Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KOMPUTASI AGRIBISNIS

PERTUMBUHAN DAN KONTRIBUSI SEKTOR


(STUDI KASUS: ASPEK PERKEMBANGAN SEKTOR)
(Dosen Pengampu: Rahmah Farahdita Soeyanto, M. S)

Disusun Oleh:
Agribisnis 5A
Kelompok 5

Yuliwiyanti (11160920000012)
Zaenal Arifin (11160920000051)
Maharani Kardjono Putri (11160920000054)
Dinda Ratih Larasati Tsalas (11160920000072)
Bayu Pradhana Ramadhan (11160920000082)
Maya Noravika (11160920000154)

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju akan membawa kehidupan ke
taraf yang lebih maju pula, diwujudkan melalui berbagai kegiatan pembangunan disegala
bidang dalam skala yang ebrbeda. Dalam melakukan pembangunan diperlakukan landasan
yang kuat, yaitu pengambilan kebijakan yang tepat, akurat dan terarah supaya hasil yang
dicapai akan benar-benar sesuai dengan yang telah direncanakan. Pengambilan keputusan
tentunya tidak hanya berdasar pada analisis diskriptif, namun perlu ditunjang dengan hasil
analisis kuantitatif dari berbagai indicator yang tersedia. Indikator yang diperlukan untuk
pengambilan kebijakan regional salah satunya dengan statistic pendapatan regional.
Kegunaan dari pendapatan regional adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan
ekonomi dan keadaan perekonomian di suatu wilayah.1
Otonomi daerah yang diberlakukan di wilayah Indonesia tentunya tidak lepas dari
perencanaan pembangunan di daerah tersebut. Perencanaan yang baik memerlukan suatu
data informasi yang akurat dan handal, khususnya kebutuhan akan data statistic yang tepat
waktu dan akurat. Adapun salah satu data statistik yang dapat digunakan untuk mengukur
hasil pembangunan maupun mengebaluasi dalam perencanaan bidang ekonomi masa yang
akand atang, salah satunya adalah Produk Domestik Regional Bruto. Fungsi dan peran
statistic dalam rangka otonomi daerah menjadin sangat penting dalam era globalisasi.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha. PDRB atas dasar
harga berlaku menggambarkan nilai tambag barang dan jasa yang dihitung dengan
menggunakan harga pada setiap tahun (harga yang mengalami perubahan sesuai dengan
ekonomi yang terjadi), sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah
barang dan jasa yang dihitung dan menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar.2
Pada dasarnya PDRB didukung oleh 9 sektor lapangan usaha yaitu sebagai berikut:3

1
Katalog: 9302001.33, Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Tengah Menurut Lapangan Usaha 2012-
2016 hlm 6
2
Katalog BPS: 9302001.3329, PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Brebes 2012-2016, hlm 5
3
Katalog BPS: 9302001.3329, PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Brebes 2012-2016, hlm 7
1. Pertanian, terdiri atas:
 Sub sector tanaman bahan makanan
 Sub sector tanaman perkebunan
 Sub sector peternakan dan hasil-hasilnya
 Sub sector kehutanan dan perkebunan
 Sub sector perikanan
2. Pertambangan, terdiri dari:
 Sub sector penggalian tanah urug
 Sub sector penggalian tanah liat
 Sub sector penggalian batu kapur
 Sub sector penggalian batu kali dan tanah kapur
3. Industi pengolahan, terdiri dari:
 Sub sector industry besar/sedang
 Sub sector industry kecil
 Sub sector industry rumah tangga
4. Listrik, gas dan air minum, terdiri dari:
 Sub sector listrik
 Sub sector air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel dan restoran, terdiri dari;
 Sub sector perdagangan besar dan eceran
 Sub sector rumah makan
 Sub sector hotel dan akomodasi lainnya
7. Pengangkutan dan komunikasi, terdiri dari:
 Sub sector angkutan darat
 Sub sector jasa penunjang angkutan
 Sub sector pos dan telekomunikasi
8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahan, terdiri dari:
 Sub sector bank dan Lembaga keuangan bukan bank
 Sub sector sewa bangunan
 Sub sector perusahaan
9. Jasa-jasa terdiri dari:
 Sub sector pemerintahan dan HANKAM
 Sub sector jasa hiburan dan rekreasi
 Sub sector jasa perorangan dan rumah tangga
 Sub sector jasa social kemasyarakatan
Struktur ekonomi yang kuat dalam pembangunan perekonomian dapat diwujudkan
dengan adanya kesimbangan dan keserasian yang ideal antara berbagai sector.
Pendistribusian PDRB menurut sector lapangan usaha tersebut menunjukkan ebsarnya
struktur perekonomian dan peranan masing-masing sector dan sub sector menurut lapangan
usaha dalam suatu wilayah

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah terhadap
Kabupaten Brebes
2. Mengetahui kontribusi sector basis (LQ) Kabupaten Brebes terhadap Provinsi Jawa
Tengah
3. Mengetahui indeks spesialisasi sector yang terdapat di Kabupaten Brebes
4. Mengatahui perubahan relative kinerja (shift share) suatu sector
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Terhadap Kabupaten


