Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Siklus Hidup Produk

(Product Life cycle)

Pengertian Siklus Hidup Produk (Product Life cycle) – Pada prinsipnya, Hampir setiap produk di
dunia ini mengalami Siklus Hidup Produk. Namun jangka waktu siklus hidup produk pada setiap
produk tersebut berbeda-beda, ada yang cepat hilang, ada juga yang dapat bertahan dalam
jangka waktu yang relatif lama. Siklus Hidup suatu produk akan semakin terasa. Mungkin banyak
diantara kita yang kurang memperhatikannya, namun itulah yang sering terjadi di kehidupan kita.

Oleh karena itu, mengerti dan memahami konsep Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle ini
merupakan suatu hal yang penting bagi setiap produsen untuk memproduksi dan memasarkan
produknya. Pada dasarnya, Siklus Hidup Produk adalah tahapan-tahapan proses perjalanan
hidup suatu produk mulai dari diperkenalkannya kepada pasar (market) hingga pada akhirnya
hilang dari pasaran. Untuk memperpanjang umur hidup suatu produk, produsen harus bekerja
keras melakukan berbagai strategi agar produknya dapat bertahan lebih lama lagi di pasar
(market).

Tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)


Pada umumnya, Siklus Hidup Produk atau Product Life Cycle memiliki 4 Tahapan yaitu
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), Kedewasaan (Maturity), Penurunan
(Decline). Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai keempat tahapan Siklus Hidup Produk
beberapa strategi umum yang digunakan produsen dalam memasarkan produknya berdasarkan
Fase atau Tahap Siklusnya.

Tahap Perkenalan (Introduction)


Tahapan Perkenalan adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen
memperkenalkan produk barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Beberapa ciri-ciri pada
Tahap Perkenalan ini diantaranya adalah :
 Produk baru diluncurkan ke Pasar (Market)
 Omset penjualan yang masih rendah
 Kapasitas produksi masih rendah
 Biaya per unit yang masih tinggi
 Cash Flow Negatif
 Distributor berkemungkinan enggan untuk mengambil produk yang masih belum terbukti
Kualitasnya.
 Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan produknya
(biaya promosi yang tinggi)

Strategi yang sering digunakan dalamTahap Perkenalan (Introduction) :

 Mendorong Adopsi pelanggan


 Mengeluarkan Biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran pada
produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada masyarakat
 Menggunakan strategi Harga Peluncuran (skimming) atau Harga Penetrasi (Penetration)
 Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)

Tahap Perkembangan (Growth)


Tahap Perkembangan (Growth) adalah tahap dimana produk yang diperkenalkan tersebut sudah
dikenal dan diterima oleh konsumen. Beberapa ciri-ciri pada tahap Perkembangan ini adalah :

 Memperluas pasar
 Omset penjualan yang naik signifikan
 Meningkatnya kapasitas produksi
 Produk mulai diterima oleh pasar
 Cash Flow mulai berubah menjadi Positif
 Pasar semakin berkembang, laba juga akan meningkat, namun pesaing-pesaing baru
akan mulai bermunculan
 Biaya per unit akan turun ke skala yang ekonomis

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Perkembangan

 Membuat iklan yang menciptakan kesadaran akan pemilihan produk dan memperkuat
merek (branding)
 Memperbanyak saluran distribusi dan memperluas cakupan distribusi.
 Meningkatkan kualitas produk, menambahkan fitur-fitur baru dan gaya serta
memperbanyak model atau varian.
 Menurunkan harga produk untuk menarik pembeli dan memperluas segmen pasar
 Masih mengeluarkan biaya yang besar dalam mempromosikan produk dan mereknya.

Tahap Kedewasaan (Maturity)


Peningkatan Omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan pesaing-pesaingnya.

 Kapasitas produksi yang tinggi


 Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
 Cash Flow akan berada dalam kondisi Positif yang kuat
 Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
 Harga Produk mulai turun

Strategi yang sering dilakukan dalam Tahap Kedewasaan


 Memperbaiki dan memodifikasi Produk dan memperbanyak pilihan (model, warna, bau,
rasa, estetika)
 Meninggalkan varian produk yang tidak kuat di pasar.
 Kapasitas Produksi pada kondisi yang rasional
 Menerapkan harga yang lebih bersaing
 Menggunakan Iklan yang persuasif, mempengaruhi konsumen untuk menggunakan
produknya.
 Menarik pengguna-pengguna baru
 Distribusi yang intensif
 Memasuki Segmen pasar yang baru
 Repositioning

Tahap Penurunan (Decline)


Padatahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan hilang dari pasar (market).
Ciri-ciri Tahap Penurunan adalah sebagai berikut :

 Laba menurun secara signifikan dan Cash flow akan melemah


 Pasar menjadi Jenuh
 Akan banyak Pesaing-pesaing yang keluar dari pasar
 Kapasitas produksi akan menurun

Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan adalah sebagai berikut :

 Melakukan promosi untuk mempertahankan Pelanggan yang setia


 Mempersempit saluran distribusi
 Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya

Strategi Ekstensi (Perpanjangan)

Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen agar
memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai berikut :

 Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha mengingatkan


pengguna lama.
 Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.
 Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini
(contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).
 Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.
 Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna yang lebih
cerah dan segar.

