I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam,
dan Kolombia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada 2018, produksi kopi Indonesia
mencapai 674.636 ton. Sementara area lahan perkebunan kopi di Indonesia berada di daerah
dataran rendah dengan jumlah total luas lahan kopi adalah 1.259.136 ha. Hal inilah yang membuat
kopi sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tradisi “Ngopi” tidak bisa dilepaskan
dari hamper semua aktivitas. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya warung kopi di seluruh pelosok
negeri, baik warkop kaki lima sampai ke café modern yang menyajikan minuman kopi cita rasa
nusantara.
Budaya minum kopi ternyata tidak hanya digemari oleh masayarakat Indonesia, namun
sudah menjadi lifestyle di dunia. Menurut Nurdianah, (2019). Mengonsumsi kopi sudah menjadi
gaya hidup masyarakat Indonesia. Tren konsumsi kopi di Indonesia menurut investor.id (2020)
meningkat drastis selama satu dasawarsa terakhir. Berdasarkan data Organisasi Kopi Dunia
(International Cofee Organization/ICO), tingkat konsumsi Indonesia tumbuh 44% dalam periode
sepuluh tahun kopi (Oktober 2008-September 2019). Namun demikian perkembangan teknologi
menuntut semuanya serba cepat. Demikian halnya dengan cara orang menkonsumsi kopi. sehingga
saat ini banyak sekali produk olahan kopi yang dapat dinikmati dengan berbagai bentuk produk,
baik permen kopi maupun minuman kopi siap minum.
Sebagai pelopor hadirnya kopi dalam bentuk kembang gula PT Mayora Indah Tbk (Mayora)
merilis Kopiko di era 1980-an dan menjadi permen kopi pertama dan terbesar di Indonesia.
Gabungan Industri Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) juga mencatat, pasar
Kopiko memang yang terbesar, jauh meninggalkan permen kopi lainnya. Hal ini berkat konsistensi
perseroan yang sangat menghargai arti penting kopi.. “Keunikan rasa yang konsisten serta kualitas
yang stabil terjaga menjadikan Kopiko bisa mendunia,”. Kopiko menjadi permen global sudah yang
dinikmati lebih dari 50 negara di Dunia. Berdasarkan hal tersebut, penulias tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap Strategi PT. Mayora dalam memasarkan produknya di pasar global
khususnya produk Kopiko.
b. Rumusan Masalah
Kopiko dikenal luas sebagai permen kopi di Indonesia dan mancanegara. Kekuatannya
sebagai market leader di bidang usahanya tak luput dari kampanye yang terus dilakukan untuk
menciptakan keterlibatan dengan konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis dapat
menetukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah bagaimana Strategi
Pemasaran Global yang telah dilakukan oleh PT. Mayora Tbk. khususnya produk kopiko yang
sukses menjadi brand global.
II. Isi
a. Kajian Pustaka
Menurut Warren J. Keegan & Mark C. Green (2017:585), Global Marketing is the
commitment of organizational resource to pursuing market opportunities and responding to
environmental threats in the global marketplace, yang artinya komitmen dari sumberdaya suatu
organisasi untuk mengejar kesempatan pasar global dan merespon terhadap ancaman di
lingkungan pasar global. Dalam dunia perdagangan, pemasaran merupakan ujung tombak suatu
perusahaan dalam berkembang dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Menurut Amstrong dan Kotler (1999:7). Pemasaran adalah suatu proses social dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (product value)
dengan orang atau kelompok lain.
(Simbolon, 2013) mengungkapkan bahwa strategi pemasaran global meliputi dua
pendekatan yaitu strategi pemasaran satndar dan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan
kondisi negara tempat bisnis perusahaan dipasarkan (Standarization and adaptation of marketing
strategis). Strategi pemasaran dengan pendekatan standar lebih menekankan pada pasar global
yang memiliki sifat pelanggan yang homogen (consumenr homogeneity). Strategi ini menekankan
perusahaan untuk dapat memasarkan produk dan layanan yang sama diseluruh dunia dengan
identic strategi dengan biaya yang lebih rendah dan margin yang lebih tinggi.
Menurut Kotler (2005:15), pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya
memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak
yang terlibat dalam perusahaan. Konsep-konsep pemasaran global adalah sebagai berikut:
Segmentasi Pasar adalah membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasar yang terpisah.
