Anda di halaman 1dari 19

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan melalui pertumbuhan Produk


Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan selama lima
tahun terakhir cukup baik dengan angka capaian di atas 5%. Pertumbuhan
ekonomi sempat terkoreksi atau turun dari 5,67% pada tahun 2018 menjadi
sebesar 5,60% pada tahun 2019 dan turun lagi menjadi sebesar minus
1,32% pada tahun 2020.
Pertumbuhan ekonomi yang minus pada tahun 2020 terjadi di semua
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah bahkan Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional, yang dimungkinkan akibat pandemi Covid-19. Namun demikian
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2020 masih lebih baik
daripada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang minus 2,65% dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang minus 2,07%, serta pertumbuhan
ekonomi Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Cilacap yang minus 10,36%,
Kabupaten Banyumas yang minus 1,65% dan Kabupaten Wonosobo yang
minus 1,66%.

Sumber: Badan Pusat Statistik


Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2016-2020

Produk Domestik Regional Bruto


Perkembangan perekonomian di Kabupaten Banjarnegara, khususnya
selama lima tahun terakhir dari 2016-2020, secara umum cukup baik dengan
ditandai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh di atas rata- rata
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. PDRB pada tahun 2020 tampaknya
masih menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik di atas Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional meskipun pertumbuhannya minus akibat pandemi
Covid-19 yang berimbas hampir pada seluruh sektor.
Selama lima tahun terakhir, lapangan usaha dengan kategori
pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai penopang utama perekonomian
secara regional kontribusinya semakin menurun. Kontribusi kategori
pertanian, kehutanan dan perikanan terus menurun dari 31,59% pada tahun
2016 menjadi 30,58% pada tahun 2020 dengan kontribusi rata-rata selama
lima tahun terakhir sebesar 30,21%. Sedangkan kontribusi paling
rendah disumbang oleh kategori pangadaan listrik dan gas dengan
rata-rata kontribusi selama lima tahun sebesar 0,03%.
Struktur perekonomian Kabupaten Banjarnegara mulai mengalami
transformasi struktural (awalnya bertumpu pada sektor primer mulai bergeser
ke sektor sekunder dan tersier). Sektor tersier memberikan sumbangsih
terbesar dengan nilai share sebesar 41%. Sektor primer menjadi
penyumbang terbesar kedua dengan nilai share pada angka 36,57%. Share
sisanya sebesar 22,43% disumbang oleh sektor sekunder. Kontribusi
kelompok sektor primer selama 5 tahun ini cenderung menurun dari 37,84%
pada tahun 2016 menjadi 36,57% pada tahun 2020. PDRB Kabupaten
Banjarnegara atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan
disajikan dalam tabel berikut ini:
Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016-2020 atas Dasar Harga Berlaku (dalam jutaan)
2016 2017 2018 2019 2020
Kategori Sektor
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5.439.413,00 31,59 5.604.516,48 30,19 5.931.266,92 29,53 6.305.575,79 29,19 6.633.209,89 30,58

B Pertambangan dan Penggalian 1.076.228,07 6,25 1.166.510,64 6,28 1.259.727,22 6,27 1.269.251,85 5,88 1.299.990,77 5,99

C Industri Pengolahan 2.526.660,05 14,68 2.766.423,78 14,90 3.023.574,63 15,06 3.281.804,29 15,19 3.289.309,43 15,16

D Pengadaan Listrik dan Gas 5.262,44 0,03 5.997,73 0,03 6.511,04 0,03 6.952,98 0,03 7.051,80 0,03

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 6.960,63 0,04 7.327,34 0,04 7.674,80 0,04 8.190,53 0,04 8.808,15 0,04
Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 1.135.212,82 6,59 1.281.590,00 6,90 1.427.921,54 7,11 1.558.780,99 7,22 1.561.730,71 7,20

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 2.531.004,91 14,70 2.771.925,80 14,93 3.006.736,09 14,97 3.272.612,16 15,15 3.139.231,32 14,47
Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 632.922,11 3,68 683.792,97 3,68 737.074,28 3,67 802.578,18 3,72 590.362,98 2,72

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 321.345,89 1,87 351.164,39 1,89 385.943,66 1,92 427.976,87 1,98 405.064,10 1,87

J Informasi dan Komunikasi 417.774,56 2,40 496.808,13 2,70 555.607,83 2,80 628.685,72 2,91 701.396,75 3,23

