Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 2

Kebijakan Pengembangan Wilayah dan


Perkotaan

Oleh
Decy Mutia Suhartini, S.Pi
NIM 530077976

UNIVERSITAS TERBUKA
JURUSAN MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UPBJJ SAMARINDA
TUGAS 2

1. Lakukan identifikasi terhadap sektor unggulan kota Anda tahun terbaru dan lima tahun
kebelakang sbb :

 Cari data PDRB sektor-sektor di kota Anda dan kota provinsinya pada tahun terbaru.
 Hitung LQ nya.
 Tentukan sektor dominan kota Anda.
 Lakukanlah pengecekan dengan data-data lima tahun ke belakang, apakah memang
benar sektor tersebut menjadi sektor dominan?

2. Lakukan identifikasi terhadap faktor-faktor daya saing kota Anda (faktor


kompetitif) dan faktor-faktor keunggulan komparatif kota Anda sbb :

 Coba tentukan berdasarkan urutan faktor-faktor pendukung ekonomi kota Anda.


 Kemudian tentukan faktor –faktor penentu daya saing kota Anda.
 Cari faktor-faktor internal dan eksternal daya saing kota Anda (kelompok dan aspek-
aspeknya).
 Cari faktor-faktor daya saing komparatif kota Anda sesuai teori Van Dijk.
 Coba jika Anda sebagai walikota/bupati tentukan strategi untuk pertumbuhan
ekonomi kota Anda.
Jawaban :
1. Berikut disajikan hasil analisis potensi sektor unggulan kota Kabupaten Paser
dalam penghitungan 5 (lima) tahun terakhir

Teori sektor unggulan atau yang disebut dengan LQ, merupakan salah satu teori yang dapat
digunakan untuk melihat potensi pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Teori ini dapat
digunakan untuk memberikan masukan terhadap strategi dalam pertumbuhan ekonomi daerah
yang merupakan salah satu indikator pembangunan kota. Melakukan analisis seperti ini
memberikan manfaat kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat dilakukan serfektif dan
seefisien mungkin sehingga mampu memberikan multiflier effect bagi sektor lain. Berikut
disajikan salah satu analisis untuk melihat potensi sektor-sektor ekonomi daerah khusunya
Kabupaten Paser berdasarkan Produk Domestik Brutonya.

1. a. Berikut adalah data PDRB Kabupaten Paser dan PDRB Provinsi Kalimantan Timur dalam
5 (lima) tahun
Data Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Paser Kalimantan Timur menurut
Lapangan Usaha (juta rupiah) Tahun 2018-2022

PDRB Kabupaten Paser atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan


Kategori/Lapangan
Usaha (Juta Rupiah)
Usaha
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

A Pertanian, 3.791.289,05 3.918.190,73 3.877.432,36 3.725.678,98 3.902.009,50


kehutanan dan
Perikanan
B Pertambangan 25.178.472,13 26.087.445,45 25.118.228,78 27.117.063,44 27.024.663,46
dan
Penggalian
C Industri 1.600.735,28 1.672.556,31 1.626.175,92 1.561.148,92 1.639.540,28
pengolahan
D Pengadaan 8.427,43 8.580,95 9.254,47 9.565,61 10.086,41
listrik dan gas
E Pengadaan air, 6.591,23 7.042,65 7.205,07 7.670,66 8.265,81
pengelolaan
sampah, limbah
dan daur ulang
F Konstruksi 785.318,15 902.397,48 857.073,86 824.001,99 882.175,21
G Perdagangan 1.259.173,33 1.321.689,62 1.337.134.,67 1.378.681,00 1.472.693,01
besar dan
eceran;reparasi
mobil dan
sepeda motor
H Transportasi 153.886,62 160.030,13 159.893,89 164.693,12 169.129,74
dan
Pergudangan
I Penyediaan 92.046,28 95.906,44 93.715,43 96.627,99 101.801,05
Akomodasi dan
makan minum
J Informasi dan 263.770,84 280.722,76 306.212,62 327.222,85 344.194,10
Komunikasi
K Jasa keuangan 120.000,73 124.409,95 126.761,35 130.155,71 143.185,28
L Real Estate 108.424,60 110.353,25 111.588,25 110.516,04 111.769,18
M Jasa Perusahaan 15.659,10 15.873,01 15.290,39 16.556,61 17.364,33
N Administrasi 356.386,10 371.285,19 358.410,53 365.834,79 377.060,05
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
O Jasa Pendidikan 417.076,36 441.977,87 459.267,90 473.018,70 489.546,57
P Jasa Kesehatan 138.887,12 147.121,02 180.723,44 204.404,45 214.009,21
dan Kegiatan
Sosial
Q R.S.T.U jasa 65.910,09 69.165,92 67.699,26 68.481,49 72.653,70
lainnya
PRODUK 34.362.054,56 35.734.748,73 34.712.068,19 36.581.322,34 36.980.146,89
DOMESTIK
REGIONAL
BRUTO

Data Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Konstan Provinsi Kalimantan Timur menurut
Lapangan Usaha (juta rupiah) Tahun 2018-2022

PDRB Provinsi Kalimantan Timur atas Dasar Harga Konstan menurut


Kategori/Lapangan Lapangan Usaha
Usaha (Juta Rupiah)
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

