NIM : 18631015059
Mata Kuliah : Teori dan Isu Pembangunan (Tugas Individu 1)
Dosen : Dr. A.F. Sigit Rochadi, M.Si.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Banyumas, PDRB menurut lapangan usaha mengalami
perubahan klasifikasi dari 9 lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha. PDRB menurut
lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup
lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri
pengolahan;pengadaan listrik dan gas; pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur
ulang;konstruksi;perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; transportasi
dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan komunikasi; jasa
keuangan dan asuransi; real estate; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; dan jasa lainnya.
Untuk melihat pertumbuhan PDRB di kabupaten Banyumas dapat diamati berdasarkan Tabel 1.
Berikut Ini:
1
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Banyumas (Milyar rupiah), Tahun 2014 – 2017
Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas
terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari besaran Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) selama 4 tahun terakhir atas dasar harga berlaku, dimana angka PDRB
pada tahun 2014 sebesar 34.923,37 milyar rupiah, dan terus meningkat dimana jumlah tersebut
pada tahun 2017 menjadi 44.585,97 milyar rupiah.
2
peternakan, kehutanan, perikanan, serta pertambangan dan penggalian, sektor tersier yang
terdiri dari sektor industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan
sampah, limbah dan daur ulang, serta konstruksi. Sedangkan sektor tersier terdiri dari sektor
perdagangan, transportasi, informasi dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Pengelompokan
kegiatan dan distribusi persentase produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku
menurut lapangan usaha di kabupaten Banyumas tahun 2014-2017 dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.
Tabel 2. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Banyumas (persen), Tahun 2014 – 2017
Berdasarkan Tabel 2. , dapat dijelaskan bahwa selama periode 2014-2017 sektor tersier
memberikan kontribusi terbesar pada PDRB kabupaten Banyumas. Sektor primer mengalami
peningkatan dari tahun 2014 ke tahun 2015, namun selanjutnya mengalami penurunan hingga
di tahun 2017. Sedangkan sektor sekunder dan tersier terus mengalami peningkatan peran
3
terhadap pembentukan PDRB kabupaten Banyumas. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
transformasi atau perubahan struktur ekonomi di kabupaten Banyumas.
Sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, serta
pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi paling sedikit pada pembentukan PDRB
kabupaten Banyumas. Sektor primer meningkat perannya pada tahun 2015, namun semakin
menurun hingga tahun 2015 dan hanya mampu berkontribusi sebesar 18,53%. Sektor pertanian,
peternakan, kehutanan, perikanan memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan sektor
pertambangan dan penggalian.
Sektor sekunder adalah sektor yang terus mengalami peningkatan peran pada periode 2014-
2017. Sektor sekunder menyumbang 37,47% di tahun 2017, dimana industri pengolahan
memberikan kontribusi terbesar dalam sektor sekunder dalam pembentukan PDRB kabupaten
Banyumas.
Sektor tersier merupakan sektor yang memberikan kontribusi paling besar pada pembentukan
PDRB kabupaten Banyumas selama periode 2014-2017, namun perannya mengalami
penurunan dari tahun 2014 sampai dengan 2106, dan mengalami peningkatan sedikit di tahun
2017 dengan kontribusi terhadap PDRB kabupaten Banyumas sebesar 44%. Pada sektor tersier,
sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor memberikan kontribusi
terbesar hingga 15,28% di tahun 2017.