Brebes
Secara garis besar, perkembangan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2016-
2018 dapat dilihat melalui pertumbuhan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) serta
pertumbuhan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pertumbuhan nilai PDB
sepanjang tahun 2016-2018 memiliki kecenderungan berfluktuasi dengan nilai PDB tertinggi
berada pada triwulan ke III tahun 2018 yaitu sebesar 5,27 persen. Bidang Konstruksi
memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan PDB pada tahun 2018 yaitu sebesar
5,79 persen. Jika dilihat dari segi pertumbuhan dan kontribusi PDRB menurut wilayah, Pulau
Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia sebesar 58,57
persen dengan pertumbuhan sebesar 5,74 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah pada triwulan I tahun 2018 meningkat
sebesar 0,14 persen menjadi 5,41 persen dari triwulan IV tahun 2017. Dari sisi produksi,
pertumbuhan didorong oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan serta industry
pengeolahan. Sementara dari sisi pengeluaran didorong oleh komponen pengeluaran
konsumsi rumah tangga, Lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) serta
ekspor luar negeri. PDRB Provinsi Jawa Tengah sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun
2016 cenderung berfluktuasi. PDRB Jawa Tengah pada tahun 2012 meningkat sebesar 6,7
persen dibandingkan triwulan IV tahun 2011. Pada tahun 2013, PDRB Jawa Tengah
meningkat sebesar 1,8 persen menjadi 8,5 persen. Pertumbuhan ini terjadi pada semua
sektor kecuali pada sektor pertanian. Pada tahun 2014, PDRB Jawa Tengah meningkat
sebesar 1,6 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, PDRB Jawa Tengah tumbuh
sekitar 2,6 persen, sedangkan pada tahun 2016, PDRB Jawa Tengah tumbuh 5,28 persen
melambat dari tahun sebelumnya.
PDRB Kabupaten Brebes sepanjang tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 terus
mengalami perubahan. PDRB Brebes tahun 2012 meningkat sebesar 4,58 persen dari
triwulan IV tahun 2011. Pada tahun 2013 PDRB Brebes mengalami peningkatan sebesar 1,33
persen menjadi 5,91 persen dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, PDRB Brebes
mengalami penurunan sebesar 5,30 persen. Sedangkan pada tahun 2015, PDRB Brebes
kembali meningkat sebesar 5,98 persen. Pada tahun 2016, PDRB Brebes kembali mengalami
penurunan yaitu menjadi sebesar 4,87 persen.

2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Brebes
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Brebes didukung oleh 16 sektor lapangan
usaha yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; sektor pertambangan dan
penggalian; sektor industry pengolahan; sektor pengadaan listrik dan gas; sektor pengadaan
air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; sektor konstruksi; sektor perdagangan
besar dan eceran, reparasi mobil dan sepedah motor; sektor transportasi dan pergudangan;
sektor penyediaan akomodasi dan makan minum; sektor informasi dan komunikasi; sektor
jasa keuangan dan asuransi; sektor real estate; sektor jasa perusahaan; sektor administrasi
pemerintahan, pertahaan dan jaminan social wajib; sektor jasa Pendidikan; sektor jasa
kesehatan dan kegiatan social; dan sektor jasa lainnya. Berikut merupakan PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku Kabupaten Brebes tahun 2012-2016 dalam juta rupiah.

Tabel 2.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Brebes


LAPANGAN USAHA 2012 2013 2014 2015 2016
Tanaman Pangan 2,337,708.48 2,635,373.64 2,272,915.98 2,486,683.66 2,730,294.93
Tanaman
5,883,528.26 6,499,047.09 7,915,983.41 8,758,815.31 9,460,274.5
Hortikultura
Tanaman
147,446.48 171,511.73 190,211.19 217,454.4
Perkebunan 138,613.56
Peternakan 550,126.5 643,204.38 723,182.47 785,942.45 807,414.54
Jasa Pertanian dan
316,190.38 318,469.92 330,966.32 355,394.7
Perburuan 269,989.06
Kehutanan dan
533,771.35 586,186.1 669,763.7 639,510.27
Penebangan Kayu 490,596.56
Perikanan 647,208.16 742,257.25 793,571.47 891,397.63 918,587.21
Pertambangan dan
527,058.32 654,267.75 792,514.56 855,105.39
Penggalian 478,056.82
Industri Pengolahan 3,130,950.15 3,584,284.9 4,296,143.62 5,022,197.1 5,573,059.29
Pengadaan Listrik
15,241.98 17,209.2 18,613.4 20,699.49
dan Gas 14,383.34
Pengadaan Air,
Pengelolaan
17,610.75 17,709.92 18,768.11 19,843.78 20,715.84
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
Konstruksi 1,000,275.29 1,092,515.54 1,257,523.52 1,506,916.93 1,515,614.18
Perdagangan Besar
dan Eceran;
4,390,192.02 4,744,943.1 5,097,031.91 5,513,985.77 5,986,182.68
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Trasnportasi dan
631,059.94 721,792.8 847,570.89 947,212.79 1,011,672.79
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan 1,006,895.08 1,075,261.7 1,213,419.78 1,353,199.43 1,524,987.42
Makan Minum
Informasi dan
692,043.95 751,449.94 874,942.09 967,781.54 1,049,111.43
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
463,027.04 500,751.09 539,716 595,381.21 673,296.11
Asuransi
Real Estate 282,022.28 313,934.31 356,189.95 392,362.52 425,693.47
Jasa Perusahaan 53,282.28 64,901.63 73,941.95 83,958.04 96,344.32
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan 587,375.71 632,416.81 671,060.41 726,076.81 783,998.07
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan 950,647.93 1,138,063.99 1,346,913.38 1,469,391.02 1,631,539.47
Jasa Kesehatan dan
180,056.67 204,762.64 234,464.8 258,757.17 286,874.15
Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya 472,608.23 535,167.89 618,937.28 665,107.08 756,995.85
PRODUK DOMESTIK
24,668,258.21 27,437,547.11 30,899,921.71 34,447,079.42 37,340,820.52
BRUTO
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku, sektor yang memiliki kontribusi
terbesar Kabupaten Brebes adalah pada sektor tanaman hortikultura dengan nilai PDRB yang
selalu meningkat pada tahun 5 tahun terakhir. Pada tahun 2016, sektor tanaman
hortikultura memberikan kontribusi sebesar 9,460,274.5 yang naik sebesar 701,459.19 dari
tahun sebelumnya. Sama halnya dengan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi
mobil dan sepeda motor yang selalu meningkat pada 5 tahun terakhir dengan nilai kontribusi
pada tahun 2016 sebesar 5,986,182.68. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar selanjutnya
adalah pada sektor industry pengolahan yaitu sebesar 5,573,059.29 pada tahun 2016 yang
juga mengalami peningkatan pada 5 tahun terakhir.