A Pertanian, 32.140.165,- 33.396.194,- 33.048.689,- 32.963.902,- 25.274.710,-


kehutanan dan
Perikanan
B Pertambangan 218.686.722,- 233.762.253,- 222.920.728,- 227.952.678,- 174.887.116,-
dan Penggalian
C Industri 96.797.539,- 96.824.494,- 94.031.228,- 96.180.243,- 73.732.547,-
pengolahan
D Pengadaan 261.834,- 284.529,- 317.363,- 324.785,- 241.305,-
listrik dan gas
E Pengadaan air, 224.574,- 235.440,- 247.872,- 258.257,- 206.233,-
pengelolaan
sampah, limbah
dan daur ulang
F Konstruksi 33.754.000,- 35.682.996,- 35.388.716,- 36.949.557,- 28.745.423,-
G Perdagangan 25.678.998,- 27.025.570,- 27.196.567,- 28.222.666,- 22.249.676,-
besar dan
eceran;reparasi
mobil dan
sepeda motor
H Transportasi 13.937.815,- 14.264.273,- 13.373.271,- 13.684.587,- 11.234.031,-
dan
Pergudangan
I Penyediaan 4.080.239,- 4.340.118,- 4.108.418,- 4.184.892,- 3.386.882,-
Akomodasi dan
makan minum
J Informasi dan 7.295.360,- 7.795.537,- 8.338.485,- 9.002.576,- 7.184.045,-
Komunikasi
K Jasa keuangan 6.751.780,- 6.966.068,- 7.137.891,- 7.320.021,- 5.928.256,-
dan Asuransi
L Real Estate 4.227.269,- 4.316.690,- 4.321.113,- 4.290.183,- 3.276.527,-
M Jasa Perusahaan 896.170,- 914.126,- 889.671,- 911.553,- 712.015,-
N Administrasi 7.941.460,- 8.252.791,- 7.951.298,- 8.108.528,- 6.406.604,-
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
O Jasa Pendidikan 6.780.283,- 7.036.310,- 7.244.720,- 7.420.373,- 5.738.817,-
P Jasa Kesehatan 2.691.435,- 2.864.486,- 3.404.051,- 3.858.132,- 3.001.327,-
dan Kegiatan
Sosial
Q R.S.T.U jasa 2.548.786,- 2.750.363,- 2.634.737,- 2.664.412,- 2.113.889,-
lainnya
PRODUK 464.694.427,- 486.712.237,- 472.554.817,- 484.297.346,- 374.319.405,-
DOMESTIK
REGIONAL
BRUTO

1.b. Perhitungan LQ atau Analisis Potensi


Berikut dilakukan analisis LQ atau analisis potensi sektor-sektor usaha di Kabupaten Paser,
berdasarkan hasil pengamatan terhadap table PDRB di atas, maka analisis ini mencoba untuk
melihat potensi sektor Pertambangan dan Penggalian, hal disebabkan dalam 5 (lima) tahun
terakhir merupakan penyumbang PDRB pertama pada rata-rata daerah Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur. Untuk melihat bagaimana potensi dari sektor tersebut dapat dilihat dengan
cara melakukan perbandingan relatif suatu sektor Kabupaten Paser terhadap total kemampuan
sektor yang sama pada daerah Provinsi Kalimantan Timur.

Ri/Rt
𝐿𝑄 =
Ni/Nt

Keterangan :
Ri : Jumlah PDRB komoditas pertambangan dan galian di Kabupaten Paser
Rt : Jumlah PDRB seluruh sektor di Kabupaten Paser
Ni : Jumlah PDRB komoditas pertambangan dan galian di Provinsi Kalimantan Timur
Nt : Jumlah PDRB seluruh sektor di Provinsi Kalimantan Timur
Dengan ketetuan hasil perhitungan sebagai berikut :
a. LQ < 1 : artinya produksi sektor tersebut masih dianggap belum mampu
memenuhi kebutuhan di daerahnya sendiri, disebabkan karena
kurangnya sumbangan yang diberikan sehingga sektor tersebut
dianggap bukan merupakan basis andalan atau bukan menjadi
keunggulan komparatif daerah Kabupaten Paser.
b. LQ > 1 : artinya prosukdi dari sektor tersebut diangap telah mampu memenuhi
kebutuhan daerahnya dan bahkan lebih sehingga kemungkinan besar
sebagian besar produksi menjadi tambahan nilai ekspor bagi daerah,
sehingga daerah bisa dikatakan telah memiliki sektor yang menjadi
keunggulan komparatif atau sebagai sektor basis di daerah
c. LQ = 1 : artinya komoditas atau sektor tersebut hanya cukup memenuhi
kebutuhan daerahnya atau kota tersebut
Hasil perhitungan LQ (analisis potensi) sektor usaha di Kabupaten Paser dan Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2018-2022
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
PDRB
PDRB
Pertambangan
Pertambangan PDRB seluruh
PDRB seluruh dan Penggalian
Tahun dan Penggalian sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser Provinsi
Kabupaten Tim
Kalimantan
Paser
Timur
2018 1,60
3.791.289,05 34.362.054,56
32.140.165,00 464.694.427,00
2019 1,60
3.918.190,73 35.734.748,73
33.396.194,00 486.712.237,00
2020 1,60
3.877.432,36 34.712.068,19
33.048.689,00 472.554.817,00
2021 1,50
3.725.678,98 36.581.322,34
32.963.902,00 484.297.346,00
2022 1,56
3.902.009,50 36.980.146,89
25.274.710,00 374.319.405,00

