Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS LQ, TYPOLOGI KLASSEN DAN SHIFT SHARE

DATA PDB INDONESIA DAN PDRB PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UJIAN AKHIR SEMESTER


EKONOMI PERENCANAAN
DOSEN: Dr. ROSYADI, M.Si

OLEH :

NAMA : EDI SUHANDI


NIM : B2052211020
ANALISIS LQ, TYPOLOGY KLASSEN DAN SHIFT SHARE
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DENGAN MENGGUNAKAN DATA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
MENURUT LAPANGAN USAHA

I. PENDAHULUAN
Secara umum perkembangan perekonomian Provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2016
s.d tahun 2020 dapat dilihat dari PDRB, Kontribusi masing-masing sektor terhadap PDRB dan
Laju Pertumbuhan PDRB pada tabel 1.1 ,tabel 1.2 dan tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.1
Produk Domestik Regional Bruto Prov. Kalimantan Barat Th. 2016 - 2020
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha
(Miliar Rupiah)
.

B1 PDRB KALIMANTAN BARAT


TAHUN
NO SEKTOR Rata - Rata
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 26.613,91 28.357,68 30.209,40 31.960,18 32.340,50 29.896
2 Pertambangan dan Penggalian 5.616,90 5.716,73 6.241,04 6.671,83 8.088,30 6.467
3 Industri Pengolahan 19.502,06 20.025,24 20.585,75 22.153,14 21.619,10 20.777
4 Pengadaan Listrik dan Gas 122,41 127,93 132,52 140,07 157,83 136
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 167,43 175,15 183,27 196,20 207,44 186
6 Konstruksi 13.154,17 14.033,23 14.305,00 14.409,36 13.717,19 13.924
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 17.819,30 18.516,43 19.301,30 20.404,54 18.487,07 18.906
8 Transportasi dan pergudangan 5.004,38 5.255,03 5.647,57 5.854,82 4.737,97 5.300
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.705,51 2.811,47 3.039,06 3.242,57 2.617,94 2.883
10 Informasi dan Komunikasi 5.408,17 6.272,43 6.689,32 7.123,50 7.719,68 6.643
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4.446,89 4.770,80 5.159,41 5.018,33 5.000,02 4.879
12 Real Estat 3.429,57 3.525,67 3.670,73 3.780,61 3.824,10 3.646
13 Jasa Perusahaan 569,88 577,14 600,54 630,18 602,11 596
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5.822,89 6.100,74 6.450,11 6.828,14 6.925,09 6.425
15 Jasa Pendidikan 4.890,61 4.961,13 5.130,10 5.331,40 4.880,37 5.039
16 Jasa Kesehatan 1.672,10 1.737,21 1.854,06 1.985,61 2.517,99 1.953
17 Jasa Lainnya 1.247,26 1.325,16 1.397,14 1.512,60 1.300,67 1.357

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 118.193,44 124.289,17 130.596,32 137.243,08 134.743,37

Sumber : BPS Prov. Kalbar 2016-2020


Tabel 1.2
Persentase Kontribusi Sektoral PDRB Provinsi Kalimantan Barat Th. 2016-2020
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha

B2 KONTRIBUSI PDRB KALIMANTAN BARAT


TAHUN Rata Rata Kontribusi
NO SEKTOR
2016 2017 2018 2019 2020 (Kij)
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 22,52 22,82 23,13 23,29 24,00 23,15
2 Pertambangan dan Penggalian 4,75 4,60 4,78 4,86 6,00 5,00
3 Industri Pengolahan 16,50 16,11 15,76 16,14 16,04 16,11
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,10 0,10 0,10 0,12 0,11
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 0,14 0,14 0,14 0,14 0,15 0,14
6 Konstruksi 11,13 11,29 10,95 10,50 10,18 10,81
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 15,08 14,90 14,78 14,87 13,72 14,67
8 Transportasi dan pergudangan 4,23 4,23 4,32 4,27 3,52 4,11
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2,29 2,26 2,33 2,36 1,94 2,24
10 Informasi dan Komunikasi 4,58 5,05 5,12 5,19 5,73 5,13
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,76 3,84 3,95 3,66 3,71 3,78
12 Real Estat 2,90 2,84 2,81 2,75 2,84 2,83
13 Jasa Perusahaan 0,48 0,46 0,46 0,46 0,45 0,46
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,93 4,91 4,94 4,98 5,14 4,98
15 Jasa Pendidikan 4,14 3,99 3,93 3,88 3,62 3,91
16 Jasa Kesehatan 1,41 1,40 1,42 1,45 1,87 1,51
17 Jasa Lainnya 1,06 1,07 1,07 1,10 0,97 1,05

