282,53 14 014,23
1 dan perikanan 872,47
Pertambangan dan 61,51 64,83 70,09 78,01 77,84
2 penggalian
3 Industri Pengolahan 6 7 604,07 8 113,34 8 592,76 8 990,78
733,16
Pengadaan listruk dan 19,53 22,30 24,34 26,34 27,78
4 gas
Pengadaan air, 18,34 20,69 21,30 22,72 23,63
pengelolan
5 sampah,
limbah dan daur
ulang
6 Konstruksi 2 2 205,64 2 472,78 2 726,36 2 645,96
013,80
Perdagangan besar
dan 5 5 973,24 6 710,70 7 565,37 7 702,07
7 eceran, repasi 449,96
mobil dan sepeda
motor
Transportasi dan 1 1 151,17 1 1 350,21 1 335,00
8 pergudangan 069,80 238,87
Penyediaaan 251,57 273,16 294,74 318,46 301,95
akomodasi dan
9 makan
minuman
Informasi dan 112,03 121,65 132,15 146,23 160,13
10 komunikasi
Jasa keuangan dan 477,04 516,21 547,69 567,48 568,24
11 asuransi
12 Real estate 513,66 575,10 632,39 686,28 717,87
13 Jasa perusahaan 13,85 15,34 16,35 18,09 18,62
Administrasi
1 1 114,05 196,46 1 295,23 1 324,52
pemerintahan, 019,08
pertahanan dan
14 jaminan sosial wajib
15 Jasa pendidikan 230,55 244,14 266,09 286,17 295,04
Jasa kesahatan dan 184,09 203,51 224,10 249,06 258,46
16 kegiatan social
17 Jasa lainnya 166,26 186,00 203,55 229,12 229,71
29 32 020,19 34 664,91 37 440,41 38 691,82
JUMLAH 206,69
B. Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Asahan atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2016 -
2020
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dengan memakai
rumus laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Asahan tahun 2016-2020 dengan menggunakan rumus :
Dimana:
• Tahun 2016
2. Holtikultura
Komoditi LQ Sektor
0
Bawang Merah Non Basis
0,20
Kacang Non Basis
Panjang
0,23
Cabe Non Basis
0,21
Terung Non Basis
0
Buncis Non Basis
0,06
Kangkung Non Basis
0,03
Ketimun Non Basis
0,06
Bayam Non Basis
0
Tomat Non Basis
1,09
Alpukat Basis
5,08
Duku Basis
1,55
Durian Basis
Jambu Biji 1,05
Basis
0,16
Jeruk Non Basis
4,39
Mangga Basis
0,22
Sukun Non Basis
4,24
Manggis Basis
7,36
Nangka Basis
6,59
Pepaya Basis
1,36
Pisang Basis
15,18
Rambutan Basis
0,75
Sawo Non Basis
1,05
Sirsak Basis
Komoditi LQ Sektor
0,05 Non Basis
Bawang Merah
0,20 Non Basis
Kacang
Panjang
0,23 Basis
Cabe
0,14 Non Basis
Terung
0 Basis
Buncis
0 Basis
Kangkung
0,11 Basis
Ketimun
0,32 Basis
Bayam
0 Non Basis
Tomat
1,191 Basis
Alpukat
28,33 Basis
Duku
13,83 Basis
Durian
Jambu Biji 0,86 Non Basis
0,54 Non Basis
Jeruk
5,88 Basis
Mangga
0,08 Non Basis
Sukun
19,54 Basis
Manggis
7,16 Basis
Nangka
4,61 Basis
Pepaya
2,39 Basis
Pisang
5,21 Basis
Rambutan
0,42 Non Basis
Sawo
1,77 Basis
Sirsak
Komoditi LQ Sektor
0,15
Bawang Merah Non Basis
1,09
Kacang Basis
Panjang
1,12
Cabe Basis
1,07
Terung Basis
0,91
Buncis Non Basis
6,97
Kangkung Basis
0,11
Ketimun Non Basis
6,01
Bayam Basis
0,14
Tomat Non Basis
0,93
Alpukat Non Basis
12,12
Duku Basis
5,23
Durian Basis
Jambu Biji 0,95
Non Basis
0,42
Jeruk Non Basis
3,86
Mangga Basis
5,82
Sukun Basis
11,7
Manggis Basis
5,95
Nangka Basis
4,87
Pepaya Basis
2,3
Pisang Basis