Jumlah 19.214.600,62 178.370.340,71 156.823.660,0 2.282.578.232,00 1,57

Pertambangan dan Penggalian

PDRB PDRB seluruh


PDRB seluruh PDRB Provinsi
Tahun Kabupaten sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser Kalimantan Timur
Paser Tim
2018 25.178.472,13 34.362.054,56 218.686.722,- 464.694.427,- 1,56
2019 26.087.445,45 35.734.748,73 233.762.253,- 486.712.237,- 1,52
2020 25.118.228,78 34.712.068,19 222.920.728,- 472.554.817,- 1,53
2021 27.117.063,44 36.581.322,34 227.952.678,- 484.297.346,- 1,57
2022 27.024.663,46 36.980.146,89 174.887.116,- 374.319.405,- 1,56

Jumlah 130.525.873,26 178.370.340,71 1.078.209.497,00 2.282.578.232,00 1,55


Industri Pengolahan
PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh
PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
1.600.735,28
96.797.539,00 0,22
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
1.672.556,31
96.824.494,00 0,24
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
1.626.175,92
94.031.228,00 0,24
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
1.561.148,92
96.180.243,00 0,21
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
1.639.540,28
73.732.547,00 0,23
Jumlah 8.100.156,71 178.370.340,71 457.566.051,00 2.282.578.232,00 0,23

Pengadaan Listrik dan Gas

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
8.427,43
261.834,00 0,44
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
8.580,95
284.529,00 0,41
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
9.254,47
317.363,00 0,40
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
9.565,61
324.785,00 0,39
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
10.086,41
241.305,00 0,42
Jumlah 45.914,87 178.370.340,71 1.429.816,00 2.282.578.232,00 0,41

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
6.591,23
224.574,00 0,40
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
7.042,65
235.440,00 0,41
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
7.205,07
247.872,00 0,40
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
7.670,66
258.257,00 0,39
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
8.265,81
206.233,00 0,41
Jumlah 36.775,42 178.370.340,71 1.172.376,00 2.282.578.232,00 0,40

Konstruksi
PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh
PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
785.318,15
33.754.000,00 0,31
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
902.397,48
35.682.996,00 0,34
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
857.073,86
35.388.716,00 0,33
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
824.001,99
36.949.557,00 0,30
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
882.175,21
28.745.423,00 0,31
Jumlah 4.250.066,69 178.370.340,71 28.745.423,00 2.282.578.232,00 0,32

Perdagangan Besar dan Eceran;Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
1.259.173,33
25.678.998,00 0,66
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
1.321.689,62
27.025.570,00 0,67
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
1.337.134,67
27.196.567,00 0,67
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
1.378.681,00
28.222.666,00 0,65
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
1.472.693,01
22.249.676,00 0,67
Jumlah 6.769.371,63 178.370.340,71 120.373.477,00 2.282.578.232,00 0,66

Transportasi dan Pergudangan

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
153.886,62
13.937.815,00 0,15
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
160.030,13
14.264.273,00 0,15
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
159.893,89
13.373.271,00 0,16
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
164.693,12
13.684.587,00 0,16
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
169.129,74
11.234.031,00 0,15
Jumlah 807.633,50 178.370.340,71 66.493.977,00 2.282.578.232,00 0,16
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
92.046,28
4.080.239,00 0,31
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
95.906,44
4.340.118,00 0,30
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
93.715,43
4.108.418,00 0,31
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
96.627,99
4.184.892,00 0,31
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
101.801,05
3.386.882,00 0,30
Jumlah 480.097,19 178.370.340,71 20.100.549,00 2.282.578.232,00 0,31

Informasi dan Komunikasi

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
263.770,84
7.295.360,00 0,49
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
280.722,76
7.795.537,00 0,49
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
306.212,62
8.338.485,00 0,50
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
327.222,85
9.002.576,00 0,48
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
344.194,10
7.184.045,00 0,48
Jumlah 1.522.123,17 178.370.340,71 39.616.003,00 2.282.578.232,00 0,49

Jasa Keuangan dan Asuransi

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
120.000,73
6.751.780,00 0,24
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
124.409,95
6.966.068,00 0,24
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
126.761,35
7.137.891,00 0,24
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
130.155,71
7.320.021,00 0,24
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
143.185,28
5.928.256,00 0,24
Jumlah 644.513,02 178.370.340,71 34.104.016,00 2.282.578.232,00 0,24
Real Estate

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
108.424,60
4.227.269,00 0,35
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
110.353,25
4.316.690,00 0,35
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
111.588,25
4.321.113,00 0,35
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
110.516,04
4.290.183,00 0,34
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
111.769,18
3.276.527,00 0,35
Jumlah 552.651,32 178.370.340,71 20.431.782,00 2.282.578.232,00 0,35

Jasa Perusahaan

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
15.659,10
896.170,00 0,24
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
15.873,01
914.126,00 0,24
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
15.290,39
889.671,00 0,23
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
16.556,61
911.553,00 0,24
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
17.364,33
712.015,00 0,25
Jumlah 80.743,44 178.370.340,71 4.323.535,00 2.282.578.232,00 0,24

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
356.386,10
7.941.460,00 0,61
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
371.285,19
8.252.791,00 0,61
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
358.410,53
7.951.298,00 0,61
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
365.834,79
8.108.528,00 0,60
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
377.060,50
6.406.604,00 0,60
Jumlah 1.828.977,11 178.370.340,71 38.660.681,00 2.282.578.232,00 0,61
Jasa Pendidikan