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Data diolah

Berdasarkan tabel 1.1 dan tabel 1.2 di atas perkembangan perekonomian Kabupaten
Sambas dari tahun ke tahun trendnya positif, kecuali pada tahun 2020 yang terkontraksi sebagai
dampak dari Covid-19. Secara sektoral, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan adalah
penyumbang terbesar dari PDRB Kabupaten Sambas, yang diikuti oleh sektor Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, kemudian sektor industri pengolahan
sebagai penyumbang terbesar ketiga.
Tabel 1.3
Persentase Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kalimantan Barat Th. 2017-2020
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha

B3 PERTUMBUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT


TAHUN Rata-Rata
NO SEKTOR
2016 2017 2018 2019 2020 (RIJ)
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 6,55 6,53 5,80 1,19 5,02
2 Pertambangan dan Penggalian 1,78 9,17 6,90 21,23 9,77
3 Industri Pengolahan 2,68 2,80 7,61 (2,41) 2,67
4 Pengadaan Listrik dan Gas 4,51 3,59 5,70 12,68 6,62
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 4,61 4,64 7,06 5,73 5,51
6 Konstruksi 6,68 1,94 0,73 (4,80) 1,14
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 3,91 4,24 5,72 (9,40) 1,12
8 Transportasi dan pergudangan 5,01 7,47 3,67 (19,08) (0,73)
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3,92 8,10 6,70 (19,26) (0,14)
10 Informasi dan Komunikasi 15,98 6,65 6,49 8,37 9,37
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 7,28 8,15 (2,73) (0,36) 3,08
12 Real Estat 2,80 4,11 2,99 1,15 2,77
13 Jasa Perusahaan 1,27 4,05 4,94 (4,45) 1,45
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,77 5,73 5,86 1,42 4,44
15 Jasa Pendidikan 1,44 3,41 3,92 (8,46) 0,08
16 Jasa Kesehatan 3,89 6,73 7,10 26,81 11,13
17 Jasa Lainnya 6,25 5,43 8,26 (14,01) 1,48

PDRB 5,16 5,07 5,09 (1,82)

Data Diolah

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat Selama 4 tahun


terakhir yaitu dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020, perekonomian Kabupaten Sambas
rata-rata tumbuh sebesar 3,18 persen pertahun. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun
2020 yaitu mengalami kontraksi atau pertumbuhan minus 2,02 persen, sedangkan tertinggi
pada tahun 2017 tumbuh sebesar 5,06 persen. Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Sambas sebesar 5,06 persen, sedangkan tahun 2017 mengalami perlambatan yaitu tumbuh
sebesar 4,93 persen. Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat,
pada tahun 2017 hingga 2020 lebih rendah dibanding Provinsi Kalimantan Barat.

Berdasarkan uraian di atas, kami kelompok 9 akan menganalisis dan membahas:


a. Sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan dan non unggulan dalam perekonomian
Kabupaten Sambas dengan analisis Location Quotion (LQ)
b. Klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Sambas dengan Analisis Typologi
Klassen
c. Perubahan dan pergeseran serta keunggulan kompetitif sektor perekonomian Kabupaten
Sambas dengan analisis Shitf Share
II. METODE ANALISIS
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa PDRB Kalimantan
Barat dan PDRB Kabupaten Sambas dari tahun 2016 sampai tahun 2020 Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Kalimantan Barat dan BPS Kabupaten Sambas. Adapun alat analisis yang digunakan
adalah Location Quotient, Klassen Typology, dan Shift Share.

