Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sektor pertanian di Indonesia dianggap strategis, bukan saja karena
sektor ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan, pendorong munculnya
industri baru atau kegiatan ekonomi yang lain Tetapi juga berperan sebagai
sumber penyedia pangan serta mampu menyumbang devisa nasional.
Agribisnis lazimnya didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan
mulai proses produksi, panen, pasca panen, pemasaran dan kegiatan lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan pertanian tersebut (Soekartawi, 2003).
Pada masa dimana teknologi informasi berkembang dengan cepat dan
sangat baik dalam kehidupan setiap orang guna memenuhi kebutuhan
informasi masing-masing individu sesuai dengan kebutuhannya, saat inilah
teknologi informasi berperan penting dalam pengembangan informasi
mengenai semua yang berhubungan dengan pertanian mulai dari
pengenalan produk pertanian, jenis, teknologi dan hasil olahannya.
E-commerce dapat dapat dipandang sebagai revolusi di bidang
perdagangan. Keunggulan e-commerce adalah kemampuan bertransaksi
kapan pun, diakses dari manapun, adanya jalur distribusi, dapat langsung
melakukan pembelian, dan adanya penghematan biaya. Pembayaran
terhadap transaksi perdagangan model e-commerce dapat dilakukan melalui
banyak cara baik secara konvensional (kartu kredit, transfer antarrekening
bank), maupun secara online (bitcoin, e-money, online banking, e-gold).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan e-commerce?
2. Apa yang dimaksud dengan standarisasi serta sortasi dan grading?
3. Bagaimana sistem sortasi dan grading produk agribisnis dalam Agripedia?
4. Bagaimana risiko dalam sistem sortasi dan grading produk agribisnis dalam
Agripedia?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan e-commerce,

1
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan standarisasi serta sortasi dan
grading.
3. Untuk mengetahui sistem sortasi dan grading produk agribisnis dalam
Agripedia.
4. Untuk mengetahui risiko dalam sistem sortasi dan grading produk agribisnis
dalam Agripedia.

1.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Wawancara kepada pihak Agripedia dilakukan pada tanggal 17 Maret


2018 yang bertempat di Graha Arradea, Ciherang, Dramaga Bogor. Kami
melakukan wawancara dengan narasumber langsung oleh bapak Sarwanto selaku
CEO Agripedia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 E-commerce
2.1.1 Pengertian E-Commerce
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli
secara elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat
diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik
yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam
bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan
informasi secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan
internet menjadi pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-
kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet tersebut, yaitu:
a. Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan
dalam mengaksesnya.
b. Internet menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data
sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah
dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru,
cepat dan mudah ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak
konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan
menggunakan internet, proses jual beli dapat dilakukan dengan menghemat
biaya dan waktu.

2.1.2 Faktor Pendukung E-Commerce


a. Cakupan yang luas
b. Proses transaksi yang cepat
c. E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan
tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara
periodik.
d. E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta
informatif.
e. E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan
yang cepat, mudah, aman dan akurat.

3
2.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan
dan merevisi standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama
dengan semua pihak yang berkepentingan. Standardisasi mutu produk
berkaitan dengan appeareance/kenampakan, seperti : ukuran besar/volume,
warna, kandungan air dan sebagainya yang ditentukan oleh penjual dan
pembeli. Selain itu, mutu produk juga dikaitkan dengan masalah keamanan
pangan, keamanan bagi manusia, hewan dan tumbuhan serta lingkungan.
Standar standar produksi dan pengolahan produk pertanian semuanya disusun
sebagai alat yang membantu mencegah tersingkirnya sebuah produk dari pasar
2.3 Sortasi dan Grading
Sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih menjadi
bermacam-macam mutu atas dasar sifat-sifat fisik, sedangkan grading adalah
sortasi produk menjadi bermacam-macam fraksi mutu sesuai dengan standart
klasifikasi yang telah diakui atas dasar nilai komersial dan kegunaan. Jadi
sortasi dan grading berkait erat dengan tingkat selera konsumen terhadap suatu
produk atau segmen pasar yang akan dituju dalam pemasaran. Terlebih lagi
apabila yang dituju adalah segmen pasar tingkat menengah ke atas dan/atau
segmen pasar luar negeri.
Bila ditinjau dari fungsi, maka standard dan grading terhadap produk
memberikan manfaat sebagai berikut:
 Mudah menilai barang dengan harga, baik bagi konsumen ataupun produsen,
Memudahkan jual-beli
 Dapat memperkecil biaya pemasaran
 Mengurangi biaya angkutan dan resiko selama pengangkutan
 Dapat mempertinggi muatan pembeli/konsumen sesuai dengan daya belinya
dan preferensi konsumen terhadap barang dengan grade dan harga yang
berlainan.