2.1.2 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Brebes
Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Brebes
Lapangan
2012 2013 2014 2015 2016
Usaha
Tanaman
1,943,717.04 2,101,741.48 1,715,536.28 1,761,578.02 1,901,062.16
Pangan
Tanaman
5,544,263.49 5,510,146.26 5,876,048.2 6,131,314.31 6,341,898.09
Hortikultura
Tanaman
125,155.1 131,414.56 140,407.96 148,998.14 164,159.64
Perkebunan
Peternakan 509,857.14 545,626.98 586,328.39 611,078.01 626,831.92
Jasa
Pertanian dan 220,788.6 253,280.7 257,904.35 266,498.91 277,162.62
Perburuan
Kehutanan 444,060.56 441,856 437,386.8 443,237 414,341.55
dan
Penebangan
Kayu
Perikanan 564,892.51 618,860.97 613,328.51 651,830.04 649,898.31
Pertambanga
n dan 445,656.19 478,242.76 518,029.55 549,195.79 572,633.5
Penggalian
Industri
2,691,237.22 3,054,225.25 3,423,339.51 3,748,057.67 3,964,030.53
Pengolahan
Pengadaan
Listrik dan 14,486.05 16,078 17,233.43 17,997.2 18,466.41
Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
17,542.97 17,223.16 17,930.73 18,307.57 18,705.38
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
Konstruksi 909,257.62 963,572.72 1,027,466.41 1,179,077.48 1,167,505.71
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
Reparasi 4,178,625.15 4,406,120.12 4,629,032.13 4,830,483.57 5,081,962.96
Mobil dan
Sepeda
Motor
Trasnportasi
dan 625,131.23 703,388.78 783,048.86 837,524.46 893,513.73
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi
963,168.61 994,399.51 1,075,624.34 1,135,103.45 1,212,253.12
dan Makan
Minum
Informasi dan
706,047.65 788,178.49 948,155.15 1,069,687.23 1,158,541.9
Komunikasi
Jasa
Keuangan 394,319.09 409,999.58 421,559.6 445,190.28 488,659.95
dan Asuransi
Real Estate 274,925.51 302,126.13 330,161.87 351,421.41 375,300.68
Jasa
47,899.17 56,018.77 62,213.99 67,215.12 74,355.27
Perusahaan
Administrasi
Pemerintaha
n, Pertahanan 511,329.6 528,026.29 532,406.08 553,768.11 566,885.79
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
744,340.21 827,441.19 933,835.76 996,723.45 1,072,845.71
Pendidikan
Jasa
Kesehatan
152,489.6 165,492.3 183,751.25 195,231.05 214,479.21
dan Kegiatan
Sosial
Jasa Lainnya 453,072.35 498,596.91 543,442.33 563,316.63 611,877.16
PRODUK
DOMESTIK 22,482,262.67 23,812,056.92 25,074,171.51 26,572,834.89 27,867,371.33
BRUTO
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga konstan, sektor yang memiliki kontribusi
terbesar Kabupaten Brebes adalah sektor tanaman hortikultura dengan nilai PDRB yang
selalu meningkat pada 5 tahun terakhir. Pada tahun 2016, sektor tanaman hortikultura
memberikan kontribusi sebesar 6,341,898.09 yang naik sebesar 210,583.78 dari tahun
sebelumnya. Sama halnya dengan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor yang selalu meningkat pada 5 tahun terakhir dengan nilai kontribusi pada
tahun 2016 sebesar 5,081,962.96. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar selanjutnya
adalah pada sektor industry pengolahan yaitu sebesar 3,964,030.53 pada tahun 2016 yang
juga mengalami peningkatan pada 5 tahun terakhir.