III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Analisis Location Quotient
Location Quotient (LQ) Salah satu alat analisis untuk melihat sektor basis atau sektor yang
memiliki ’spesialisasi’ pengembangan berdasarkan kewilayahan atau daerah. Penghitungan
indikator ini dapat mempergunakan beberapa pendekatan data, misalnya data
ketenagakerjaan sektoral, data nilai produksi ataupun data nilai tambah bruto yang
tecantum dalam PDRB. Dalam penghitungan berikut menggunakan data PDRB, yaitu dengan
memperbandingkan kontribusi sektoral pada Kabupaten Sambas terhadap kontirubusi
sektoral pada perekonomian Kalimantan Barat. Secara teoritis, jika sektor atau sub sektor
memiliki nilai LQ lebih dari 1 (satu), berarti memiliki ’peluang’ sebagai sektor spesialisasi
daerah tersebut dibandingkan dengan daerah lainnya dalam satu provinsi. Beberapa
kalangan juga menyatakan bahwa sektor tersebut memiliki ’keunggulan’ dan berpeluang
untuk diperdagangkan ke luar daerahnya.
Kriteria pengukuran nilai LQ yang dihasilkan:
a. Bila LQ>1 berarti tingkat spesialisasi sektor i di Kabupaten Sambas lebih besar
dibanding sektor yang sama pada Kalimantan Barat. Maknanya sektor tersebut adalah
sektor unggulan dan potensial untuk dikembangkan.
b. Bila LQ < 1 berarti tingkat spesialisasi sektor i di Kabupaten Sambas lebih kecil
dibanding sektor yang sama pada Kalimantan Barat. Maknanya sektor tersebut adalah
sektor non unggulan yang tidak mencukupi kebutuhan Kabupaten Sambas.

Hasil perhitungan LQ Kabupaten Sambas periode Tahun 2016-2020 ditunjukkan pada


Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1

LQ PDRB KALIMANTAN BARAT / INDONESIA


TAHUN
NO SEKTOR LQ Kategori
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 1,69 1,73 1,77 1,81 1,80 1,76 Basis Sektor
2 Pertambangan dan Penggalian 0,56 0,56 0,60 0,63 0,78 0,63 Non Basis
3 Industri Pengolahan 0,74 0,73 0,72 0,74 0,75 0,74 Non Basis
4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,10 0,09 0,10 0,11 0,10 Non Basis
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 1,69 1,68 1,67 1,67 1,68 1,68 Basis Sektor
6 Konstruksi 1,09 1,09 1,05 0,99 0,98 1,04 Basis Sektor
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 1,09 1,08 1,07 1,08 1,02 1,07 Basis Sektor
8 Transportasi dan pergudangan 1,03 0,99 0,99 0,97 0,92 0,98 Non Basis
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,74 0,72 0,74 0,74 0,67 0,72 Non Basis
10 Informasi dan Komunikasi 0,91 0,96 0,95 0,92 0,91 0,93 Non Basis
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 0,90 0,92 0,95 0,87 0,84 0,90 Non Basis
12 Real Estat 0,94 0,93 0,94 0,91 0,90 0,93 Non Basis
13 Jasa Perusahaan 0,28 0,26 0,25 0,23 0,24 0,25 Non Basis
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,40 1,43 1,41 1,43 1,45 1,43 Basis Sektor
15 Jasa Pendidikan 1,28 1,25 1,22 1,19 1,07 1,20 Basis Sektor
16 Jasa Kesehatan 1,26 1,22 1,21 1,19 1,36 1,25 Basis Sektor
17 Jasa Lainnya 0,61 0,60 0,58 0,56 0,51 0,57 Non Basis