4
BAB III
PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Agripedia


Agripedia merupakan layanan pemesanan bahan pangan hasil pertanian
yang menghubungkan antara petani dan konsumen akhir. Agripedia
menghadirkan sebuah platform yang memberikan kemudahan kepada konsumen
untuk berbelanja produk pertanian, serta menyediakan akses pasar yang seluas-
luasnya bagi para petani untuk memasarkan produk mereka. Agripedia memiliki
cita-cita untuk dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia ke depannya
guna memudahkan konsumen dan petani mengakses produk dan pasar
agribisnis.
Saat ini Agripedia telah bekerja sama dengan 13 mitra supplier yang
terdiri dari petani, peternak, dan penjual yang tersebar di sekitar Bogor. Untuk
sistem penjualan, Agripedia menerapkan sistem penjualan melalui media online
dan offline. Sistem penjualan online dilakukan hanya melalui aplikasi, sedangkan
offline dilakukan pada saat produk tidak terjual. Untuk pembelian melalui
aplikasi hanya dilayani hingga pukul 20.00.
Beberapa layanan yang diberikan Agripedia kepada konsumen yaitu:
● Agripedia memiliki pilihan produk yang beragam : Berbagai jenis produk
pertanian mulai dari daging sapi, daging ayam, ikan, buah, sayur, beras,
hingga bumbu dapur tersedia lengkap dengan bermacam pilihan yang ada.
● Agripedia memiliki harga yang kompetitif : Beberapa produk dijual
langsung oleh petani, sehingga harga yang ditawarkan sangat kompetitif
dengan harga di supermarket atau pasar tradisional.
● Agripedia memberikan pelayanan pesanan diantar ke rumah : Semua
pesanan Anda kami antar langsung ke rumah atau tujuan yang Anda
inginkan. Gratis ongkos kirim untuk pembelian dengan jarak tertentu.
● Agripedia memberikan pilihan pembayaran ditempat : Untuk menjamin
keamaan dan kenyamanan konsumen, saat ini kami hanya menyediakan
pilihan pembayaran di tempat saat barang diterima oleh konsumen.

5
Agripedia memiliki jasa pengiriman sendiri untuk memudahkan
pengiriman. Jangkauan wilayah pengiriman Agripedia saat ini masih di wilayah
Bogor saja. Agripedia juga memberikan ketentuan pembelian minimal produk
yaitu sebesar ¼ kg dan memiliki ketentuan biaya pengiriman yaitu sebagai
berikut :

● 0-2 km = free (bebas ongkos kirim)


● 5 km = Rp. 5.000,00
● Lebih dari 5 km = Rp. 7.000,00

4.2. Standarisasi di Agripedia


Untuk sistem standarisasi di Agripedia masih sederhana, belum ada
prosedur khusus yang ditetapkan untuk standarisasi produk. Standarisasi produk
Agripedia dilakukan berdasarkan penampilan produk yang segar, warna dan
kematangan yang baik, tidak terserang penyakit untuk keamanan konsumen serta
bebas dari kerusakan fisik. Dalam standarisasi produk yang diterima dari petani
dan supplier berbeda. Untuk standarisasi produk yang diambil dari petani, sudah
ada kesepakatan untuk produk yang diterima berdasarkan kontrak. Pihak
Agripedia hanya menerima produk yang berkualitas baik saat dikirim oleh petani,
jika produk yang diterima kualitasnya tidak baik maka pihak Agripedia berhak
mengembalikannya kepada petani. Untuk standarisasi dari produk yang diambil
di supplier pihak Agripedia langsung turun tangan untuk melakukan sortasi dan
grading agar mendapatkan produk yang berkualitas baik untuk konsumen.