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
417.076,36
6.780.283,00 0,83
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
441.977,87
7.036.310,00 0,86
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
459.267,90
7.244.720,00 0,86
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
473.018,70
7.420.373,00 0,84
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
489.546,57
5.738.817,00 0,86
Jumlah 2.280.887,40 178.370.340,71 34.220.503,00 2.282.578.232,00 0,85

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
138.887,12
2.691.435,00 0,70
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
147.121,02
2.864.486,00 0,70
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
180.723,44
3.404.051,00 0,72
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
204.404,45
3.858.132,00 0,70
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
214.009,21
3.001.327,00 0,72
Jumlah 885.145,24 178.370.340,71 15.819.431,00 2.282.578.232,00 0,72

Jasa Lainnya

PDRB PDRB Provinsi PDRB seluruh


PDRB seluruh
Tahun Kabupaten Kalimantan sektor Prov. Kal- LQ
sektor Kab. Paser
Paser Timur Tim
2018 34.362.054,56 464.694.427,-
65.910,09
2.548.786,00 0,35
2019 35.734.748,73 486.712.237,-
69.165,92
2.750.363,00 0,34
2020 34.712.068,19 472.554.817,-
67.699,26
2.634.737,00 0,35
2021 36.581.322,34 484.297.346,-
68.481,49
2.664.412,00 0,34
2022 36.980.146,89 374.319.405,-
72.653,70
2.113.889,00 0,35
Jumlah 343.910,46 178.370.340,71 12.712.187,00 2.282.578.232,00 0,35
Berdasarkan hasil perhitungan LQ per sektor tersebut, berikut perbandingan rata-rata LQ persektor
dalam 5 (lima) tahun terakhir antara Kabupaten Paser dengan Provinsi Kalimantan Timur yakni :

No. Sektor Usaha LQ

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,57


2 Pertambangan dan Penggalian 1,55
3 Industri Pengolahan 0,23
4 Pengadaan listrik dan gas 0,41
5 Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 0,40
6 Konstruksi 0,32
7 Perdagangan besar dan ecerasn;reparasi mobil dan sepeda 0,66
motor
8 Transportasi dan pergudangan 0,16
9 Penyediaan akomodasi dan makan minum 0,31
10 Informasi dan komunikasi 0,49
11 Jasa keuangan dan asuransi 0,24
12 Real estate 0,35
13 Jasa perusahaan 0,24
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Kaminan Sosial 0,61
Wajib
15 Jasa Pendidikan 0,85
16 Jasa kesehatan 0,72
17 R.S.T.U. jasa lainnya 0,35
Jumlah/rata-rata 0,56

1.c. Jika melihat rata-rata LQ dalam 5 tahun terakhir dari jumlah PDRB per sektor
usaha, maka dapat dilihat nilai sektor terbesar adalah Pertanian, kehutanan dan
perikanan dengan LQ sebesar 1,57 kemudian kedua adalah Pertambangan dan
penggalian sebesar 1,55 dan ketiga adalah jasa pendidikan sebesar 0,85.
Jika melihat berdasarkan hasil perhitungan LQ, maka sektor unggulan Kabupaten Paser
adalah sektpr Pertanian, Kehutaan dan Perikanan. Hal tersebut jika dilihat kondisi atau
gambaran secara umum sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memang cukup besar
potensi, produk unggulan yang mnkgin menjadi sumbangan terbesar pada sektor tersebut
adalah berasal dari hasil perkebunana kelapa sawit, karet serta hasil perikanan karena
memang Kabupaten Paser merupakan daerah yang berdekatan dengan pesisir laut.
Meskipun demikian angka ca[aian LQ pada sektor Pertanian, kehutanan dan perikanan
berbeda tipis dengan sektor pertambangan yakni hanya terpaut 0,01 point. Seperti diketahui
sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang besar menyumbang PDRB daerah,
untuk itu perlu diketahui lebih detil apakah sektor pertanian atau sektor pertambangan yang
menjadi sektpr unggulan Kabupaten Paser. Sedangkan sektor jasa pendidikan masih
diragukan, namun memang kehadiran beberapa perguruan tinggi atau sekolah menengah
cukup diminati oleh daerah luar seperti STIE Widyapraja, STIPER Muhammadiyah,
Politeknik, STIT dan MAN IC Kabupaten Paser, namun sepertinya sektor tersebut akan
jauh lebih kecil dalam hal sumbangannya terhadap PDRB jika dibandingkan sektor
pertanian dan pertambangan.

1.d. Analisis sektor dominan


Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata LQ sektor usaha dari PDRB Kabupaten Paser terhadap
Provinsi Kalimantan Timur maka sektor dominan pertama adalah pertanian, kehuatan dan
perikanan kemudian sektpr Pertambangan dna penggalian baru sektor Jasa pendidikan. Hasil
perhitungan LQ analisis potensi kedua sektor tersebut cukup tipis, untuk itu diperlukan analisis
lebih lanjut dengan melihat kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB sebagai berikut :