2.1.3 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Jawa Tengah

Tabel 2.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Jawa Tengah
Lapangan
2012 2013 2014 2015 2016
Usaha
Tanaman
40,079,215.64 40,318,220.93 36,456,570.07 40,129,076.06 40,551,014.63
Pangan
Tanaman
26,171,974.29 26,172,230.53 27,278,769.51 27,973,603.91 28,406,239.77
Hortikultura
Tanaman
10,005,483.64 10,416,387.25 10,987,201.21 11,430,893.51 11,688,434.69
Perkebunan
Peternakan 17,286,984.73 18,248,180.42 19,263,474.44 20,215,645.34 21,292,537.74
Jasa Pertanian
dan 2,058,236.86 2,258,870.8 2,300,395.05 2,401,338.71 2,422,085.15
Perburuan
Kehutanan
dan
4,083,413.65 4,093,448.74 4,073,354.75 3,997,568.24 3,823,956.28
Penebangan
Kayu
Perikanan 6,851,394.31 7,324,771.88 7,433,615.86 7,678,173.27 8,066,663.27
Pertambangan
dan 13,745,874.3 14,594,164.05 15,566,648.84 16,040,765.67 19,044,524.87
Penggalian
Industri
241,528,855.93 254,694,118.95 271,526,773.18 284,575,766.45 296,227,398.37
Pengolahan
Pengadaan
751,160.19 813,604.61 866,488.3 887,584.37 954,806.1
Listrik dan Gas
Pengadaan
Air,
Pengelolaan
547,794.91 549,040.44 567,980.08 577,261.68 589,805.23
Sampah,
Limbah dan
Daur Ulang
Konstruksi 70,034,622.63 73,465,919.37 76,681,876.6 81,286,113.22 86,875,267.97
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
101,058,608.68 105,825,306.31 110,899,193.58 115,299,085.85 12,181,123.88
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Trasnportasi
dan 20,818,468.63 22,760,150.97 24,868,280.75 26,807,881.97 28,592,166.82
Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi
20,871,604.64 21,812,570.05 23,471,641.07 25,064,275.14 26,668,736.81
dan Makan
Minum
Informasi dan
24,690,219.27 26,663,583.07 30,130,161.63 33,001,271.38 35,742,555.91
Komunikasi
Jasa Keuangan
18,588,738.12 19,311,454.8 20,106,851.64 21,719,194.84 23,820,513.19
dan Asuransi
Real Estate 11,934,423.12 12,853,218.11 13,776,863.54 14,822,295.08 15,829,477.85
Jasa
2,087,130.46 2,340,118.4 2,526,615.62 2,741,142.86 3,032,330.2
Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan 20,373,579.95 20,912,828.39 21,075,646.54 22,194,694.8 22,720,443.65
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
22,760,883.69 24,930,587.32 27,266,220.07 29,324,081.9 31,563,635.32
Pendidikan
Jasa
Kesehatan dan
4,959,375.94 5,312,609.8 5,916,710.61 6,307,617.26 6,929,495.92
Kegiatan
Sosial
Jasa Lainnya 10,055,072.38 10,983,732.87 11,917,818.01 12,300,030.67 13,360,350.97
PRODUK
DOMESTIK 691,343,115.96 726,655,118.06 764,959,150.95 806,775,362.18 849,383,564.59
BRUTO
Sumber: Badan Pusat Statistik
Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga konstan, sektor yang memiliki kontribusi
terbesar Provinsi Jawa Tengah adalah sektor industry pengolahan dengan nilai PDRB yang
selalu meningkat pada 5 tahun terakhir. Pada tahun 2016, sektor industry pengolahan
memberikan kontribusi sebesar 296,227,398.37 yang naik sebesar 11,651,631.92 dari tahun
sebelumnya. Sama halnya dengan sektor konstruksi yang selalu meningkat pada 5 tahun
terakhir dengan nilai kontribusi pada tahun 2016 sebesar 86,875,267.97. Sektor yang
memiliki kontribusi terbesar selanjutnya adalah pada sektor tanaman pangan yaitu sebesar
40,551,014.63 pada tahun 2016 yang juga mengalami pengingkatan pada 5 tahun terakhir.
Berdasarkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Provinsi Jawa Tengah dan nilai
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Brebes, didapatkan bahwa PDRB Atas Dasar
Harga Konstan Kabupaten Brebes tidak terlalu representative terhadap PDRB Atas Dasar
Harga Konstan Provinsi Jawa Tengah. Sektor yang memiliki representative terhadap Provinsi
Jawa Tengah adalah sektor industry pengolahan yaitu masing-masing berada pada urutan
kedua tertinggi. Adapun sektor industri pengolahan di Kabupaten Brebes meliputi industri
pengolahan batubara dan pengilangan minyak dan gas bumi; industri makanan dan
minuman; industri pengolahan tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi, industri kulit,
barang dari kulit dan alas kaki; industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang
anyaman; industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekam;
industri kimia, farmasi dan obat tradisional; industri karet, barang dari karet, dan plastik;
industri barang galian bukan logam; industry logam dasar; industry barang logam, computer,
barang elektronik, optic dan peralatan listrik; industry mesin dan perlengkapan.

2.2 Analisis Kontribusi Sektor Basis (LQ) Kabupaten Brebes terhadap Provinsi Jawa
Tengah
LQ adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai
tambah sebuah sektor di suatu daerah (kabupaten/kota) terhadap sumbangan nilai tambah
sektor yang bersangkutan dalam skala provinsi atau nasional. Hasil perhitungan dengan
metode Location Quotient (LQ) PDRB Kabupaten Brebes periode 2012 – 2016 adalah sebagai
berikut.
Tabel 2.4 Indeks Location Quotient (LQ) PDRB Kabupaten Brebes Tahun 2012-2016
(Juta Rupiah)
LQ Kabupaten Brebes
Lapangan Usaha Rata-Rata
2012 2013 2014 2015 2016
Tanaman Pangan 1.491 1.591 1.436 1.333 1.429 1.456
Tanaman Hortikultura 6.514 6.425 6.572 6.655 6.805 6.594
Tanaman Perkebunan 0.385 0.385 0.390 0.396 0.428 0.397
Peternakan 0.907 0.912 0.929 0.918 0.897 0.913
Jasa Pertanian dan Perburuan 3.299 3.422 3.420 3.369 3.488 3.400
Kehutanan dan Penebangan Kayu 3.344 3.294 3.276 3.366 3.303 3.317
Perikanan 2.535 2.578 2.517 2.577 2.456 2.533
Pertambangan dan Penggalian 0.997 1.000 1.015 1.039 0.916 0.994
Industri Pengolahan 0.343 0.366 0.385 0.400 0.408 0.380
Pengadaan Listrik dan Gas 0.593 0.603 0.607 0.616 0.589 0.602
Pengadaan Air, Pengelolaan
0.985 0.957 0.963 0.963 0.967 0.967
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 0.399 0.400 0.409 0.440 0.410 0.412
Perdagangan Besar dan Eceran;
1.271 1.271 1.273 1.272 12.716 3.561
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Trasnportasi dan Pergudangan 0.923 0.943 0.961 0.949 0.952 0.946
Penyediaan Akomodasi dan Makan
1.419 1.391 1.398 1.375 1.385 1.394
Minum
Informasi dan Komunikasi 0.879 0.902 0.960 0.984 0.988 0.943
Jasa Keuangan dan Asuransi 0.652 0.648 0.640 0.622 0.625 0.637
Real Estate 0.708 0.717 0.731 0.720 0.723 0.720
Jasa Perusahaan 0.706 0.731 0.751 0.744 0.747 0.736
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial 0.772 0.771 0.771 0.758 0.760 0.766
Wajib
Jasa Pendidikan 1.006 1.013 1.045 1.032 1.036 1.026
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.946 0.951 0.947 0.940 0.943 0.945
Jasa Lainnya 1.386 1.385 1.391 1.390 1.396 1.390
PRODUK DOMESTIK BRUTO 1 1 1 1 1 1
Sumber: Data PDRB diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa sekor-sektor yang dikategorikan sebagai sektor