Data diolah
Berdasarkan hasil penghitungan terhadap data PDRB, tercermin bahwa beberapa sektor
yang memiliki spesialisasi di Kabupaten Sambas dan berpeluang diperdagangkan ke luar
daerah adalah :
1. Sektor pertanian, kehutanan dan Perikanan,
2. Sektor perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
3. Sektor Informasi dan Komunikasi
4. Sektor Real Estat
5. Sektor Jasa Pendidikan
Kelima sektor tersebut akan dapat memenuhi harapan untuk dapat di kembangkan dan
berpeluang mendapatkan pasar pada beberapa daerah di Kalimantan Barat dan juga
daerah lainnya. Oleh karenanya, kelima sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan
sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap PDRB Kabupaten Sambas.
Kemudian, dari hasil LQ juga diketahui terdapat 12 sektor non unggulan yang
nilainya dibawah 1 persen yang berarti bahwa 12 sektor tersebut tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan kabupaten Sambas dan cenderung membutuhkan pasokan dari
daerah lain. Namun demikian tidak berarti sektor-sektor tersebut diabaikan begitu saja.
Dengan adanya dukungan 5 sektor unggulan, sektor-sektor non unggulan ini bisa menjadi
sektor unggulan terutama pada sektor-sektor yang nilai rata-rata Indeks LQ nya sama
dengan dan di atas 0,75 persen, seperti sektor Industri Pengolahan, Sektor Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum, Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, Sektor Jasa
Perusahaan, Sektor Administrasi, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Sektor Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Sektor Jasa Lainnya.

2. Analisis Klassen Typology


Analisis Klassen Typology merupakan alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui kondisi atau gambaran pada pola dan struktur pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah/daerah. Analisis ini menghasilkan 4 (empat) klasifikasi sektor dengan melihat laju
pertumbuhan dan nilai kontribusinya, yaitu:
1. Sektor Prima
2. Sektor Potensial
3. Sektor Berkembang
4. Sektor Terbelakang
Hasil analisis Klassen Typology Kabupaten Sambas disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 3.2
Analisis Klassen Typology Kabupaten Sambas

KLASSEN TYPOLOGY
PERTUMBUHAN KONTRIBUSI
NO SEKTOR KETERANGAN
Rij Rin Rij ≥Rin Rij<Rin Kij Kin Kij≥Kin Kij<Kin
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 5,02 3,29 v x 23,15 13,16 v x PRIMA
2 Pertambangan dan Penggalian 9,77 0,52 v x 5,00 8,00 x v BERKEMBANG
3 Industri Pengolahan 2,67 2,36 v x 16,11 21,85 x v BERKEMBANG
4 Pengadaan Listrik dan Gas 6,62 2,18 v x 0,11 1,07 x v BERKEMBANG
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 5,51 5,48 v x 0,14 0,09 v x PRIMA
6 Konstruksi 1,14 3,85 x v 10,81 10,39 v x POTENSIAL
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 1,12 2,58 x v 14,67 13,69 v x POTENSIAL
8 Transportasi dan pergudangan (0,73) 1,72 x v 4,11 4,19 x v TERBELAKANG
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,14) 1,67 x v 2,24 3,09 x v TERBELAKANG
10 Informasi dan Komunikasi 9,37 9,16 v x 5,13 5,53 x v BERKEMBANG
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,08 4,88 x v 3,78 4,23 x v TERBELAKANG
12 Real Estat 2,77 3,79 x v 2,83 3,05 x v TERBELAKANG
13 Jasa Perusahaan 1,45 5,47 x v 0,46 1,86 x v TERBELAKANG
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,44 3,41 v x 4,98 3,49 v x PRIMA
15 Jasa Pendidikan 0,08 4,50 x v 3,91 3,26 v x POTENSIAL
16 Jasa Kesehatan 11,13 8,57 v x 1,51 1,21 v x PRIMA
17 Jasa Lainnya 1,48 6,04 x v 1,05 1,84 x v TERBELAKANG
Tabel 3.3
Analisis Klassen Provinsi Kalimantan Barat

