Berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ), dapat diketahui konsentrasi suatu
kegiatan pada suatu wilayah dengan kriteria sebagai berikut:
Analisis LQ digunakan untuk melihat sektor-sektor di Kota Kendari yang memiliki peran
wilayah yang besar serta prospektif untuk dikembangkan. Penghitungan LQ ini menggunakan
data PDRB Kota Kendari yang terdiri dari 17 sektor/ lapangan usaha berdasarkan harga konstan
yang dibandingkan dengan data PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012-2016.
Tabel 1. PDRB Kota Kendari atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha.
PRODUK DOMESTIK
BRUTO REGIONAL 9,926,251.52 10,787,973.70 11,848,050.71 12,904,366.07 14,065,907.36
BRUTO TANPA MIGAS
Tabel 2. PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha.
admimistarsi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial 3,247,714.52 3,388,607.67 3,828,331.51 4,022,236.29 4,108,666.91
wajib
PRODUK DOMESTIK
BRUTO REGIONAL 59,785,399.06 64,268,714.31 68,291,784.52 72,991,327.94 77,739,545.56
BRUTO TANPA MIGAS
Logika dasar LQ adalah teori basis ekonomi yang intinya adalah karena industri basis
menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar daerah yang
bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan menghailkan poendapatan bagi daerah
tersebut. Selanjutnya, adanya arus pendapatan dari luardaerah ini menyebabkan terjadinya
kenaikan konsumsi dan investasi di daerah tersebut. Hal tersebut selanjutnya akan menaikkan
permintaan terhadap industri basis, tetapi juga menaikkan permintaan akan industri non basis
(lokal). Kenaikan permintaan ini akan mendorong kenaikan investasi pada industri yang
bersangkutan dan juga industri lainnya. Dengan demikian, keberadaan sektor basis tidak
terlepas dari pengaruh sektor non basis dan sebaliknya, sektor basis dapat mempengaruhi
sektor non basis.
Tabel 3. LQ PDRB Kota Kendari menurut lapangan usaha
Penyediaan Akomodasi Dan Makan Minum 2.37 2.36 2.23 2.23 2.15
Jasa Kesehatan Dan Kegiatan Sosial 1.15 1.11 1.05 1.09 1.06