basis dari perekonomian Kabupaten Brebes yang memiliki nilai LQ>1 mulai dari yang
terbesar yaitu pada subsektor Tanaman Hortikultura dengan nilai rata-rata LQ 6.594;
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 3.561; Jasa Pertanian dan
Perburuan, 3.400; Kehutanan dan Penebangan Kayu, 3.317; Perikanan, 2.533; Tanaman
Pangan, 1.456. Artinya jika digabung secara agregat, maka sektor pertanian menjadi basis
utama dari Kabupaten Brebes.
Subsektor tanaman hortikultura menempati posisi teratas dalam rata-rata nilai LQ di
Kabupaten Brebes pada tahun 2012-2016, hal ini menunjukkan bahwa hasil dari tanaman
hortikultura merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki oleh Kabupaten Brebes ini.
Adapun jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Kabupaten Brebes antara lain
tanaman sayuran dengan produksi terbanyak yaitu bawang merah dan cabai di Kecamatan
Larangan dengan total produksi bawang merah sebesar 85.073 ton pada tahun 2015 dan di
Kecamatan Kersana total produksi cabai sebesar 3.476 ton pada tahun 2015. Selain itu
dikecamatan lain yaitu Kecamatan Sirampog produksi kentang dan kubis masing-masing
sebesar 39.813 ton dan 27.420 ton. Jenis tanaman lain yaitu petsan chinese dan wortel.
Sementara jenis tanaman hortikultura dari jenis buah-buahan dengan produksi kecamatan
tertinggi per tahun ditahun 2015 antara lain buah mangga pada kecamatan Losari sebesar
14.558 ton, durian pada kecamatan Tonjong sebesar 233 ton, buah rambutan di Kecamatan
Sirampog sebesar 821 ton, buah pisang, nangka, dan sawo di kecamatan Losari sebesar
masing-masing 8.165 ton, 373 ton, dan 909 ton, buah sukun pada kecamatan Ketanggungan
sebesar 528 ton. (Kabupaten Brebes Dalam Angka, 2016).
Tabel 2.5 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran di Kabupaten
Brebes (ton), 2015
No Komoditi Lokasi (Kecamatan)

Bantarkawung, Larangan, Ketanggurangan, Banjarharjo, Losari,


1 Bawang Merah
Tanjung, Kersana, Bulakamba, Wanasari, Songgom, Jatibarang, Brebes

Bantarkawung, Paguyangan, Tonjong, Larangan, Ketanggurangan,


2 Cabai Banjarharjo, Losari, Tanjung, Kersana, Bulakamba, Wanasari,
Songgom, Jatibarang, Brebes

3 Kentang Paguyangan dan Sirampog


4 Kubis Paguyangan dan Sirampog
5 Petsai Chinese Sirampog
6 Wortel Paguyangan dan Sirampog
Sumber: Dinas Pertanian
Selanjutnya pada Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor yang memiliki nilai LQ sebesar 3,561, pada Kabupaten Brebes jumlah
pedagang besar sebanyak 758 orang, pedagang menengah sebanyak 4.206 orang, pedagang
kecil sebanyak 2.056 orang, jumlah pasar sebanyak 26 pasar, dan jumlah koperasi sebanyak
344 unit pada tahun 2015.
Jumlah perusahaan menurut bentuk badan hukumnya dari tahun 2011 hingga 2015
di Kabupaten Brebes terus mengalami peningkatan, dimana banyak tipe badan hukum yang
awalnya masih berbentuk perorangan telah berubah menjadi tipe badan hukum koperasi
hingga menjadi perseroan terbatas. Berikut data jumlah perusahaan berdasarkan tipe badan
hukum di Kabupaten Brebes.
Tabel 2.6 Jl Perusahaan Menurut Bentuk Badan Hukum di Kabupaten Brebes, 2011-2015
Tahun
Tipe Badan Hukum
2011 2012 2013 2014 2015
Perseroan Terbatas 37 48 28 50 62
CV/Firma 138 120 175 158 190
Koeprasi 6 6 6 2 9
Perorangan 1099 815 892 851 811
Lainnya 1 0 0 2 3
Jumlah 1281 989 1101 1063 1075
Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan terpadu
Sektor basis ketiga yang ada di Kabupaten Brebes adalah pada subsektor Jasa
Pertanian dan Perburuan dengan nilai rata-rata LQ sebesar 3.400. Jumlah Pencari Kerja
terdaftar di Kabupaten Brebes pada Dinas Sosial Tenaga kerja dan Tranmigrasi Kabupaten
Brebes pada Tahun 2014 sebesar 1.221 pekerja dengan penurunan 41,91 persen. Dari 1.221
Pekerja yang terdaftar sebesar 732 telah ditempatkan bekerja.

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun yang Bekerja Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Brebes
Lapangan Jenis kelamin
Pekerjaan Jumlah total
Laki-laki Perempuan
Utama
1 191182 126256 317438
2 3645 2343 5988
3 33013 25510 58523
4 556 - 556
5 79155 4222 83377
6 82770 93210 175980
7 26164 - 26164
8 11310 3429 14739
9 50838 34238 85076
Jumlah Total 478633 289208 767841
Keterangan:
1 Pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan
2 Pertambangan dan penggalian
3 Industri Pengolahan
4 Listrik, Gas dan Air
5 Bangunan
6 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel
7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarkatan, Sosial dan Perorangan
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Berdasarkan data jumlah tenaga kerja berusia 15 tahun diatas dapat disimpulkan
bahwa rata-rata masyarakat yang berada di Kabupaten Brebes bekerja pada sektor
Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan dengan jumlah tenaga kerja laki-laki
sebanyak 191.182 dan tenaga kerja perempuan sebanyak 126.256. Sehingga subsector ini
dapat menjadi subsector basis pada kabupaten Brebes.