PERTUMBUHAN
Rij ≥ Rin Rij < Rin
PRIMA POTENSIAL
Konstruksi
Pertanian, kehutanan dan perikanan Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi
mobil dan sepeda motor
Jasa Pendidikan
Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah
K Kij ≥ Kin dan daur ulang
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
N Jaminan Sosial Wajib
T
R Jasa Kesehatan
I
B BERKEMBANG TERBELAKANG
U Industri Pengolahan Transportasi dan pergudangan
S Pengadaan Listrik dan Gas
I Informasi dan Komunikasi
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Kij < Kin Pertambangan dan Penggalian
Jasa Keuangan dan Asuransi
Real Estat
Jasa Perusahaan
Jasa Lainnya

Rij rata rata pertumbuhan sektoral (Prov)


Rin rata rata pertumbuhan sektoral (Ind)
Kij rata rata kontribusi sektoral (Prov)
Kin rata rata kontribusi sektoral (Ind)

A Kuadran 1 Prima
B Kuadran 2 Berkembang

C Kuadran 3 Potensial

D Kuadran 4 Terbelakang

Hasil Analisis Klassen Typology Kabupaten Sambas yang ditunjukkan dalam Tabel
3.2 dan Tabel 3.3 di atas terlihat bahwa sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor berada pada klasifikasi Prima, artinya sektor ini adalah sektor
yang maju dan tumbuh pesat.
Untuk sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Sektor Informasi dan
Komunikasi dan Sektor Real Estat yang berada pada klasifikasi Potensial bermakna bahwa
sektor ini adalah sektor yang maju tetapi tertekan (stagnant sector) di mana tingkat
pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan tingkat pertumbuhan sektor sama pada PDRB
Kalbar, namun memiliki kontribusi yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor yang
sama pada PDRB Kalbar.
Kemudian, sektor pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
yang berada pada klasifikasi Berkembang. Sektor tersebut rata-rata pertumbuhannya lebih
besar dari pada pertumbuhan sektor yang sama pada PDRB Kalbar, namun rata-rata
kontribusinya lebih kecil terhadap sektor yang sama pada PDRB Kalbar.
Sedangkan 10 (sepuluh) sektor yang berada pada klasfikasi Terbelakang, yaitu
sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pengadaan Listrik
dan Gas, Sektor Konstruksi, Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Sektor Jasa
Keuangan dan Asuransi, Sektor Jasa Perusahaan, Sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan
Sektor Jasa Lainnya. Pertumbuhan dan kontribusi kesepuluh sektor tersebut lebih kecil dari
pada pertumbuhan dan kontribusi sektor yang sama pada PDRB Kalbar.

3. Analisis Shift Share


Analisa shift share adalah teknik analisa yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan pertumbuhan dan
kinerja perekonomian yang ada di beberapa wilayah yang berbeda (Field dan Mac Gregor,
1987). Hasil analisa shift share dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu
wilayah dibandingkan dengan perekonomian wilayah lainnya. Selain itu, kita juga bisa
mengetahui perkembangan perekonomian yang ada di wilayah tersebut, apakah
berkembang cepat atau lambat.
Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Sambas ditunjukkan dalam Tabel 3.4 di bawah
ini:

Tabel 3.5
Analisis Shift Share Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016-2020

HASIL ANALISIS SHIFT-SHARE (SS) PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2016-2020


NO SEKTOR
Pertumbuhan Komponen
Rn Rin Rij Nij Mij Cij Dij
1 Pertanian, kehutanan dan perikanan 3,29 5,02 151.574,41 (53.224,27) 51.635,53 149.985,67