Sektor 2018 2019 2020 2021 2022 Rata-rata


Pertanian, Kehutanan dan 10,20 10,56 12,68 11,86 10,05 11,07
Perikanan
Pertambangan dan 74,40 72,63 67,55 71,07 76,37 72,40
Penggalian
Industri Pengolahan 4,49 4,69 5,86 5,29 4,17 4,90
Pengadaan listrik dan gas 0,02 0,02 0,03 0,02 0,02 0,02
Pengadaan air, 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01
pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi 2,38 2,87 3,17 2,57 2,07 2,61
Perdagangan besar dan 3,56 3,87 4,44 3,74 3,12 3,75
ecerasn;reparasi mobil
dan sepeda motor
Transportasi dan 0,44 0,47 0,53 0,45 0,35 0,37
pergudangan
Penyediaan akomodasi 0,28 0,30 0,33 0,28 0,22 0,28
dan makan minum
Informasi dan komunikasi 0,61 0,66 0,79 0,68 0,52 0,65
Jasa keuangan dan 0,36 0,39 0,44 0,37 0,30 0,37
asuransi
Real estate 0,29 0,30 0,34 0,28 0,20 0,28
Jasa perusahaan 0,05 0,05 0,06 0,05 0,04 0,05
Administrasi 1,06 1,13 1,23 1,05 0,83 1,06
Pemerintahan, Pertahanan
dan Kaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 1,21 1,35 1,62 1,44 1,10 1,34
Jasa Kesehatan 0,42 0,46 0,65 0,60 0,46 0,33
R.S.T.U. jasa lainnya 0,22 0,23 0,26 0,21 0,17 0,13
Jumlah 100 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Paserkab (paserkab.bps.go.id)
Berdasarkan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Paser, dilihat dari ketiga sektor tersebut
terjadi sedikit pergeseran, untuk urutan sektor unggulan berdasarkan kontribusi distribusi
PDRB yakni sektor Pertambangan dan Penggalian, kedua sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan baru yang ketiga berubah menjadi sektor Industri pengolahan.
Artinya, dalam hal kontribusi kepada daerah, sektor pertambangan dna penggalian memberikan
sumbangan yang cukup besar dibandingkan sektor lain, dan disusl oleh sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan, namun nilai LQ Pertambangan dna Penggalian sedikit lebih rendah
dibandingkan sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, hal ini mungkin disebabkan
keterpenuhan kebutuhan hasil sektor pertanian , kehutaanan dna perikanan untuk daerah sangat
terpenuhi dan persentase sumbangan nilai ekspor ke luar daerah sektor ini lebih besar
dibandingkan sektor pertambangan dan penggalian meskipun jika secara nominal bisa saja lebih
kecil.
Sedangkan sektor ketiga disumbang oleh industry olahan, ini bearti sektor ini secara kontribusi
PDRB sangat besar di daerah namun nilai LQ sektor ini hanya 0,23, itu bearti sebagian produk
hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam daerah saja belum bisa untuk dieskpor.
Berdasarkan kedua hasil analisis tersebut, maka secara kontribusi maka sektor Pertambangan
dna Penggalian memang sektor yang dominan namun sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan merupakan sektor unggulan baru disusul sektor pertambangan dan penggalian itu
sendiri.
2. Berikut disajikan identifikasi faktor-faktor daya saing Kabupaten Paser (faktor
kompetitif) dan faktor-faktor keunggulan komparatif :
2.a. Menurut Polese (2013) ada lima faktor setidaknya yang dapat dijadikan sebagai
faktor pendorong ekonomi kota-kota, jika dianalisis terhadap kondisi Kabupaten Paser
berdasarkan faktor-faktor tersebut secara berurutan mulai dari faktor pendorong
utamanya sebagaimana dijelaskan berikut :
1. Faktor pertama, besaran lokasi kota dan lokasi kota Kabupaten Paser. Mengapa faktor
ini menjadi urutan yang pertama, hal ini disebabkan memang lokasi Kabupaten Paser
meskipun ibukota Kabupaten Paser sendiri yakni Kecamatan Tanah Grogot secara
lokasi tidak berada pada jalur utama jalan negara perlintasan antara Provinsi Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur. Sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Gambar. Jaringan Jalan Kabupaten Paser-Kalimantan Selatan-Penajam Paser Utara
Batas daerah Kabupaten Paser sebagai berikut :
Sebelah utara : Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur
Sebelah Timur : Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Tmur dan Selat Makassar
Sebelah selatan : Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan
Sebalah Barat : Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan
Dengan posisi tersebut, Kabupaten Paser merupakan daerah perlintasan arus transportasi dari
Kalimantan Selatan ke Kalimantan Timur, dan melalui jalur laut dimanfaatkan oleh penduduk
Kalimantan sebagai alternative transportasi ke Makassar melalui pelabuhan Teluk Adang.
Sedangkan secara luas Kabupaten Paser 11.603,94 Km2 dan luas wilayah perairan 752,76 Km2.
Dengan kondisi tersebut dan didukung oleh sumber daya yang lain, cukup menjadi modal untuk
perkembangan kota selanjutnya dengan memanfaatkan jaringan jalan dan perairan.
2. Faktor kedua adalah aksesibilitas. Ibukota Kabupaten Paser meskipun bukan berada pada
lintasan antar provinsi, namun dengan letak Kabupaten Paser yang berada di antara
Provinsi Kalimantan Selatan, berdekatan dengan pelabuhan bongkar muat barang di Teluk
Adang, dan di ke arah timur menuju ke Provinsi Kalimantan Timur, maka jika
dibandingkan jarak Kabupaten dengan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dibandingkan
sebagian besar Kabupaten di Provinsin Kalimantan Timur, maka Kabupaten Paser berjarak
cukup dekat yakni 267 km melewati Jl. Kuaro dan Jl. A. yani. Sedangkan jarak dengan
ibukota Provinsi berjarak 264,2 km. Sehingga jika dilihat jarak tersebut, Kabupaten Paser
dapat dengan mudah mendapatkan aksesibilitas ke pusat kota di Provinsi Kalimantan
Selatan dan Provinsi Kalimantan Timur. Oleh karena itu hal ini juga yang mendasari
tingkat harga barang di Kabupaten Paser yang bisa dikatakan lebih murah dibandingkan
Kabupaten lain di Kalimantan Timur, karena barang-barang dari luar dapat dengan mudah
masuk dari Kalimantan Selatan dan ibukota provinsi Kalimantan Timur serta barang-
barang dari Surabaya dan Makasae melalui jalur laut.

