Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

PENGUKURAN KINERJA DAN TIPOLOGI KLASSEN


KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 – 2020

Disusun oleh:
M. Adieb Umam Luthfi
201910180311036
A2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB ADHK ) Kabupaten Bogor 2016 - 2020
PDRB ADHK MENURUT LAPANGAN USAHA KABUPATEN BOGOR (JUTA RUPIAH), 2016-2020
No LAPANGAN USAHA 2016 2017 2018 2019 2020
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Rp 6.682.547 Rp 6.871.112 Rp 7.031.219 Rp 7.169.917 Rp 7.227.237
B Pertambangan dan Penggalian Rp 3.476.358 Rp 3.455.650 Rp 3.544.118 Rp 3.499.076 Rp 3.537.906
C Industri Pengolahan Rp 723.087.961 Rp 76.161.876 Rp 80.870.971 Rp 85.429.732 Rp 83.269.092
D Pengadaan Listrik dan Gas Rp 235.307 Rp 239.513 Rp 241.878 Rp 247.596 Rp 237.438
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Rp 150.305 Rp 161.904 Rp 171.052 Rp 182.405 Rp 199.017
E
dan Daur Ulang
F Konstruksi Rp 11.838.084 Rp 13.104.724 Rp 14.487.249 Rp 15.605.651 Rp 14.786.544
G Perdagangan Besar dan Eceran Rp 16.582.679 Rp 17.332.720 Rp 18.022.214 Rp 19.253.967 Rp 18.423.119
H Transportasi dan Pergudangan Rp 4.140.803 Rp 4.457.494 Rp 4.818.895 Rp 5.215.802 Rp 5.148.137
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Rp 3.305.911 Rp 3.586.564 Rp 3.839.851 Rp 4.035.979 Rp 3.661.809
J Informasi dan Komunikasi Rp 3.203.436 Rp 3.582.163 Rp 3.907.671 Rp 4.267.773 Rp 5.587.377
K Jasa Keuangan dan Asuransi Rp 705.290 Rp 739.621 Rp 791.543 Rp 846.854 Rp 857.434
L Real Estat Rp 1.104.474 Rp 1.207.412 Rp 1.323.707 Rp 1.448.110 Rp 1.512.440
M,N Jasa Perusahaan Rp 268.786 Rp 292.339 Rp 311.437 Rp 339.540 Rp 302.536
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Rp 2.113.304 Rp 2.211.110 Rp 2.245.690 Rp 2.283.878 Rp 2.240.686
O
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan Rp 2.543.886 Rp 2.763.582 Rp 2.923.511 Rp 3.086.898 Rp 3.306.950
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Rp 720.817 Rp 786.292 Rp 846.994 Rp 902.559 Rp 840.931
R,S,T,U Jasa lainnya Rp 2.379.585 Rp 2.607.379 Rp 2.825.356 Rp 3.052.565 Rp 2.958.155
JUMLAH PDRB DENGAN MIGAS Rp 131.760.367 Rp 139.561.454 Rp 148.203.354 Rp 156.868.302 Rp 154.096.807

Analisis Tipologi Klassen :


1. Menghitung rata-rata PDRB per sektor
2. Menghitung rata-rata sektor
3. Menghitung laju pertumbuhan PDRB dan laju pertumbuhan masing-masing sektor
4. Mengklasifikasikan masing-masing sektor ke dalam matriks
2. RATA-RATA SEKTOR PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN MASING –
MASING SEKTOR
RATA - RATA PDRB Rp 146.098.057
RATA - RATA PDRB KUMULATIF PERSEKTOR Rp 8.594.003