2.3 Analisis indeks spesialisasi sector yang terdapat di Kabupaten Brebes


Analisis Indeks Spesialisai (IS) ini merupakan salah satu cara untuk mengukur perilaku
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Misalnya bagaimana tenaga kerja atau pendapatan
regional (PDRB) di suatu wilayah tersebut tersebar. Adapun pendekatan yang digunakan
untuk mengukur IS sama seperti dengan perhitungan LQ yakni berdasarkan pendekatan
tenaga kerja atau nilai tambah, dimana untuk menghitungnya harus melalui beberapa
tahapan sebagai berikut
1. Hitung persentase jumlah tenaga kerja atau PDRB dari suatu sektor terhadap totalnya
untuk suatu wilayah.
2. Hitung juga persentase jumlah tenaga kerja atau PDRB dari suatu sektor terhadap
totalnya untuk wilayah yang lebih atas atau wilayah referensi.
3. Hitung selisih antara persentase yang diperoleh pada tahap ke-1 dengan ke-2,
kemudian jumlahkan nilai-nilai selisish yang bertanda positip saja, yang selanjutnya
total nilai tersebut dan dibagi dengan 100 untuk mendapatkan nilai IS
Keputusan yang dapat diambil berdasarkan IS adalah semakin besar nilai IS makan
semakin tinggi tingkat spesialisasi sektoral di wilayah tersebut yang terkonsentrasi pada
sektor- sektor yang mempunyai nilai selisih persentase positip (tahap ke-3).
Tabel 2.8 Selisih Perhitungan Indeks Spesialisasi (IS) PDRB Kabupaten Brebes Tahun 2012-
2016, (Juta Rupiah)
Selisih
Lapangan Usaha Rata-
2012 2013 2014 2015 2016
Rata
Tanaman Pangan 2.848 3.278 2.076 1.655 2.048 2.381
Tanaman Hortikultura 20.875 19.538 19.869 19.606 19.413 19.860
Tanaman Perkebunan -0.891 -0.882 -0.876 -0.856 -0.787 -0.858
Peternakan -0.233 -0.220 -0.180 -0.206 -0.257 -0.219
Jasa Pertanian dan Perburuan 0.684 0.753 0.728 0.705 0.709 0.716
Kehutanan dan Penebangan Kayu 1.385 1.292 1.212 1.173 1.037 1.220
Perikanan 1.522 1.591 1.474 1.501 1.382 1.494
Pertambangan dan Penggalian -0.006 0.000 0.031 0.078 -0.187 -0.017
Industri Pengolahan -22.966 -22.224 -21.843 -21.168 -20.651 -21.770
Pengadaan Listrik dan Gas -0.044 -0.044 -0.045 -0.042 -0.046 -0.044
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0.001 -0.003 -0.003 -0.003 -0.002 -0.002

Konstruksi -6.086 -6.064 -5.927 -5.638 -6.039 -5.951


Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.969 3.940 3.964 3.887 16.802 6.512

Trasnportasi dan Pergudangan -0.231 -0.178 -0.171 -0.160 -0.185


Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 1.265 1.174 1.221 1.165 1.210 1.207

Informasi dan Komunikasi -0.431 -0.359 -0.157 -0.065 -0.051 -0.213


Jasa Keuangan dan Asuransi -0.935 -0.936 -0.947 -1.017 -1.051 -0.977
Real Estate -0.503 -0.500 -0.515 -0.517 -0.509
Jasa Perusahaan -0.089 -0.087 -0.082 -0.087 -0.090 -0.087
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial -0.673 -0.660 -0.632 -0.667 -0.641 -0.655
Wajib
Jasa Pendidikan 0.019 0.044 0.160 0.116 0.134 0.094
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial -0.039 -0.036 -0.041 -0.047 -0.046 -0.042
Jasa Lainnya 0.561 0.582 0.609 0.595 0.623 0.594
PRODUK DOMESTIK BRUTO 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Sumber: Data PDRB diolah
Tabel 2.9 Indeks Spesialisasi (IS) Kabupaten Brebes Tahun 2012-2016
Tahun IS
2012 0.331
2013 0.322
2014 0.313
2015 0.304
2016 0.434
Rata - rata 0.341
Sumber: Data PDRB diolah

Grafik 2.1 Indeks Spesialisasi (IS) Kabupaten Brebes Tahun 2012-2016

0.450
0.400
Indeks Spesialisasi

0.350
0.300
0.250
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
2012 2013 2014 2015 2016 Rata -
rata
ambil nilai yang positif
Indeks Spesialisasi 0.331 0.322 0.313 0.304 0.434 0.341

Dalam hal ini tingkat spesialisasi dilakukan pada Kabupaten Brebes tahun 2012-2016.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sektor yang memiliki selisih terbesar adalah subsektor
tanaman hortikultura dengan angka 19,860 kemudian subsektor perdagangan besar dan
eceran; reparasi mobil dan sepeda motor dengan angka 6,512 dan subsektor tanaman
pangan dengan angka 2,381. Berdasarkan hasil perhitungan indeks spesialisasi didapatkan
bahwa indeks spesialisasi Kabupaten Brebes mendekati nol atau <1. Angka ini menunjukan
bahwa Kabupaten Brebes tidak memiliki sektor yang terspesialisasi atau konsentrasi sektor
ekonomi di Kabupaten Brebes cenderung merata karena ketiga sektor yang memiliki selisih
terbesar tidak terspesialisasi. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa nilai indeks
spesialisasi pada Kabupaten Brebes di tahun 2012-2016 tergolong fluktuatif dengan selisih
yang sangat kecil. Hal ini menandakan bahwa konsistensi spesialisasi di Kabupaten Brebes
ada pada subsektor tanaman hortikultura dan subsektor perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor serta subsektor tanaman pangan.
Dengan kondisi pereknomian yang cenderung merata, Kabupaten Brebes harus lebih
fokus dalam pembangunan pada sektor-sektor yang menjadi sektor unggulan sehingga
dalam jangka panjang diharapakan akan meningkatkan spesialisasi sektor pada Kabupaten
Brebes sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan daya saing sektor ekonomi di
Kabupaten Brebes.
2.4 Analisis Perubahan Relative Kinerja Sshift Share) Suatu Sektor
Tabel 2.8 Analisis Shift Share Kabupaten Brebes Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha Pri Ppi Pwi
Tanaman Pangan 725.791,599 -702.910,818 -65.535,661
Tanaman Hortikultura 2.070.249,826 -1.596.943,671 324.328,445
Tanaman Perkebunan 46.733,407 -25.681,960 17.953,093
Peternakan 190.382,664 -72.244,086 -1.163,798
Jasa Pertanian dan Perburuan 82.443,333 -43.413,056 17.343,743
Kehutanan dan Penebangan Kayu 165.813,962 -194.029,273 -1.503,699
Perikanan 210.933,088 -110.735,041 -15.192,248
Pertambangan dan Penggalian 166.409,777 5.378,236 -44.810,702
Industri Pengolahan 1.004.918,579 -395.439,630 663.314,361
Pengadaan Listrik dan Gas 5.409,148 -1.481,857 53,069
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
6.550,614 -5.205,246 -182,958
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 339.520,377 -120.878,732 39.606,445
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
1.560.315,091 -5.235.268,646 4.578.291,365
Mobil dan Sepeda Motor
Trasnportasi dan Pergudangan 233.426,464 0,000 34.956,036