3. Faktor ketiga adalah keberadaan pabrik-pabrik besar yang telah lama dan mendominasi
sektor ekonomi daerah. Untuk Kabupaten Paser sendiri terdapat beberapa pabrik
pengolahan bahan mentah terkait kegiatan pertanian, perkebunan, perikanan dan
pertambangan. Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor kepala sawit yakni PT. Gawi
Makmur Kalimantan, PT. Samindo Utama Kaltim, PT. Trasindo Murni Perkasa, PT. Multi
Makmur Mitra, PT. Cahaya Bintang Mitra Sejati dan PT. Harapan Sawit Sejahtera. Sebagian
besar perusahaan tersebut merupakan perusahaan kepala sawit dan pertambangan dengan
focus kegiatan peada pengolahan bahan mentah dan perusahaan angkutan kendaraan
batubara dan jasa pertambangan.

4. faktor keempat, Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah dalam upaya mendorong


pertumbuhan sekotr tersbeut tertuang dalam RPJMD Kabupaten Paser tahun 2021-2026.
Dengan meningkatkan penguatan terhadap pembangunan infrastruktur untuk mendorong
aksesibilitas lokasi produksi dan pemasaran serta peningkatan intensifikasi dan diversifikasi
pertanian dan perkebunan.
3. Faktor kelima, adalah adanya perubahan tekhnologi dan prasarana. Saat ini Pemerintah
Kabupaten Paser berusaha memperbaiki berbagai sarana fasilitas transportasi termasuk
diantaranya jalan-jalan di daerah, akses transportasi seperti jembatan serta pembangunan
kembali eks bandara yang sempat terhenti sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor 39 tahun 2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
pembangunannya karena kasus pidana. Meskipun demikian tentu saja masih banyak
terdapat keluhan terkait akses internet.