RATA-RATA PDRB ADHK PER SEKTOR


No LAPANGAN USAHA RATA-RATA
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Rp 6.996.406
B Pertambangan dan Penggalian Rp 3.502.621
C Industri Pengolahan Rp 209.763.927
D Pengadaan Listrik dan Gas Rp 240.346
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah Rp 172.937
E
dan Daur Ulang
F Konstruksi Rp 13.964.450
G Perdagangan Besar dan Eceran Rp 17.922.940
H Transportasi dan Pergudangan Rp 4.756.226
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Rp 3.686.023
J Informasi dan Komunikasi Rp 4.109.684
K Jasa Keuangan dan Asuransi Rp 788.148
L Real Estat Rp 1.319.228
M,N Jasa Perusahaan Rp 302.928
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Rp 2.218.934
O
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan Rp 2.924.965
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Rp 819.519
R,S,T,U Jasa lainnya Rp 2.764.608
LAJU PERTUMBUHAN PDRB ADHK MASING-MASING SEKTOR
No LAPANGAN USAHA 2017 2018 2019 2020 RATA-RATA
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,82 2,33 1,97 0,80 1,98
B Pertambangan dan Penggalian -0,60 2,56 -1,27 1,11 0,45
C Industri Pengolahan -89,47 6,18 5,64 -2,53 -20,04
D Pengadaan Listrik dan Gas 1,79 0,99 2,36 -4,10 0,26
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
E 7,72 5,65 6,64 9,11 7,28
dan Daur Ulang
F Konstruksi 10,70 10,55 7,72 -5,25 5,93
G Perdagangan Besar dan Eceran 4,52 3,98 6,83 -4,32 2,76
H Transportasi dan Pergudangan 7,65 8,11 8,24 -1,30 5,67
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,49 7,06 5,11 -9,27 2,85
J Informasi dan Komunikasi 11,82 9,09 9,22 30,92 15,26
K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,87 7,02 6,99 1,25 5,03
L Real Estat 9,32 9,63 9,40 4,44 8,20
M,N Jasa Perusahaan 8,76 6,53 9,02 -10,90 3,36
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
O 4,63 1,56 1,70 -1,89 1,50
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 8,64 5,79 5,59 7,13 6,79
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,08 7,72 6,56 -6,83 4,13
R,S,T,U Jasa lainnya 9,57 8,36 8,04 -3,09 5,72
PDRB DENGAN MIGAS 5,92 6,19 5,85 -1,77 57,12

KLARIFIKASI POTENSI DAERAH MELALUI TIPOLOGI KLASEN


No LAPANGAN USAHA KLARIFIKASI
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan SEKTOR TERBELAKANG
B Pertambangan dan Penggalian SEKTOR TERBELAKANG
C Industri Pengolahan SEKTOR POTENSIAL
D Pengadaan Listrik dan Gas SEKTOR TERBELAKANG
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah SEKTOR TERBELAKANG
E
dan Daur Ulang
F Konstruksi SEKTOR POTENSIAL
G Perdagangan Besar dan Eceran SEKTOR POTENSIAL
H Transportasi dan Pergudangan SEKTOR TERBELAKANG
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum SEKTOR TERBELAKANG
J Informasi dan Komunikasi SEKTOR TERBELAKANG
K Jasa Keuangan dan Asuransi SEKTOR TERBELAKANG
L Real Estat SEKTOR TERBELAKANG
M,N Jasa Perusahaan SEKTOR TERBELAKANG
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan SEKTOR TERBELAKANG
O
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan SEKTOR TERBELAKANG
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial SEKTOR TERBELAKANG
R,S,T,U Jasa lainnya SEKTOR TERBELAKANG
Interpretasi :
Berdasarkan analisis tipologi klassen tersebut, dapat diketahui sektor mana
yang menjadi unggulan daerah Kabupaten Bogor, sektor potensial yang masih dapat
dioptimalkan lagi, sektor berkembang yang masih memberikan prospek pengembangan
bagi daerah, serta sektor terbelakang yang bukan merupakan keunggulan daerah.
Untuk kasus pemerintah Kabupaten Bogor, yang menjadi sektor pontensial
adalah: 1) Sektor Pengolahan, 2) Sektor Kontruksi, 3) Sektor Perdagangan Besar dan
Eceran. Sementara itu, sektor unggulan dan sektor berkembangan tidak ada, sedangkan
sektor terbelakang yaitu: 1) Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, 2) Sektor
Pertambangan dan Penggalian, 3) Sektor Pengadaan Listrik dan Gas, 4) Sektor
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, 5) Sektor Transportasi
dan Pergudangan, 6) Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7) Sektor Jasa
Keuangan dan Asuransi, 8) Sektor Real Estat, 9) Sektor Jasa Perusahaan, 10) Sektor
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, 11) Sektor Jasa
Pendidikan, 12) Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 13) Sektor Jasa lainnya.
Kategori sektor dalam analisis tipologi Klassen di bagi menjadi empat yaitu :
1) Sektor Unggulan adalah sektor yang dominan dimana kontirbusinya terhadap
perekonomian daerah sangat tinggi di ikuti dengan pertumbuhan sektor yang tinggi. 2)
Sektor Potensial adalah sektor yang memberikan kontribusi tinggi bagi perekonomian
(PDRB) tetapi untuk pertumbuhan cenderung rendah atau lambat. 3) Sektor
berkembang adalah sektor yang sedang mengalami peningkatan, yang mana
pertumbuhanya tinggi tetapi memiliki kontribusi yang rendah untuk perekonomian
(PDRB). 4) Sektor terbelakang, dimana kondisi sektor dengan pertumbuhan yang
cenderung lambat atau rendah dan kontribusinya terhadap perekonomian (PDRB)
rendah.
3. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
Perkembangan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Pemerintah Kab. Bogor Tahun Anggaran 2016 -2020

