DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. JAMIAT ALKADOL, M.SI, MH
Disusun oleh :
USMADI
B. Permasalahan
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah
1. Apa yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sambas berdasarkan analisis Location
Questiont (LQ) tahun 2019-2020?
2. Apa yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sambas berdasarkan analisis Shift-
Share tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui sektor unggulan di Kabupaten Sambas yang dapat memacu pertumbuhan
ekonomi kawasan perbatasan
2. Melakukan identifikasi dan analisis perekonomian wilayah perbatasan Aruk-Biawak
D. Mamfaat Penelitian
1. Dalam penelitian ini, diharapkan kajian atas pertumbuhan ekonomi di kawasan
perbatasan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu perencanaan wilayah dan kota
mengenai kawasan perbatasan dengan berbagai limitasinya sebagai wilayah yang
mendesak untuk dikembangkan
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi semua pihak, khususnya
pemerintah pusat dan daerah untuk mengetahui pengaruh terbukanya akses formal
perbatasan (antarnegara) terhadap wilayah internalnya.
E. Landasan Teori
Wilayah perbatasan merupakan paradigma baru dalam pengembangan wilayah.
Munculnya wilayah baru tersebut sebagai hasil dari globalisasi ataupun desentralisasi
dalam kebijakan (Edgington dan Fernandez, 2001). Perkembangan wilayah perbatasan
seringkali ditandai dengan peran perdagangan dan investasi sebagai sebuah kemungkinan
dalam pengembangan kawasan perbatasan yang menuju pada dunia tanpa batas (Ohmae,
1995).
Sebagian besar wilayah perbatasan memegang peranan penting dalam rantai global
perekonomian. Peran tersebut sangat menarik terutama pada wilayah perbatasan yang
terpencil dan berperan sebagai fungsi keamanan sekaligus kesempatannya sebagai motor
pertumbuhan perekonomian nasional, regional, dan internasional (Wu, 2001). Peran
tersebut menuju pada sebuah pendekatan yang berbeda dengan tipe pengembangan wilayah
yang lain.
Pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan berimbas pada efek integrase
ekonomi yang diikuti oleh adanya perubahan guna lahan dengan syarat adanya iklim
ekonomi yang sesuai (Niebuhr dan Stiller, 2001). Berkembangnya potensi pasar sekaligus
eterbatasannya, serta imbas terhadap perkembangan wilayah sangat berperan dalam
pengembangan wilayah perbatasan.Untuk itu perlu adanya kajian yang komprehensif
terhadap aspek spasial dan perekonomian dalam memahami konteks wilayah perbatasan,
khususnya bagi wilayah perbatasan antarnegara dengan ekonomi sebagai perhatian utama
(Berg dan Ehin, 2006; Niebuhr dan Stiller, 2001; Gottmann, 1980).
F. Metode Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kuantitatif.
Pendekatan tersebut dilakukan dengan dasar ingin menjelaskan variabel penelitian
yang sudah tersintesis dari kajian literatur (Cresswell, 2003) yang dilakukan pada bab
sebelumnya. Variabel tersebut merupakan sintesa dari kajian mengenai pertumbuhan
ekonomi di wilayah perbatasan Aruk Sajingan.
b. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
data sekunder yaitu dilakukan untuk mengumpulkan data-data tertentu dari instansi-
instansi terkait serta pengkajian terhadap hasil penelitian dari peneliti lain yang
temanya elevan dengan penelitian yang diangkat.
c. Alat analisis
1. Analisis Sektor Ekonomi Basis (Location Quotient)
Analisis sektor basis digunakan untuk menentukan subsektor unggulan/ basis
dalam perekonomian daerah, yang mengacu pada formulasi:
𝑝𝑖⁄
𝑝 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐿𝑄 = 𝑃𝑖
⁄𝑃 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Keterangan:
LQ : Nilai LQ pada tahun tertentu
pi : Besarnya PDRB sektor (pendapatan) daerah analisis
p total : Jumlah PDRB total di daerah analisis pada tahun tertentu
Pi : Besarnya PDRB sektor i (pendapatan) di skala regional
P total : Jumlah PDRB total di skala regional
2. Analisis Kinerja Sektor Ekonomi (Shift-Share)
Analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan suatu sektor
di suatu daerah dibandingkan secara relatif dengan sektor lainnya, apakah tumbuh
cepat atau lambat, dan keunggulan komparatif wilayah tersebut dibandingkan
dengan wilayah lain.
Rumus yang digunakan adalah:
H. Kesimpulan
Dalam menentukan sektor unggulan Kabupaten Sambas tahun 2020 dapat diketahui
dengan manggabungkan Analisis Location Questiont (LQ) dengan Perhitungan Shift Share
dalam pembahasan diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
1. Sektor unggulan di Kabupaten Sambas adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan; Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; Informasi dan
komunikasi; Real estat; dan Jasa Pendidikan. Keempat sektor ini mempunyai LQ dan
Shift-share > 1.
2. Sektor Berkembang di Kabuapten Sambas adalah sektor yang memiliki LQ <1 tetapi
mempunyai Shift-share > 0, yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor Kontruksi, sektor
Trasportasi dan Pergudangan, sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan, sektor Jasa
Keuangan dan Asuransi, sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial dan sektor Jasa Kesehatan dan Pendidikan Sosial.
3. Sektor terbelakang di Kabupaten Sambas adalah sektor yang memiliki LQ<1 dan juga
mempunyai Shift-Share < 0 yaitu sektor sektor pertambangan dan penggalian, dan
sektor pengadaan listrik dan gas.
Daftar Pustaka
Akaha, T. and Anna, V. (eds). 2005. Crossing National Borders: Human Migration Issues in
Northeast Asia. Japan: United Nations University Press.
Berg, E. and Ehin, P. 2006. “What Kind of Border Regime is in the Making?: Towards a
Differentiated and Uneven Border Strategy”. Cooperation and Conflict, 2006
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas 2021
Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat 2021
Creswell, J. W and Clark V. L. P. 2007. Designing and Conducting Mixed Methods Research.
Sage Publications.
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan
Perbatasan Negara Di Aruk, Motaain Dan Skouw.
Niebuhr, A and Stiller, S. 2001. Integration Effect in Border Regions – A Survey of Economic
Theory and Empirical Studies. HWWA Discussion Paper. Hamburg.
Ohmae, K. 1995. The end of nations state: the rise of regional economics. New York: Free Press.
Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Di
Kalimantan
pp. 41- 53.[Online]. Available: http://cac.sagepub.com. [April 29, 2008]
Rencana Pembangunan Jangka Menangah Nasional 2020-2024
Van Well, L. 2006. Cross-Border Typologies in the Enlargement Area. Results from the ESPON
1.1.3 Report. Enlargement of the European Union and its Polycentric Spatial Structure.
Royal Institute of Technology.
Wu, C. T. 2001. Cross-Border Development in a Changing World: Redefining Regional
Development Policies. In Edgington, D.W., Fernandez, A. L. and Hoshino, C. (eds). New
Regional Development Paradigm. Vol. 2. London: Greenwood Press.