K Jasa Keuangan dan Asuransi 492.123,80 2,86 548.813,67 2,96 593.478,93 2,96 618.392,92 2,86 631.068,10 2,91

L Real Estate 264.602,59 1,54 288.532,83 1,55 312.478,91 1,56 332.041,26 1,54 332.017,81 1,53

M,N Jasa Perusahaan 64.437,61 0,37 70.061,63 0,38 78.353,32 0,39 90.183,31 0,42 85.739,38 0,40

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 641.600,62 3,73 679.361,10 3,66 718.146,47 3,58 735.090,04 3,40 732.617,71 3,38
dan Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 1.069.450,71 6,21 1.187.851,62 6,40 1.315.588,62 6,55 1.457.260,31 6,75 1.480.564,68 6,82

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 219.971,17 1,28 242.737,82 1,31 268.837,01 1,34 293.633,78 1,36 320.317,35 1,48

R,S,T,U Jasa lainnya 372.275,98 2,16 410.807,73 2,21 454.114,42 2,26 510.466,28 2,36 475.858,04 2,19

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 17.217.246,96 100 18.564.223,66 100 20.083.035,69 100 21.599.477,26 100 21.694.338,97 100

Sumber: Badan Pusat Statistik


Nilai dan Kontribusi Lapangan Usaha dalam PDRB Tahun 2016-2020 atas Dasar Harga Konstan (dalam jutaan)
2016 2017 2018 2019 2020
Kategori Sektor
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.874.029,02 29,95 3.972.652,45 29,08 4.118.607,41 28,53 4.264.176,29 27,97 4.389.953,93 29,18

B Pertambangan dan Penggalian 722.764,98 5,59 741.872,35 5,43 765.986,89 5,31 790.944,77 5,19 793.909,86 5,28

C Industri Pengolahan 1.730.628,54 13,38 1.847.971,20 13,53 1.966.571,95 13,62 2.104.761,28 13,80 2.068.493,89 13,75

D Pengadaan Listrik dan Gas 4.612,69 0,04 4.850,17 0,04 5.108,55 0,04 5.433,41 0,04 5.550,55 0,04

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 6.204,31 0,05 6.523,78 0,05 6.835,96 0,05 7.133,53 0,05 7.292,20 0,05
Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 881.432,42 6,82 954.457,45 6,99 1.012.812,31 7,01 1.066.573,51 7,00 1.064.512,98 7,08

G Perdagangan Besar dan Eceran, 2.137.016,91 16,52 2.291.386,59 16,77 2.430.271,16 16,83 2.579.708,91 16,92 2.455.384,83 16,32
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 549.888,99 4,25 586.261,70 4,29 626.653,63 4,34 670.732,58 4,40 477.709,93 3,18

I Penyediaan Akomodasi dan Makan 264.743,49 2,05 286.187,09 2,09 311.433,82 2,16 339.823,97 2,23 318.745,54 2,12
Minum

J Informasi dan Komunikasi 448.052,67 3,50 515.851,36 3,80 578.668,73 4,00 642.841,16 4,22 716.460,88 4,76

K Jasa Keuangan dan Asuransi 370.661,40 2,87 391.798,94 2,87 406.491,83 2,82 420.078,32 2,76 429.239,83 2,85

L Real Estate 230.556,57 1,78 245.190,71 1,79 258.798,65 1,79 271.345,51 1,78 270.173,76 1,80

M,N Jasa Perusahaan 49.814,92 0,39 52.725,04 0,39 57.507,70 0,40 63.507,12 0,42 59.105,08 0,39

O Administrasi Pemerintahan, 468.050,87 3,62 479.847,80 3,51 491.854,99 3,41 504.081,74 3,31 496.673,30 3,30
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 724.477,39 5,60 774.645,35 5,67 838.809,95 5,81 902.906,52 5,92 897.457,01 5,96

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 165.223,99 1,28 179.629,26 1,31 196.374,75 1,36 210.084,54 1,38 223.923,88 1,49

R,S,T,U Jasa lainnya 304.725,69 2,36 331.415,41 2,43 365.361,46 2,53 402.732,50 2,64 371.297,54 2,47

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12.932.884,85 100 13.663.266,65 100 14.438.149,74 100 15.246.865,66 100 15.045.884,99 100