Tahun Anggaran PAD (Rp) Total Pendapatan (Rp) Kemandirian (%)


1 2 3 4 = 2/3*100
Rasio 1 2016 2.292.175.674.800,97 5.973.280.685.745,97 38,37
2017 3.041.872.447.905,00 6.975.053.078.040,00 43,61
2018 2.794.660.740.152,18 7.300.485.379.647,18 38,28
2019 3.161.165.915.498,00 8.137.989.873.806,00 38,84
2020 2.810.155.682.282,00 7.687.180.047.004,00 36,56
RATA-RATA 39,13

Interpretasi :
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat kemandirian
keuangan Kabupaten Bogor sebesar 38,37%. Lalu pada tahun 2017 tingkat
kemandiriannya meningkat menjadi sebesar 43,61%. Pada tahun 2018, rasio
kemandirian keuangan Kabupaten Bogor mengalami penurunan sebesar 38,28%. Pada
tahun 2019, rasio kemandirian Kabupaten Bogor sebesar 38.84%. Dan pada tahun 2020,
Rasio Kemandirian Kabupaten Bogor turun lagi sebesar 36,56%. Apabila dilihat dari
rata-rata rasio kemandirian keuangan daerah, pemerintahan Kabupaten Bogor memiliki
tingkat kemandirian sebesar 39,13%.
Dilihat dari besarnya nilai rata-rata tersebut maka kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Bogor termasuk dalam pola hubungan Konsultatif yang mana kemandirian
keuangan daerah Rendah. Keuangan daerah Kabupaten Bogor masih tidak terlalu
dipengaruhi oleh bantuan dari pemerintah provinsi ataupun pemerintah pusat. Selain itu
tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sedang.
4. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah

Perhitungan Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2016 - 2020

Tahun Anggaran Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Efektivitas (%)


1 2 3 4 = 3/2*100
Rasio 2 2016 2.130.926.869.342 2.292.175.674.800,97 107,57
2017 2.207.859.554.000 3.041.872.447.905,00 137,77
2018 2.348.303.470.000 2.794.660.740.152,18 119,01
2019 2.554.365.775.000 3.161.165.915.498,00 123,76
2020 2.940.861.502.000 2.810.155.682.282,00 95,56
RATA-RATA 116,73
Interpretasi:
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat efektivitas
PAD Kabupaten Bogor sebesar 105,57%. Lalu pada tahun 2017 mengalami peningkatan
sebesar 137,77%, Pada Tahun 2018 tingkat efektivitas PAD mengalami penurunan
sebesar 119,01%, pada tahun 2018, kemudia di tahun 2019 tingkat efektivitas PAD
mengalami kenaikan kembali yaitu sebesar 123,76%, dan pada Tahun 2020, mengalami
penurunan kembali yaitu sebesar 95,56. Apabila dilihat dari rata-rata rasio efektivitas
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor memiliki tingkat efektifitas sebesar 116,73%.
Dilihat dari besarnya nilai rata-rata tersebut maka efektivitas Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Bogor termasuk dalam kriteria sangat efektif. Hal itu berarti bahwa
pemerintah Kabupaten Bogor memiliki kemampuan untuk merealisasikan pendapatan
asli daerah yang dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil
daerah.

5. Rasio Efisiensi

Perhitungan Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2016 -2020

Total Realisasi Pendapatan Daerah


Tahun Anggaran Total Realisasi Belanja Daerah (Rp) Efisiensi (%)
(Rp)
1 2 3 4 = 2/3*100
2016 6.465.300.553.876 5.973.280.685.745,97 108,24
2017 6.875.742.319.986 6.975.053.078.040,00 98,58
2018 7.305.059.632.892 7.300.485.379.647,18 100,06
2019 7.771.218.179.777 8.137.989.873.806,00 95,49
2020 8.405.493.380.579 7.687.180.047.004,00 109,34
RATA-RATA 102,34