CONTOH SIKLUS HIDUP PRODUK

Starbucks Coffee
Starbucks adalah sebuah kedai kopi yang sudah banyak sekali cabang
cabangnya di berbagai Negara. Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai
kopi dari Amerika Serikat yang bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah
perusahaan kedai kopi terbesar di dunia, dengan 15.012 kedai di 44 Negara. Strabucks
menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin dan panas lainnya,
makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi Starbucks Entertainment
dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku, musik, dan film.
Saya akan mendeksripsikan siklus hidup produk tersebut yang saat ini sedang sangat di
minati masyarakat luas.
Nah saya akan menjelaskan bagaimana Starbucks Coffee Company ini melewati
satu satu dari tahap di atas.

1.    Tahap Perkenalan (Introduction).


             Menurut tahap siklus hidup produk, yaitu tahap pertama adalah tahap
perkenalan. Pada awal perkenalannya starbucks hanya menjual biji kopi yang telah
dipanggang, kopi bubuk dan alat-alat pemanggangan di sebuah toko kecil di Seattle,
Wasington. Awalnya perusahaan ini berjalan dengan baik, tetapi berbagai hal mulai
berubah di tahun 80-an. Penjualan yang masih rendah dan masih belum banyak orang
tahu akan produk ini juga menjadi kesulitan di tahun tahun pertama.

             Salah satu pendiri starbucks menjual habis sahamnya dan akhirnya


tinggal hanya 2 pendiri. Lalu pada tahun berikutnya seorang salesman perlengkapan
plastik mengamati banyaknya termos plastik yang dibeli Starbucks dari Hammarplast,
perusahaan tempatnya bekerja. Dan satu tahun berikutnya salesman itu di angkat
menjadi kepala bagian pemasaran, Howard Schultz namanya. Setelah itu Schultz
langsung di kirim ke Milan, Italia untuk menghadiri pameran perabot. Ketika sampai ia
langsung jatuh cinta pada kopi di Italia. Dan ia juga mengamati tentang cafe adalah
tempat ngobrol atau menikmati kesendirian selagi menghirup kopi pada lingkungan yang
nyaman.
                
       Schultz mendapatkan ide besar. Bagaimana jika menciptakan tempat gathering
komunitas-komunitas seperti kedai kopi di Italia itu di Amerika Serikat. Pada tahun
berikutnyamanejer pemasaran itu mempunyai suatu visi untuk menciptaan kembali sihir
dan romansa di balik kedai kopi Italia, dan ingin menguji konsep penjualan espresso di
luar Italia. Namun ide Schultz tidak diterima baik oleh pendiri lainnya, Baldwin. Baldwin
tidak siap untuk memasuki bisnis rumah makan, tidak ada suatu hal pun yang
mengalihkan perhatiannya dari rencana awal untuk menjual biji kopi utuh. Tetapi ia
membiarkan Schultz mencoba membuka kedai espresso kecil di sudut salah satu
tokonya. Akhirnya Il Giornale dan Starbucks Mengambil jalan yang berbeda. Walaupun
bukan menjadi satu produk namun disini lah modifikasi produk atau perubahan produk
dari starbucks terjadi.
               
          Il Giornale dan Starbucks Coffe sama sama mencapai suksesnya di tahap
perkenalan. Starbucks yang membuka cabang ke 6 nya di pusat kota Seattle langsung
Hitz di kalangan masyarakat. Namun Il Giornale tidak kalah Hitz nya dengan hanya satu
pendiri mengembang bisnisnya, took yang baru itu bisa lebih melayani 700 pelanggan
per harinya. Sangat cepat perkembangan tahap perkenalan ini.

