Disusun oleh:
M. Adieb Umam Luthfi
201910180311036
A2
Interpretasi :
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat kemandirian
keuangan Kabupaten Bogor sebesar 38,37%. Lalu pada tahun 2017 tingkat
kemandiriannya meningkat menjadi sebesar 43,61%. Pada tahun 2018, rasio
kemandirian keuangan Kabupaten Bogor mengalami penurunan sebesar 38,28%. Pada
tahun 2019, rasio kemandirian Kabupaten Bogor sebesar 38.84%. Dan pada tahun 2020,
Rasio Kemandirian Kabupaten Bogor turun lagi sebesar 36,56%. Apabila dilihat dari
rata-rata rasio kemandirian keuangan daerah, pemerintahan Kabupaten Bogor memiliki
tingkat kemandirian sebesar 39,13%.
Dilihat dari besarnya nilai rata-rata tersebut maka kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Bogor termasuk dalam pola hubungan Konsultatif yang mana kemandirian
keuangan daerah Rendah. Keuangan daerah Kabupaten Bogor masih tidak terlalu
dipengaruhi oleh bantuan dari pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat. Selain itu
tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sedang.
4. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Perhitungan Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2016 - 2020
5. Rasio Efisiensi
Perhitungan Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2016 -2020
Interpretasi:
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio efisiensi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat
efisiensi PAD Kabupaten Bogor sebesar 108,24%. Lalu pada tahun 2017 tingkat
efisiensi PAD mengalami penurunan menjadi sebesar 98,58%. Pada tahun 2018, rasio
efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor mengalami kenaikan menjadi
sebesar 100,06%. Dan pada tahun 2019 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor
kembali mengalami penurunan menjadi 95,49%. Dan pada tahun 2020 tingkat efisiensi
PAD Kabupaten Bogor mengalami kenaikan lagi menjadi sebesar 109,34%. Pada tahun
2015 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor tergolong sangat efisien. Pada tahun 2016
sampai 2019 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor tergolong efisien.
Apabila dilihat dari rata-rata rasio efesiensi Pendapatan Asli Daerah,
pemerintahan Kabupaten Bogor memiliki tingkat efektifitas sebesar 102,34%. Dilihat
dari besarnya nilai rata-rata tersebut maka efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bogor termasuk dalam kriteria sangat tidak efisien. Hal itu berarti bahwa pemerintah
Kabupaten Bogor kurang memiliki kemampuan untuk merealisasikan Pendapatan Asli
Daerah yang diterima.
Tahun Anggaran Total Belanja Rutin Total Belanja Pembangunan Total Belanja Daerah Rasio Belanja Rutin Rasio Belanja Pembangunan
1 2 3 4 5 = 2/4*100 6 = 3/4*100
2016 7.605.978.205.445 1.541.830.222.578 6.465.300.553.876 117,64 23,85
Rasio 4
2017 8.039.630.431.941 1.525.152.052.623 6.875.742.319.986 116,93 22,18
2018 8.379.347.575.081 1.313.835.412.090 7.305.059.632.892 114,71 17,99
2019 6.483.530.048.933 2.232.903.738.362 7.771.218.179.777 83,43 28,73
2020 6.647.905.295.080,00 2.720.826.752.985,40 8.405.493.380.579 79,09 32,37
Rata-Rata Belanja Rutin 102,36
Rata-Rata Belanja Pembangunan 25,02
Interprestasi:
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio keserasian belanja daerah Kabupaten
Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 rasio belanja rutin di Kabupaten
Bogor sebesar 117,64%. Lalu pada tahun 2017 tingkat keserasian belanja daerah
mengalami penurunan menjadi sebesar 116,93%. Pada tahun 2018 rasio aktivitas daerah
Kabupaten Bogor mengalami penurunan kembali sebesar 114,71%. Pada tahun 2019
rasio aktivitas mengalami penurunan menjadi sebesar 83,43%. Dan pada tahun terakhir
2020 rasio aktivitas tetap mengalami penurunan yaitu sebesar 79,09%.
Untuk rasio belanja pembangunan pada tahun 2016 rasio aktivitas Kabupaten
Bogor sebesar 23,85%. Lalu pada tahun 2017 rasio mengalami penurunan sebesar
22,18%. Dilanjutkan pada tahun 2018 rasio aktivitas daerah Kabupaten Bogor
mengalami penurunan menjadi sebesar 17,99%. Lalu di lanjutkan pada tahun 2019
mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 28,73% dan pada tahun 2020 mengalami
peningkatan kembali dengan nilai sebesar 32,37%. Dapat dilihat dari rata-rata antara
Rasio Belanja Rutin dan Rasio Belanja Pembangunan dimana masing masing nilai
sebesar 102,36% dan 25,02%.
Dari hal tersebut rata-rata rasio belanja rutin lebih besar daripada belanja
pembangunan yang dikarenakan pemerintah Kabupaten Bogor lebih mengutamakan
belanja rutin dibandingkan dengan belanja pembangunan Kabupaten Bogor.
Tahun Anggaran
No. Smber PAD rata-rata(%)
2015% 2016% 2017% 2018% 2019% 2020%
Rasio 5
1 Pajak Daerah 0 18,3 17,4 10,3 13,9 -17,2 7,1
2 Retribusi Daerah 0 2,8 10,1 -25,1 25,4 -8,9 0,7
Hasil Pengelolaan Kekayaan 0 7,3 2,9 -0,1 29,9 16,6 9,4
3
Daerah Lainnya yang Dipisahkan
4 Lain-lain PAD 0 8,8 79,4 -37,0 7,6 5,3 10,7
Rata-rata Pertumbuhan PAD 0 9,3 27,5 -13,0 19,2 -1,0 7,0
Interpretasi:
Berdasarkan perhitungan rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Bogor tahun 2016-
2020 di atas, dapat diketahui bahwa pajak daerah memiliki rata-rata sebesar 7,1%. Rata-
rata retribusi daerah sebesar 0,7%, sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah
lainnya yang dipisahkan memiliki rata-rata sebesar 9,4%. Dan rata-rata pertumbuhan
lain- lain PAD sebesar 10,7%. Maka dari empat sumber PAD tersebut dapat dilihat
bahwa yang memiliki kemampuan dan potensi paling tinggi adalah lain- lain PAD,
sedangkan yang paling rendah adalah retribusi daerah. Oleh karena itu, Hasil retribusi
daerah Kabupaten Bogor menjadi komponen PAD yang harus dievaluasi untuk
dikembangkan pertumbuhannya secara positif.
LAMPIRAN
Data Realisasi 2020