Interpretasi:
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio efisiensi Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 tingkat
efisiensi PAD Kabupaten Bogor sebesar 108,24%. Lalu pada tahun 2017 tingkat
efisiensi PAD mengalami penurunan menjadi sebesar 98,58%. Pada tahun 2018, rasio
efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor mengalami kenaikan menjadi
sebesar 100,06%. Dan pada tahun 2019 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor
kembali mengalami penurunan menjadi 95,49%. Dan pada tahun 2020 tingkat efisiensi
PAD Kabupaten Bogor mengalami kenaikan lagi menjadi sebesar 109,34%. Pada tahun
2015 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor tergolong sangat efisien. Pada tahun 2016
sampai 2019 tingkat efisiensi PAD Kabupaten Bogor tergolong efisien.
Apabila dilihat dari rata-rata rasio efesiensi Pendapatan Asli Daerah,
pemerintahan Kabupaten Bogor memiliki tingkat efektifitas sebesar 102,34%. Dilihat
dari besarnya nilai rata-rata tersebut maka efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Bogor termasuk dalam kriteria sangat tidak efisien. Hal itu berarti bahwa pemerintah
Kabupaten Bogor kurang memiliki kemampuan untuk merealisasikan Pendapatan Asli
Daerah yang diterima.

6. Rasio Aktivitas Atau Rasio Keserasian Belanja Daerah


Perhitungan Rasio Aktivitas Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2016-2020

Tahun Anggaran Total Belanja Rutin Total Belanja Pembangunan Total Belanja Daerah Rasio Belanja Rutin Rasio Belanja Pembangunan
1 2 3 4 5 = 2/4*100 6 = 3/4*100
2016 7.605.978.205.445 1.541.830.222.578 6.465.300.553.876 117,64 23,85
Rasio 4
2017 8.039.630.431.941 1.525.152.052.623 6.875.742.319.986 116,93 22,18
2018 8.379.347.575.081 1.313.835.412.090 7.305.059.632.892 114,71 17,99
2019 6.483.530.048.933 2.232.903.738.362 7.771.218.179.777 83,43 28,73
2020 6.647.905.295.080,00 2.720.826.752.985,40 8.405.493.380.579 79,09 32,37
Rata-Rata Belanja Rutin 102,36
Rata-Rata Belanja Pembangunan 25,02

No. Sumber PAD 2016 2017 2018 2019 2020


1 Belanja Subsidi 0 0 0 0 0
2 Belanja Hibah 108.858.733.000 221.563.642.076 518.180.271.989 240.010.963.536 257.143.590.699,00
3 Belanja Bantuan Sosial 43.245.630.000 34.614.400.000 22.264.100.000 18.933.500.000 52.356.765.000,00
4 Belanja Bantuan Keuangan 3.568.696.288.732 3672959405424 3.672.650.462.819 3.541.262.768.829 3.894.967.635.559,00
5 Belanja Pegawai tidak langsung 2.530.403.511.147 2.432.862.122.502 2.219.154.498.361 2.253.964.864.653 2.142.688.581.700,00
6 Belanja Barang dan Jasa 1.354.774.042.566 1.677.630.861.939 1.947.098.241.912 429.357.951.915 300.748.722.122,00
Total Belanja Rutin 7.605.978.205.445 8.039.630.431.941 8.379.347.575.081 6.483.530.048.933 6.647.905.295.080

No. Sumber APBD 2016 2017 2018 2019 2020


1 Pendapatan 5.973.280.685.745,97 6.975.053.078.040,00 7.300.485.379.647,18 8.137.989.873.806,00 7.687.180.047.004,00
2 Belanja 6.465.300.553.876 6.875.742.319.986 7.305.059.632.892 7.771.218.179.777 8.405.493.380.579
3 Pembiayaan 1.184.835.661.274 585.887.130.028 830.273.581.951 738.524.105.135 1.105.295.799.163,97
Total APBD 13.623.416.900.896,30 14.436.682.528.054,00 15.435.818.594.490,00 16.647.732.158.718,00 17.197.969.226.747,00

Interprestasi:
Berdasarkan pada tabel perhitungan rasio keserasian belanja daerah Kabupaten
Bogor tersebut, dapat diketahui bahwa pada tahun 2016 rasio belanja rutin di Kabupaten
Bogor sebesar 117,64%. Lalu pada tahun 2017 tingkat keserasian belanja daerah
mengalami penurunan menjadi sebesar 116,93%. Pada tahun 2018 rasio aktivitas daerah
Kabupaten Bogor mengalami penurunan kembali sebesar 114,71%. Pada tahun 2019
rasio aktivitas mengalami penurunan menjadi sebesar 83,43%. Dan pada tahun terakhir
2020 rasio aktivitas tetap mengalami penurunan yaitu sebesar 79,09%.
Untuk rasio belanja pembangunan pada tahun 2016 rasio aktivitas Kabupaten
Bogor sebesar 23,85%. Lalu pada tahun 2017 rasio mengalami penurunan sebesar
22,18%. Dilanjutkan pada tahun 2018 rasio aktivitas daerah Kabupaten Bogor
mengalami penurunan menjadi sebesar 17,99%. Lalu di lanjutkan pada tahun 2019
mengalami peningkatan dengan nilai sebesar 28,73% dan pada tahun 2020 mengalami
peningkatan kembali dengan nilai sebesar 32,37%. Dapat dilihat dari rata-rata antara
Rasio Belanja Rutin dan Rasio Belanja Pembangunan dimana masing masing nilai
sebesar 102,36% dan 25,02%.
Dari hal tersebut rata-rata rasio belanja rutin lebih besar daripada belanja
pembangunan yang dikarenakan pemerintah Kabupaten Bogor lebih mengutamakan
belanja rutin dibandingkan dengan belanja pembangunan Kabupaten Bogor.