        Beberapa tahun kemudian pemilik Starbucks Coffee Company memutuskan untuk


menjual bisnis kopi mereka, beserta nama, pada suatu kelompok investor lokal. Schultz
mengumpulkan dana dengan meyakinkan investor-investor itu dengan visinya bahwa
mereka bisa membuka 125 outlet dalam lima tahun berikutnya. Ia juga mengubah logo Il
Giornale, gambar putri duyung telanjang dada, menjadi suatu figur yang lebih bisa
diterima secara umum. Nama perusahaan juga diubah dari Il Giornale ke Starbucks, dan
akhirnya ia mengkonversi enam toko pemanggangan (roasting) Starbucks menjadi
kedai-kedai kopi yang rapi dan nyaman.
2.    Tahap Pertumbuhan (Growth).
            Pada tahap ini artinya bahwa suatu produk sudah bisa diterima di
masyarakat dan tinggal melanjutkan ke tahap selanjutnya. Di tahap ini Starbucks Coffee
barulah memulai bentuknya. Dengan membuka 17 toko, perusahaan berekspansi
dengan cepat menuju kota-kota yang lain di Amerika Serikat. Semakin berjalannya
tahun Starbucks memperluas bisnis nya melalui pesanan katalog lewat pos dan
mendapatkan lisensi membuka toko di airport dan berekspansi lebih lanjut ke negara
bagian California.

             Di tahap ini penjualan produk Starbucks sudah cukup tinggi dan sudah
banyak juga masyarakat yang tahu. Bahkan mereka ingin membuka cabang yang lebih
banyak lagi. Artinya sudah tidak perlu lagi promosi yang begitu besar agar masyarakat
tahu produk ini. Dan juga prosuk starbucks ini sudah menambahkan kelengkapan
produknya atau memvariatifkan produknya.

3.    Tahap Kematangan (Maturity).


             Pada tahap ini adalah tahap tertinggi dari sebuah perusahaan yang
memasarkan produknya. Dalam bahasa informalnya adalah tahap sukses. Tahap ini
biasanya banyak ternyadi Diversifikasi produk, yang artinya starbucks tidak cukup
hanya sebagai kedai kopi, Starbucks memulai beberapa perluasan produk dan merek
yang lain. Misalkan menawarkan kopi Starbucks di penerbangan United Airlines,
menjual teh premium melalui Tazo Tea Company yang dimiliki Starbucks, menggunakan
Internet untuk penawaran langsung sebagai pilihan untuk membeli kopi Starbucks
secara online, mendistribusikan biji utuh dan kopi bubuk melalui supermarket,
memproduksi es krim kopi premium bersama Dreyer's, menjual CD di toko eceran
Starbucks.

            Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut


ke mulut, dan hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer. Sejarah Starbucks
menunjukkan bagaimana sebuah toko roasting kopi regional berskala kecil, penjual biji
kopi, menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih dari 9.000 lokasi di 34
negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu. Dan member
contoh nyata pula pada Siklus hidup produk.

            Siklus hidup produk tidak hanya berenti sampai disini, masih ada satu
tahap lagi. Tahap selanjutnya adalah terusan dari tahap kematangan ini. Jika
perusahaan tidak dapat mempertahankan kesuksesannya pada tahap ini, mungkin
perusahaan tersebut akan melanjutkan siklus hidup produknya pada tahap selanjutnya.

4.    Tahap Penurunan (Decline).


            Tahap penurunan, tahap ini adalah tahap kebangkrutan dalam bahasa
informalnya atau tahap penurunan pemasaran atas subuah produk. Yang artinya produk
tersebut sudah mulai tidak diminati masyarakat. Sebenarnya Starbucks Company juga
pernah sampai pada tahap penurunan ini, pada saat pemilik Starbucks menjual tokonya
pada Investor. Namun Schultz yang melihat kesempatan besar pada produk starbucks
ia mengumpulkan dana dan menyakinkan investor investor bahwa starbucks bisa
berkembang.

            Schultz mengambil tidakan strategi dalam mengatasi atau menanggulangi


tahap penurunan dengan membangkitkan kembali Starbucks Coffee yang hampir saja
bangkrut, dengan memodifikasi produk dan merubah tampilan Starbucks yang baru
tanpa mengubah bentuk awal Starbucks yang awalnya adalah hanya menjual biji kopi
utuh.

             Namun Starbucks Coffee sampai saat ini yang banyak dikeluhkan


masyarakat, terutama masyarakat Indonesia adalah harga yang terlalu mahal hanya
untuk satu cup Coffee. Karena Starbucks Company ini mematok harga dengan
mengikuti kurs mata uang. Dan juga daftar harga tidak tersedia pada tokonya. Jadi
pelanggan yang ingin memesan mungkin agak sedikit bingung karena tidak tahu
harganya.

             Kekurangan ini jika tidak di tanggapi secara segera di takutkan


pelanggan akan berpaling ke kedai coffee lainnya yang berfasilitas sama namun dengan
harga yang lebih terjangkau.

Itulah penjelasan saya atas Siklus hidup produk yang saya implementasikan
pada produk starbucks. Semoga Apa yg kami jelaskan ini dapat memberi
informasi pada kita semua.
Sekian persentasi dari kami ada yg bertanya?

Anda mungkin juga menyukai