Sumber: Badan Pusat Statistik


Laju inflasi
Laju inflasi menunjukan perkembangan harga-harga komoditas secara umum.
Selama lima tahun terakhir dari tahun 2016-2020 rata-rata inflasi kabupaten sebesar
2,84%. Berikut ini data perkembangan laju inflasi tahun 2016-2020:

Sumber: Badan Pusat Statistik


Perkembangan Laju Inflasi Tahun 2016-2020

Indeks Gini
Data statistik rasio gini Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun
dari tahun 2011-2015 yang dirilis BPS Provinsi Jawa Tengah menunjukkan trend
fluktuatif yang artinya kondisi ketimpangan distribusi pendapatan antar masyarakat di
Banjarnegara tidak stabil, kadang turun kadang naik. Pada tahun 2012 rasio gini
Banjarnegara turun dari 0,36 pada tahun 2011 menjadi 0,33 pada tahun 2012.
Kemudian pada tahun 2013 naik lagi menjadi 0,39, tahun 2014 turun lagi menjadi
0,34 dan data terakhir yang dirilis oleh BPS tahun 2015 rasio gini Banjarnegara
masih tetap bertahan pada angka 0,34. Dari data selama kurun waktu 5 tahun
tersebut dapat disimpulkan bahwa ketimpangan distribusi pendapatan antar
masyarakat di Banjarnegara masih dalam kategori sedang. Berikut ini disajikan
perkembangan data rasio gini di Kabupaten Banjarnegara tahun 2011-2015 sebagai
berikut:
0.4
0.39
0.38
0.36 0.36
0.34 0.34 0.34
0.33
0.32
0.3
2010.5 2011 2011.5 2012 2012.5 2013 2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5
Sumber: Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Rasio Gini Kab.Banjarnegara 2011-2015

Indeks Williamson
Indeks Williamson merupakan indikator yang digunakan untuk melihat tingkat
kesenjangan ekonomi antar wilayah khususnya antar wilayah kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara. Selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2015-2019 nilai
indeks williamson cenderung semakin menurun dari 0,473 pada tahun 2015
kemudian tahun 2016 turun menjadi 0,465, kemudian tahun 2017 turun menjadi
0,463, kemudian tahun 2018 turun menjadi 0,440 dan tahun 2019 turun lagi menjadi
0,430 (data terakhir yang dirilis BPS 2020). Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tingkat ketimpangan antar wilayah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara
termasuk ketimpangan sedang. Berikut ini disajikan perkembangan nilai indeks
williamson di Kabupaten Banjarnegara tahun 2015-2019 sebagai berikut :
0.48
0.473
0.47
0.465 0.463
0.46

0.45

0.44 0.44

0.43 0.43

0.42

0.41

0.4
2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5
Sumber: Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Indeks Williamson Kab.Banjarnegara 2015-2019
Kemiskinan
Selama kurun waktu 2016-2020 angka kemiskinan di Kabupaten
Banjarnegara mengalami trend penurunan meskipun pada tahun 2020 terjadi
kenaikan. Jumlah penduduk miskin tahun 2016 sebesar 158.200 jiwa, menurun lagi
pada tahun 2017 menjadi sebesar 156.800 jiwa, menurun lagi pada tahun 2018
menjadi sebesar 141.700 jiwa dan menurun lagi pada tahun 2019 menjadi sebesar
136.100 jiwa. Kemudian pada tahun 2020 naik lagi menjadi sebesar 144.950 jiwa.
Sedangkan penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten
Banjarnegara, meskipun relatif lamban namun selama lima tahun terakhir cenderung
menunjukan grafik yang menurun meskipun pada tahun 2020 terjadi kenaikan lagi.
Persentase penduduk miskin tahun 2016 sebesar 17,43%, menurun lagi pada tahun
2017 menjadi sebesar 17,18%, menurun lagi pada tahun 2018 menjadi sebesar
15,46% dan pada tahun 2019 menurun lagi menjadi sebesar 14,76%. Kemudian
tahun 2020 naik menjadi 15,64%. Namun demikian, posisi relatif persentase
penduduk miskin Kabupaten Banjarnegara tahun 2020 masih berada pada peringkat
30 Kab/Kota se-Jawa Tengah dan masih diatas persentase penduduk miskin
Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 11,41% maupun nasional yang sebesar
10,19%. Berikut ini disajikan perkembangan data jumlah dan persentase penduduk
miskin di Kabupaten Banjarnegara tahun 2016-2020 sebagai berikut:
Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020
PENDUDUK MISKIN
TAHUN
(RIBU JIWA) (%)
2016 158,20 17,43
2017 156,80 17,18
2018 141,70 15,46
2019 136,10 14,76
2020 144,95 15,64
Sumber: Sumber: Badan Pusat Statistik
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Persentase Penduduk Miskin Kab.Banjarnegara,
Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020

a. Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara pada September 2020 sebesar
Rp. 318.334,- per kapita per bulan. Garis kemiskinan Kabupaten Banjarnegara
selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2016-2020 sebenarnya selalu mengalami
kenaikan. Berikut ini disajikan garis kemiskinan kabupaten Banjarnegara selama 5
tahun dari 2016-2020 sebagai berikut:
350,000
318,334
300,000 301,792
278,210
250,000 252,328
236,399
200,000

150,000

100,000

50,000

-
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Garis Kemiskinan Kabupaten Banjarnegara (Rp/Kapita/Bulan)
Tahun 2016-2020

Berdasarkan posisi relatif persebaran garis kemiskinan kabupaten/kota di


Jawa Tengah tahun 2020, Kabupaten Banjarnegara termasuk dalam 15
kabupaten/kota yang berada di bawah garis kemiskinan provinsi.
b. Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
Selama kurun waktu tahun 2016-2020 Indeks kedalaman kemiskinan (P1)
Kabupaten Banjarnegara cenderung fluktuatif (naik-turun). Pada tahun 2016 indeks
kedalaman sebesar 3,03, kemudian tahun 2017 naik menjadi 3,25, namun pada
tahun 2018 turun menjadi 2,08 kemudian naik lagi pada tahun 2019 menjadi 2,38
dan naik lagi menjadi 2,47 pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan rata-rata
kesenjangan pengeluaran antara penduduk miskin terhadap garis kemiskinan tidak
menentu terkadang kecil terkadang besar. Berdasarkan data statistik BPS Provinsi
Jawa Tengah, posisi relatif indeks kedalaman (P1) Kabupaten Banjarnegara masih
berada diatas indeks kedalaman provinsi maupun nasional dan termasuk kategori
indeks kedalaman tinggi. Berikut ini disajikan perkembangan indeks kedalaman
Kabupaten Banjarnegara disandingkan dengan Jawa Tengah dan Nasional kurun
waktu 5 tahun dari 2016-2020 sebagai berikut:

Nasional Jawa Tengah Banjarnegara


3.25
3.03

2.47
2.38
2.08
2.37

2.21

1.72
1.85

1.53
1.79
1.74

1.63

1.5

1.75

2016 2017 2018 2019 2020


Sumber: Badan Pusat Statistik
Indeks Kedalaman Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2016-2020

Sedangkan indeks keparahan Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu


2016-2020 juga mempunyai trend fluktuatif (naik-turun). Tahun 2016 indeks
keparahan sebesar 0,80 Kemudian tahun 2017 naik menjadi 0,84 namun tahun
2018 turun menjadi 0,45, tahun 2019 naik menjadi 0,55 dan tahun 2020 turun
menjadi 0,51. Berdasarkan data statistik BPS Provinsi Jawa Tengah, posisi relatif
indeks keparahan (P2) Kabupaten Banjarnegara masih berada diatas indeks
kedalaman provinsi maupun nasional dan termasuk kategori indeks kedalaman
tinggi. Berikut ini disajikan perkembangan indeks indeks keparahan Kabupaten
Banjarnegara disandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional kurun waktu
5 tahun dari 2016-2020 sebagai berikut:

Nasional Jawa Tengah Banjarnegara

0.84
0.8

0.57

0.55

0.51
0.63

0.47
0.45

0.45

0.34
0.3
0.46
0.44

0.36
0.41

2016 2017 2018 2019 2020


Sumber: Badan Pusat Statistik
Indeks Keparahan Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2016-2020

Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator utama


yang bersifat ultimate dalam mengukur kesejahteraan penduduk di suatu wilayah.
Indeks ini mengukur kualitas hidup penduduk dari sisi pendidikan, kesehatan,
dan standar hidup layak. Secara umum indeks pembangunan manusia Kabupaten
Banjarnegara terus mengalami peningkatan selama kurun waktu 5 tahun dari tahun
2016-2020. IPM Kabupaten Banjarnegara meningkat dari 65,52 pada tahun 2016
menjadi 67,45 pada tahun 2020. Namun peningkatan IPM Tahun 2020 tersebut
masih dibawah IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 71,87 dan IPM nasional sebesar
71,94. Sehingga posisi relatif IPM Kabupaten Banjarnegara di Provinsi Jawa Tengah
masih belum beranjak dari peringkat 33 Jawa Tengah.
Berikut ini data capaian IPM selama tahun 2016-2020 dalam bentuk grafik:
Kab.Banjarnegara Prov.Jawa Tengah Nasional

71.94
71.92

71.87
71.73
71.39
71.12
70.52
70.81
70.18
69.98

67.34

67.45
66.54
65.86
65.52

2016 2017 2018 2019 2020


Sumber: Badan Pusat Statistik
Indeks Pembangunan Manusia

Berikut ini juga disajikan perkembangan komponen pembentuk IPM dari tahun
2016-2020:
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020
Indikator 2016 2017 2018 2019 2020

Angka/Usia Harapan Hidup (tahun) 73,69 73,79 73,91 74.01 74,18

Harapan Lama Sekolah (tahun) 11,40 11,41 11,42 11.45 11,46

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 6,26 6,27 6,28 6.50 6,74

Pengeluaran Riil Perkapita (ribu 8.400 8.630 9.160 9.547 9.263


rupiah)

IPM 65,52 65,86 66,54 67,34 67,45

Sumber: Badan Pusat Statistik

Gambaran perkembangan komponen pembentuk IPM di Kabupaten


Banjarnegara dari tahun 2016-2020 sebagai berikut :
a. Usia Harapan Hidup (UHH)
Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banjarnegara secara umum
dapat dikatakan membaik berdasarkan rata-rata usia harapan hidup yang semakin
meningkat selama kurun waktu 2016-2020 dari 73,69 pada tahun 2016 menjadi
74,18 pada tahun 2020 yang artinya secara rata-rata anak yang dilahirkan dapat
bertahan hidup hingga usia 73-74 tahun. Hal ini menunjukkan semakin membaiknya
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan didukung kesadaran masayarakat
tentang arti pentingnya menjaga kesehatan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
usia harapan hidup antara lain aspek ekonomi, aspek kesehatan, aspek sosial dan
aspek lingkungan. Berikut disajikan perkembangan UHH selama kurun waktu 2016-
2020 sebagai berikut:

74.18

74.01

73.91

73.79

73.69

2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Usia Harapan Hidup Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2016-2020

b. Harapan Lama Sekolah


Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten Banjarnegara selama kurun
waktu 5 tahun dari tahun 2016-2020 cenderung mengalami peningkatan dari 11,40
pada tahun 2016 menjadi 11,46 pada tahun 2020. Ini artinya anak-anak usia 7 tahun
memiliki harapan untuk bersekolah selama 11,45 tahun. Kondisi ini tentunya
menunjukkan adanya kendala dan permasalahan pada sektor pendidikan di
Kabupaten Banjarnegara karena masih adanya anak tidak sekolah atau anak putus
sekolah yang cukup tinggi karena berbagai faktor seperti faktor ekonomi, sosial
budaya dan geografis (aksesibilitas rumah tinggal menuju sekolah). Berikut disajikan
perkembangan HLS selama kurun waktu 2016-2020 sebagai berikut:
11.47
11.46 11.46
11.45 11.45
11.44
11.43
11.42 11.42
11.41 11.41
11.40 11.4
11.39
11.38
11.37
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2016-2020
c. Rata-rata Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5
tahun dari tahun 2016-2020 cenderung mengalami peningkatan dari 6,26 pada tahun
2016 menjadi 6,74 pada tahun 2020 yang dihitung berdasarkan penduduk yang
berusia 25 tahun keatas. Ini artinya secara rata-rata penduduk di Kabupaten
Banjarnegara yang berusia 25 tahun keatas baru menempuh pendidikan hingga
SMP kelas VII.
Berikut disajikan perkembangan RLS selama kurun waktu 2016-2020 sebagai
berikut:
6.74