4.3. Sortasi dan Grading di Agripedia


Sistem sortasi dan grading dilakukan dengan 2 cara berdasarkan sumber
pemasok yang diterima. Khusus untuk petani, produk yang didapatkan oleh
Agripedia sudah disortasi oleh pihak petaninya berdasarkan kontrak awal
kerjasamanya. Adapun kontrak kerja bersama petani yaitu, produk harus
berkualitas bagus serta petani bersedia jika produknya dibeli dengan skala kecil.
Produk yang dipasok dari petani antara lain sayuran, buah-buahan, daging ayam.
Sementara, jika produk diambil dari 13 mitra supplier, pihak Agripedia
yang turun langsung mensortir produk yang ingin diambil. Sistem sortasi

6
dilakukan berdasarkan permintaan konsumen yang memesan produk melalui
aplikasi, konsumen akan memilih produk sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya
pada Kentang, di aplikasi telah tersedia sedikitnya 3 pilihan yaitu ukuran kecil,
sedang, dan besar dengan berbagai variasi harga kemudian dari pihak Agripedia
akan memesan ke petani/supplier sesuai dengan pesanan konsumen. Sebelum
dilakukan pengemasan produk terlebih dahulu dicuci karena pihak Agripedia
beranggapan bahwa ketika produk telah sampai kepada konsumen produk
tersebut langsung dimasukan ke dalam freezer. Pengemasan produk dilakukan
oleh pihak Agripedia sendiri dan diberi label Agripedia. Untuk harga yang
tercantum di aplikasi dan ketersediaan produk di update setiap hari oleh pihak
Agripedia. Pihak Agripedia menyetok produk yang dianggap permintaannya
selalu tinggi. Misalnya buah Pisang, tetapi tidak menutup kemungkinan
kedepannya akan melakukan penyetokan untuk produk-produk lain karena
Agripedia baru beroperasi sekitar 1 ½ bulan sehingga jumlah konsumennya
masih sedikit.

4.4. Risiko Standarisasi serta Sortasi dan Grading di Agripedia


Risiko yang dihadapi oleh Agripedia :
1. Ketika konsumen melakukan pengaduan terkait gambar produk yang
ditampilkan di aplikasi ternyata tidak sesuai dengan produk yang sampai di
tangan konsumen, maka dari pihak Agripedia akan menjelaskan bahwa
memang gambar produk yang ditampilkan bukan merupakan produk asli
yang identik sama dengan produk yang akan dikirimkan. Kemudian setelah
itu langkah selanjutnya adalah pihak Agripedia akan mengganti gambar yang
terdapat di aplikasi. Salah satu contohnya, konsumen mengadukan kepala
ikan bawal yang terdapat di aplikasi berwarna merah tetapi pada saat di
tangan konsumen kepala ikan bawal berwarna putih.
2. Dalam meng-update ketersediaan produk pada aplikasi, pihak Agripedia rutin
melakukan pengecekan kualitas produk yang ada di petani maupun supplier.
Apabila kualitas produk sedang tidak bagus, maka pihak Agripedia tidak
memunculkan produknya pada aplikasi karena kepuasaan konsumen adalah
prioritas utama Agripedia. Contohnya, pada musim hujan kualitas buah
semangka biasanya kurang manis, maka pihak Agripedia memilih untuk tidak
menjual semangka. Sehingga Agripedia tidak mampu memenuhi kebutuhan

7
konsumen, dampak berkepanjangannya bisa saja konsumen beralih ke e-
commerce lain.

8
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Agripedia bergerak dalam bidang e-commers untuk memasarkan produk


pertanian dengan dengan jangkauan wilayah lokal Bogor saja, seperti Ciampea,
Cilebut, Kemang, Cimahpar, Sukasari dan Ciapus. Agripedia sudah bermitra
dengan 13 supplier.

Sistem standarisasi dan grading pada Agripedia masih sederhana


mengingat bahwa e-commerce Agripedia ini baru berdiri satu setengah bulan
sehingga standarisasi dan grading hanya dilakukan pada saat adanya permintaan
dari konsumen untuk meminimalisir risiko kerugian. AGripedia belum memiliki
proser khusus untuk melakukan standarisasi dan garding pada produk mereka
sebelum diberikan kepada konsumen.

3.2 Saran
Untuk kedepannya, Agripedia perlu memperluas jangkauan wilayah
dalam pemasaran produk pertaniannya teutama di kota-kota besar seperti Jakarta
serta perlunya melakukan promosi yang lebih luas lagi baik melalui media sosial
atau pun iklan dikoran agar Agripedia dikenal masyarakat luas.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://agripedia.id/#tentang-kami. diakses pada 20 maret 2018


Aritonang, Indah. 2013. Standarisasi di pertanian. Yogyakarta : Bumi Aksara
Salikin
Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaat E-commerce dalam Dunia Bisnis.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya

10

Anda mungkin juga menyukai