12,61 Basis
Rambutan
3,61 Basis
Sawo
1,319 Basis
Sirsak
3. Perkebunan
Komoditi LQ Sektor
3,27
Karet Basis
0
Kelapa Non Basis
0,92
Kelapa Sawit Non Basis
0
Coklat Non Basis
Komoditi LQ Sektor
Komoditi LQ Sektor
Komoditi LQ Sektor
Karet 4,15 Basis
Komoditi LQ Sektor
4. Peternakan
Komoditi LQ Sektor
3,28
Sapi Basis
0
Kerbau Non Basis
3,15
Kambing Basis
3,09
Domba Basis
0
Babi Non Basis
3,38 Basis
Ayam Kampung
3,38 Basis
Ayam Pedaging
3,24 Basis
Itik
Komoditi LQ Sektor
2,50
Sapi Basis
0,03
Kerbau Non Basis
0,02
Kambing Non Basis
0
Domba Non Basis
0
Babi Non Basis
7,87 Basis
Ayam Kampung
7,37 Basis
Ayam Pedaging
5,77 Basis
Itik
Komoditi LQ Sektor
0
Sapi Non Basis
0,20
Kerbau Non Basis
5,84
Kambing Basis
0
Domba Non Basis
0
Babi Non Basis
2,47 Basis
Ayam Kampung
7,44 Basis
Ayam Pedaging
5,82 Basis
Itik
Komoditi LQ Sektor
4,37
Sapi Basis
0,48
Kerbau Non Basis
6,73
Kambing Non Basis
0
Domba Non Basis
0
Babi Non Basis
9,33 Basis
Ayam Kampung
8,40 Basis
Ayam Pedaging
0 Non Basis
Itik
Komoditi LQ Sektor
6,62
Sapi Basis
0,72
Kerbau Non Basis
6,,92
Kambing Basis
0
Domba Non Basis
0
Babi Non Basis
9,38 Basis
Ayam Kampung
8,47 Basis
Ayam Pedaging
0 Non Basis
Itik
5. Perikanan
Komoditi LQ Sektor
Komoditi LQ Sektor
Budi Daya 0,005 Non Basis
Komoditi LQ Sektor
Komoditi LQ Sektor
Komoditi LQ Sektor
D. Skala Ekonomi
Berdasarkan hasil perhitungan LQ untuk komoditas pilihan yang telah dilakukan pada tahun
terakhir (2017), didapatkan hasil perhitungan bahwa komoditi ubi kayu, rambutan, kayu manis,
dan ayam buras merupakan komoditi yang memiliki nilai LQ tertinggi dengan nilai LQ >
1. Koefisien LQ masing-masing komoditi basis tersebut adalah komoditi ubi kayu dengan LQ
1.41, rambutan dengan LQ 12.6, kayu manis dengan LQ 5.77, dana yam buras dengan LQ 1,29.
Jika mengacu pada nilai koefisien LQ, maka dari 5 komoditi basis tersebut, rambutan merupakan
komoditas paling unggul karena produksi rambutan yang memiliki kriteria koefisien LQ lebih
besar dibandingkan komoditi basis lainnya, yaitu sebesar 12,6. Melihat dari kisaran nilainya,
range nilai koefisien LQ terdapat komoditi yang memiliki nilai LQ relatif tinggi, total lahan dan
total produksi relatif kecil dan tidak dominan dibandingkan dengan komoditi lainnya. Hal ini
bisa dijelaskan dengan mengacu pada pengertian Location Quetient (LQ) sendiri dimana nilai
LQ yang tinggi bukan mencerminkan produksi yang besar, akan tetapi merupakan cerminan nilai
relatif terhadap share komoditas dalam kabupaten.
Jika melihat dan membandingkan dengan produksi di kabupaten dan nasional dapat diketahui
komoditi apa saja yang potensial untuk dikembangkan di Kecamatan Bandar Pulau Provinsi
Sumatera Barat dimana dapat diketahui bahwa:
1. Subsektor Tanaman Pangan
a. Terbesar tingkat 1 : Ubi Kayu (LQ 0,13)
2. Subsektor Hortikular
a. Terbesar tingkat 1 : Duku (LQ 24,92)
b. Terbesar tingkat 2 : Manggis (LQ 44,05)
3. Subsektor Perkebunan
a. Terbesar tingkat 1 : Karet (LQ 4,15)