6.5

6.26 6.27 6.28

2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2016-2020

c. Pengeluaran Per Kapita


Pengeluaran per kapita di Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5
tahun dari tahun 2016-2020 cenderung mengalami peningkatan dari Rp. 8.400.000,-
pada tahun 2016 menjadi Rp. 9.263.000,- pada tahun 2020. Ini artinya tingkat
pengeluaran penduduk Kabupaten Banjarnegara meningkat seiring dengan taraf
hidupnya.
Berikut disajikan perkembangan Pengeluaran per kapita Kabupaten
Banjarnegara selama kurun waktu 2016-2020 sebagai berikut:
9.547

9.263
9.160

8.630
8.400

2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita (dalam juta rupiah)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Tingkat Pengangguran Terbuka menggambarkan perbandingan antara jumlah


pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja (usia 15-64 tahun). TPT di Kabupaten
Banjarnegara kurun waktu 5 tahun dari 2016-2020 menunjukkan trend fluktuatif, dari
angka 5,05 pada tahun 2016, menurun menjadi 4,72 pada tahun 2017 dan menurun
lagi menjadi 4,00 pada tahun 2018. Setelah itu TPT meningkat lagi menjadi 4,47
pada tahun 2019 dan 5,86 pada tahun 2020. Berikut ini disajikan perkembangan TPT
di Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun dari 2016-2020 sebagai
berikut:

5.86
5.05
4.72
4.47
4

2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020

Nilai Tukar Petani (NTP)


Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat
kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar
(terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi
maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula
tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP di Kabupaten Banjarnegara selama kurun
waktu 5 tahun dari 2016-2020 menunjukkan trend fluktuatif. NTP tahun 2016 sebesar
102,93 meningkat menjadi 106,48 tahun 2017 dan menurun lagi menjadi 104,48
tahun 2018 dan tetap stabil 104,48 pada tahun 2019 kemudian meningkat lagi
menjadi 105.63 pada tahun 2020. Berikut ini disajikan perkembangan NTP
Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun dari 2016-2020 sebagai
berikut:
107
106.48
106
105.63
105
104.48 104.48
104

103 102.93

102

101
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2016-2020

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita


Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita per bulan di kabupaten
Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun dari 2015-2019 cenderung meningkat dari
sebesar Rp.551.910,- pada tahun 2015 menjadi Rp.874.250,- pada tahun 2019.
Berikut ini disajikan perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita
per bulan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2015-2019 sebagai berikut:
874.25
799.86
688
619.8
551.91

2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015-2019

Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita


Persentase pengeluaran konsumsi non pangan rumah tangga per kapita per
bulan di Kabupaten Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun dari 2016-2020
cenderung fluktuatif. Pada tahun 2016 sebesar 47,55% menurun menjadi 44,66%
pada tahun 2017 namun meningkat lagi menjadi 47,95% pada tahun 2018 dan
48,35% pada tahun 2019. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2020 menjadi
sebesar 50.75% Berikut ini disajikan perkembangan persentase pengeluaran
konsumsi rumah tangga per kapita per bulan di Kabupaten Banjarnegara tahun
2016-2020 sebagai berikut:
52
50.75
50

48.35
48 47.95
47.55

46

44.66
44

42

40
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Badan Pusat Statistik
Perkembangan Persentase Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020

Kontribusi sektor Pertanian / Perkebunan terhadap PDRB


Kontribusi sektor Pertanian / Perkebunan terhadap PDRB di Kabupaten
Banjarnegara selama kurun waktu 5 tahun dari tahun 2016-2020 cenderung
fluktuatif. Dari sebesar 32,99% pada tahun 2016-2017 menurun menjadi 29,7% pada
tahun 2018 kemudian menurun lagi menjadi 29,19%% pada tahun 2019 dan
meningkat lagi menjadi 30,58% pada tahun 2020. Berikut ini disajikan
perkembangan Kontribusi sektor Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB di
Kabupaten Banjarnegara kurun waktu 5 tahun dari 2016-2020 sebagai berikut :
34
33 32.99 32.99
32
31
30.58
30 29.7
29 29.19
28
27
2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5 2019 2019.5 2020 2020.5
Sumber: Dintankan KP Kab. Banjarnegara
Perkembangan Kontribusi sektor Pertanian/ Perkebunan terhadap PDRB
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016-2020

Anda mungkin juga menyukai