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 359.650,953 -92.128,842 -18.437,601

Informasi dan Komunikasi 263.640,974 52.414,393 136.438,883


Jasa Keuangan dan Asuransi 147.240,301 -36.259,730 -16.639,712
Real Estate 102.658,268 -12.930,437 10.647,338
Jasa Perusahaan 17.885,739 3.806,381 4.763,981

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 190.932,487 -132.031,651 -3.344,645


Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan 277.939,566 9.933,351 40.632,582


Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 56.940,217 3.636,519 1.412,874
Jasa Lainnya 169.179,000 -20.246,175 9.871,985
Sumber: Data PDRB diolah

Berdasarkan data diatas pada pertumbuhan regional, yang menempati posisi teratas
adalah sektor tanaman hortikultura. Seperti yang kita ketahui, brebes merupakan salah satu
daerah yang dikenal sebagai daerah penghasil komoditas tanaman hortikultura khususnya
komoditas bawang merah. Bagi masyarakat Kabupaten Brebes, bawang merah bagaikan
napas kehidupan mereka. Hampir tiap sudut wilayah ini, ditemukan tanaman bawang
merah. Sentra bawang merah tersebar di 12 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan total
luas panen tahun 2016 32.434 hektar dan total jumlah produksi sebesar 3.386.832 ton. Saat
ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk
wilayah Jateng, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah
Lalu pada posisi kedua terdapat sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
dan sepeda motor. Kabupaten Brebes menjadi salah satu dari 30 kota se-Indonesia yang
turut dalam peluncuran produk UMKM online secara serentak. Terpilihnya Brebes karena
lebih dari 113 ribu UMKM memiliki usaha yang sangat beragam dan yang memiliki brand
yang kuat dibeberapa UMKM seperti telor asin, bawang goring, batik salem dan lain-lain.
Selain itu jasa reparasi mobil dan sepeda motor juga menjadi penggerak perekonomian
daerah brebes, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang telah menggunakan
transportasi pribadi sehingga jasa reparasi mobil dan motor ini berkembang setiap tahunnya.
Dan pada posisi ketiga adalah sektor industri pengolahan. Selain bawang merah, kini
Kabupaten Brebes memantapkan diri sebagai pusat industri pengolahan rumput laut. Hal ini
yang menjadi bahasan utama dalam Focus Group Discusion (FGD) Penyusunan Kajian
Kompetensi Inti Industri Daerah Kabupaten Brebes. Potensi industri rumput laut sangat
potensial karena di wilayah Kabupaten Brebes memiliki areal rumput laut sebesar 4.350 ha
dari areal tambak seluas 12.748 ha. Sampai saat ini sudah tercatat sebanyak 400 pembudi
daya rumput laut yang tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan
Losari. Selain itu, pembudidaya rumput laut Brebes ini rata – rata memproduksi 200 ton
rumput laut kering per bulan dari permintaan 1.700 ton per bulan.
Selain itu Brebes terkenal dengan sentra industri penghasil telur asin sebagai
hidangan khas asal brebes. Telur – telur asin yang telah diolah akan didistribusikan ke
supermarket – supermarket di berbagai daerah. Pemkab Brebes dan dinas perindustrian dan
perdagangan provinsi sedang membantu untuk mengembangkan sektor industri telur asin
dengan memfasilitasi bantuan peralatan produksi industri telur asin serta memfasilitasi
perajin telur asin untuk mengikuti pasar lelang agrobisnis. Selain itu, dilakukan pelatihan
desain kemasan, bantuan stimulan kemasan bagi industri kecil telur asin, promosi, perluasan
pasar telur asin, fasilitasi pendaftaran hak paten atau merek, serta fasilitasi uji laboratorium
kualitas telur asin.
Pada pertumbuhan proporsional, posisi pertama ditempati oleh sektor informasi dan
komunikasi. Perkembangan informasi dan komunikasi di daerah brebes Ini menjadi
berkembang dengan pesat, hal ini terjadi Karena adanya peluncuran produk UMKM secara
online serentak yang dilakukan sebagai program pemerintah agar perluasan pasar bagi
sektor UMKM. Sehingga dengan demikian penguasaan terhadap telekomunikasi akan
menjadi tinggi dengan seiring berkembangnya jual-beli online dan penggunaan telepon
genggam yang terus meningkat. Pengembangan sarana dan prasarana teknologi informasi ini
juga akan memangkas rantai distribusi hasil produksi bawang merah dari petani kepada
konsumen. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan komoditas pangan dan stabilitas
harga sampai pada tingkat konsumen.
Sementara di posisi kedua adalah sektor jasa pendidikan. Keberhasilan pembangunan
daerah dapat diukur dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana salah satu
komponennya adalah pendidikan yang diukur dari angka. Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Brebes mencatat, angka anak yang tidak sekolah mencapai sebanyak 17.645 orang.
Kepala Dinas Pendidikan, Tahroni, menuturkan ada Rp 5,7 miliar untuk pendidikan. Di
antaranya anggaran untuk membiayai anak putus sekolah untuk kembali bersekolah.
Pemerintah Australia melalui program bilateral Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk
Kesejahteraan (KOMPAK) mendukung Pemerintah Indonesia dalam penanganan masalah
pendidikan, melalui GKB di Kabupaten Brebes. Program GKB telah dimulai di 2017. Saat ini,
sebanyak 1.212 anak telah kembali bersekolah.
Dan yang ketiga adalah sektor pertambangan dan penggalian. Cadangan batu bara
muda di salah satu wilayah Kabupaten Brebes mencapai 24,24 juta ton dengan kandungan
minyak mencapai 5, 30 liter per ton. Temuan kandungan sumber energy ini berdasarkan
penelitian kementerian energi tahun 2008 silam. Angka tersebut tergolong tinggi dan
bermanfaat bagi cadangan bahan bakar ke depan, menurut Kepala Bidang Energy Dan
Sumber Daya Minearal, Dinas Pengairan Energy Dan Sumber Daya Mineral Kabupten Brebes
Nilai pertumbuhan wilayah merupakan indikator kekuatan daya saing suatu sektor di
dalam wilayah referensi. Sektor dengan daya saing terkuat di Kabupaten Brebes adalah
sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; sektor industri
pengolahan, dan sektor tanaman hortikultura. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga sektor
tersebut memiliki keunggulan kompetitif di wilayah Kabupaten Brebes, sehingga produk dari
sektor serupa yang berasal dari wilayah lain kemungkinan besar tidak dapat bersaing dalam
pasar di Kabupaten Brebes.
Pada sektor industri pengolahan, sudah kita ketahui bahwa Kabupaten Brebes
merupakan sentra telur asin. Karena telur asin merupakan oleh-oleh khas brebes, dinas
perindustrian dan perdagangan provinsi Jawa Tengah sedang membantu menfasilitasi
peralatan produksi telur asin dan memfasilitasi pasar lelang agrobisnis. Sehingga Kabupaten
Brebes memiliki keunggulan kompetitif disektor industri pengolahan khususnya industri telur
asin ini.
Kemudian dari sektor hortikultura, bawang merah merupakan komoditas utama dan
paling banyak dibudidayakan di brebes. Terdapat 12 dari 17 kecamatan penghasil bawang
merah di brebes. Sebesar 23% hasil bawang merah brebes dipasok untuk Nasional dan 75%
dipasok ke wilayah Jawa Tengah. Dari sini dapat dilihat, bahwa sektor hortikultura khususnya
bawang merah brebes mampu bersaing dengan komoditas yang sama diwilayah lain, baik
ditingkat nasional maupun provinsi.
2.5 Sektor Basis Kabupaten Berdasarkan Analisis LQ, Indeks Spesialisasi, serta Shift
Share