1) Pemasaran Massal (Mass Marketing): penjual memproduksi, mendistribusikan, dan
mempromosikan secara massal sebuah produk kepada seluruh pembeli. Pemasar tersebut
menciptakan pasar potensial terbesar, biaya paling rendah, harga lebih rendah atau marjin
yang lebih tinggi.
2) Pemasaran Segmen: Perusahaan menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan,
persepsi, dan perilaku pembelian. Perusahaan mengisolasi segmen yang lebar yang
membentuk suatu pasar dan mengadaptasi apa yang ditawarkannya agar lebih mendekati
kebutuhan satu atau beberapa segmen.
3) Pemasaran Ceruk: Berfokus pada subgrup di dalam segmen-segmen diatas. Suatu ceruk
adalah suatu grup yang didefinisikan dengan lebih sempit, biasanya diidentifikasi dengan
memilah suatu segmen menjadi beberapa subsegmen
4) Pemasaran Mikro: Praktik penyesuaian produk dan program pemasar agak cocok dengan
citarasa individu atau lokasi tertentu.
b. Analisis Masalah
Kopiko adalah Permen Kopi yang sudah terkenal dan tidak hanya dinikmati orang
Indonesia, tapi sudah menjadi permen global yang dinikmati lebih dari 50 negara di Dunia, suatu
prestasi yang membanggakan permen yang diluncurkan pada awal 1990-an ini oleh PT. Mayora
Indah, Tbk. Kopiko menjadi pionir permen rasa kopi pertama yang menggunakan real coffee
extract berkualitas. Terciptanya kopiko menghadirkan permen yang dapat dinikmati konsumen
untuk stay awake dan stay ahead, membuat konsumen yang mengkonsumsi tetap terjaga kapan
pun dan dimana pun, menggantikan secangkir kopi. Selama lebih dari 35 tahun, Kopiko selalu
menjaga dan mengutamakan kualitas produknya dengan senantiasa mengembangkan inovasi-
inovasi yang tidak dimiliki oleh permen dari merk lain dengan jenis yang sama. Inovasi produk
kopiko dilakukan dengan mengutamakan kualitas dan fokus kepada kebutuhan konsumen
menjadi core value Mayora..
Setelah berhasil dan sukses dengan produk permennya, Kopiko terus mengembangkan
produknya untuk memastikan kualitas yang superior. PT Mayora kembali mencoba
keberuntungannya dan berinovasi dengan mengeluarkan produk minuman kopi dalam kemasan
botol dengan brand Kopiko. Menciptakan beberapa varian kopi, seperti cappuccino, kopi susu
dan sugar free menjadi salah satu bentuk inovasi yang dilakukan dan terus dikembangkan
mengikuti kebutuhan pasar dan dari segi packaging juga dikembangkan dengan kemasan singles,
pouch, jar dan stickpack. Kopiko juga melakukan ekspor ke lebih dari 80 negara dengan nilai
ekspor yang sangat signifikan yaitu lebih dari 40% dari local market.
Dan lima tahun setelah itu, di tahun 2018 – 2019, lanjut Ricky, Kopiko Blanca menjadi
nomor satu di Filipina. “Tapi setelah itu gak lupa, what’s next setelah menjadi number one?
Disitulah konsistensi dan in commitment kami untuk menunjukkan bahwa Kopiko Blanca
itu creamy, the creamies coffee yang ada di Filipina. Marketshare nya sekarang 46%, nomor dua nya
di marketshare sekitar 25%,”tambahnya.
III. Kesimpulan
Kunci sukses keberhasilan PT. Mayora Indah Tbk dalam bersaing, tentu saja tidak
terlepas dari beberapa strategi yang diterapkan oleh pihak manajemen dalam mengatur strategi
perusahaan mulai dari pemasaran, menghadapi konsumen dan pesaing. Dari pembahasan di atas
maka penulis dapat menyimpulkan beberapa poin kunci kesuksesan kopiko menguasai pasar global
sebagai berikut:
1. Kopiko secara konsisten menjaga posisinya sebagai brand pioneer sehingga kopiko
mempunyai konsumen yang loyal, yaitu dengan mempertahankan orisinalitas rasa kopi
asli, sejak dulu sampai sekarang
2. Kopiko memiliki keunggulan dalam teknologi, tim riset dan pengembangan serta
distributor yang kuat.
3. Kopiku terus melakukan promosi below the line maupun above the line, sebagai cara
untuk tetap menjadi brand nomor 1.
4. Kopiko terus melakukan inovasi dengan menciptakan berbagai varian produk minuman
kopi selain produk utamanya yaitu permen Kopiko.