Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wirastri Dyah Puspita

NIM : 18631015059
Mata Kuliah : Teori dan Isu Pembangunan (Tugas Individu 1)
Dosen : Dr. A.F. Sigit Rochadi, M.Si.

Analisis Transformasi Struktural Perekonomian


Di Kabupaten Banyumas

Dalam menganalisis transformasi struktural perekonomian di suatu negara dapat diketahui


dengan melihat data Produk Domestik Bruto (PDB). Demikian pula dalam menganalisis
transformasi struktural perekonomian tiap daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) dengan
melihat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga berlaku (ADHB) daerah
tersebut (Khairul Aswadi dan Azhari, 2016). Untuk menganalisis transformasi struktural di
kabupaten Banyumas, digunakan data PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku
kabupaten Banyumas selama empat tahun terakhir yaitu periode 2014-2017. Data tersebut
diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Banyumas.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Banyumas, PDRB menurut lapangan usaha mengalami
perubahan klasifikasi dari 9 lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha. PDRB menurut
lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup
lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan; pertambangan dan penggalian; industri
pengolahan;pengadaan listrik dan gas; pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur
ulang;konstruksi;perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; transportasi
dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan komunikasi; jasa
keuangan dan asuransi; real estate; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan
jaminan sosial wajib; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; dan jasa lainnya.

Untuk melihat pertumbuhan PDRB di kabupaten Banyumas dapat diamati berdasarkan Tabel 1.
Berikut Ini:

1
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Banyumas (Milyar rupiah), Tahun 2014 – 2017

SEKTOR URAIAN 2014 2015 2016* 2017**

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 4,991,336.59 5,514,200.36 5,781,295.07 5,974,154.99


2 Pertambangan dan Penggalian 1,892,243.11 2,219,751.28 2,334,799.82 2,468,491.24
3 Industri Pengolahan 8,164,876.50 9,385,315.40 10,286,686.59 10,100,976.98
4 Pengadaan Listrik dan Gas 30,567.73 32,906.92 38,579.13 43,912.46
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan
5 28,885.82 30,280.04 31,522.72 34,974.70
daur ulang
6 Konstruksi 4,228,131.51 4,674,249.11 5,258,224.17 5,900,335.42
Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan
7 5,734,774.45 6,118,040.09 6,489,419.46 6,966,469.94
sepeda motor
8 Transportasi dan Pergudangan 1,242,788.59 1,411,764.12 1,500,768.59 1,614,447.87
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,111,201.34 1,256,063.81 1,431,064.68 1,587,418.02
10 Informasi dan Komunikasi 1,544,328.88 1,618,350.79 1,769,627.28 2,123,124.24
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,108,157.74 1,217,463.38 1,370,744.42 1,505,691.82
12 Real Estat 763,107.62 851,097.64 918,643.59 1,015,690.04
13 Jasa Perusahaan 97,169.09 111,968.85 123,437.53 137,079.03
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
14 1,157,690.40 1,300,340.47 1,370,867.96 1,443,972.85
Sosial
15 Jasa Pendidikan 1,875,673.84 2,030,067.55 2,174,242.29 2,411,068.76
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 339,649.88 370,498.81 404,315.47 448,149.50
17 Jasa lainnya 612,791.60 656,340.74 732,701.73 810,018.89
Produk Domestik Regional Bruto 34,923,374.69 38,798,699.36 42,016,940.50 44,585,976.75

Ket: *)Angka Sementara; **)Angka Sangat Sementara

Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyumas
terus menerus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari besaran Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) selama 4 tahun terakhir atas dasar harga berlaku, dimana angka PDRB
pada tahun 2014 sebesar 34.923,37 milyar rupiah, dan terus meningkat dimana jumlah tersebut
pada tahun 2017 menjadi 44.585,97 milyar rupiah.