2b. World Economic Forum (WEF) menyebutkan bahwa daya saing sebagai seperangkat
kebijakan dan faktor yang menentukan produktivitas suatu negara yang dikelompokkan ke
dalam 4 (empat) komponen yakni lingkungan pendukung, sumber daya manusia, pasar dan
ekonomi inovasi yang kemudian di pecah lagi menyadi 12 pilar yakni pilar institusi, pilar
infrastruktur, pilar adopsi TIK, pilar stabilitas ekonomi makro, pilar kesehatan, pilar
keterampilan, pilar pasar produk, pilar pasar tenaga kerja, pilar system keuangan, pilar ukuran
pasar, pilar dinamisme bisnis dan pilar kapabilitas inovasi. Sedangkan Jolita Skinkiene
mengelompokkannya ke dalam 2 golongan yakni faktor internal dan faktor eksternal. Pada
tahun 2021, Indeks Daya Saing Daerah Kabupaten Paser masih berada pada skor 1,414 masuk
ke dalam kategori sedang. Sedangkan secara Internasional IDSD Indonesia berada pada
peringkat ke 32 dari 64 negara. Dalam diagram pengaruh faktor eksternal dan internal daya
saing kota, maka dalam faktor internal dipengaruhi oleh keberadaan variable input dan output
sedangkan faktor eksternal, merupakan faktor yang berada di luar kendali suatu daerah namun
memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Jika dilihat berdasarkan Polese (2013) faktor pendorong ekonomi kota, maka dapat
diindentifikasikan faktor eksternal dan internal daerah yang dapat mendorong atau mengarah
pada pembentukan potensi daya saing Kabupaten, salah satu cara yang dilakukan untuk
melakukan analisis tersbeut dilakukan dengan melaukukan analisis IFAS dan EFAS SWOT.
Berikut dikelompokkan faktor internal dan eksternal penentu daya saing Kabupaten :
Faktor Internal :
a. Faktor Manusia
Faktor manusia atau sebagai sumber daya manusia meliputi ketersediaan jumlah penduduk dan
jumlah angkatan kerja yang tersedia pada usia produktif. Memberikan dorongan terhadap
aktivitas ekonomi yang mendorong naiknya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data tahun
2019 hingga ke tahun 2021 terjadi pertambahan jumlah angkatan kerja sebanyak 1,23%.
Sedangkan pertumbuhan PDB daerah dari tahun 2019 ke 2021 naik sebesar 2,37%. Meskipun
pertumbuhan PDB cukup baik dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja namun perlu
dilakukan pengelolaan perekonomian baik untuk menjaga kestabilan perekonomian daerah.
b. Faktor Kelembagaan
Faktor kelembagan sebagai faktor internal disini meliputi investasi, modal serta kebijakan
pemerintah daerah. Kelembagaan desa dan pertanian seperti penyuluh pertanian, lembaga
ekonomi perdesaan cukup mendukung proses sektor pertanian di Kabupaten Paser, seperti
program Poktan (kelompok Tani) seperti Koperasi Sawit Swadaya, Koperasi Produsesn
Berkah Taka Mandiri, Koperasi Induk Perkebunan Jaya dan lain-lain. Kebijakan pemerintah
juga memberikan dukungan yang cukup baik dalam melakukan pengawalan dan pembinaan
terhadap koperasi-koperasi tersebut untuk membantu dan melindungi petani-petani local
terhadap perubahan harga untuk menjaga daya saing komoditas di tingkat daerah.
c. Faktor Fisik
Beberapa infrastruktur yang dibangun atau dikelola guna memenuhi kebutuhan ekonomi
Kabupaten seperti sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Paser tahun 2021-2026,
beberapa proyek infrastruktur tertuang dalam perencanaan infrastruktur sektor perhubungan
seperti pembangunan dan rehabilitasi jalan provinsi dan desa untuk akses produksi ekonomi,
infrastruktur ketahanan pangan. Termasuk di dalamnya adalah faktor sumber daya alam
daerah di Kabupaten Paser berdasarkan potensi terbesar yakni :
 aktivitas pelabuhan pendorong aktivitas perdagangan sekitar 8,325 dari seluruh
aktivitas pelabuhan di Kalimantan Timur
 SEcara nasional potensi produksi perkebunan Kabupaten Paser selama tahun 2019
mencapai 2.404.754 ton atau
d. Faktor ekonomi
Beberapa faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap sektor pertambangan dan pertanian,
kehutanan dan perikanan yaitu :
- Kontribusi produk,
Berdasarkan hasil anslisis sebaran PDRB sektor pertambangan dan penggalian serta
pertanian, kehutanan dan perikanan. Maka kontribusi kedua sektor tersebut merupakan
sektor terbesar penyumbang PDRB, yakni pertambangan sebesar 72,40 % sedangkan
pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 11,07%.
- Kontribusi pasar, disebut pada analisis di atas bahwa serapan sektor ini terhadap sektor
tenaga kerja cukup besar, khususnya sektor pertanian, pada tahu 2022 mampu menyerap
38,94% dan stabil dari tahun 2021 yang juga mampu menyerap sekitar 38% sedangkan
sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2021 mampu menyerap 9% sedangkan
tahun 2022 mampu menyerap 8,23%. JIka dilihat berdasarkan distribusinya, sektor
pertanian merupakan sektor utama dalam angkatan kerja di Kabupaten Paser sedangkan yang
kedua adalah perdagangan sedangkan dari sektor pertambangan berada di peringkat ke 4
setelah sektor jasa kemasyarakatan dan sosial.
- Kontribusi devisa/investasi. Berdasarkan indeks investasi Kabupaten Paser menurut data
National Single Window for Investment, beberapa investasi yang masuk di Kabupaten Paser
ada yang Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negri. Nilai investasi pada
sektor pertambangan mencapai 0,948 triliun dan kedua nilai investasi di sektor 0,631 triliun.
Sedangkan pada Penanaman Modal Dalam Negeri nilai investasi sektor pertambangan
sebesar 9,054 triliun sedangkan sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar 1,288
triliun. Sedangkan sisanya memberikan nilai investasi yang masih kecil.
Faktor Eksternal :
Faktor eksternal yang berpengaruh cukup besar pada sektor pertambangan dan pertanian,
kehutanan dan perikanan ini yaitu faktor tekhnologi, faktor ekonomi seperti kebijakan
fiscal, kebijakan perundang-undangan, pengembangan riset, serta faktor ekologi –
lingkungan. Sedangkan faktor eksternal yang tidak terlalu berpengaruh adalah seperti
faktor sosial budaya serta faktor politik dan hukum.
Faktor Tekhnologi
Cukup banyak akses penting yang harus diketahui para petani sawit dan sektor perkebunan
lain, karena saat ini upaya-upaya untuk mengefektifkan kegiatan inudustri telah dilakukan
dengan pengelolaan pada industry hulu dengan melibatkan peran tekhnologi informasi
untuk mempermudah jangkauan, mengurangi indikasi kecurangan dan praktek monopoli
harga dan produk. Seperti ketersediaan aplikasi SP2BKS. Selain itu hingga dalam kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun ini, banyak para petani sawit dan perkebunan lain mengeluhkan
permainan harga ditingkat pengumpul, ongkos transportasi ke CPO yang cukup jauh ke
Kabupaten tetangga seperti Provinsi Kalimantan Selatan menyebabkan keuntungan yang
diperoleh petani kina menipis. Oleh karena itu pada grand desain sasaran strategis pada
RPJMD Kabupaten Paser tahun 2021-2026 upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan
produktivitas dan ekonomi disektor perkebunan kelapa sawit, hal ini terlihat dari komitmen
Pimpinan Daerah dalam upaya intensifikasi dan diversifikasi seperti pembangunan lahan
pertanian seluas 95.000 Ha, pembangunan pablik kelapa sawit (PKS) yang mengolah
Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) dan lain-lain. Sementara itu peran
tekhnologi pada sektor pertambangan juga tentu tak bisa dihindarkan dengan tingginya
aktivitas pertambangan, hampir seluruh kegiatan mulai dari yang bersifat administratif
hingga teknis di lapangan.
Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang snagat berpengaruh terhadap kondisi harga dan ketersediaan produksi
sumber daya sebagai contoh adalah kebijakan fiskal. Kebijakan fiscal seringkali diambil
oleh Pemerintah dalam rangka memperbaiki harga komoditas pertanian di tingkat petani,
mendorong dan menggalakkan operasi pasar untuk menghindari kelangkaan minyak,
penerapan fasilitas fiscal perdagangan untuk kegiatan ekspor dan impor, keringanan
terhadap bea masuk dan fasilitas PPN dan DTP dan lain-lain. Sementara itu kebijakan fiskal
terhadap sektor pertambangan dilakukan justru untuk meningkatkan kontribusi sektor
pertambangan terhadap pendapatan negara hal ini disebabkan adanya indikasi kurang
optimalnya penerimaan PNBP batubara , salah satu cara yang dilakukan yakni dengan
menyinkronkan kebijakan devisa hasil ekspor guna peningkatan devisa.
Faktor lingkungan
Selain itu Pemerintah juga membuat kebijakan untuk melindung I kebutuhan dalam negeri
dengan mewajibkan pengendalian produksi batubara terhadap aspek lingkungan,
konservasi sumber daya dan pengendalian harga batubara. Bahkan UU Perusahaan
Pertambangan nomor 47 tahun 2012 menyebutkan bahwa adanya ketentuan bagi
perusahaan perseroan yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan akan
mendapatkan sanksi.