7. Rasio Pertumbuhan PAD


Perhitungan Rasio Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD Pemerintah Kabupaten Surabaya Tahun Anggaran 2015-2019

Tahun Anggaran
No. Smber PAD rata-rata(%)
2015% 2016% 2017% 2018% 2019% 2020%
Rasio 5
1 Pajak Daerah 0 18,3 17,4 10,3 13,9 -17,2 7,1
2 Retribusi Daerah 0 2,8 10,1 -25,1 25,4 -8,9 0,7
Hasil Pengelolaan Kekayaan 0 7,3 2,9 -0,1 29,9 16,6 9,4
3
Daerah Lainnya yang Dipisahkan
4 Lain-lain PAD 0 8,8 79,4 -37,0 7,6 5,3 10,7
Rata-rata Pertumbuhan PAD 0 9,3 27,5 -13,0 19,2 -1,0 7,0

2017 2018 2019 2020


No. Sumber PAD 2015 2016
1 Pajak Daerah 1.285.337.123.681 1.520.926.774.878 1.786.132.725.165 1.969.519.761.542 2.243.429.745.163 1.857.411.776.716,00
2 Retribusi Daerah 133.014.942.311 136.756.227.055 150.541.572.101 112.776.035.992 141.468.140.179 128.915.299.533,00
Hasil Pengelolaan Kekayaan 40.142.252.390 43.075.638.051 44.338.643.608 44.287.173.198 57.537.749.304 67.102.677.276,00
3
Daerah Lainnya yang Dipisahkan
4 Lain-lain PAD 543.715.500.880 591.417.034.817 1.060.859.507.031 668.077.769.420 718.730.280.852 756.725.928.757,00

Total Belanja Pembangunan/


Tahun Anggaran
belanja modal
2016 1.541.830.222.578
2017 1.525.152.052.623
2018 1.313.835.412.090
2019 2.232.903.738.362
2020 2.720.826.752.985,40
No. Sumber APBD 2016 2017 2018 2019 2020
1 Pendapatan 5.973.280.685.745,97 6.975.053.078.040,00 7.300.485.379.647,18 8.137.989.873.806,00 7.687.180.047.004,00
2 Belanja 6.465.300.553.876 6.875.742.319.986 7.305.059.632.892 7.771.218.179.777 8.405.493.380.579
3 Pembiayaan 1.184.835.661.274 585.887.130.028 830.273.581.951 738.524.105.135 1.105.295.799.163,97
Total APBD 13.623.416.900.896,30 14.436.682.528.054,00 15.435.818.594.490,00 16.647.732.158.718,00 17.197.969.226.747,00

Interpretasi:
Berdasarkan perhitungan rasio pertumbuhan PAD Kabupaten Bogor tahun 2016-
2020 di atas, dapat diketahui bahwa pajak daerah memiliki rata-rata sebesar 7,1%. Rata-
rata retribusi daerah sebesar 0,7%, sedangkan hasil pengelolaan kekayaan daerah
lainnya yang dipisahkan memiliki rata-rata sebesar 9,4%. Dan rata-rata pertumbuhan
lain- lain PAD sebesar 10,7%. Maka dari empat sumber PAD tersebut dapat dilihat
bahwa yang memiliki kemampuan dan potensi paling tinggi adalah lain- lain PAD,
sedangkan yang paling rendah adalah retribusi daerah. Oleh karena itu, Hasil retribusi
daerah Kabupaten Bogor menjadi komponen PAD yang harus dievaluasi untuk
dikembangkan pertumbuhannya secara positif.
LAMPIRAN
Data Realisasi 2020

Data Realisasi 2019


Data Realisasi 2018

Data Realisasi 2017


Data Realisasi 2016

Data Realisasi 2015


Data Anggaran 2020

Data Anggaran 2019

Data Anggaran 2018


Data Anggaran 2017

Data Anggaran 2016


PDRB

Anda mungkin juga menyukai