2 Pertambangan dan Penggalian 0,52 9,77 32.787,49 (29.422,42) 59.820,30 63.185,37


3 Industri Pengolahan 2,36 2,67 105.339,68 (56.341,06) 6.502,04 55.500,67

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2,18 6,62 690,29 (393,75) 604,58 901,12
5 Pengadaan Air, Pengolahan sampah, limbah dan daur ulang 5,48 5,51 942,50 76,10 5,28 1.023,88
6 Konstruksi 3,85 1,14 70.593,62 (17.026,16) (37.745,55) 15.821,90
7 Perdagangan Besar dan Eceran : Reparasi mobil dan sepeda motor 2,58 1,12 95.852,04 (47.132,94) (27.593,81) 21.125,30
8 Transportasi dan pergudangan 1,72 (0,73) 26.870,77 (17.745,79) (13.004,02) (3.879,05)
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,67 (0,14) 14.618,38 (9.814,88) (5.203,88) (400,38)
10 Informasi dan Komunikasi 9,16 9,37 33.678,08 27.195,16 1.379,51 62.252,76
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,88 3,08 24.736,99 (950,89) (8.745,96) 15.040,13
12 Real Estat 3,79 2,77 18.485,91 (4.664,55) (3.739,57) 10.081,79
13 Jasa Perusahaan 5,47 1,45 3.021,57 239,46 (2.395,43) 865,60
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,41 4,44 32.576,75 (10.654,41) 6.637,03 28.559,36
15 Jasa Pendidikan 4,50 0,08 25.546,32 (2.874,71) (22.278,78) 392,83
16 Jasa Kesehatan 8,57 11,13 9.903,71 6.833,50 5.007,66 21.744,87
17 Jasa Lainnya 6,04 1,48 6.877,79 1.315,42 (6.181,92) 2.011,29
Total 5,07 5,07 3,81 444.213,11
Berdasarkan hasil analisis Shift Share di atas total bauran industri (Mij) Kabupaten
Sambas, terdapat 7 (tujuh) sektor perekonomian Kabupaten Sambas yang nilai Bauran
Industrinya (Mij) bernilai positif. Artinya sektor-sektor ini tumbuh lebih cepat daripada 7
(tujuh) sektor yang sama pada perekonomian Provinsi Kalimantan Barat. Ketujuh sektor
tersebut (dari nilai tertinggi ke nilai terendah) adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan, Sektor Informasi dan Komunikasi, Sektor Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Sektor
Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib, Sektor Pengadaan Listrik dan Gas, dan Sektor Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. Tampak dengan jelas bahwa 2 (dua) sektor
yang paling dominan adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan nilai
positif tertinggi dan diikuti oleh sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.
Apabila dilihat dari kekompetitifan/Daya Saing (Cij), secara total sektor nilainya (-
2.519,94) yang berarti bahwa Kabupaten Sambas tidak kompetitif atau tidak berdaya saing
dibanding Provinsi Kalimantan Barat. Namun demikian, apabila dilihat dari per sektor
terdapat 4 (empat) sektor perekonomian Kabupaten Sambas yang kompetitif atau berdaya
saing dibanding perekonomian Provinsi Kalimantan Barat. Empat sektor yang mempunyai
daya saing tinggi adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor
dengan nilai positif 1.114,22, diikuti sektor Transportasi dan Pergudangan dengan nilai
positif 540,33, kemudian sektor Jasa Pendidikan dengan nilai positif 390,73, sektor
Pengadaan air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dengan nilai 3,20. Sementara
itu, terdapat 13 (tiga belas) sektor yang bernilai negatif artinya sektor tersebut tidak
kompetitif (tidak berdaya saing) dibanding dengan perekonomian sektor yang sama di
tingkat provinsi Kalimantan Barat.
Apabila dilihat dari National Share/komponen pertumbuhan provinsi (Nij), seluruh
sektor perekonomian memiliki nilai yang positif. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan
ekonomi Provinsi Kalimantan Barat berpengaruh positif atau mempunyai pengaruh yang
bagus terhadap sektor-sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Sambas.
Pengaruh dari bauran industri ( Mij), Daya Saing (Cij) dan National Share (Nij) di
atas berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sambas selama
periode 2016-2020, di mana terdapat pertambahan nilai (Dij) sebesar 41.347,10.
Peningkatan kinerja perekonomian tersebut dapat dilihat dari 5 sektor yang bernilai positif
dimana sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor Pertanian, Kehutanan
dan Perikanan sebesar 20.065,85, diikuti Sektor informasi dan Komunikasi sebesar
6.431,27, kemudian sektor Industri Pengolahan sebesar 3.754,52, kemudian Sektor
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor sebesar 3.615,24 dan sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 2.174,53.

Anda mungkin juga menyukai