2c. Faktor-faktor daya saing komparatif kota sesuai dengan teori Van Dijk yakni :
Berikut tahapan analisis daya saing komparatif kota menurut Van Dijk dengan memprhatikan
faktor-faktor internal dan eksternal penentu daya saing sebagai berikut :
- Identifikasi keunggulan komparatif
Potensi keunggulan komparatif sektor pertambangan dan pertanian, kehutanan dan
perikanan dapat dilihat dari kontribusi sektor tersebut ke PDRB. Berdasarkan identifikasi
yang dilakukan berikut keunggulan komparatif kedua sektor tersbeut :
a. Kedua sektor potensi daerah tersebut diperkuat dengan persediaan sumber daya alam yang
mencukupi, termasuk perkebunan sebagai sektor andalan
b. Sektor tersebut dianggap mampu menyerap tenaga kerja sehingga Pemerintah pun
berupaya meningkatkan daya dukung peningkatan produksi mulai dari peningkatan sarana
prasarana, meningkatkan upaya kemitraan dengan lembaga masyarakat, lembaga
keuangan, peningkatan tekhnologi untuk pengembangan sektor.

- Indektifikasi kelemahan komparatif


Berdasarkan penentuan faktor-faktor internal dan eksternal serta urutan faktor pendukung
ekonomi kota, faktor-faktor seperti perkembangan tekhnologi masih belum sepenuhnya
memberikan pengaruh significant terhadap perkembangan produk, seperti industry olahan
atau seperti pabrik CPO, pengolahan hasil produk perikanan sebagaian besar masih
berfokus pada produksi bahan mentah. Sehingga dampak multiplayer effect yang
diharapkan tidak maksimal.

2.d. Strategi yang dilakukan dan dapat dilakukan oleh Pemerintah DErah dalam
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yakni :
- Pengembangan sektor-sektor pengolahan untuk meningkatkan potensi perekonomian
lain
- Meningkatkan pengembangan tekhnologi, riset dan keterampilan tenaga kerja untuk
industry olahan
- Melakuan pemetaan terhadap potensi daerah serta pemerataan potensi berdasarkan
sentra produksi, olahan, pemasaran
- Peningkatan upaya-upaya investasi daerah khususnya pada industry hilir
- Melakukan evaluasi kebijakan upaya peningkatan produksi pada sektor-sektor tersebut
yang memberikan effek lebih besar pada peningkatan pendapatan daerah
Saat ini kebijakan pengembangan perekonomian pada sektor-sektor tersbeut lebih banyak
berfokus pada industri hulu dan intensifikasi pertanian dna perkebunan. Namun skema strategi
Pemerintah dalam meningkatkan daya saing daerah belum tergambar dalam perencanaan
daerah hal ini terbukti dnegan ketidaaan peta potensi daerah, perumusan kebijakan
penganggaran berdasarkan analisis potensi daerah serta program-program strategis masih
banyak teralokasi pada peningkatan infrastruktur dan industri hulu.

DAFTAR PUSTAKA
Paser dalam angka. 2021. Publikasi Data Pembangunan Daerah Kabupaten Paser.
Diskominfostaper Kab. Paser.
https://nswi.bkpm.go.id/tableau/show_eis?app_name=Investasi%20Per%20Kabupaten%20/%
20Kota&content_url=2018_12_DB-Desktop-Apps/DB-per-KABKOT
Haryadi, Harta. 2021. Pengelolaan Sumberdaya Batubara Indonesia dan Prospeknya dalam
Pasar Global dengan Analisis SWOT. Jurnal Tekhnologi Mineral dan Batubara. Volume 17
Nomor 2.
Nur Ferdian dkk. 2021. Analisis Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kabupaten Kutai
Kartanegara. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan. Vo. 4 Nomor 5.
Purwaningrum, Hesti. Faktor Eksternal dan Internal dalam Pengembangan Daya Tarik
Wisata Taman Buah Kusuma Agrowisata Kabupaten Batu Malang. Jurnal Pariwisata dan
Budaya.
Rahmawati, Elok dkk. 2022. Analisis Sektor-Sektor Ekonomi Unggulan dan Strategi
Pengembangannya : Study Kasus di Kabupaten Lumajang. Jurnal Ilmiah AKuntansi dan
Keuangan.
Surya, Andi. Faktor-Fator yang Mempengaruhi Pembangunan Sektor Pertanian dan
Implikasinya terhadap Kesejahteraan Petani di Provinsi Lampung.
Sulfian, ST. 2019. Analisis Produk Dometsik Regonal Bruto Kabupaten Paser menurut
Lapangan Usaha Tahun 2019. Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian
Kabupaten Paser.

Anda mungkin juga menyukai