Setelah melalui tiga tahap analisis, meliputi analisis Location Quotient (LQ), analisis
Indeks Spesialisasi (IS), dan analisis Shift Share, maka sektor dan komoditas unggulan
Kabupaten Banyuwangi dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Komoditas/produk
Indikator Sektor/sub Sektor unggulan
unggulan

Subsektor Tanaman Hortikultura,


Sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
PDRB
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan
Sektor Industri Pengolahan
Subsektor Tanaman Hortikultura,
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Analisis LQ
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan
Sektor Jasa Pertanian dan Perburuan.
Subsektor Tanaman Hortikultura, Bawang merah, kentang,
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; mangga, Pedangang
Analisis IS
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan menengah,
Subsektor Tanaman pangan.
Pri Subsektor Tanaman Hortikultura, Komoditas bawang merah
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; dan oleh-oleh khas brebes
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan yaitu telur asin.
Sektor Industri Pengolahan
Analisis Shift Share

Ppi Subsektor Informasi dan Komunikasi; Berkembangannya usaha


Sektor jasa Pendidikan; dan Sektor jual-beli online karena
Pertambangan dan Penggalian peningkatan penggunaan
telepon genggam, batu bara
dan minyak bumi.
Pwi Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Telur asin sebagai oleh-oleh
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; khas brebes dan komoditas
Sektor Industri Pengolahan; dan bawang merah.
Subsektor Tanaman Hortikultura
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan nilai PDRB ADHK, sektor yang memiliki kontribusi terbesar adalah
Subsektor Tanaman Hortikultura, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor dan Sektor Industri Pengolahan.
2. Berdasarkan analisis LQ, sektor-sektor yang dikategorikan sebagai sektor basis dari
perekonomian Kabupaten Brebes adalah Subsektor Tanaman Hortikultura, Sektor
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan Sektor Jasa
Pertanian dan Perburuan.
3. Berdasarkan analisis IS, yakni Subsektor Tanaman Hortikultura, Sektor
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan Subsektor
Tanaman pangan menjadi spesialisasi Kabupaten Brebes. Dan Kabupaten Brebes
terspesialisi pada Sketor Pertanian karena dua diantara 3 spesialisasi Kabupaten
Brebes adalah Sektor Pertanian.
4. Berdasarkan analisis Shift Share, sektor dengan pertumbuhan regional terbesar
adalah Sektor Tanaman Hortikultura, Sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Sektor Industri Pengolahan. Lalu, sektor
dengan pertumbuhan proporsional tertinggi adalah Subsektor Informasi dan
Komunikasi; Sektor jasa Pendidikan; dan Sektor Pertambangan dan Penggalian.
Kemudian, sektor dengan daya saing terkuat adalah Sektor Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor Industri Pengolahan; dan
Subsektor Tanaman Hortikultura.
3.2 Saran

3.2.1 Saran untuk Pemerintah Daerah

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, diharapkan Pemerintah Daerah


mampu membuat kebijakan yang melindungi sektor-sektor basis, khususnya di
bidang pertanian, sehingga pertumbuhan antara sektor-sektor pertanian dan non
pertanian, seperti sektor sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan
sepeda motor dapat berimbang.

Anda mungkin juga menyukai