Untuk melihat transformasi struktural ekonomi suatu daerah dilakukan dengan


mengelompokkan aktifitas produksi daerah tersebut. Aktifitas produksi suatu daerah dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok kegiatan yaitu primer, sekunder, dan tersier. Sektor primer
berkaitan dengan pengeksploitasian sumber daya alam, sektor sekunder merupakan
pemanfaatan sumber daya alam untuk diolah lebih lanjut dan sektor tersier adalah sektor yang
memfasilitasi pergerakan sektor primer dan sekunder. Kelompok kegiatan produksi di
kabupaten Banyumas dibedakan menjadi sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian,

2
peternakan, kehutanan, perikanan, serta pertambangan dan penggalian, sektor tersier yang
terdiri dari sektor industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan
sampah, limbah dan daur ulang, serta konstruksi. Sedangkan sektor tersier terdiri dari sektor
perdagangan, transportasi, informasi dan komunikasi, serta sektor jasa-jasa. Pengelompokan
kegiatan dan distribusi persentase produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku
menurut lapangan usaha di kabupaten Banyumas tahun 2014-2017 dapat dilihat dari tabel
dibawah ini.

Tabel 2. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
di Kabupaten Banyumas (persen), Tahun 2014 – 2017

SEKTOR LAPANGAN USAHA 2014 2015 2016* 2017**


PRIMER 19.71 19.93 19.32 18.53
1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 14.29 14.21 13.76 13.11
2 Pertambangan dan Penggalian 5.42 5.72 5.56 5.42

SEKUNDER 35.66 36.40 37.16 37.47


3 Industri Pengolahan 23.38 24.19 24.48 24.35
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0.09 0.08 0.09 0.10
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan
5 0.08 0.08 0.08 0.08
daur ulang
6 Konstruksi 12.11 12.05 12.51 12.94

TERSIER 44.63 43.67 43.52 44.00


Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan
7 16.42 15.77 15.44 15.28
sepeda motor
8 Transportasi dan Pergudangan 3.56 3.64 3.57 3.54
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3.19 3.24 3.41 3.48
10 Informasi dan Komunikasi 4.42 4.18 4.23 4.65
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3.17 3.14 3.26 3.30
12 Real Estat 2.19 2.19 2.19 2.23
13 Jasa Perusahaan 0.28 0.29 0.29 0.30
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
14 3.31 3.35 3.26 3.17
Sosial
15 Jasa Pendidikan 5.37 5.23 5.17 5.29
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.97 0.95 0.96 0.98
17 Jasa lainnya 1.75 1.69 1.74 1.78
TOTAL 100.00 100.00 100.00 100.00

Berdasarkan Tabel 2. , dapat dijelaskan bahwa selama periode 2014-2017 sektor tersier
memberikan kontribusi terbesar pada PDRB kabupaten Banyumas. Sektor primer mengalami
peningkatan dari tahun 2014 ke tahun 2015, namun selanjutnya mengalami penurunan hingga
di tahun 2017. Sedangkan sektor sekunder dan tersier terus mengalami peningkatan peran

3
terhadap pembentukan PDRB kabupaten Banyumas. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
transformasi atau perubahan struktur ekonomi di kabupaten Banyumas.

Sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, serta
pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi paling sedikit pada pembentukan PDRB
kabupaten Banyumas. Sektor primer meningkat perannya pada tahun 2015, namun semakin
menurun hingga tahun 2015 dan hanya mampu berkontribusi sebesar 18,53%. Sektor pertanian,
peternakan, kehutanan, perikanan memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan sektor
pertambangan dan penggalian.

Sektor sekunder adalah sektor yang terus mengalami peningkatan peran pada periode 2014-
2017. Sektor sekunder menyumbang 37,47% di tahun 2017, dimana industri pengolahan
memberikan kontribusi terbesar dalam sektor sekunder dalam pembentukan PDRB kabupaten
Banyumas.

Sektor tersier merupakan sektor yang memberikan kontribusi paling besar pada pembentukan
PDRB kabupaten Banyumas selama periode 2014-2017, namun perannya mengalami
penurunan dari tahun 2014 sampai dengan 2106, dan mengalami peningkatan sedikit di tahun
2017 dengan kontribusi terhadap PDRB kabupaten Banyumas sebesar 44%. Pada sektor tersier,
sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor memberikan kontribusi
terbesar hingga 15,28% di tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai